Anda di halaman 1dari 20

PENGKODEAN DATA

ARI WIJAYANTO
BAGUS MAHARTO
DEKKA ARUNG LAZUARDI
Pengkodean Data

1. PENGKODEAN DATA
2. NRZ (Non-Return to Zero)
3. Multilevel Biner
4. Bifase
1. Pengkodean Data

Pengkodean data adalah suatu sistem yang bertujuan untuk menjadikan tiap karakter
dalam sebuah informasi digital yaitu ke dalam bentuk biner untuk dapat ditransmisikan.

Pengkodean dibagi atas :


1. BCD ( Binary Code Decimal )
2. SBCDIC ( Standar Binary Coded Decimal Interchange Code )
3. EBCDIC ( Extended Binary Code Decimal for Information Interchange )
4. ASCII ( American Standard Code For Information Interchange )
5. 5. Unicode
6. 6. Baudot Code
BCD ( Binary Coded Decimal )

Merupakan kode binary yang di gunakan untuk mewakili nilai


digit decimal saja, yaitu nilai angka 0 sampai 9. BCD menggunakan
kombinasi dari 4 digit. Kode BCD digunakan pada komputer generasi
pertama.
SBCDIC ( Standar Binary Coded Decimal
Interchange Code )

Merupakan coding 6 bit untuk 64 karakter. Posisi bit di SBCDIC


dibagi menjadi 2 zone, yaitu :
1. 2 bit pertama (diberi nama bit A dan bit B) disebut dengan alpha
bit position dan
2. 4 bit berikutnya (diberi nama bit 8, bit 4, bit 2, dan bit 1)
disebut dengan numeric bit position
EBCDIC (Extended Binary Code Decimal for
Information Intercharge)

Merupakan kepanjangan dari Extended Binary Coded Decimal


Interchange Code. Terdiri dari kombinasi 8-bit. Pada jenis ini high
order bits atau 4-bit pertama disebut dengan zone bits dan low-
order bits atau 4 bit kedua disebut dengan numeric bits.
Merupakan coding 8 bit untuk 256 karakter. Transmisi
asinkronnya membutuhkan 11 bit, yaitu :
1 bit awal, 8 bit data, 1 bit pariti dan 1 bit akhir
ASCII (American Standard Code For
Information Intercharge)

Merupakan kepanjangan dari America Standart Code for Information


Interchange, yang dikembangkan oleh American National Standarts Institute (ANSI)
untuk tujuan membuat kode binary yang standar, kode ASCII ini menggunakan
kombinasi 7 bit.SSCII7-bit banyak digunakan oleh computer generasi sekarang.
Coding standar yang sering digunakan oleh peralatan komunikasi data.
Merupakan sandi 8 bit dimana 7 bit digunakan untuk bit data ditambah bit ke-8
sebagai bit pariti
Kode ASCII7-bit initer diri dari 2 bagian :
1. Control characters, merupakan karakter yang digunakan untuk mengontrol
pengiriman atau transmisi.
2. Informations characters, merupakan karakter-karakter yang mewakili data.
Unicode

Unicode memiliki lebar per karakter sebesar 20 bit. Akan menjadi boros
jika kita mengirim data Unicode yang berisi teks huruf Latin menggunakan
20 bit per karakter.
Oleh karena itu maka Unicode ditransformasikan terlebih dahulu menjadi
UTF-8 atau UTF-16 (Unicode Transformation Format) dengan UTF-8 maka
karakter-karakter pada U+0000 (Notasi U+abcd) digunakan untuk mengacu
pada karakter bernomor abcd pada tabel Unicode
Baudot Code

Kode Boudot terdiri atas 5 bit yang dipergunakan pada terminal teletype
dan teleprinter. Karena kombinasi ini terdiri dari 5 bit maka hanya terdiri
dari 25 sampai 32 kombinasi dengan kode huruf dan gambar yang berbeda.
Jika kode ini dikirim menggunakan transmisi serial tak sinkron, maka
pulsa stop bit-nya pada umumnya memiliki lebar 1,5 bit. Hal ini berbeda
dengan kode ASCII yang menggunakan 1 atau 2 bit untuk pulsa stop-bitnya
2. NRZ (Non-Return to Zero)

Format yang paling mudah dalam mentransmisikan sinyal digital adalah


dengan menggunakan dua level tegangan yang berlainan untuk dua jenis
digit biner. Kodekode biner di konversikan ke level tegangan tertentu sesuai
dengan nilainya.
Karakteristik NRZ adalah tingkat tegangan tetap konstan sepanjang
interval bit yang ditransmisikan

NRZ dibagii menjadi dua, yaitu :


1. NRZ - L (Non Return to Zero Level)
2. NRZ – I (Non Returnto Zero Inverted)
NRZ - L (Non Return to Zero Level)

Yaitu suatu kode dimana tegangan negatif dipakai untuk


mewakili suatu binary dan tegangan positif dipakai untuk mewakili
binary lainnya. NRZ-L dalah kode-kode yang sering dipergunakan
untuk membangkitkan atau mengartikan data digital melalui
terminal atau perangkat-perangkat lain.
NRZ-L (Non Return to Zero Level) mempunyai karakteristik
sebagai berikut : 16
1. Pada saat bit "0" maka dinyatakan sebagai low signal.
2. Sedangkan pada saat bit "1" dinyatakan sebagai high signa
NRZ – I (Non Returnto Zero Inverted)

NRZ - I Mempertahankan pulsa voltase konstan untuk durasi waktu bit. Data-
data itu sendiri ditandai saat kehadiran atau ketidakhadiran transisi sinyal pada
permulaan waktu bit.
NRZ-I merupakan salah satu contoh dari differential encoding (penyandian
encoding). Pada pengkodean diferensial, informasi yang ditransmisikan lebih
ditujukan pada pengertian susunan simbol-simbol data yang berurutan
dibandingkan dengan elemen-elemen sinyal itu sendiri.
NRZ-I (Non Return to Zero Inverted) mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Pada saat bit "0" dinyatakan sebagai tidak ada transisi signal.
2. Sedangkan pada saat bit "1" dinyatakan sebagai transisi signal dari high ke
low ataupun low ke high
Tampilan NRZ
Kelemahan dan Kelebihan NRZ

Kelemahan:

1) NRZ mengandung komponen dc namun memiliki keterbatasan dalam komponen dc.

2) Tidak ada informasi timing di dalam bentuk sinyal sehingga syinkronisasi bisa saja hilang
jika muncul deretan 0 yang panjang.

Kelebihan:
3) Mudah

4) Efisien dalam penggunaan bandwidth


Multilevel Biner

Golongan teknik-teknik pengkodean yang disebut sebagai multilevel biner


diarahkan untuk mengatasi ketidakefisienan kode-kode NRZ. Kode-kode ini
menggunakan lebih dari dua level sinyal.

Golongan teknik-teknik pengkodean yang disebut sebagai multilevel biner


diarahkan untuk mengatasi ketidakefisienan kode-kode NRZ. Kode-kode
inimenggunakan lebih dari dua level sinyal. Format pengodean ini diarahkan untuk
mengatasi ketidak-efisienan kode NRZ. Kode ini menggunakan lebih dari 2 level
sinyal.
Kelemahan dan Kelebihan Multilevel Biner

Kelemahan
1)Diperlukan receiver yang mampu membedakan 3 level (+A , -A , 0 ) sehingga Membutuhkan
lebih dari 3 db kekuatan sinyal dibandingkan NRZ untuk probabilitas bit error yang sama.

Kelebihan
2)Kemampuan sinkronisasi yang baik.

3)Tidak menangkap komponen dc

4)Pemakaian bandwidth yang lebih kecil.

5)Dapat menampung bit informasi lebih banyak


BIFASE

Terdapat serangkaian teknik pengkodean yang lain, dikelompokkan ke


dalamistilah bifase, yang mengatasi keterbatasan kode-kode NRZ. Dua dari
teknik-teknik ini Manchester dan Differential Manchester, sudah
dipergunakansecara luas. Pada kode Manchester, terdapat transisi di tengah-
tengah setiapperioda bit.
Kelemahan dan Kelebihan Bifase

Kelemahan:

1)Memerlukan paling sedikit 1 transisi per bit dan mungkin mempunyai 2 transisi
2)Rate modulasi maksimum dua kali NRZ

3)Memerlukan bandwidht yang lebih

Kelebihan:
4)Sinkronisasi pada pertengahan transisi bit

5)Tanpa komponen dc

6)Pendeteksi kesalahan
Kesimpulan

Dalam sistem komunikasi, agar tidak terjadi kesalahan atau error maka perlu
adanya pengkodean data. Pengkodean data diatarnya adalag Kode Baudot, Teknik
Pengkodean Data diantaranya adalah NRZ (Non-Return to Zero), Multilevel Biner
(Bipolar-AMI dan Pseudoternary, dan Bifase. Dengan sistem pengkodean data ini
diharapkan dapat mengetahui sistem komunikasi dan dengan cara apa saja untuk
memulai sebuah komunikasi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai