Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

INTERFACE KOMUNIKASI DATA

Oleh Kelompok 6 : Muhammad Sa’dillah (C030318117)

Nurul Hikmah (C030318120)

Risna Norhidayah (C030318122)

Dosen Pengajar : M. Helmy Noor, SST.,MT

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

1
ASYNCHRONOUS TRANSFER MODE (ATM) DAN FRAME RELAY

A. Asynchronous Transfer Mode (Atm)


a. Pengertian Asynchronous Transfer Mode (Atm)
ATM merupakan teknologi yang muncul dari standar yang
berhubungan dengan transmisi data, suara, dan video secara bersamaan
melalui jaringan dengan kecepatan yang jauh lebih cepat bila
dibandingkan dengan yang tanpa standar. ATM dapat menghubungkan
komunikasi elektronik dari panggilan telepon, ke bioskop, ke email
dan file yang ada diseluruh web server. ATM juga dikenal untuk
mengangkut komunikasi dalam megabit per detik, yang menghasilkan
layanan lebih cepat dibandingkan Ethernet pada jaringan area lokal.
Kecepatan ini memungkinkan keakuratan dan kesempurnaan
sinkronisasi pada data yang membentuk presentasi multimedia yang
lebih umum digunakan di kantor-kantor dan sekolah.
b. Prinsip Kerja ATM
Asynchronous Transfer Mode (ATM) merupakan interface transfer
paket yang efisien. ATM menggunakan paket-paket data yang
berukuran tertentu yang disebut ‘cell”. Penggunaan cell ini
menghasilkan skema yang efisien untuk pentransmisian pada jaringan
berkecepatan tinggi ATM memiliki cara yang sama dengan packet -
switching. ATM melibatkan pentransferan data dalam bentuk
potonganpotongan yang memiliki ciri-ciri tersendiri. ATM
memungkinkan koneksi logik multiple dimultipleks melalui sebuah
interface fisik tunggal. ATM merupakan protokol yang efisien dengan
kemampuan kontrol kesalahan (error control) dan kontrol aliran
minimal (flow control). Hal ini menyebabkan berkurangnya overhead
saat pengolahan sel-sel ATM sekaligus mengurangi bit -bit overhead
yang diperlukan masing-masing sel. Lapisan fisik melibatkan
spesifikasi media transmisi dan skema pengkodean sinyal. Rate data
yang ditetapkan pada lapisan fisik berkisar mulai dari 25,6 Mbps
sampai 622,08 Mbps. Dua lapis diatasnya berkaitan dengan fungsi

2
fungsi ATM, yaitu pelayanan transfer paket (ATM layer) dan lapisan
adaptasi (AAL) untuk pelayanan protokol transmisi yang tidak
berbasis ATM.
Model referensi protokol melibatkan tiga taraf yang berbeda:
1) Taraf pemakai: tersedia untuk transfer informasi pemakai, bersama-
sama dengan kontrol-kontrol yang terkait.
2) Taraf kontrol: menampilkan fungsi-fungsi kontrol panggilan dan
kontrol koneksi
3) Taraf manajemen: menampilkan fungsifungsi manajemen yang
berkaitan dengan sistem secara keseluruhan Koneksi logik ATM
disebut “Virtual Channel Connection” (VVC) atau koneksi melalui
saluran maya.
1) Arsitektur Protokol
Merupakan perangkat lunak dari jaringan komunikasi data.
Arsitektur protokol terdiri dari layer, protokol dan interface dimana
Jaringan diorganisasikan menjadi sejumlah level (layer) untuk
mengurangi kerumitannya. Setiap layer dibuat berdasarkan layer
dibawahnya. Antar layer terdapat sebuah interface yang menentukan
operasi dan layanan yang diberikan layer terbawah untuk layer
diatasnya. Layer pada level yang sama di dua host yang berbeda dapat
saling berkomunikasi dengan mengikuti sejumlah aturan dan ketetapan
yang disebut sebagai protokol.
Arsitektur protokol dibedakan menjadi dua model yakni OSI
(hanya sebuah konsep) dan TCP/IP (digunakan secara komersial).
a. OSI (Open System Interconnection)
Model referensi OSI (Open System Interconnection)
menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di
sebuah komputer berpindah melewati sebuah media jaringan ke
suatu software aplikasi di komputer lain. Model referensi OSI secara
konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan
memiliki fungsi jaringan yang spesifik, Model ini diciptakan

3
berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh the International
Standards Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju
standarisasi protokol internasional yang digunakan pada berbagai
layer . Model ini disebut ISO OSI (Open System Interconnection)
Reference Model karena model ini ditujukan bagi pengkoneksian
open system. Open System dapat diartikan sebagai suatu sistem yang
terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem lainnya.
Model OSI memiliki tujuh layer. Fungsi dari ketujuh layer
tersebut adalah:
1) Physical Layer
Menangani pengiriman bit-bit data melalui saluran komunikasi
dan memastikan jika entiti satu mengirimkan bit 1, maka entiti
yang lain juga harus menerima bit 1. Fungsi utama untuk
menentukan :
 berapa volt untuk bit 1 dan 0
 berapa nanoseconds bit dapat bertahan di saluran komunikasi
 kapan koneksi awal dibuat dan diputuskan ketika dua entiti
selesai melakukan pertukaran data
 jumlah pin yang digunakan oleh network connector dan fungsi
dari setiap pin
Contoh: token ring, IEEE 802.11
 Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah hub, repeater,
network adapter/network interface card, dan host bus adapter
(digunakan di storage area network)
2) Data Link Layer
Berikut fungsinya data link layer :
 Menyediakan prosedur pengiriman data antar jaringan.
 Mendeteksi dan mengkoreksi error yang mungkin terjadi di
physical layer

4
 Memiliki address secara fisik yang sudah di-kode-kan secara
langsung ke network card pada saat pembuatan card tersebut
(disebut MAC Address)
Contoh: Ethernet, HDLC, Aloha, IEEE 802 LAN, FDDI
 Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah bridge dan layer-
2 switch
3) Network Layer
Menentukan prosedur pengiriman data sekuensial dengan
berbagai macam ukuran, dari sumber ke tujuan, melalui satu atau
beberapa jaringan, dengan tetap mempertahankan Quality of
Service (QoS) yang diminta oleh transport layer. Fungsi:
 Routing: menentukan jalur pengiriman dari sumber ke tujuan,
bisa statik (menggunakan tabel statik yang cocok untuk
jaringan yang jarang sekali berubah) atau dinamis
(menentukan jalur baru untuk setiap data yang dikirimkan)
 Pengendalian kongesti (kemacetan pada proses pengiriman
data)
 Mempertahankan QoS (delay, transit time, jitter, dll)
 Menyediakan interface untuk jaringan-jaringan yang berbeda
agar dapat saling berkomunikasi
Contoh: Internet Protocol (IP)
 Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah router dan layer-
3 switch
4) Transport Layer
Menerima data dari layer diatasnya, memecah data menjadi unit-
unit yang lebih kecil (sering disebut packet), meneruskannya ke
network layer dan memastikan semua packets tiba di ujung
penerima tanpa ada error. Layer ini harus melakukan proses diatas
secara efisien dan memastikan layer diatas tidak terpengaruh
terhadap perubahan teknologi hardware. Fungsi:
 Flow control

5
 Segmentation/desegmentation
 Error control
Contoh: Transmission Control Pr
 Potocol (TCP), User Datagram Protocol (UDP), Stream
Control Transmission Protocol (SCTP)
5) Session Layer
Mengijinkan user-user yang menggunakan mesin yang berbeda
untuk membuat dialog (session) diantara mereka. Fungsi:
 Pengendalian dialog: memantau giliran pengiriman.
 Pengelolaan token: mencegah dua pihak untuk melakukan
operasi yang sangat kritis dan penting secara bersamaan.
 Sinkronisasi: menandai bagian data yang belum terkirim sesaat
crash pengiriman terjadi, sehingga pengiriman bisa dilanjutkan
tepat ke bagian tersebut.
6) Presentation Layer
Mengatur tentang syntax dan semantics dari data yang
dikirimkan dan manipulasi data seperti MIME encoding,
kompresi, dan enkripsi dilakukan di layer ini.
7) Application Layer
Sangat dekat dengan user dan menyediakan user interface ke
jaringan melalui aplikasi. Contoh protokol aplikasi yang banyak
digunakan: hypertext transfer protocol (HTTP) yang digunakan
di world wide web, file transfer protocol (FTP) untuk
pengiriman file antar komputer, simple mail transfer protocol
(SMTP) untuk email.
b. TCP/IP
TCP/IP adalah protokol yang digunakan di jaringan global
karena memiliki sistem pengalamatan yang baik dan memiliki sistem
pengecekan data. Saat ini terdapat dua versi TCP/IP yang berbeda
dalam sistem penomoran, yaitu IPv4 (32 bit) dan IPv6 (128 bit), dan
saat ini yang masih digunakan adalah IPv4. Untuk memepermudah

6
penulisan, alamat IP biasanya ditulis dalam bentuk empat segmen
bilangan desimal yang dipisahkan tanda titik dan setiap segmen
mewakili delapan bit pada alamat IP. Setiap network adapter dapat
memiliki lebih dari satu alamat IP namun sebuah alamat IP (IP
address) tidak boleh dipakai oleh dua atau beberapa network adapter.
Pengaturan alokasi alamat IP dilakukan oleh badan internasional
bernama Internic. Saat ini lebih dari 85% alamat IP (IPv4) telah
terpakai sehingga sebentar lagi sistem IPv4 akan digantikan oleh
IPv6.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an
hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk
menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk
sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah
standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap
mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat
digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema
pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP
Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer
untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet.
Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok
untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda(seperti Microsoft
Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang
heterogen. Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu,
mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan
komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa
badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture
Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF).
Macammacam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema
pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen
yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang
dikeluarkan oleh IETF.

7
Model TCP/IP terdiri dari 4 layer:

1) Data Link Layer


Sebenarnya bukan bagian dari TCP/IP suite. Proses pengiriman
dan penerimaan packet untuk layer ini dapat dilakukan oleh
software device driver dari network card/adapter yang digunakan.
Layer ini juga termasuk physical layer, yang terdiri dari komponen
fisik seperti hub, repeater, kabel jaringan (UTP, fibre, coaxial),
network cards, network connectors (RJ-45, BNC, dll) dan
spesifikasi untuk sinyal (level voltase, frekuensi, dll).
2) Network Layer
Awalnya network layer ditujukan untuk mengirimkan packet
antar host di sebuah jaringan, contoh X.25. Pengembangan ke
Internetworking, dimana jalur pengiriman packet dari sumber ke
tujuan melalui jaringan-jaringan lainnya (routing). Beberapa
protokol bagian dari IP yaitu ICMP (menyediakan informasi
dianostik untuk pengiriman packet IP), IGMP (mengelola data
multicast), protokol routing seperti BGP, OSPF dan RI.
3) Transport Layer
Menyediakan layanan pengiriman pesan dari ujung ke ujung yang
dapat dikategorikan sebagai:
 Connection-oriented: TCP (byte-oriented) dan
SCTP(stream-oriented)
 Connectionless: UDP dan RTP (datagram)

4) Application Layer
Layer ini mencakup presentation dan session layer dari model OSI,
dimana layanan dari layer-layer tersebut disediakan melalui libraries.
Data user yang akan dikirimkan melalui jaringan diterima melalui
application layer, baru kemudian diteruskan ke layer dibawahnya, yaitu
transport layer. Setiap aplikasi yang menggunakan TCP atau UDP,

8
membutuhkan port sebagai identitas aplikasi tersebut. Contoh: port
untuk HTTP adalah 80, port untuk FTP adalah 21. Port numbers (16
bit) digunakan oleh TCP atau UDP untuk membedakan setiap proses
yang menggunakan layanan mereka. Well known ports: 0 s/d 1023
dipesan oleh Internet Assigned Number Authority (IANA) → tidak bisa
digunakan secara bebas. Registered ports: 1024 s/d 49151 → tidak
dikontrol oleh IANA tapi tidak bisa digunakan secara bebas karena
sudah direserve oleh sistem komputer. Dynamic atau private atau
ephemeral (short-lived) ports: 49152 s/d 65535 → bisa digunakan user
secara bebas
2) Koneksi Logik ATM
Sambungan logis pada jaringan Asynchronous Transfer Mode (ATM)
dikenal sebagai Virtual Channel Connections (VCC) . Suatu VCC
dianalogikan dengan koneksi data link pada frame relay. Hal ini
merupakan unit dasar pensaklaran dalam suatu jaringan ATM.
Pengguna dapat mengirimkan data dengan bit rate yang bervariasi dan
dengan aliran data yang full duplex. Data yang dikirim berupa sel
dengan ukuran sel 53 byte.VCC juga digunakan untuk pertukaran user-
network dan pertukaran network-network.
3) Cell – Cell ATM
Pengertian sel menurut rekomendasi ITU-T I.113 adalah suatu blok
dengan panjang yang tetap (fixed length) dan diidentifikasi dengan
suatu label pada ATM layer.
Berikut adalah definisi untuk jenis cell yang berbeda sesuai dengan
rekomendasi ITU-T I.321
 Idle Cell (physical layer), merupakan yang disisipkan /
dipisahkan oleh physical layer untuk mengadaptasi cell
flow rate pada daerah batas (boundary) diantara ATM layer
dan physical layer ke kapasitas payload yang ada dari
sistem transmisi yang digunakan.

9
 Valid Cell (physical layer), suatu cell yang mana bagian
headernya tidak memiliki error atau belum dimodifikasi
oleh proses verifikasi Header Error Control (HEC).
 Assigned Cell (ATM layer), cell yang menyediakan suatu
service ke satu aplikasi dengan menggunakan ATM layer
service.
 Unassigned Cell (ATM layer), merupakan ATM layer cell
yang bukan assign cell. Hanya assigned cell dan
unassigned cell saja yang diteruskan dari physical layer ke
ATM layer, sedangkan cell yang lainnya tidak membawa
informasi yang terkait dengan ATM layer atau layer yang
lebih tinggi lagi dan cell ini hanya akan diprosesoleh
physical layer saja.
4. Transmisi Cell – Cell ATM
Transmisi Asynchronous memungkinkan sel-sel yang akan diposisikan
di mana saja dalam data stream. ATM saat ini memiliki kecepatan
155Mbps (OC-3port), 622Mbps (OC-12 port), 1,2 Gbps dan 2,5 Gbps.
Asynchronous Transfer Mode (ATM) merupakan protokol jaringan
yang berbasis sel, yaitu paket-paket kecil yang berukuran tetap (48 byte
data + 5 byte header) pada sirkuit virtual. Protokol lain yang berbasis
paket, seperti IP dan Ethernet, menggunakan satuan data paket yang
berukuran tidak tetap.
1) ATM Network.
Kata asynchronous pada ATM berarti transfer data
dilakukan secara asinkron, yaitu masing-masing pengirim
dan penerima tidak harus memiliki pewaktu (clock) yang
tersinkronisasi. Metode lainnya adalah transfer secara
sinkron, yang disebut sebagai STM (Synchronous Transfer
Mode). Dengan kata lain ATM merupakan sebuah
teknologi lapisan 2, yang dapat digunakan oleh siapa saja,
namun sekaligus merupakan sebuah jaringan publik

10
sebagaimana halnya Internet, dengan sistem pengalamatan
yang dikelola secara rapi, sehingga setiap perangkat di
dalam jaringan dapat memiliki sebuah identitas yang unik.
Secara teknis, ATM dapat dianggap suatu evolusi dari
packet switching. Seperti transfer data pada packet
switching ATM mengintegrasikan fungsi multiplexing dan
switching. Dengan ukuran sel data yang tetap dan kecil,
memungkinkan switching pada kecepatan dengan
throughput tinggi. Dengan delay yang sangat kecil dan
waktu interval yang tetap antar sel data, memungkinkan
aplikasi suara dan video dikirim lewat LAN dan berbagai
jenis tipe data yang berbeda digabungkan dalam network
yang sama. Walaupun ATM tidak mencapai kecepatan
Gigabit di atas network, feature delay dan waktu interval
menjadikannya teknologi potensial untuk LAN kecepatan
tinggi membawa aplikasi multimedia.
2) Jaringan Kinerja Tinggi
ATM memungkinkan sirkuit dengan bandwidth terjamin
dan persyaratan yang berbeda yang akan dibentuk secara
bersamaan Layanan. Kualitas (QoS) dapat diatur dan
ditetapkan pada tahap koneksi menggunakan parameter
seperti delay, jitter delay dan tingkat kesalahan
berdasarkan aplikasi dan negara jaringan pada saat
koneksi.Dua prioritas untuk lalu lintas didefinisikan;
prioritas tinggi dan prioritas rendah. lalu lintas rendah akan
diabaikan jika ada masalah kemacetan saklar. ATM
Meskipun bukan jenis jaringan broadcast, multicast
didukung untuk aplikasi seperti suara dan video
conferencing. ATM bekerja pada model topologi Bintang,
dengan menggunakan Kabel fiber optic ataupun kabel
twisted pair. ATM pada umumnya digunakan untuk

11
menghubungkan dua atau lebih LAN. dia juga banyak
dipakai oleh Internet Service Providers (ISP) untuk
meningkatkan kecepatan akses Internet untuk klien
mereka.
Teknologi yang dipilih untuk membawa layanan B-ISDN
dan Teknologi Asyncronous Transfer Mode (ATM) saat ini
memasuki operasional pelayanan secara penuh dan
merupakan satu teknologi yang menjadi dasar pembuatan
jaringan-jaringan yang baru. ATM menyediakan
teknologinya untuk membangun jaringan yang cocok bagi
kebutuhan konsumen mereka, kombinasi kemampuan,
pengaturan dan kapasitas untuk membawa jalur lain seperti
Frame Ralay atau X.25 dan segala protokol seperti Internet
Protocol (IP). Ini merupakan berita baik untuk perusahaan
besar dengan hubungan fiber yang langsung tetapi kantor
cabang atau kantor kecil yang tergantung pada jasa kantor
telepon yang selama ini kurang beruntung.
Sekarang dengan perpaduan ATM dengan asymmetric
digital subscriber loop (ADSL) menjadi standart yang
diakui, perusahaan kecil mempunyai prospek terhadap
akses langsung ATM dan merupakan salah satu teknologi
yang memberikan pelayanan yang sangat cepat melalui
jalur kabel standart. Teknologi ini dapat menghubungkan
banyak pelanggan yang berada di berbagai tempat.
5. Kategori Layanan ATM (Asynchronous Transfer Mode) :

1) Layanan Real-Time
Perbedaan yang paling utama antar aplikasi berhubungan dengan
jumlah penundaan dan variasi penundaan, dikenal sebagai
kerlipan. Penerapan Real-Time secara khas melibatkan suatu alir
informasi persis sama benar dengan pemakai yang dimaksudkan
untuk reproduksi yang mengalir pada suatu sumber. Sebagai

12
contoh, seorang pemakai mengharapkan suatu arus dari audio atau
informasi video untuk disediakan secara berlanjut dengan lembut.
Aplikasi yang melibatkan interaksi antara orang-orang
mempunyai batasan yang ketat pada penundaan. Secara khas,
penundaan apapun yang bernilai ratusan milidetik menjadi
mengganggu dan nyata. Maka, permintaan di jaringan ATM
untuk menswitch dan mengirimkan data yang realtime adalah
tinggi.
 Constant Bit Rate (CBR)
Layanan CBR adalah adalah layanan yang paling sederhana
untuk digambarkan. CBR digunakan oleh aplikasi yang
memerlukan suatu data yang ditetapkan secara terus-
menerus yang tersedia sepanjang sambungan dan batas
atasnya relatif ketat pada penundaan. CBR biasanya
digunakan untuk informasi video dan audio yang tidak
dimampatkan. Contoh aplikasi CBR meliputi:
Videoconferencing, Interaktif audio, Distribusi
Audio/Video (televisi).
 Real-Time Variable Bit Rate (RT-VBR)
RT-VBR dimaksudkan untuk aplikasi time-sensitive yaitu,
yang menuntut dengan ketat pembatasan penundaan dan
variasi penundaan. Perbedaan yang paling mendasar antara
aplikasi dengan RT-VBR dan CBR adalah bahwa aplikasi
pemancaran RT-VBR pada sebuah rate yang bervariasi
terhadap waktu. Sumber RT-VBR dapat ditandai seperti
bursty. Sebagai contoh, bahwa pendekatan yang baku ke
tekanan video menghasilkan urutan dari bingkai gambar
dari bermacam-macam ukuran. Sebab video yang real-time
memerlukan suatu transmision rate bingkai yang seragam,
tingkat tarip data yang nyata bervariasi. 12 ATM
(Asychronous Transfer Mode)

13
Layanan RT-VBR mengijinkan jaringan lebih fleksibel
dibanding CBR. Jaringan bisa secara statistik terdiri dari
banyak bagian sambungan dengan kapasitas yang disajikan
sama dan masih menyediakan layanan yang diperlukan bagi
masing-masing sambungan.
2) Layanan Non Real-Time
Jasa non-real-time dimaksudkan untuk aplikasi yang mempunyai
karakteristik bursty lalu lintas dan tidak mempunyai batasan yang
ketat pada penundaan dan variasi penundaan. Maka, jaringan
mempunyai fleksibilitas yang lebih besar di dalam menangani
arus lalu lintas dan dapat membuat penggunaan yang terdiri dari
banyak bagian untuk meningkatkan efisiensi jaringan.
 Non-Real Time Variable Bit Rate (nrt-VBR)
Karena beberapa aplikasi yang non-real-time, hal ini
memungkinkan untuk menandai arus lalu lintas sedemikian
sehingga jaringan dapat menyediakan QoS pada area
kerugian dan penundaan. Aplikasi seperti itu dapat
menggunakan layanan NRT-VBR. Dengan layanan ini,
sistem akhir menetapkan suatu tingkat tarip sel puncak,
rata-rata tingkat tarip sel, dan suatu ukuran dari bagaimana
bursty atau clumped sel dimungkinkan. Dengan informasi
ini, jaringan dapat mengalokasikan sumber daya untuk
menyediakan penundaan secara relatif rendah dan kerugian
sel yang minimal. Contoh layanan NRT-VBR meliputi
reservasi perusahaan penerbangan, transaksi perbankan, dan
proses monitoring.
 Unspecified Bit Rate (UBR)
Jumlah kapasitas dari suatu jaringan ATM yang dipakai
dalam membawa CBR dan dua jenis lalu-lintas VBR selalu
ditambah. Penambahan kapasitas tersedia untuk satu atau
kedua-duanya dengan pertimbangan: Tidak semua dari total

14
sumber daya telah merasa terikat dengan CBR dan lalu-
lintas VBR dan Bursty nature dari lalu-lintas VBR berarti
bahwa, pada beberapa waktu, kurang dari kapasitas yang
dilakukan telah digunakan. Semua kapasitas yang tak
terpakai ini bisa tersedia untuk layanan UBR. Layanan ini
pantas untuk aplikasi yang dapat memaklumi keterlambatan
dan kerugian sel. Dengan UBR, sel disampaikan pada suatu
first-in-first-out (FIFO) yang menggunakan kapasitas yang
dikonsumsi oleh jasa yang lain Contoh aplikasi UBR
meliputi: Text/Data/Image transfer, messaging, distribusi,
retrieval, dan remote terminal.
 Available Bit Rate (ABR)
Untuk meningkatkan layanan yang disajikan bagi sumber
bursty yang akan menggunakan UBR, layanan ABR telah
digambarkan. Suatu penggunaan aplikasi ABR menetapkan
peak cell rate (PCR) yang akan digunakan dan minimum
cell rate (MCR) yang diperlukan. Jaringan mengalokasikan
sumber daya sedemikian sehingga semua aplikasi ABR
menerima sedikitnya sama dengan kapasitas MCR.
Kapasitas manapun yang tak terpakai kemudian dibagi
secara adil dan mode yang terkendali antar semua sumber
ABR. Mekanisme ABR menggunakan umpan balik yang 13
ATM (Asychronous Transfer Mode)

15
eksplisit ke sumber untuk meyakinkan bahwa kapasitas
secara wajar dialokasikan. Kapasitas manapun yang tidak
digunakan oleh ABR disediakan untuk lalu-lintas UBR..
Suatu contoh dari suatu aplikasi penggunaan ABR adalah
interkoneksi LAN. Dalam hal ini, sistem akhir yang
dihubungkan dengan jaringan ATM adalah router.
3) Layanan AAL (ATM Adapter Layer)
Penggunaan dari ATM yaitu menciptakan kebutuhan akan suatu
lapisan adaptasi untuk mendukung protokol perpindahan
informasi yang tidak didasarkan pada ATM. Contohnya adalah
PCM (pulse code modulation) suara. PCM suara adalah suatu
aplikasi yang menghasilkan suatu aliran bit dari suatu isyarat
suara. Untuk mempekerjakan aplikasi ini pada ATM, diperlukan
untuk memasang bit PCM menjadi sel untuk transmisi dan untuk
membacanya pada resepsi sedemikian untuk menghasilkan suatu
yang lembut, arus yang tetap dari bit penerima.
AAL Service Itu-T I.362 memberi contoh umum tentang jasa
yang disajikan oleh AAL: Penanganan dari kesalahan transmisi ,
Segmentation dan reassembly, memungkinkan blok yang lebih
besar data untuk dibawa di bidang informasi dari ATM
,Penanganan dari hilangnya sel dan kondisi sel yang miss-inserted
dan Kendali aliran dan kendali pemilihan waktu Untuk
memperkecil banyaknya AAL protokol yang berbeda yang harus
ditetapkan untuk mendapatkan variasinya, ITU-T dijelaskan pada
empat kelas dari layanan dengan jangkauan luas dari persyaratan.
Penggolongan telah didasarkan pada apakah suatu hubungan
pemilihan waktu harus dijaga antara sumber dan tujuan, apakah
aplikasi memerlukan suatu tingkat tarip bit yang tetap, dan apakah
perpindahan adalah sambungan yang diorientasikan atau tidak.
Sistem klasifikasi tidak lagi ditemukan di dalam dokumen ITU-T,
tetapi konsep telah memandu pengembangan dari protocol AAL.

16
Pada pokoknya, lapisan AAL menyediakan mekanisme untuk
memetakan suatu aplikasi yang luas ke lapisan ATM dan
menyediakan 14 ATM (Asychronous Transfer Mode)
4) ATM Adapsation Layer
AAL ini terdapat diantara ATM layer dan higher layer. Fungsi
dari AAL adalah untuk memperkaya service yang disediakan oleh
ATM layer sehingga dapat memenuhi level yang diminta oleh
higher layer. Fungsi-fungsi yang dilakukan didalam AAL
bergantung pada permintaan/keperluan higher layer. Dengan kata
lain fungsi yang dilakukan oleh AAL ini tergantung pada jenis
layanan yang diminta oleh pemakai.

B. Frame Relay
1. Pengertian Frame Relay

Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua
dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface
jaringan. Frame relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah
digunakan pada ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN,
SNA, Internet dan bahkan aplikasi suara/voice. Frame relay adalah cara
mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN) yang membagi
informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame mempunyai alamat
yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frame-frame akan
melewati switch dalam jaringan frame relay dan dikirimkan melalui “virtual
circuit” sampai tujuan.

2. Keuntungan Frame Relay

Frame Relay menawarkan alternatif yang menarik untuk kedua saluran yang
berdedikasi dan jaringan X.25 untuk menghubungkan LAN ke jembatan dan
router. Frame Relay menawarkan alternatif Yang Menarik untuk kedua saluran

17
Yang X.25 dan Jaringan berdedikasi untuk menghubungkan LAN ke router dan
Jembatan.

3. Prinsip Kerja Frame Relay

Frame Relay adalah protocol WAN yang memiliki kemampuan tinggi (high-
performance) yang dioperasikan pada physical layer dan data link layer dari OSI
reference model. Frame relay pada dasarnya dirancang untuk keperluan pada
Integrated Service Digital Network (ISDN) interface. Tetapi sekarang frame relay
digunakan juga pada berbagai interface jaringan yang lain dan hasilnya baik.
Frame relay adalah contoh teknologi packet-switched. Jaringan packetswitched
memberi kemampuan kepada end station untuk secara dinamis men-share media
jaringan dan bandwidth. Teknik yang digunakan oleh teknologi packet-switching
adalah:

 Variable-length packets

Variable-length packets digunakan untuk menjadikan proses


transfer data menjadi lebih efisien dan fleksibel. Paket ini
di-switched diantara beberapa segmen didalam jaringan
sampai tercapainya lokasi tujuan transfer.

 Statistical multiplexing

Teknik statistical multiplexing bertugas mengontrol akses


jaringan didalam sebuah packet-switched network.
Keuntungan dari teknik ini adalah dapat mengakomodasi
penggunaan bandwidth secara lebih fleksibel dan lebih
efisien. Hampir semua local area network yang populer saat
ini, seperti Ethernet dan Token Ring adalah packet-switched
networks.

Frame Relay sering digambarkan sebagai versi yang lebih efisien dari X.25.
Frame Relay dioperasikan pada WAN yang memberikan connection services yang
lebih reliable disbanding X.25 yang populer di sepanjang dekade 1970-an sampai

18
dengan awal 80-an. Frame Relay menawarkan performance yang lebih baik dan
transmission efficiency lebih besar disbanding X.25, dan ini yang membuat Frame
Relay menjadi sesuai untuk aplikasi WAN seperti LAN interconnection. Frame
Relay di-design untuk menutupi sebagian besar dari kelemahan X.25 selama ini,
yaitu:

1) Dimana Call control signaling dimasukkan pada logical connection yang


terpisah dari data sehingga tidak diperlukan intermediate nodes untuk
menjalankan call control message.

2) Penggandaan Virtual Circuits (VC) dilakukan pada layer

3) Tidak ada end-to-end flow dan error control, apabila dibutuhkan maka ini
akan menjadi tanggungjawab layer atasnya.

4) Relatif lebih murah, flesibilitas bandwidth lebih baik, lebih reliable.

5) Memungkinkan konsolidasi dengan LAN, SNA, voice, packetized video.

6) Migrasi lebih mudah ke ATM

7) Open architecture dan plug-and-play.

C. Peranan ATM dan Frame Relay dalam Teknologi WAN

Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah koneksi WAN berkecepatan


tinggi dengan menggunakan teknologi paket switching dengan speed
sampai 155 Mbps bahkan 622 Mbps. ATM bisa mentransmisikan data
secara simultan dengan digitized voice, dan digitized video baik melalui
LAN maupun WAN.

1. ATM menggunakan cell berukuran kecil (53-byte) yang lebih mudah


diproses dibandingkan cell variable pada X.25 atau frame relay.

2. Kecepatan transfer bisa setinggi sampai 1.2 Gigabit.

19
3. Merupakan line digital berkualitas tinggi dan low noise dan tidak
memerlukan error checking.

4. Bisa menggunakan media transmisi dari coaxial, twisted pair, atau fiber
optic.

5. Bisa tansmit data secara simultan

Beberapa perangkat atau device yang dapat dijumpai pada Frame Relay WAN
dapat dibagi dua yaitu:

1. Data terminal equipment (DTE)

DTE secara umum adalah terminating equipment yang tersambung ke jaringan


dan lokasinya di tempat pelanggan. Pada umumnya, perangkat ini adalah
kepunyaan pelanggan, misalnya terminal, PC, router dan bridges.

2. Data circuit-terminating equipment (DCE)

DTE secara umum adalah terminating equipment yang tersambung ke jaringan


dan lokasinya di tempat pelanggan. Pada umumnya, perangkat ini adalah
kepunyaan pelanggan, misalnya terminal, PC, router dan bridges. DCE adalah
perangkat carrier-owned internetworking yang tujuannya adalah untuk
menyediakan clocking dan switching services di dalam jaringan yaitu perangkat
yang melakukan transmit data melalui WAN.

20

Anda mungkin juga menyukai