Anda di halaman 1dari 11

Komunikasi Data

Data Encoding / Pengkodean Data

Dalam menyalurkan data baik antar komputer yang Pengelompokkan karakter


sama pembuatannya maupun dengan komputeer Pada komunikasi data informasi yang
yang lain pembuatannya, data tersebut harus dipertukarkan terdiri dari 2 grup (baik ASCII
dimengerti oleh pihak pengirim maupun penerima. maupun EBCDIC), yaitu :
Untuk mencapai hal itu, data harus diubah a. karakter data
bentuknya dalam bentuk khusus yaitu sandi untuk b. karakter kendali
komunikasi data. digunakan untuk mengendalikan transmisi data,
bentuk (format data), hubungan naluri data dan
Coding : fungsi fisik terminal.
Penggambaran dari satu set simbol menjadi set
simbol yang lain. Karakter Kendali dibedakan atas :
a. Transmisi Control
Sistem sandi yang umum dipakai : Mengendalikan data pada saluran, terdiri atas :
a. ASCII (American Standard Code for Information  SOH : Start Of Header
Interchange) Digunakan sebagai karakter pertama yang
 Paling banyak digunakan menunjukkan bahwa karakteer berikutnya
 Merupakan sandi 7 bit adalah header
 Terdapat 128 macam simbol yang dapat  STX : Start of Text
diberi sandi ini Digunakan untuk mengakhiri header dan
 Untuk transmisi asinkron terdiri dari 10 atau menunjukkan awal dari informasi / text
11 bit yaitu : 1 bit awal, 7 bit data, 1 bit  ETX : End of Text
paritas, 1 atau 2 bit akhir Digunakan untuk mengakhiri text
b. Sandi Baudot Code (CCITT Alfabet No. 2 /  EOT : End Of Transmision
Telex Code Untuk menyatakan bahwa transmisi dari text
 Terdiri dari 5 bit baik satu atau lebih telah berakhir
 Terdapat 32 macam simbol  ENQ : Enquiry
 Digunakan 2 sandi khusus sehingga semua Untuk meminta agar remote station
abjad dan angka dapat diberi sandi yaitu : tanggapan
-LETTERS (11111)  ACK : Acknowledge
-FIGURES (11011) Untuk memberikan tanggapan positif ke
 Tiap karakter terdiri dari : 1 bit awal, 5 bit pengirim dari penerima
data dan 1,42 bit akhir  NAK : Negatif Akcnowkedge
c. Sandi 4 atau 8 Merupakan tanggapan negatif dari penerima
 Sandi dari IBM dengan kombinasi yang ke pengirim
diperbolehkan adalah 4 buah “1” dan 4 buah  SYN : Synchronous
“0” Digunakan untuk transmisi sinkron dalam
 Terdapat 70 karakter yang dapat diberi menjaga atau memperoleh sinkronisasi
sandi antar peralatan terminal
 Transmisi asinkron membutuhkan bit, yaitu :  ETB : End of Transmision Block
1 bit awal, 8 bit data dan 1 bit akhir. Digunakan untuk menyatakan akhir dari blok
d. BCD (Binary Coded Decimal) data yang ditransmisikan, bila data dipecah
 Sandi 6 bit menjadi beberapa blok
 Terdapat 64 kombinasi sandi  DLE : Data Link Escape
 Transmisi asinkron membutuhkan 9 bit, yaitu Mengubah arti karakter berikutnya,
: 1 bit awal, 6 bit data, 1 bit paritas dan 1 bit digunakan untuk lebih mengendalikan
akhir. transmisi data.
e. EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal
Interchange Code) Catatan : Header dapat berisi informasi tentang
 Sandi 8 bit untuk 256 karakter terminal, misalnya alamat, prioritas, tanggal.
 Transmisi asinkron membutuhkan 11 bit, Tidak semua sistem menggunakan ETX
yaitu : 1 bit awal, 8 bit data, 1 bit paritas dan sehingga dalam text harus ada informasi yang
1 bit akhir. digunakan untuk merangkai berita.

Komdat_Budids
Komunikasi Data

b. Format Effectors Komunikasi data menggunakan sinyal digital.


Digunakan untuk mengendalikan tata letak fisik Kelemahan : jarak tempuh pendek akibat pengaruh
informasi pada printout / tampilan layar redaman/derau yang terjadi pada media transmisi.
 BS (Back Space), menyebabkan kursor / Pengiriman sinyal analog : jarak tempuh jauh.
print head mundur satu posisi.
 HT (Horizontal Tabulation), maju ke posisi Masalah : bagaimana menggunakan tehnik sinyal
yang telah ditentukan analog untuk pengiriman sinyal digital.
 LF (Line Feed), maju satu baris / spasi Sinyal digital mengenal dua keadaan (biner), maka
 VT (Vertical Tabulation, maju beberapa baris digunakan tehnik modulasi. Dengan tehnik
/ spasi modulasi sinyal digital dapat diubah menjadi
 FF (Form Feed), maju 1 halaman (halaman sinyal analog untuk dikirimkan dan setelah diterima
baru) diubah kembali menjadi sinyal digital.
 CR (Carriage Return), print head / kursor
menuju ke awal baris Demodulasi : tehnik mengubah digital menjadi
c. Device Control analog. Gelombang pembawa sinyal ini disebut
Digunakan untuk mengendalikan peralatan carrier dan berbentuk sinusoidal.
tambahan dari terminal
d. Information Separators Terdapat 3 jenis modulasi untuk mengkonversi
Digunakan untuk mengelompokkan data secara signal binary ke dalam bentuk yang cocok melalui
logis. Umumnya ditentukan : PSTN, yaitu amplitude, frequency and phase.
 US (Unit Separators), tiap unit informasi
dipisahkan oleh US Teknik modulasi merupakan dasar dari frequency
 RS (Record Separator), tiap record terdiri domain :
atas beberapa unit dan dipisahkan oleh RS Modulasi adalah proses encoding sumber data
 GS (Group Separator), beberapa record dalam suatu sinyal carrier dengan frekuensi fc.
membentuk suatu grup dan dipisahkan oleh 1. Amplitudo
GS Adalah besarnya (tinggi rendahnya) tegangan
 FS (File Separator),beberapa grup dari sinyal analog
membentuk sebuah fike yang dipisahkan 2. Frequency
oleh FS Adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam
waktu 1 detik
Digital Signalling dengan teknik encoding 3. Phase
Adalah besarnya sudut dari sinyal analog pada
G(t) Enco S(t) Deco G(t) saat tertentu
Digital der der
/Analog Digital
4 kombinasi yang dapat dihasilkan :
a. Data Digital, Sinyal Digital
Secara umum peralatan untuk mengkode data
X(t) digital menjadi sinyal digital adalah sedikit lebih
komplek dan lebih mahal daripada peralatan
t
modulator digital ke analog
b. Data Analog, Sinyal Digital
Yang diijinkan adalah menggunakan transmisi
Analog Signalling dengan teknik modulation digital modern dan peralatan sakelar
c. Data Digital, Sinyal Analog
M(t) Modu- S(t) Demu- M(t)
Digital / lator
Beberapa media transmisi seperti serat optik /
lator
software yang hanya merambatkan sinyal
Analog Analog
analog
d. Data Analog, Sinyal Analog
Ditransmisikan sebagai baseband yang mudah
X(t) dan murah. Penggunaan modulasi untuk
menggeser bandwidth dari sinyal baseband ke
t porsi lainnya dari spektrum

fc

Komdat_Budids
Komunikasi Data

Data Digital, Sinyal Digital 3. Kemampuan mendeteksi error / signal error


Elemen sinyal adalah tiap pulsa dari sinyal digital. detecting capability
Data binari / digital ditransmisikan dengan Kemampuan error detection dapat diberikan
mengkodekan bit-bit data ke dalam elemen- secara sederhana dengan pengkodean natural.
elemen sinyal. 4. Tahan terhadap gangguan / signal interference
Contoh : bit binari 0 untuk level tegangan rendah and noise immunity
bit binari 1 untuk level tegangan tinggi Digambarkan oleh kecepatan bit error.
kecepatan data signalling dalam bps (bit per detik) 5. Biaya dan kompleksitas / cost and complexity
Semakin tinggi kecepatan pensinyalan untuk
Sinyal unipolar adalah semua elemen sinyal yang memenuhi data rate yang ada, semakin besar
mempunyai tanda yang sama, yaitu positif semua biayanya.
atau negatif semua. Sedangkan sinyal polar
adalah elemen sinyal dimana salah satu logic Teknik Data Digital, Sinyal Digital terbagi atas :
statenya diwakili oleh level tegangan positif dan 1. Non-Return to Zero / NRZ
yang lainnya oleh level tegangan negatif. 2. Return to Zero / RZ
3. Biphase
Durasi = panjang bit (1/R) adalah jumlah waktu 4. Delay Modulation
yang dibutuhkan oleh transmiter untuk 5. Multilevel Binary
mengirimkan bit dengan kecepatan R
a.d :
Kecepatan modulasi : Non-Return to Zero / NRZ
kecepatan perubahan level sinyal dalam satuan Level tegangannya tetap selama interval bit tidak
baud (besaran eleman sinyal perdetik) ada transisi.
a. NRZ-L (NRZ-Level)
Mark menunjukkan binari 1, dan Kode yang digunakan untuk menghasilkan dan
Space menunjukkan binari 0 menginterprestasikan data digital oleh terminal
pemproses data / peralatan lainnya dan jika
Faktor kesuksesan penerima dalam mengartikan kode yang digunakan untuk transmisi berbeda.
sinyal yang datang : (tetap seperti data awal)
1. Ratio signal to noise (S/N) : peningkatan S/N b. NRZ-M (NRZ-Mark)
akan menurunkan bit error rate Keuntungan transmisi dengan kode
2. Kecepatan data / data rate : peningkatan data defferensial, dimana sinyal dikodekan dengan
rate akan meningkatkan bit error rate membandingkan polaritas elemen sinyal yang
(kecepatan error dari bit) berdekatan dari harga absolut sinyal.
3. Bandwidth : peningkatan bandwidth dapat Keuntungannya : mudah dalam mendeteksi
meningkatkan data rate. transisi noise
Bit = 1 jika transisi pada awal pulsa clock
Hubungan ketiga faktor tersebut adalah : Bit = 0 jika tidak ada transisi / perubahan
1. Kecepatan data bertambah, maka kecepatan c. NRZ-S (NRZ-Space)
errorpun bertambah, sehingga memungkinkan Sama dengan NRZ-M, tapi bedanya :
bit yang diterima error. Bit = 1 jika tidak ada transisi / perubahan
2. Kenaikan S/N mengakibatkan kecepatan error Bit = 0 jika transisi pada awal pulsa clock
berkurang
3. Lebar bandwidth membesar yang Return to Zero / RZ
diperbolehkan, kecepatan data akan bertambah  Untuk melihat perbedaan antara kecepatan
data dan kecepatan modulasi
5 faktor evaluasi  Bit rate / kecepatan bit = 1/ tb, dan kecepatan
(faktor-faktor yang mempengaruhi coding) : maksimal modulasi = 2 / tb
1. Spektrum sinyal / signal spektrum  Ukuran minimal elemen signal adalah pulsa
Ketidakadaan komponen frekuensi tinggi berarti untuk binari 1 besarnya ½ panjang interval bit
diperlukan bandwidth sempit untuk transmisi.  Kecepatan maksimum modulasi = 2 / tB
2. Kemampuan sinkronisasi / clocking / signal  Tidak memberikan perbaikan terhadap teknik
synchronization capability NRZ, bandwidth sinyal besar
Untuk menghitung posisi start dan stop dari tiap Bit = 1, pulsa berada pada awal ½ interval

posisi bit dengan mekanisme sinkronisasi.
 Bit = 0, tidak ada pulsa

Komdat_Budids
Komunikasi Data

Biphase d. Differensial Manchester


 Diharapkan untuk mengatasi kerugian teknik Selalu terjadi transisi di tengah interval
pengkodean NRZ dan RZ Bit = 1, tidak ada transisi di awal interval
 Sekurang-kurangnya memerlukan 1 transisi Bit = 0, transisi di awal interval
waktu bit dan sebanyak-banyaknya 2 transisi,
sehingga kecepatan maksimumnya 2 x NRZ Delay Modulation (Miller-Codding)
 Keuntungannya adalah :  Ada 1 transisi per 2 waktu bit dan pernah lebih
a. Synchronization, karena transisi dapat dari 1 transisi per bit
diramalkan selama masing-masing waktu bit  Bit = 1, transisi di tengah interval
sehingga penerima dapat sinkron dalam  Bit = 0, tidak ada transisi jika diikuti 1, dan
transisi tersebut. transisi pada akhir interval jika diikuti 0
b. No-DC-Component, tidak mempunyai
komponen DC, sehingga menghasilkan Bipolar / Multilevel Binary
keuntungan untuk mendeteksi error.  Menggunakan lebih dari 2 level sinyal
c. Error Detection, ketidak adaan transisi  Mempunyai pusat bandwidth pada ½ kecepatan
diharapkan dapat dipakai untuk mendeteksi bit
error.  Keuntungannya : tidak ada komponen DC /
 Jenis-jenis Biphase : kemampuan sikronisasi yang baik dan
a. Biphase-L (biphase-level / manchester) pemakaian bandwidth yang lebih kecil, dapat
Bit = 1, transisi dari high ke low di tengah menampung bit informasi lebih.
interval  Kerugiannya : diperlukan receiver yang mampu
Bit = 0, transisi dari low ke high di tengah membedakan 3 level (+A, -A, 0) sehingga
interval membutuhkan lebih dari 3 dB kekuatan sinyal
b. Biphase-M dibandingkan NRZ untuk probabilitas bit error
Selalu terjadi transisi di awal interval yang sama.
Bit = 1, transisi di tengah interval  Bit = 1, pulsa pada tengah bit interval awal
Bit = 0, tidak ada transisi di tengah interval dan mempunyai polaritas
c. Biphase-S  Bit = 0, tidak ada pulsa
Selalu terjadi transisi di awal interval  Memberikan beberapa error detection capability
Bit = 1, tidak ada transisi di tengah interval jika 1 harus mempunyai tanda berlawanan
Bit = 0, transisi di tengah interval

Data Digital, Sinyal Digital :


Data 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1

NRZ-L 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1

NRZ-M 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1

NRZ-S 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0

RZ 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0

Biphase-L 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0

Biphase-M 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0

Biphase-S 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1

Diff Manchester 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1

Delay modulasi 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1

Bipolar + 0 0 - 0 + 0 0 0 0 - 0 + 0 0 - 0

Catatan : bandwidth paling kecil yaitu delay modulation, dan terbesar yaitu biphase.

Komdat_Budids
Komunikasi Data


Data Digital, Sinyal Analog Tujuannya agar pengiriman data lebih cepat
 Yang paling populer yaitu jaringan telepon dan penggunaan bandwidth medianya lebih
umum. Device yang dipakai adalah modem efisien

(modulator dan demodulator) yang mengubah Data 11, s(t) = A cos (2fct) + 450
data digital ke sinyal analog (modulator) dan 
Data 10, s(t) = A cos (2fct) + 1350
sebaliknya mengubah sinyal analog ke data 
Data 00, s(t) = A cos (2fct) + 2250
digital (demodulator). 
Data 01, s(t) = A cos (2fct) + 3150
 Karena operasi modulasi meliputi 1atau lebih
dari 3 sifat sinyal pembawa yaitu amplitudo, Secara umum kecepatan pengiriman data yang
frequency, phase, dimana sinyal yang termodulasi (D) tergantung pada kecepatan
dihasilkan menempati pusat bandwidth pada pengiriman data dan banyaknya data yang dikirim
frequency pembawa secara paralel, sehingga :

a. ASK = Amplitudo Shift Keying D = R / l = R / log2 L


 2 bilangan binary digambarkan oleh 2 Dengan : D = kecepatan modulasi
perbedaan amplitudo dari frequency R = kecepatan data
pembawa L = jumlah perbedaan elemen-
 Dapat menerima perubahan perbesaran elemen sinyal
secara tiba-tiba dan teknik modulasinya I = jumlah bit per-elemen sinyal
kurang efisien
 Dalam jalur voice grade adalah digunakan Bandwidth signal modulasi :
hanya untuk diatas 1200 bps a. Bandwidth transmisi BT untuk ASK dan PSK
 Data = 1, level high BT = ( 1 + r ) R
s(t) = A cos (2fct) + c Dengan : BT = bandwidth transmisi (Hz)
 Data = 0, level low r = faktor transmisi, dimana 0<r<1
s(t) = 0 R = kecepatan bit (bps)
b. FSK = Frequency Shift Keying b. Bandwidth transmisi BT untuk FSK
 Harga 2 binary digambarkan oleh 2 BT = 2F + ( 1 + r ) R,
perbedaan frequency mendekati frequency dimana F = f2 – f1
pembawa Dengan : F = offset frekuensi modulasi dari
 Sangat mudah membuat kesalahan frekuensi pembawa
dibanding ASK f1 = frekuensi sinyal
 Dalam jalur voice grade adalah digunakan f2 = frekuensi pembawa
hanya sampai dengan 1200 bps c. Bandwidth transmisi BT untuk multilevel PSK
 Dipakai untuk frequency tinggi pada jaringan BT = ( (1+r) / l ) R = ( (1+r) / log2 L) ) R
locak dengan kabel coaxial
 Data = 1, frequency f1 Efisiensi Bandwidth
s(t) = A cos (2f1t) + c Eb/No = S/NoR
 Data = 0, frequency f2
Hubungan antara noise dengan bandwidth signal
s(t) = A cos (2f2t) + c
BT adalah N = No . BT
c. PSK = Phase Shift Keying
Maka :
 Harga 2 binary digambarkan oleh 2 Eb/No = (S. BT) / NR
perbedaan phase dari frequency pembawa
yang digeser untuk menggambarkan data Jadi kecepatan bit error dapat dikurangi dengan
 Data = 1, phase = 1800 kenaikan Eb/No dengan dilakukan oleh kenaikan
s(t) = A cos (2fct) + c bandwidth / penurunan kecepatan data dengan
 Data = 0, phase = 00 menurunkan effisiensi bit.
s(t) = A cos (2f0t)
d. QPSK = Quardrature Phase Shift Keying Pendekatan untuk mendapatkan bandwidth yang

Metode yang lebih komplek dalam sistem lebih baik adalah :
pengiriman BT = 0,5 ( 1 + r ) D

Memakai pergeseran phase perkalian 900

Tiap urutan 2 bit dinyatakan dengan phase Untuk NRZ, D= R, maka :
yang berbeda R/B = 2 / (1 + r)

Komdat_Budids
Komunikasi Data

Data 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0

ASK

FSK

PSK

Data Analog, Sinyal Digital Modulation) yang merupakan langkah pertama


Digitalisasi adalah : dari PCM.
 Proses transmisi data analog ke dalam sinyal-
sinyal data 2. DM = Delta Modulation
 Konversi data analog ke dalam sinyal digital  Data analog fungsinya kurang lebih seperti
tangga rumah yang bergerak keatas ke
Beberapa kemungkinan yang dapat terjadi dalam bawah oleh 1 level quantizasi pada masing-
proses digitalisasi adalah : masing waktu sampling
1. Data digital dapat ditransmisikan menggunakan  Sifat terpenting dari fungsi tangga rumah /
NRZ-L staircase function adalah binary. Pada
2. Data digital dapat di-encode sebagai sinyal masing-masing waktu sampling fungsi
digital memakai kode selain NRZ-L gerakan keatas kebawah jumlahnya adalah
3. Data digital dapat dikonversikan ke dalam konstan, maka keluaran proses DM adalah
sinyal analog dengan menggunakan 1 dari single binary digit untuk masing-masing
teknik modulasi sample. Pada pokoknya aliran bit dihasilkan
dari pendekatan pengurangan amplitudo
Contoh : sinyal analog.
Data suara yang berupa data analog akan di-  Nilai 1 = dihasilkan jika fungsi tangga rumah
digitalisasi dan dikonversikan ke dalam sinyal bergerak keatas selama interval berikutnya
analog ASK, maka peralatan yang dipakai untuk  Nilai 0 = dihasilkan kebalikannya
konversi data analog ke dalam bentuk digital  Sinyal berubah 0,1,0,1 dipakai jika amplitudo
dalam transmisi dan memperoleh kembali barisan konstan
data analog digital diketahui sebagai CODEC
(Coder – Decoder) Data Analog, Sinyal Analog
Modulasi adalah :
Teknik CODEC (Coder and Decoder)  Proses kombinasi sinyal masukan m(t) dan
1. PCM = Pulse Code Modulation sinyal pembawa (carrier) pada frequency f c
Berdasarkan teori sampling, apabila sinyal f(t) untuk menghasilkan sinyal s(t) yang
di sampling pada interval waktu reguler dan mempunyai bandwidth yang biasanya berpusat
kecepatan tertingginya 2 kali atau lebih dari pada fc.
ketinggian frequency sinyal yang mana sample
berisikan seluruh informasi sinyal asli, maka Prinsip teknik modulasi menggunakan data
fungsi f(t) dibentuk kembali dari sample ini analog adalah :
menggunakan low pass filter. a. AM = Modulasi Amplitudo
Sinyal original diambil untuk bandlimited Modulasi ini menggunakan amplitudo sinyal
dengan bandwidth B, sample diambil pada rate analog untuk membedakan kedua keadaan
2B atau setiap 1/2B detik, yang digambarkan sinyal digital, dimana frequency dan phasenya
sebagai pulsa sempit yang amplitudonya tetap, amplitudo yang berubah.
sebanding dengan harga sinyal original. Proses Dengan cara ini, maka keadaan ‘1’ (high)
ini dinamakan PAM (Pulse Amplitudo diwakili dengan tegangan yang lebih besar dari
‘0’ (low), misalkan ‘1’ = 5 V dan ‘0’ = 0 V.
PCM = Pulse Code Modulation

Sinyal asli

Komdat_Budids
Komunikasi Data

PAM pulse

3.6 2.3 7.9 1.5 2.4 5.2 5.8

4 2 8 2 2 5 6

PCM pulse
0100 0010 1000 0010 0010 0101 0110

DM = Delta Modulation

AM adalah modulasi yang paling mudah, tetapi Modulasi ini menggunakan perbedaan sudut
mudah juga dipengaruhi oleh keadaan media phase sinyal analog untuk membedakan kedua
transmisinya. keadaan sinyal digital, dimana frequency dan
Variant AM yang populer untuk diketahui amplitudo tetap, phase yang berubah. Cara ini
adalah SSB (Single Side Band), paling baik, tapi paling sukar, biasanya
keuntungannya adalah pengirim hanya dipergunakan untuk pengiriman data dalam
memerlukan 1 side band dan membersihkan jumlah besar yang banyak dan kecepatan yang
side band lainnya, dan sinya pembawa. Dan tinggi. Bentuk PM yang paling sederhana
DSBTC (Double Sideband Transmitter adalah pergeseran sudut phassa 180 derajat
Carrier) dimana menyaring frekuensi carrier setiap penyaluran bit “0” dan tidak ada
dan mengirimkan kedua sideband. pergeseran sudut bila bit “1” disalurkan.
b. FM = Modulasi Frequency
Modulasi ini menggunakan sinyal analog untuk MODEM (Modulasi dan Demodulasi)
membedakan kedua keadaan sinyal digital, Dalam komunikasi data diperlukan alat untuk
dimana amplitudo dan phasenya tetap, mengubah sinyal digital dengan proses modulasi
frequency yang berubah. Kecepatan transmisi dan menerima data yang dikirimkan pada
mencapai 1200 bit persekon. Untuk transmisi komputer untuk diolah. Alat ini disebut dengan
data sistem yang umum dipakai FSK modulator-demodulator (modem).
Modem menerima pulsa biner dari komputer,
c. PM = Modulasi Phase terminal atau alat lain dan mengubahnya menjadi

Komdat_Budids
Komunikasi Data

sinyal analog yang dapat disalurkan melalui * simplex


saluran komunikasi. * half duplex
* full duplex
Modulasi yang paling sederhana yang sering · Sinkronisasi.
digunakan adalah FSK (Frequency Shift Keying) Untuk modem berkecepatan rendah dan
yang tergolong dalam FM. Tehnik lainnya adalah menengah digunakan transmisi asinkron
PSK (Phasa Shift Keying) yang tergolong dalam sedangkan untuk modem yang berkecepatan
FM dan QAM (Quadrature Amolitude Modulation) tinggi menggunakan transmisi sinkron.
yang merupakan kombinasi dari phasa modulation Sinkronisasi baik dengan cara asinkron maupun
dan amplitude modulation. Saluran komunikasi sinkron perlu memperhatikan :
diukur dengan kecepatan data yang disalurkan * Waktu yang menentukan bilamana suatu bit
melaluinya. Untuk kecepatan 9600 bps keatas dari data diterima (sinkronisasi bit)
digunakan cara khusus. Karena komunikasi data * Bit yang mana dari suatu karakter yang sudah
sistem komputer pada umumnya mempergunakan diterima (sinkronisasi karakter)
jaringan telepon maka sering kali modem · Tehnik Modulasi.
dilengkapi dengan fasilitas seperti auto dial (sistem 3 tehnik modulasi yaitu AM (QAM), FM (FSK) dan
komputer dapat langsung memutar nomor telepon PM (PSK). Kecepatan rendah memakai metode
tujuannya dan modem akan langsung bekerja bila FSK. Kecepatan tinggi memakai metode PSK.
hubungan telepon diperoleh) dan auto answer · Standar Industri.
(modem dapat menghubungkan diri dengan Standard yang digunakan secara internasional
sistem komputer tanpa pertolongan operator bila dikeluarkan oleh CCITT (Comitee Consultative
ada panggilan). Modem yang dioperasikan pada Internationale de Telegraphique et Telephonique)
saluran telepon disebut voice band atau voice antara lain :
grade modem. * sampai dengan 300 bps CCITT V.21
* 600 - 1200 bps CCITT V.23
Hal penting dalam pemakaian modem : * 200 bps CCITT V.22
· Laju transmisi data. * 2400 bps CCITT V.26, V.26 bis
* kecepatan rendah ( sampai dengan 600 bps ) * 4800 bps CCITT V.27 bis
* kecepatan menengah ( 1200 s/d 2400 bps ) * 9600 bps CCITT V.29
* kecepatan tinggi ( 4800 bps keatas )
· Mode komunikasi.

Data 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0

AM

FM

PM

Pertimbangan tehnik dalam pemilihan modem : Modulasi PM lebih baik daripada FM untuk
· Kecepatan transmisi (transmision rate). kecepatan diatas 4800 bps. Saluran komunikasi
Sekurang-kurangnya harus dapat melayani harus dibuat sedemikian rupa sehingga error rate
volume data yang biasa dikirimkan. dapat kecil, proses ini disebut line conditioning.
· Turn-around Time. · Realibility
Waktu yang diperlukan oleh modem untuk · Cost (biaya)
merubah fungsinya dari pengirim menjadi Harus sebanding dengan kecepatannya.
penerima atau sebaliknya berkisar antara 20 · Maintainability (perawatannya).
msec - 200 msec.
· Error Susceptibility (daya tahan terhadap error). Accoustic Coupler

Komdat_Budids
Komunikasi Data

Adalah modem yang dipergunakan melalui alat dari pesawat telepon diubah oleh mikropon dari
telepon. Modem ini mengubah sinyal biner menjadi accoustic coupler menjadi sinyal digital kembali.
sinyal akustik yang kemudian diberikan ke Modem ini kehandalannya rendah dan sekarang
mikrofon dari pesawat telepon. Pada penerima sudah tidak banyak digunakan.
sinyal akustik yang diberikan oleh loudspeaker

Komdat_Budids
Komunikasi Data

Latihan :
Data Digital, Sinyal Digital :
Data

NRZ-L

NRZ-M

NRZ-S

RZ

Biphase-L

Biphase-M

Biphase-S

Diff Manchester

Delay modulasi

Bipolar

Data Digital, Sinyal Analog

Data

ASK

FSK

PSK

Data Analog, Sinyal Digital

Sinyal asli

Komdat_Budids
Komunikasi Data

PAM pulse

PCM pulse

Data Analog, Sinyal Analog

Data

AM

FM

PM

Komdat_Budids

Anda mungkin juga menyukai