Anda di halaman 1dari 4

Fakultas Teknik UNP Lembaran Kerja 04

Jurusan Teknik Elektronika Mata Kuliah : Praktikum Telekomunikasi


Waktu : 150 menit Topik : Modulasi Digital
Kode : ELA370 Judul : Amplitudo Shift Keying (ASK)

A. PETUNJUK UMUM :
1. Kompetensi Dasar
Mahasiswa memahami modulasi digital
2. Indikator Pencapaian
Mahasiswa dapat membuat simulasi dan menganalisis performance modulasi ASK dengan benar

B. TEORI SINGKAT
Modulasi digital merupakan proses penumpangan sinyal digital (bit stream) ke dalam
sinyal pembawa. Modulasi digital sebenarnya adalah proses mengubah-ubah karakteristik
dan sifat gelombang sinyal pembawa sedemikian rupa sehingga bentuk hasilnya (sinyal
pembawa modulasi) memiliki ciri-ciri dari bit-bit (0 atau 1). Berarti dengan mengamati
sinyal pembawanya, kita bisa mengetahui urutan bitnya. Ada 3 sistem modulasi digital
berdasarkan parameter yang dimodulasi yaitu Amplitudo Shift Keying (ASK), Frekuensi Shift
Keying (FSK), Phase Shift Keying (PSK).
Modulasi ASK dapat dipandang sebagai modulasi amplituda dengan pemodulasi sinyal
data biner (bit “0” atau bit “1”) seperti halnya pada modulasi AM. Jadi sinyal ASK
merepresentasikan sinyal data biner “0” dan “1” dengan level amplituda yang berbeda.
Diagram blok modulator ASK dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1. Diagram blok modulator ASK

Sinyal data biner ”0” dan ”1” NRZ unipolar dapat dinyatakan sebagai :

V ;bit "1"
X (t ) unipolar  


0 ;bit "0"

Sinyal data x(t) dengan format NRZ unipolar diubah menjadi sinyal data dengan format NRZ
bipolar dengan suatu level shifter. Sinyal data biner ini direpresentasikan sebagai data bipolar
ternormalisasi b(t) dengan harga -1 volt untuk ”0” dan +1 volt untuk ”1”.
 V 2 ;bit "1" V 1 ;bit "1"
X (t )bipolar   b(t ) ; b(t )
V ; bit "0"
 2 2  1 ;bit "0"

Jika sinyal carrier c(t) dinyatakan sebagai :


c (t )  A cos 2f c t

26
 V 
s (t ) ASK  A1  2 b(t )  cos 2f c t  A1  mb(t ) cos 2f c t
 A 
 
V
Dengan m  2 (indeks modulasi)
A
Sehingga persamaan diatas dapat dituliskan sebagai berikut :
 A1 m  cos 2f t untuk merepresentasikan bit "0"
c

s (t ) ASK  
 A1 m  cos 2f t untuk merepresentasikan bit "1"

c

Dengan mengambil harga m yang berbeda, maka akan diperoleh bentuk gelombang yang
berbeda. Untuk harga m≠1 proses modulasi ASK hampir sama dengan modulasi AM-DSC-
FC, sedangkan untuk harga m=1 (dikenal sebagai modulasi On-Off Keying / OOK) hampir
sama dengan modulasi AM-DSB-SC.

Keterangan : fc = frekuensi carier


R = bit rate data = 1/Tb
Gambar 2. Spektrum sinyal ASK

Demodulator ASK dapat direalisasikan dengan menggunakan detektor selubung yang


sederhana, baik untuk sinyal ASK maupun sinyal OOK. Hasil demodulasi diteruskan
menuju decision circuit / voltage comparator untuk diregenerasi.

Diagram blok dari demodulator ASK dapat dilihat pada gambar 3 :

Gambar 3. Diagram blok demodulator ASK


Proses demodulasi sinyal ASK dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Sinyal ASK dideteksi oleh detektor selubung yang prinsip kerjanya menyerupai
penyearah, sehingga keluaran detektor selubung merupakan bagian positif saja dari sinyal
ASK.

27
Sinyal ASK yang diterima detektor selubung secara matematis dapat dituliskan :
s (t ) ASK  A1  mb(t ) cos 2f c t  A1  m cos 2f c t
Sehingga keluaran dari detektor selubung adalah :
X (t ) SLB  A1  m cos 2f c t
2. Untuk mendapatkan selubung dari sinyal keluaran detektor selubung, diperlukan LPF
untuk menghilangkan komponen sinyal carrier dari sinyal tersebut. Sehingga keluaran
dari LPF yaitu :
X (t ) LPF  A1  m
3. Selanjutnya untuk mengembalikan pola data ke bentuk sinyal digital perlu dilakukan
decision dan regenerasi sinyal keluaran LPF X (t ) LPF dimana proses ini dilakukan oleh
voltage comparator.

C. ALAT DAN BAHAN


Komputer dengan program matlab

D. LANGKAH PERCOBAAN
1. Bukalah program matlab dengan melakukan double klik pada icon matlab
2. kemudian clik kiri di file -> new -> m.file.
3. Ketik source code berikut :
F1=input('Nilai frekuensi carrier='); %Masukan dari keyboard
F2=input('Nilai frekuensi pulsa=');
A=3;%Amplitudo
t=0:0.001:1;%rentang waktu
x=A.*sin(2*pi*F1*t);%Persamaan gelombang sinus Carrier
u=A/2.*square(2*pi*F2*t)+(A/2);%Pesan gelombang kotak
v=x.*u;
subplot(3,1,1);%Membagi grafik menjadi 3 bagian dan meletakkan kode plot
berikutnya di baris pertama
plot(t,x);%Menampilkan grafik
xlabel('Waktu');%Memberikan label untuk sumbu x
ylabel('Amplitudo');%label untuk sumbu y
title('Carrier');%judul grafik
grid on;
subplot(3,1,2);%Kode plot berikutnya diletakkan pada baris ke dua dari
grafik
plot(t,u);
xlabel('Waktu');
ylabel('Amplitudo');
title('Pulsa Kotak');
grid on;
subplot(3,1,3);%Kode plot berikutnya diletakkan pada baris ke tiga dari
grafik
plot(t,v);
xlabel('Waktu');
ylabel('Amplitudo');
title('Sinyal ASK');
grid on;

4. Jalankan simulasi dengan menekan simbol “run”. Simpan semua gambar hasil simulasi
untuk dilampirkan di laporan
28
Tabel 1. Pengamatan Persen Modulasi
Frekuensi Frekuensi
No Hasil modulasi ASK
carrier pulsa
1 100 Hz 10 Hz
2 100 Hz 50 Hz
3 100 Hz 100 Hz
4 100 Hz 150 Hz
5 200 Hz 10 Hz
6 200 Hz 100 Hz
7 200 Hz 150 Hz
8 200 Hz 200 Hz
9 500 Hz 10 Hz
10 1000 Hz 10 Hz

5. Lakukan analisis terhadap hasil percobaan.

29

Anda mungkin juga menyukai