Anda di halaman 1dari 22

Jaringan Komputer

Antarmuka Komunikasi Data


Sesi 7
Learning Outcomes

 Mahasiswa memahami pengertian dari interface Komunikasi data


 Mahasiswa memahami Teknik interface komunikasi data
Outline

 Transmisi Asynchronous

 Transmisi Synchronous

 Komunikasi antarmuka
Sinkronisasi

Sinkronisasi adalah proses pengaturan jalannya beberapa proses pada saat yang bersamaan.

Tujuannya adalah menghindari terjadinya inkonsistensi data karena pengaksesan oleh


beberapa proses yang berbeda (mutual exclusion) serta untuk mengatur urutan jalannya proses-
proses sehingga dapat berjalan dengan lancar dan terhindar dari deadlock atau starvation.
Transmisi Asychronous

Menghindari masalah yang berkaitan dengan waktu dengan cara tidak mengirimkan deretan

bit yang panjang dan tidak putus-putus. Jadi, data ditransmisikan satu karakter sekaligus,

dimana setiap karakter panjangnya lima sampai delapan bit. Waktu atau sinkronisasi harus

dipertahankan hanya didalam setiap karakter; receiver memiliki peluang melakukan

sinkronisasi pada permulaan setiap karakter baru.


 Pada transmisi Asinkron, sebelum terjadi komunikasi, tidak diadakan sinkronisasi clock
antara pengirim dan penerima.

 Data dikirim per karakter dan masing masing karakter memiliki bit start (biasanya 0) dan
bit stop (biasanya 1).

 Start bit berfungsi untuk menandakan adanya rangkaian bit karakter yang siap dicuplik.

 Stop bit berfungsi untuk melakukan proses menunggu karakter berikutnya


 Jika bit ke 7 adalah 1 dan bit ke 8 adalah 0 maka bit 8 akan dianggap suatu start bit.
Kondisi ini diistilahkan framing error.

 Kondisi dimana karakter plus start dan stop bit yang kadang-kadang dinyatakan suatu
frame.

 Framing error juga jika beberapa kondisi noise menyebabkan munculnya kesalahan dari
suatu start bit selama kondisi idle.
Semakin besar blok bit, maka semakin besar tumpukan kesalahan. Untuk mencapai tingkat

efisiensi yang lebih besar, digunakan transmisi synchronous, yang merupakan bentuk lain dari

sinkronisasi.
Transmisi Sychronous

Suatu blok bit ditransmisikan dalam suatu deretan yang cukup bagus tanpa kode start dan stop.

Panjang blok tersebut biasa terdiri dari bit-bit yang begitu banyak. Untuk mencegah

ketidaksesuaian waktu di antara transmitter dan receiver, detak-nya dengan cara apapun harus

dibuat sinkron.
 Menyediakan sebuah jalur detak terpisah diantara transmitter dan receiver

 Teknik ini akan bekerja dengan baik untuk jarak pendek, namun untuk jarak yang lumayan
panjang pulsa detak akan menjadi sasaran gangguan

Solusi :

 Dengan menyimpan informasi pewaktuan pada sinyal data


 Level sinkronisasi diperlukan, yang memungkinkan bagi receiver menentukan awal dan akhir suatu
blok data

 Setiap blok diawali dengan pola bit preamble dan biasanya diakhiri dengan pola bit postamble

 Bit-bit yang lain ditambahkan ke blok data yang membawa informasi kontrol yang dipergunakan
dalam prosedur kontrol data link
 Preamble Bit Flag Berisi tanda awal frame.

 Control Fields Berisi informasi control (cont : address).

 Data Field Berisi data dari transmitter.

 Control Fields Berisi informasi control (cont : deteksi kesalahan).

 Postamble Bit Flag Berisi tanda akhir frame.


Interface
?
Interface (Antarmuka) merupakan mekanisme komunikasi
antara pengguna (user) dengan sistem. Antarmuka (Interface)
dapat menerima informasi dari pengguna (user) dan
memberikan informasi kepada pengguna (user) untuk
membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai
ditemukan suatu solusi.
Interface Komunikasi Data

 Data Terminal Equipment (DTE) ialah terminal dan computer

 DTE memungkinkan penggunaan system transmisi melalui penghubung Data Circuit-


Terminating Equipment (DCE). Contohnya adalah MODEM.

 DCE bertanggung-jawab mentransmisi dan menerima bit-bit

 DCE yang memindahkan sinyal melalui jaringan atau jalur transmisi harus saling mengerti
satu sama lain. Maksudnya receiver pada masing-masing DCE harus menggunakan skema
pengkodean yang sama
Karakteristik

Interface memiliki empat karakteristik penting yakni:

Mekanik

Elektrik

Fungsional

Prosedural
Mekanik menyangkut hubungan fisik yang terjadi antara DTE dan DCE. Biasanya,
rangkaian pertukaran sinyal dan kontrol dibundel di dalam sebuah kabel dengan suatu
konektor terminator, male atau female, pada setiap ujungnya.

DTE dan DCE harus menggunakan konektor dengan jenis yang berlainan pada salah satu
ujung kabel, karena mempengaruhi koneksinya seçara fisik
Elektrik harus dilakukan dengah level voltase dan waktu perubahan voltase. Baik DTE
maupun DCE harus menggunakan kode yang sama

Mengunakan level voltase dan durasi elemen-elemen sinyal yang şama.

Karakteristik ini menentukan rate data dan jarak yang bisa dicapai
Fungsional, rangkaian pertukaran dikelompokkan ke dalam kategori data, kontrol,
waktu, dan ground. Bila terdapat satu rangkaian data pada masing-masing arah, maka operasi
yang dilakukan adalah operasi full-duplex. Sedangkan bila terdapat dua rangkaian yang
dipergunakan operasi half-duplex.

half-duplex, pertukaran data di antara kedua DTE (meIalui DCE dan penghubung komunikas
yang disertakan) hanya disalurkan kesatu arah şekaligus perlu juga mengirimkan pesan kontrol
arus dan berhenti kepada perangkat pentransmisi.
Prosedural menentukan rangkaian di mana, berbagai rangkaian dipergunakan untuk suatu aplikasi
khusus

1.Modem on -> membangkitkan sinyal DCE

2.DTE kirim data untuk sinyal RTS (request to send)

3.Modem memberikan respond dengan sinyal CTS (clear to send)

4.DTE mengirim data

5.Modem aktif melalui Receive Line Signal Detector dan mengirim data
Quiz dulu ya 

1. Jelaskan hubungan dari macam-macam karakteristik antarmuka !

2. Jelaskan perbedaan dan cara mengatasi single-bit error dan burst error !

3. Apa saja kekurangan dari Asychronous & Sychronous, lalu mana yang lebih baik diantara
keduanya. Berikan asalasan!

Anda mungkin juga menyukai