Transmisi Asynchronous
Transmisi Synchronous
Komunikasi antarmuka
Sinkronisasi
Sinkronisasi adalah proses pengaturan jalannya beberapa proses pada saat yang bersamaan.
Menghindari masalah yang berkaitan dengan waktu dengan cara tidak mengirimkan deretan
bit yang panjang dan tidak putus-putus. Jadi, data ditransmisikan satu karakter sekaligus,
dimana setiap karakter panjangnya lima sampai delapan bit. Waktu atau sinkronisasi harus
Data dikirim per karakter dan masing masing karakter memiliki bit start (biasanya 0) dan
bit stop (biasanya 1).
Start bit berfungsi untuk menandakan adanya rangkaian bit karakter yang siap dicuplik.
Kondisi dimana karakter plus start dan stop bit yang kadang-kadang dinyatakan suatu
frame.
Framing error juga jika beberapa kondisi noise menyebabkan munculnya kesalahan dari
suatu start bit selama kondisi idle.
Semakin besar blok bit, maka semakin besar tumpukan kesalahan. Untuk mencapai tingkat
efisiensi yang lebih besar, digunakan transmisi synchronous, yang merupakan bentuk lain dari
sinkronisasi.
Transmisi Sychronous
Suatu blok bit ditransmisikan dalam suatu deretan yang cukup bagus tanpa kode start dan stop.
Panjang blok tersebut biasa terdiri dari bit-bit yang begitu banyak. Untuk mencegah
ketidaksesuaian waktu di antara transmitter dan receiver, detak-nya dengan cara apapun harus
dibuat sinkron.
Menyediakan sebuah jalur detak terpisah diantara transmitter dan receiver
Teknik ini akan bekerja dengan baik untuk jarak pendek, namun untuk jarak yang lumayan
panjang pulsa detak akan menjadi sasaran gangguan
Solusi :
Setiap blok diawali dengan pola bit preamble dan biasanya diakhiri dengan pola bit postamble
Bit-bit yang lain ditambahkan ke blok data yang membawa informasi kontrol yang dipergunakan
dalam prosedur kontrol data link
Preamble Bit Flag Berisi tanda awal frame.
DCE yang memindahkan sinyal melalui jaringan atau jalur transmisi harus saling mengerti
satu sama lain. Maksudnya receiver pada masing-masing DCE harus menggunakan skema
pengkodean yang sama
Karakteristik
Mekanik
Elektrik
Fungsional
Prosedural
Mekanik menyangkut hubungan fisik yang terjadi antara DTE dan DCE. Biasanya,
rangkaian pertukaran sinyal dan kontrol dibundel di dalam sebuah kabel dengan suatu
konektor terminator, male atau female, pada setiap ujungnya.
DTE dan DCE harus menggunakan konektor dengan jenis yang berlainan pada salah satu
ujung kabel, karena mempengaruhi koneksinya seçara fisik
Elektrik harus dilakukan dengah level voltase dan waktu perubahan voltase. Baik DTE
maupun DCE harus menggunakan kode yang sama
Karakteristik ini menentukan rate data dan jarak yang bisa dicapai
Fungsional, rangkaian pertukaran dikelompokkan ke dalam kategori data, kontrol,
waktu, dan ground. Bila terdapat satu rangkaian data pada masing-masing arah, maka operasi
yang dilakukan adalah operasi full-duplex. Sedangkan bila terdapat dua rangkaian yang
dipergunakan operasi half-duplex.
half-duplex, pertukaran data di antara kedua DTE (meIalui DCE dan penghubung komunikas
yang disertakan) hanya disalurkan kesatu arah şekaligus perlu juga mengirimkan pesan kontrol
arus dan berhenti kepada perangkat pentransmisi.
Prosedural menentukan rangkaian di mana, berbagai rangkaian dipergunakan untuk suatu aplikasi
khusus
5.Modem aktif melalui Receive Line Signal Detector dan mengirim data
Quiz dulu ya
2. Jelaskan perbedaan dan cara mengatasi single-bit error dan burst error !
3. Apa saja kekurangan dari Asychronous & Sychronous, lalu mana yang lebih baik diantara
keduanya. Berikan asalasan!