Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN RANGKAIAN LISTRIK

PRAKTIKUM LURING

Disusun Oleh :
Nama : Satria Kurniawan
NIM : 3212101012
Prodi : Teknik Elektronika
Kelas : Reguler pagi A

POLITEKNIK NEGERI BATAM


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
1.PENDAHULUAN
Dalam industri elektronika, peranan komponen elektronika sebagai bagian dari
perangkat elektronika sangatlah penting. Beberapa komponen elektronika yang sering
dijumpai dalam berbagai perangkat elektronika tersebut antara lain : Resistor (R),
Kapasitor (C), Induktor (L), Dioda (D), dan Transistor (Q) sebagai komponen diskrit..
Dalam praktikum ini, kita akan mencoba mengenali dan mempelajari komponen
resistor beserta cara pengetesan dan cara merakitnya dalam suatu proto board (papan
percobaan) sehingga menjadi suatu rangkaian elektronika.

*Berikut adalah warna warna resistror beserta nilainya :

*Cara mengukur nilai resistansi pada resistor menggunakan multimeter :


1. Cek multimeter anda dengan mengarahkan switch pemilih pada posisi Ohm meter,
lalu hubungsingkatkan kedua probe alat ukur, jika jarum penunjuk bergerak berarti
alat ukur dalam keadaan baik.
2. Kalibrasilah multimeter setiap sebelum digunakan untuk mengukur dengan cara
memutar tombol kalibrasi sampai jarum penunjuk berada pada 0 .

2
*Perhitungan nilai resistor 4 gelang warna

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)


Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut
dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :
Gelang ke 1 : Merah= 2
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Merah = 2 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 10 pangkat 2
Gelang ke 4 : emas = Toleransi 5%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 20 * 10 pangkat 2 = 2000 Ohm atau 2 KOhm
dengan toleransi 5%.

Table 1 hasil perhitungan dan pengukuran resistor


Nilai Resistansi Nilai Resistansi Hasil pengukuran
Nama Kode warna
Nominal () Actual () Multimeter

3
1000-(5%x1000)
Coklat – Hitam – Merah – emas
contoh 1000  1000+(5%x1000) 990 
1 0 x 100 5%
950  – 1050 
Coklat – Merah – Merah – Emas 1200  1200+(5%x1200)
R1
1 2 100 5% 1200- (5%x1200) 200 
1140  - 1260 
R2 Merah – Hitam – Merah – Emas 2000  2000+(5%x2000) 900 
2 1 100 5% 2000-(5%x2000)
R3 Kuning – Ungu – Merah – Emas 4700  4700+(5%x4700) 1900 
4 7 100 5% 4700-(5%x4700)
*Berikut adalah gambar pengukuran nilai resistansi pada resistor

4
5
6
7
*mengukur tegangan power supply

Sebuah pencatu daya adalah alat listrik yang menyuplai tenaga listrik ke suatu beban
listrik. Fungsi utama catu daya adalah untuk mengubah arus listrik dari sumber menjadi
tegangan, arus, dan frekuensi yang benar untuk memberi daya pada beban. Akibatnya,
catu daya terkadang disebut sebagai konverter daya listrik.
Mengkalibrasi tegangan pada power supply

*Merakit rangkaian dengan Project Board menggunakan tegangan power supply 12 v

8
BreadBoard atau disebut juga dengan project board adalah dasar konstruksi sebuah
sirkuit elektronik yang merupakan bagian prototipe dari suatu rangkaian elektronik yang
belum disolder sehingga masih dapat dirubah skema atau pengantian komponen.
Jenis-jenis breadboard ditentukan berdasarkan banyak lubang yang terdapat pada papan
itu, misal breadboard 400 lubang, 170 lubang, dan lain sebagainya
Cara penggunaannya
 Jalur horizontal merupakan jalur yang terhubung secara horizontal, biasanya
digunakan untuk kabel power.
 Jalur vertikal merupakan jalur yang terhubung secara vertikal, biasanya
digunakan untuk menempatkan komponen
 Buatlah rangkaian seperti di bawah ini dengan R1, R2 dan R3 dipilih dari
komponen yang ada.
Hal terpenting yang harus diketahui sebelum menggunakan project board ini yaitu
memahami dengan baik bagaimana jalur yang saling terhubung antara satu lubang
dengan lainnya.
Tampak bahwa deretan lubang di bagian atas dan bawah ditandai dengan garis merah
dan biru.
Deretan lubang yang ditandai garis merah menunjukkan jalur positif untuk catudaya,
sedangkan yang ditandai garis biru merupakan jalur negatif untuk catudaya.
Lubang-lubang di bagian tengah terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok atas dan
kelompok bawah. Hubungan antar-lubangnya adalah berderet kebawah.
Dengan memahami hubungan antar lubang tersebut akan menghindarkan kita dari
kesalahan dalam melaksanakan pengawatan.
Project board ini cocok digunakan untuk tahap awal develop project rangkaian
elektronika. Merakit menjadi mudah karena tidak perlu melakukan penyolderan
sehingga komponen komponen masih tetap bisa dipergunakan untuk project lain
dikemudian hari.

*HUKUM OHM
Hukum ohm menyatakan bahwa tegangan yang mengalir pada sebuah resistor
proporsional terhadap arus yang mengalir melalui resistor tersebut. Ohm menyatakan
bahwa konstanta proporsional pada sebuah resistor dinyatakan sebagai resistansi, R.
Hukum ini dapat dituliskan secara matematis seperti pada persamaan matematis 1.

PROSEDUR PERCOBAAN

9
1.Buatlah rangkaian sebagai berikut :

a b

Vs
I R2=1K

1. RANGKAIAN SERI
Dua elemen dikatakan terhubung seri jika mereka hanya mempunyai satu simpul
bersama dan tidak ada elemenlain yang terhubung pada simpul itu. Arus yang mengalir
di kedua elemen itu sama.

Pada rangkaian seri, kuat arus (I) akan mengalir dari sumber energi (baterai) yang ada
dari satu hambatan ke hambatan lain melewati satu kabel. Perhatikan, deh, gambar di
atas. Lalu, bayangkan ada aliran listrik yang mengalir mulai dari baterai, menuju
hambatan/resistor 1, ke hambatan 2, lalu berputar dan kembali ke baterai. Iya, anggap
aja aliran listrik ini kayak aliran air gitu.

10
11
2. Rangkaian Paralel
Dua elemen dikatakan terhubung paralel jika mereka terhubung pada dua simpul yang
sama. Tegangan pada elemen-elemen itu harus sama.

Rangkaian paralel juga merupakan rangkaian yang paling sering digunakan pada
instalasi listrik di rumah-rumah. Meski terbilang sedikit rumit dari rangkaian seri,
rangkaian ini memiliki lebih banyak keunggulan.

Adapun karakteristik rangkaian paralel antara lain :

1. Cara membuat rangkaian yang lebih rumit.


2. Semua komponen terpasang secara bersusun dan kabel penghubung
rangkaian memiliki percabangan.
3. Karena setiap komponen yang terhubung pada dua titik yang sama dalam
suatu rangkaian, sehingga tegangan pada tiap hambatan memiliki nilai yang
sama.
4. Jumlah arus listrik pada rangkaian terbagi pada cabang-cabang paralel.
Artinya bahwa jumlah arus pada rangkaian sama dengan jumlah total arus
yang mengalir dari setiap cabang. Dan nilai arus pada setiap cabang memiliki
besar yang berbeda.
5. Nilai arus yang mengalir pada setiap cabang berbanding terbalik dengan
besarnya hambatan pada cabang.
6. Pada rangkaian paralel, hambatan totalnya lebih kecil dibanding dengan
hambatan pada tiap-tiap komponen penyusunnya.

12
*Berikut adalah pengukuran nilai tegangan dc rangkaian paralel

13
14
15
16
*Berikut adalah cara mengukur arus dc pada resistor menggunakan multimeter

17
18

Anda mungkin juga menyukai