Sigit Kusmaryanto
http://sigitkus@ub.ac.id
A. PENDAHULUAN
Modulasi adalah suatu proses yang mengubah parameter - parameter
dari gelombsng pembawa ( carrier wave ) sesuai dengan gelombang pemodulasi
( sinyal informasi ) . Parameter - parameter dari gelombang pembawa yang
dapat dimodulasi adalah amplitudo, frekuensi dan fasa.
Pada komunikasi data biner sesuai dengan penggantian ( switching ) ,
parameter - parameter tersebut berubah antara salah satu dari dua nilai yang
telah ditentukan . Terdapat tiga macam cara untuk melakukan pemodulasian
gelombang pembawa , yaitu :
1. Amplitudo Shif Keying ( ASK ).
2. Phasa Shift Keying ( PSK ).
3. Frekuensi Shift Keying ( FSK ).
Pada Amplitudo Shift Keying ( ASK ), Amplitudo gelombang pembawa
berganti antara nol ( off ) dan suatu tingkatan amplitudo lain yang
ditentukan(on ). Sedangkan pada Phasa Shift Keying ( PSK ), fasa gelombang
pembawa berubah bergantian radian atau
1800
dimana :
(1)
A cos 2 t
f c ( t ) : gelombang pembawa termodulasi.
A
c )t
(2)
Pada
osilator
spasi
f1
f2
sakelar
tanda
pembalik
penguat
penjumlah
saklar
spasi
cos t
tapis lol os
rendah 2
Fc
x
cos t
tapis lolos
rendah 2
tapis lolos
rendah 2
Luaran biner
Bl
Sinyal hasil kali kemudian dilewatkan tapis ( filter ) lolos rendah dan dijumlahkan
untuk mendapatkan kembali sinyal yang dikirimkan.
Pada pendemodulasian CFSK akan memberikan penampilan kerja yang
tepat sebagai mached filter, jika sinyal yang diperlukan adalah :
c )t - A cos ( c )t
(3)
t = kT adalah sama
E1 E2 f c 2 (t ) 2 dt
0
A cos( ct ) dt
2
A2T
2
(4)
A2T
2
Karena E1 = E2 =
A2T
sebesar 2 .
Jadi
Agar data
A2T
E1 = E2 = Eb = 2 .
yang diterima pada penerima dapat optimum, maka pada
didapatkan peluang
2
P 2 (t )dt
0
2
2
[ f 2 (t ) f1 (t )]2 dt
2
[
0
A cos (
c )t - A cos ( c )t ]2 dt(5)
jauh lbih
c ( c >> ) dan c
T>> 1.
2 max
Maka :
2A
sin 2T
1
2T .
(6)
3
2
sehingga :
A2T
max 2,42
(7)
Sehingga nilai peluang kesalahan adalah :
max
[
]
2
Pe = Q
= Q
0,61A2T
(8)
Pe= Q
Dimana :
Eb
No
(9)
suatu lokal osilator pada penerima . Hal ini pula yang menyebabkan sistem
pendemodulasian NCFSK memiliki peluang kesalahan yang lebih besar
dibandingkan dengan sistem pendemodukasian CFSK .
Tetapi secara praktis , hampir semua penerima FSK menggunakan
NCFSK.
BPF
tapis lolos
rendah 2
S(t)
y1(t)
Hasil
Pembanding
BPF
Detektor
selubung
y2(t)
Blok
Tapis lolos jalur ( Bandpass filter ) mempunyai lebar yang sempit untuk
menghindari frekuensi yang tidak diinginkan dan memperoleh frekuensi yang
diinginkan . Bila s ( t ) = Ac cos 1 t maka y1 ( t ) menghasilkan pulsa hidup dan
Y2 ( t ) mati sehingga keluaran pembanding ( comparator ) menjadi logika 1 .
Sebaliknya bila s ( t ) = Ac cos 2 t , y1 ( t ) akan mati dan y 2 ( t ) akan hidup,
sehingga keluaran pembanding menjadi logika 0.
Nilai peluang kesalahan ( Pe ) dari moduasi NCFSK , bila dinyatakan
dengan energi rata rata per bit ( E b ) bisa didekati dengan distribusi Rayleigh
dan Rice sebagai berikut :
Pe =
1
E
exp b
2
2 No
(10)
A2T
2 , dan karena bandwidthyang digunakan pada
Untuk niklai dari Eb =
2
pendemodulasian secara non-koheren biasanya T maka nilai Pe adalah :
Pe
A2T
1
exp
2
2
D. PENUTUP
Dalam penerapannya Modulasi FSK
rendah.
Daftar Pustaka :
-
Sigit
Kusmaryanto,
Diktat
Kuliah:
Sistem
Transmisi