Pengkodean data adalah suatu teknik yang dilakukan untuk memberikan penegasan pada
proses yang terlibat (data dan pensinyalan) transmisi data .Dalam proses tersebut perlu
diperhatikan pula fasilitas-fasilitas komunikasi dan media yang tersedia.
Fungsi Pengkodean Data
•Menjadikan tiap karakter (mempunyai arti) dalam sebuah informasi.
•Dapat membantu pada pengubahan kode dari bahasa manusia ke bahasa mesin
Komputer berkomunikasi menggunakan sinyal digital yang disebut bit. Bit berupa bilangan
biner. bit-bit digital disusun menjadi kode seperti ASCII untuk komputer personal dan EBCDIC
untuk komputer mainframe dan minikomputer IBM. Dan kode Boudot untuk teleprint dan
teletype.
Sistem sandi yang umum dipakai :
3.Kode Boudot
EBCDIC (EXTENDED BINARY CODED DECIMAL FOR INFORMATION INTERCHARGE)
Terdiri dari kombinasi 8 bit yang memungkinkan untuk mewakili karakter 256 kombinasi
karakter. Biasanya kode ini digunakan di sistem operasi komputer merk IBM. Kode EBCDIC ini
juga dipakai untuk beberapa jenis komputer lain seperti Fujitsu-Siemens BS2000/OSD, HP
MPE/iX, dan Unisys MCP. Kode ini merupakan pengembangan dari kode 6-bit yang dipakai
untuk kartu berlubang (punched card) pada komputer IBM antara akhir tahun 1950an dan awal
tahun 1960an.
TABEL ASCII
BAUDOT
Kode boudot terdiri atas 5 bit yang digunakan pada terminal teletype dan teleprinter. Jika kode
ini dikirim dengan transmisi serial taksinkron maka pulsa stop bit pada umumnya memiliki lebar
1,5 bit.Hal ini berbeda dengan kode ASCII yang menggunakan 1 atau 2 bit untuk pulsa stop bit
nya.
(
(Gambar Keyboard dari Teletype menggunakan kode Baudot, dengan ara dan tombol shift
LTRS)
TABEL BADOUT
DATA DIGITAL, SINYAL DIGITAL.
Ini merupakan bentuk paling sederhana dari pengkodean digital dari data digital di tetapkan
satu level voltase untuk biner satu dan yang lainnya untuk biner nol. Skema pengkodean yang
lebih kompleks digunakan untuk meningkatkan kinerja, dengan cara mengubah spektrum sinyal
serta dengan menyediakan spektrum sinkronisasi. Sinyal-sinyal digital merupakan deretan pulsa
voltase terputus-putus yang berlainan dan mempunyai ciri-ciri tersendiri.
•Frequency- shift keying (FSK) Dua biner yang ditunjukkan oleh dua frekuensi berbeda didekat
frekuensi pembawa.Teknik ini digunakan untuk operasi full duplex sepanjang jalur derajat
suara.
•Phase- shift keying (PSK) Biner 1 ditunjukkan dengan cara mengirimkan hentakan sinyal dari
fase yang sama seperti hentakan sinyal yang dikirim sebelumnya.
• Karena repeater yang digunakan sebagai pengganti amplifier, tidak terdapat derau tambahan.
•Diperlukan frekuensi yang lebih tinggi agar transmisi yang dilakukan lebih efektif. Untuk
transmisi unguided, kelihatan tidak mungkin mentransmisikan sinyal - sinyal baseband, karena
diperlukan antena- antena yang memiliki diameter beberapa kilometer.
P1 = (1 - PB)nf
P2 = 1 - P1
dimana :
nf = jumlah bit per frame
PB = probabilitas yang diberikan oleh bit apapun adalah error
(konstan, tergantung posisi bit).
TEKNIK DETEKSI DAN KOREKSI KESALAHAN
•Even parity : jumlah dari binary '1' yang genap dipakai untuk transmisi asynchronous.
•Odd parity : jumlah dari binary '1' yang ganjil dipakai untuk transmisi synchronous.
•Diberikan suatu k-bit frame atau message, transmitter membentuk serangkaian n-bit, yang
dikenal sebagai frame check sequence (FCS). Jadi frame yang dihasilkan terdiri dari k+n bits.
Receiver kemudian membagi frame yang datang dengan beberapa angka dan jika tidak
remainder (sisa) dianggap tidak ada error.
M ditambahkan dengan R
menjadi 2^nM