Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK

KOMUNIKASI DATA
(Pengertian dan Teknik Pengkodean)

OLEH :

LAILATUN NUR ROHMAH (09031181320011)

MERCY GAYATRI (09031181320034)

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014/2015
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas
makalah ini yang berjudul Pengertian dan Teknik Pengkodean. Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas Komunikasi Data dan Jaringan di Jurusan
Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih banyak


kepada bapak Ikhtison Mekongga selaku dosen pengampu mata kuliah
Komunikasi Data dan Jaringan dan kepada rekan-rekan yang berkenan
membant penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih


banyak kekurangannya, oleh karena itu kritik dan saran sangat
diharapkan dalam perbaikan tugas makalah ini.

Atas perhatianya di ucapkan trimakasih

Indralaya, Februari 2015

Penulis
BAB I
PENGKODEAN DATA DAN SISTEM PENGKODEAN DATA

PENGERTIAN PENGKODEAN

Kode merupakan kumpulan simbol-simbol khusus yang digunakan


untuk membentuk sebuah data (dek,2011). Sedangkan Pengkodean
Adalah Pengambaran dari satu set sandi menjadi set sadi yang lain (Azim,
2012). Pengkodean data merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk
menjadikan tiap karakter dalam sebuah informasi digital yaitu ke dalam
bentuk biner untuk dapat ditransmisikan.

SISTEM PENGKODEAN DATA

Karakter-karakter data yang akan dikirim dari satu titik ke titik lain,
tidak dapat dikirimkan secara langsung. Sebelum dikirim, karakter-
karakter data tersebut harus dikodekan terlebih dahulu dengan kode-kode
yang dikenal oleh setiap terminal. Tujuan dari sebuah pengkodean adalah
menjadikan tiap karakter dalam sebuah informasi digital yaitu ke dalam
bentuk biner untuk dapat ditransmisikan.

Dalam penyaluran data antar komputer, data yang disalurkan harus


dimengerti oleh masing-masing perangkat baik oleh pengirim maupun
penerima. Untuk itu digunakan system sandi sesuai standard. Suatu
karakter didefinisikan sebagai huruf, angka, tanda aritmetik dan tanda
khusus lainya. Coding adalah penggambaran dari satu set symbol menjadi
set symbol yang lain.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Coding:


1. Spektrum sinyal / signal spektrum
Ketidakadaan komponen frekuensi tinggi berarti diperlukan
bandwidth sempit untuk transmisi.
2. Kemampuan sinkronisasi / clocking / signal synchronization
capability
Untuk menghitung posisi start dan stop dari tiap posisi bit dengan
mekanisme sinkronisasi.

3. Kemampuan mendeteksi error / signal error detecting


capability
Kemampuan error detection dapat diberikan secara sederhana
dengan pengkodean natural.
4. Tahan terhadap gangguan / signal interference and noise immunity
Digambarkan oleh kecepatan bit error.
5. Biaya dan kompleksitas / cost and complexity
Semakin tinggi kecepatan pensinyalan untuk memenuhi data rate
yang ada, semakin besar biayanya.
BAB 2

TEKNIK PENGKODEAN DAN MACAM KARAKTER

TEKNIK PENGKODEAN

Teknik Pengkodean Yang biasa digunakan Diantaranya sebagai berikut:

1. ASCII (American Standard Code for Information Interchange)


Dengan ciri-cirinya :
Merupakan sandi 7 bit
Terdapat 128 macam symbol yang dapat diberi sandi
ini
Untuk transmisi asinkron terdiri dari 10 atau 11 bit,
yaitu: 1 bit awal, 7 bit data, 1 bit paritas, 1 atau 2
bit akhir

2. Sandi Baudot Code (CCITT alphabet No.2 / Telex Code)


Dengan ciri-cirinya:
Terdiri dari 5 bit
Terdapat 32 macam symbol
Digunakan dua sandi khusus sehingga semua
abjad dan angka dapat diberi sandi yaitu:
- LETTERS (11111)
- FIGURES (11011)
Tiap karakter terdiri dari: 1 bit awal, 5 bit data dan 1
bit akhir

3. Sandi 4 atau 8
Dengan ciri-cirinya:
Sandi dari IBM dengan kombinasi yang
diperbolehkan adalah 4 buah 1 dan 4
buah 0
Terdapat 70 karakter yang dapat diberi
sandi ini
Transmisi asinkron membutuhkan 10 bit,
yaitu: 1 bit awal, 8 bit data dan 1 bit akhir.

4. BCD (Binary Coded Decimal)


Dengan cici-cirinya :
Terdiri dari 6 bit
Terdapat 64 kombinasi sandi
Transmisi asinkron membutuhkan 9 bit,
yaitu: 1 bit awal, 6 bit data, 1 bit paritas dan
1 bit akhir

5. EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange


Code)
Dengan ciri-cirinya :
Sandi 8 bit untuk 256 karakter
Transmisi asinkron membutuhkan 11 bit,
yaitu: 1 bit awal, 8 bit data, 1 bit paritas dan
1 bit akhir. Teknik Pengkodean Data dan
Modulasi (Azim, 2012)
Pengelompokkan Karakter

Pada komunikasi data informasi yang dipertukarkan terdiri dari 2


grup (baik ASCII maupun EBCDIC), yaitu :
a. karakter data.
b. karakter kendali digunakan untuk mengendalikan transmisi data,
bentuk (format data), hubungan naluri data dan fungsi fisik
terminal.

Karakter Kendali dibedakan atas :

1. Transmisi Control

Mengendalikan data pada saluran, terdiri atas :

o SOH : Start Of Header

Digunakan sebagai karakter pertama yang menunjukkan bahwa


karakter berikutnya adalah header.

o STX : Start of Text

Digunakan untuk mengakhiri header dan menunjukkan awal dari


informasi / text.

o ETX : End of Text

Digunakan untuk mengakhiri text.

o EOT : End Of Transmision

Untuk menyatakan bahwa transmisi dari text baik satu atau lebih
telah berakhir.

o ENQ : Enquiry

Untuk meminta agar remote station tanggapan.

o ACK : Acknowledge

Untuk memberikan tanggapan positif ke pengirim dari penerima.

o NAK : Negatif Akcnowkedge


Merupakan tanggapan negatif dari penerima ke pengirim.

o SYN : Synchronous

Digunakan untuk transmisi sinkron dalam menjaga atau


memperoleh sinkronisasi
antar peralatan terminal.

o ETB : End of Transmision Block

Digunakan untuk menyatakan akhir dari blok data yang


ditransmisikan, bila data dipecah menjadi beberapa blok.

o DLE : Data Link Escape.

Mengubah arti karakter berikutnya, digunakan untuk lebih


mengendalikan transmisi data.

2. Format Effectors

Digunakan untuk mengendalikan tata letak fisik informasi pada


printout / tampilan layer, terdiri atas :

o BS (Back Space), menyebabkan kursor / print head mundur


satu posisi.

o HT (Horizontal Tabulation), maju ke posisi yang telah


ditentukan.

o LF (Line Feed), maju satu baris / spasi.

o VT (Vertical Tabulation, maju beberapa baris/ spasi.

o FF (Form Feed), maju 1 halaman (halaman baru).

o CR (Carriage Return), print head / kursor menuju ke awal baris.

3. Device Control
Digunakan untuk mengendalikan peralatan tambahan dari terminal.

4. Information Separators

Digunakan untuk mengelompokkan data secara logis. Umumnya


ditentukan :

US (Unit Separators), tiap unit informasi dipisahkan oleh US.

RS (Record Separator), tiap record terdiri atas beberapa unit dan


dipisahkan oleh RS.

GS (Group Separator), beberapa record membentuk suatu grup dan


dipisahkan oleh GS.

FS (File Separator),beberapa grup membentuk sebuah fike yang


dipisahkan oleh FS.

BAB 3

KESIMPULAN
Pengkodean data adalah peroses perubahan karakter yang akan
dikirim dari suatu titik ke titik lain dengan kode yang dikenal oleh setiap
termianal yang ada, dan menjadikan setiap karakter data dalam sebuah
informasi digital ke dalam bentuk biner agar dapat ditransmisikan. Suatu
terminal yang berbeda menggunakan kode biner yang berbeda untuk mewakili
setiap karakter.

Tujuan dari Pengkodean (Encoding) adalah menjadikan setiap karakter


data dalam sebuah informasi digital ke dalam bentuk biner agar dapat
ditransmisikan dan bisa melakukan komunikasi data. Kode-kode yang digunakan
dalam komunikasi data pada system computer memiliki perbedaan dari generasi
ke generasinya, karena semakin besar dan kompleksnya data yang akan dikirim /
digunakan.

DAFTAR PUSTAKA
http://tugaskomdatsutama.blogspot.com/2011/10/encoding-data-
pengkodean-data.html (akses 24 februari pukul 13:27)

http://muhamadazim111012074.blogspot.com/2012/12/pengkodean-data-
sinyal-analog-dan.html (akses 24 februari pukul 13:48)

http://sistemkomunikasidatacuidani-fourdevil.blogspot.com/p/sistem-
pengkodean-data.html

(Akses 24 februari 14:19)

Anda mungkin juga menyukai