Anda di halaman 1dari 12

BAHAN AJAR

KD 3

INSTALASI DAN PERBAIKAN SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL DAN


TEKNOLOGI KOMUNIKASI BERGERAK/MOBILE

“Teknik Pengkodean Data”

Disusun Oleh:

Febi Arief Sunandar, S.Pd.T

TEKNIK AUDIO VIDEO


SMK NEGERI 2 KLATEN
2019
BAHAN AJAR

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Klaten


Mata Pelajaran : Instalasi Dan Perbaikan Sistem Komunikasi Digital Dan
Teknologi Komunikasi Bergerak/Mobile
Kelas / Semester : XII TEDK / 1 ( Gasal )
Kompetensi Keahlian : Teknik Elektronika Daya dan Komunikasi
Kompetensi Dasar : 3.3. Menerapkan sistem pengkodean pada komunikasi
data
4.3. Menunjukkan pengkodean komunikasi data
Materi Pokok : Teknik Pengkodean Data
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan x 6 JP ( @ 45 menit )

Tujuan Pembelajaran

Setelah melaksanakan kegiatan belajar mengajar, peserta didik mampu:


1. Menjelaskan Pengkodean Data dengan benar.
2. Menjelaskan Format Pengkodean Sinyal Digital dengan benar.
3. Menerapkan Pengkodean Data dengan benar.
4. Menerapkan Format Pengkodean Sinyal Digital dengan benar.
TEKNIK PENGKODEAN DATA

Karakter-karakter data yang akan dikirim dari satu titik ke titik lain, tidak dapat
dikirimkan secara langsung. Sebelum dikirim, karakter-karakter data tersebut harus
dikodekan terlebih dahulu dengan kode-kode yang dikenal oleh setiap terminal. Tujuan dari
sebuah pengkodean adalah menjadikan tiap karakter dalam sebuah informasi digital yaitu ke
dalam bentuk biner untuk dapat ditransmisikan.
Dalam penyaluran data antar komputer, data yang disalurkan harus dimengerti oleh
masing-masing perangkat baik oleh pengirim maupun penerima. Untuk itu digunakan
system sandi sesuai standard. Suatu karakter didefinisikan sebagai huruf, angka, tanda
aritmetik dan tanda khusus lainya. Coding adalah penggambaran dari satu set symbol
menjadi set symbol yang lain.
Pengkodean (Encoding) adalah proses perubahan data yang akan dikirim dari suatu
titik ke titik lain dengan kode yang dikenal oleh setiap terminal. Proses pengkodean merubah
setiap karakter data dalam sebuah informasi digital ke dalam bentuk biner agar dapat
ditransmisikan. Penggunaan kode berbeda-beda pada komputer dari generasi ke generasi.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Coding:
1. Spektrum sinyal / signal spektrum
Ketidakadaan komponen frekuensi tinggi berarti diperlukan bandwidth sempit untuk
transmisi.
2. Kemampuan sinkronisasi / clocking / signal synchronization capability
Untuk menghitung posisi start dan stop dari tiap posisi bit dengan mekanisme
sinkronisasi.
3. Kemampuan mendeteksi error / signal error detecting capability
Kemampuan error detection dapat diberikan secara sederhana dengan pengkodean
natural.
4. Tahan terhadap gangguan / signal interference and noise immunity
Digambarkan oleh kecepatan bit error.
5. Biaya dan kompleksitas / cost and complexity
Semakin tinggi kecepatan pensinyalan untuk memenuhi data rate yang ada, semakin
besar biayanya.
Sistem Pengkodean (Encoding)
Secara umum teknik penkodean yang biasa digunakan yaitu:
1. BCD
 BCD Kependekan dari Binary Code Decimal.
 Terdiri dari 6 bit data
 Ada 64 macam simbol yang dapat digunakan
 Asynchronous Transmission membutuhkan 9 bit, yaitu: 1 bit awal, 6 bit data, 1 bit paritas
dan 1 bit akhir

Gambar 1. Kode BCD


2. Sandi 4 atau 8
 Sandi dari IBM dengan kombinasi yang diperbolehkan adalah 4 buah “1” dan 4 buah “0”.
 Terdiri dari 8 bit data
 Terdapat 70 karakter yang dapat diberi sandi.
 Transmisi asinkron membutuhkan 10 bit, yaitu : 1 bit awal, 8 bit data dan 1 bit akhir.
3. EBCDIC
 EBCDIC kependekan dari Extended Binary Coded Decimal Interchange Code.
 Terdiri dari 8 bit data
 Ada 256 macam simbol yang dapat digunakan
 Asynchronous Transmission membutuhkan 11 bit, yaitu: 1 bit awal, 8 bit data, 1 bit paritas
dan 1 bit akhir. teknik Coding data dan modulasi.

Gambar 2. Kode EBCDIC


4. BAUDOT
 Pengkodean awal untuk telegrafi
 Ditemukan oleh Emilie Baudot sekitar tahun 1870an.
 Terdiri dari 5 bit data
 Ada 32 macam simbol yang dapat digunakan
 Digunakan dua sandi khusus sehingga semua abjad dan angka dapat diberikan password :
a. LETTERS (11111)
b. FIGURES (11011)
 Setiap karakter terdiri dari : 1 bit awal, 5 bit data dan 1 bit akhir
Gambar 3. Kode Baudot
5. ASCII
 ASCII kependekan dari American Standard Code for Information Interchange.
 Terdiri dari 7 bit data
 Ada 128 macam simbol yang dapat digunakan
 Untuk transmisi asynchronous terdiri dari 10 atau 11 bit, yaitu: 1 bit awal, 7 bit data, 1 bit
paritas, 1 atau 2 bit akhir.

Gambar 4. Tabel ASCII


Pengelompokkan Karakter

Pada komunikasi data informasi yang dipertukarkan terdiri dari 2 grup (baik ASCII maupun
EBCDIC), yaitu:
1. Karakter data.
2. Karakter kendali
Karakter kendali digunakan untuk mengendalikan transmisi data, bentuk (format data),
hubungan naluri data dan fungsi fisik terminal.

Karakter Kendali dibedakan atas :

a. Transmisi Control
Mengendalikan data pada saluran, terdiri atas :

o SOH : Start Of Header


Digunakan sebagai karakter pertama yang menunjukkan bahwa karakter berikutnya
adalah header.

o STX : Start of Text


Digunakan untuk mengakhiri header dan menunjukkan awal dari informasi / text.

o ETX : End of Text


Digunakan untuk mengakhiri text.

o EOT : End Of Transmision


Untuk menyatakan bahwa transmisi dari text baik satu atau lebih telah berakhir.

o ENQ : Enquiry
Untuk meminta agar remote station tanggapan.

o ACK : Acknowledge
Untuk memberikan tanggapan positif ke pengirim dari penerima.

o NAK : Negatif Akcnowkedge


Merupakan tanggapan negatif dari penerima ke pengirim.

o SYN : Synchronous
Digunakan untuk transmisi sinkron dalam menjaga atau memperoleh sinkronisasi
antar peralatan terminal.

o ETB : End of Transmision Block


Digunakan untuk menyatakan akhir dari blok data yang ditransmisikan, bila data
dipecah menjadi beberapa blok.

o DLE : Data Link Escape.


Mengubah arti karakter berikutnya, digunakan untuk lebih mengendalikan transmisi
data.

b. Format Effectors
Digunakan untuk mengendalikan tata letak fisik informasi pada printout / tampilan layer,
terdiri atas :

o BS (Back Space), menyebabkan kursor / print head mundur satu posisi.


o HT (Horizontal Tabulation), maju ke posisi yang telah ditentukan.
o LF (Line Feed), maju satu baris / spasi.
o VT (Vertical Tabulation, maju beberapa baris/ spasi.
o FF (Form Feed), maju 1 halaman (halaman baru).
o CR (Carriage Return), print head / kursor menuju ke awal baris.

c. Device Control
Digunakan untuk mengendalikan peralatan tambahan dari terminal.

d. Information Separators
Digunakan untuk mengelompokkan data secara logis. Umumnya ditentukan :

 US (Unit Separators), tiap unit informasi dipisahkan oleh US.


 RS (Record Separator), tiap record terdiri atas beberapa unit dan dipisahkan oleh RS.
 GS (Group Separator), beberapa record membentuk suatu grup dan dipisahkan oleh
GS.
 FS (File Separator),beberapa grup membentuk sebuah fike yang dipisahkan oleh FS.
Komunikasi data menggunakan sinyal digital.
Kelemahan : jarak tempuh pendek akibat pengaruh redaman/derau yang terjadi pada media
transmisi.
Pengiriman sinyal analog : jarak tempuh jauh.
Sinyal digital mengenal dua keadaan (biner), maka digunakan tehnik modulasi. Dengan tehnik
modulasi sinyal digital dapat diubah menjadi sinyal analog untuk dikirimkan dan setelah diterima
diubah kembali menjadi sinyal digital.
Demodulasi : tehnik mengubah digital menjadi analog. Gelombang pembawa sinyal ini disebut
carrier dan berbentuk sinusoidal.

Teknik modulasi merupakan dasar dari frequency domain :


Modulasi adalah proses encoding sumber data dalam suatu sinyal carrier dengan frekuensi fc.
Terdapat 3 jenis modulasi untuk mengkonversi signal binary ke dalam bentuk yang cocok
melalui PSTN, yaitu amplitude, frequency and phase.
a. Amplitudo
Adalah besarnya (tinggi rendahnya) tegangan dari sinyal analog
b. Frequency
Adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam waktu 1 detik.
c. Phase
Adalah besarnya sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.

Empat kombinasi yang dapat dihasilkan :

a. Data Digital, Sinyal Digital


Secara umum peralatan untuk mengkode data digital menjadi sinyal digital adalah sedikit
lebih komplek dan lebih mahal daripada peralatan modulator digital ke analog.
b. Data Analog, Sinyal Digital
Yang diijinkan adalah menggunakan transmisi digital modern dan peralatan sakelar.
c. Data Digital, Sinyal Analog
Beberapa media transmisi seperti serat optik / software yang hanya merambatkan sinyal
analog.
d. Data Analog, Sinyal Analog
Ditransmisikan sebagai baseband yang mudah dan murah. Penggunaan modulasi untuk
menggeser bandwidth dari sinyal baseband ke porsi lainnya dari spectrum.
Daftar Pustaka

http://sistemkomunikasidatacuidani-fourdevil.blogspot.com/p/sistem-pengkodean-
data.html diakses pada 16 Juli 19
https://www.dosenpendidikan.co.id/10-teknik-pengkodean-data-sinyal-analog-dan-digital/
diakses pada 12 Oktober 2019
http://www.asciitable.com/ diakses pada 12 Oktober 2019
http://www.asciicharstable.com/ diakses pada 12 Oktober 2019
http://www.eki.ee/itstandard/2000/tabel_EBCDIC.shtml.en diakses pada 12 Oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai