MAKALAH
Oleh :
UNIVERSITAS PAMULANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Tugas Makalah ini dengan baik dan benar.
” PENGKODEAN DATA ”.
1
ini kearah yang lebih baik. Semoga segala yang tertuang dalam Tugas Makalah ini
memberikan manfaat bagi kita semua baik sekarang maupun dimasa akan datang.
Mudah-mudahan usaha penyusunan Tugas Individu ini memperoleh Ridha dari
Allah SWT. Amin.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................4
DAFTAR TABEL.................................................................................................5
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................6
1.3. Tujuan............................................................................................................7
1.4. Manfaat..........................................................................................................7
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................8
2.5. Bifase...........................................................................................................19
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................22
3.1. Kesimpulan..................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23
3
DAFTAR GAMBAR
4
DAFTAR TABEL
5
BAB 1
PENDAHULUAN
Oleh sebab itu pentingnya bagi kita mengetahui sedikit banyak tentang apa
yang dimaksud dengan pengkodean, sinyal, dan penyimpanan dalam system
computer.
Berdasarkan latar belakang diatas masalah di atas, maka rumusan yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Pengkodean Data
2. NRZ (Non-Return to Zero)
3. Multilevel Biner
4. Bifase
6
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam
makalah ini adalah sebagai berikut :
1.4. Manfaat
1. Pembaca
2. Penulis
1. Penulis Selanjutnya
Menjadikan makalah ini sebagai refernsi yang cukup relevan dan dapat
memberikan informasi terkait pengkodean data. Sebagai alternatif media
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan pengetahuan mengenai pengkodean
data.
7
BAB 2
PEMBAHASAN
Pengkodean data adalah suatu sistem yang bertujuan untuk menjadikan tiap
karakter dalam sebuah informasi digital yaitu ke dalam bentuk biner untuk dapat
ditransmisikan.
Dalam proses kerja komputer mengolah data secara digital melalui sinyal
listrik yang diterima atau dikirimkan, pada prinsipnya komputer hanya mengenal
dua arus, yaitu on atau off. Atau istilah dalam angkanya sering juga dikenal
dengan 1 (satu) atau 0 (nol). Kombinasi dari arus on atau off inilah yang yang
mampu membuat komputer melakukan banyak hal, baik dalam mengenalkan
huruf, gambar, suara, bahkan film menarik yang anda tonton dalam format digital.
Sistem yang merubah sinyal analog menjadi sinyal digital disebut Sistem Akuisisi
Data.
1. Input analog yaitu mengubah sinyal input analog dari sensor menjadi
bentuk bit.
8
2. Output analog yaitu mengubah data digital yang tersimpan dalam
komputer menjadi sinyal digital.
3. Input / output digital yaitu untuk masukan dan keluaran nilai digital
(tingkat logika) kedua dari perangkat keras.
4. Counter / timer dignakan pada saat perhitungan, pengukuran frekwensi
dan perioda, pembangkit pulsa.
9
Gambar 2.2. 1. Tampilan ASCII
10
Gambar 2.2. 2. Tampilan Kode Baudout
3. Unicode
Orang-orang di negara-negara yang berbeda menggunakan karakter
berbeda untuk menuliskan kata-kata dalam bahasa ibu mereka. Sekarang
ini kebanyakan aplikasi, mencakup sistem email dan web browser,
menggunakan sistem 8 bit yang mana mereka dapat beroperasi yang tepat
sesuai ketentuan ketentuan, seperti seperti ISO-8859-1.
Unicode memiliki lebar per karakter sebesar 20 bit. Akan menjadi
boros jika kita mengirim data Unicode yang berisi teks huruf Latin
menggunakan 20 bit per karakter. Oleh karena itu maka Unicode
ditransformasikan terlebih dahulu menjadi UTF-8 atau UTF-16 (Unicode
11
Transformation Format) dengan UTF-8 maka karakter-karakter pada
U+0000 (Notasi U+abcd) digunakan untuk mengacu pada karakter
bernomor abcd pada tabel Unicode.
12
Tabel 2.2. 1. Contoh Tabel BCD
13
Gambar 2.2. 4. Tampilan EBCDIC
14
Gambar 2.2. 5. Tampilan SBCDIC
Modulasi adalah proses encoding sumber data dalam suatu sinyal carrier
dengan frekuensi. Empat kombinasi yang tercipta pada komunikasi data
adalah:
15
4) Data analog, sinyal analog
Ditransmisikan sebagai baseband yang mudah dan murah.
Penggunaan modulasi untuk menggeser bandwidth dari sinyal baseband ke
porsi lainnya dari spektrum
16
Yaitu suatu kode dimana tegangan negatif dipakai untuk
mewakili suatu binary dan tegangan positif dipakai untuk mewakili
binary lainnya. NRZ-L dalah kode-kode yang sering dipergunakan
untuk membangkitkan atau mengartikan data digital melalui
terminal atau perangkat-perangkat lain. Bila sebuah kode yang
berlainan diperlukan untuk transmisi, biasanya dia dibangkitkan
melalui metode NRZ-L oleh sistem transmisi. Ciri-ciri NRZ-L :
1) Dua tegangan yang berbeda antara bit 0 dan bit 1
2) Tegangan konstan selama interval bit
3) Tidak ada transisi yaitu tegangan no return to zero
17
a) Pada saat bit "0" dinyatakan sebagai tidak ada transisi
signal,
b) Sedangkan pada saat bit "1" dinyatakan sebagai transisi
signal dari high ke low ataupun low ke high.
1. Kelemahan
1) NRZ mengandung komponen dc namun memiliki
keterbatasan dalam komponen dc.
2) Tidak ada informasi timing di dalam bentuk sinyal sehingga
syinkronisasi bisa saja hilang jika muncul deretan 0 yang
panjang.
2. Kelebihan
1) Mudah
2) Efisien dalam penggunaan bandwidth
18
2.4. Multilevel Biner
1. Bipolar-AMI
1) Biner 0 dinyatakan melalui non sinyal
2) Biner 1 dinyatakan oleh pulsa positif atau negatif
3) Pulsa Biner 1 harus berganti-ganti polaritasnya
4) Kehilangan sinkronisasi tidak akan terjadi bila muncul string
panjang 1
5) Tidak ada komponen dc murni
6) Bandwidth rendah
7) Mudah mendeteksi kesalahan
2. Pseudoternary
1) Biner 1 menyatakan tidak ada sinyal
2) Biner 0 menyatakan pulsa yang berganti-ganti negatif dan
positif
3) Tidak ada kelebihan atau kekurangan dibandingkan dengan
bipolar- AMI.
19
Gambar 2.4. 1. Tampilan Multilevel Biner
1. Kelemahan
1) Diperlukan receiver yang mampu membedakan 3 level
(+A , -A , 0 ) sehingga Membutuhkan lebih dari 3 db
kekuatan sinyal dibandingkan NRZ untuk probabilitas bit
error yang sama.
2. Kelebihan
1) Kemampuan sinkronisasi yang baik.
2) Tidak menangkap komponen dc
3) Pemakaian bandwidth yang lebih kecil.
4) Dapat menampung bit informasi lebih banyak
2.5. Bifase
1. Manchester
20
Yaitu suatu kode dimana ada suatu transisi pada setengah dari
periode.
1) Transisi di tengah-tengah setiap periode bit
2) Transisi bermanfaat sebagai mekanisme detak dan data
3) Transisi rendah ke tinggi menyatakan biner 1
4) Transisi tinggi ke rendah menyatakan biner 0
5) Digunakan untuk standard IEEE 802.3
2. Differential Manchester
Alternatif lainnya adalah skema pengkodean Manchester. Skema
ini menyatukan sinyal clock dan data dengan cara melakukan operasi
XOR antara sinyal clock dengan data yang telah dikodekan dengan
NRZ.
1) Transisi pertengahan bit digunakan untuk menyatakan
detak
2) Transisi pada permulaan periode bit menyatakan 0
3) Ketiadaan transisi pada permulaan periode bit menyatakan
1
4) Digunakan pada IEEE 802.5
21
Gambar 2.5. 2. Tampilan Bifase Differential Manchester
1. Kelemahan
1) Memerlukan paling sedikit 1 transisi per bit dan mungkin
mempunyai 2 transisi
2) Rate modulasi maksimum dua kali NRZ
3) Memerlukan bandwidht yang lebih Kelebihan
2. Kelebihan
4) Sinkronisasi pada pertengahan transisi bit
5) Tanpa komponen dc
6) Pendeteksi kesalahan
22
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam sistem komunikasi, agar tidak terjadi kesalahan atau error maka perlu
adanya pengkodean data. Pengkodean data diatarnya adalag Kode Baudot, Teknik
Pengkodean Data diantaranya adalah NRZ (Non-Return to Zero), Multilevel Biner
(Bipolar-AMI dan Pseudoternary, dan Bifase. Dengan sistem pengkodean data ini
diharapkan dapat mengetahui sistem komunikasi dan dengan cara apa saja untuk
memulai sebuah komunikasi.
23
DAFTAR PUSTAKA
Amien, J. A., Mukhtar, H., & Arribe, E. (2021). Komunikasi Data. Yogyakarta:
CV Budi Utama.
24