Kumpulan terminal komunikasi di berbagai lokasi yang terdiri dari beberapa computer yang saling
berhubungan untuk membawa informasi secara tepat tanpa adanya kesalahan.
Berdasarkan jarak dan area dibedakan dalam tiga kelompok, yakni :
1. LAN (bus, star dan ring)
2. MAN
3. WAN
Protokol
Aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan agar komunikasi dapat
berlangsung dengan benar.
Hal – hal yang harus diperhatikan :
1. Syntax (format data dan cara pengodean sinyal)
2. Semantic (mengetahui maksud informasi dan perbaiki kesalahan)
3. Timing (kecepatan transmisi data)
Fungsi protocol yakni :
1. Fragmentasi dan reassembly
Membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data dan menggabungkannya lagi
menjadi satu paket lengkap.
2. Encapulation
Melengkapai informasi yang dikirim dengan address, kode koreksi dan lainnya.
3. Connection control
Membangun hubungan komunikasi dari transmitter ke receiver.
4. Flow control
Mengatur perjalanan dara dari transmitter ke receiver.
5. Error control
Mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan
6. Transmission service
Melakukan priorotas, keamanan dan perlindungan data
Protocol yang digunakan dalam jaringan LAN yakni Ethernet, Token Ring, FDDI dan ATM
Referensi TCP/IP
Protokol TCP memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Connection Oriented
Artinya sebelum proses transmisi data terjadi, dua aplikasi TCP harus melakukan pertukaran
kontrol informasi (handshaking)
2. Reliable
Menerakan fitur error detection dan retransmisi apabila ada data yang rusak
3. Byte stream service
Menerapkan fitur Sequencing artinya paket akan dikirimkan ke tujuan secara berurutan
TCP digunakan oleh aplikasi yang membutuhkan keandalan data yang berbeda dengan UDP (bersifat
connectionless oriented) yang artinya pada UDP tidak ada proses handshaking, tidak ada sequencing dan
tidak ada fitur error check. UDP hanya menyediakan fitur multiplexing aplikasi via nomor port.
TCP bertugas menerima pesan elecktronik dengan panjang sembarang dan membaginya kedalam
bagian-bagian berukuran 64 kb.
IP bertugas memeriksa ketepatan bagian-bagian, pengalamatan ke sasaran yang dituju dan pemeriksaan
urutan pengiriman bagian-bagian tersebut.
Adapun layer pada TCP/IP yakni :
1. Network Access Physical Layer
Datalink Layer
2. Internet Network Layer
3. Transport Transport Layer
4. Application Session Layer
Presentation Layer
c Application Layer
Internet Layer
Dalam internet Layer terdapat beberapa protocol dengan fungsi dan tugas masing-masing, yakni :
1. ICMP (internet control message protocol)
Bertugas mengrimkan pesan-pesan kesalahan yang terjadi pada datagram IP dan untuk
pelacakan atau routing, adapun jenis ICMP yakni :
TIPE PESAN
0 ECHO REQUEST OR REPLY
3 DESTINATION UNREACHABLE
4 SOURCE QUENCH
5 REDIRECTION
8 ECHO REQUEST OR REPLY
9,10 ROUTER SOLICITATION AND ADVERTISEMENT
11 TIME EXEEDED
12 PARAMETER PROBLEM
13,14 TIME STAMP REQUEST AND REPLY
17,18 ADDRESS MASK REQUEST AND REPLY
Datagram
Merupakan paket pada lapisan IP yang memuat informasi penting untuk keperluan routing dan
pengiriman. Datagram (20-65536 byte) terdiri dari header (20-60 byte) dan data.
Berikut penjelasan header pada datagram :
1. VER (version), informasi versi IP = 4 bit
2. HLEN (header length), informasi panjang header datagram = 4 bit
3. Service Type, informasi bagaimana datagram harus ditangani router
Yang terdiri atas : Precedence = 4 bit
TOS (type of service) = 4 bit
4. Total Length, menentukan panjang total (header plus data) dari datagram = 16 bit
5. Identification, digunakan dalam fragmentasi = 16 bit
6. Flags, digunakan dalam fragmentasi = 3 bit
7. Fragmentation Offset, digunakan dalam fragmentasi = 13 bit
8. Time To Live, batasan waktu perjalanan datagram pada jaringan = 8 bit
9. Protocol, mendefinisikan lapisan protocol di atasnya (TCP,UDP,ICMP,IGMP) = 8 bit
10. Checksum, melakukan proses error correction = 16 bit
11. Source Address, informasi alamat IP host pengirim = 32 bit
12. Destination Address, informasi alamat IP host tujuan = 32 bit
Clas Bit first Desimal first Jumlah Jumlah Host Default Netmask Private IP
s Byte Byte Network Id Id
A 0 0 to 127 127 16.777.216 255.0.0.0 10.0.0.0 – 10.255.255.255
B 10 128 to 191 16.384 65.536 255.255.0.0 172.16.0.0 – 172.31.255.255
C 110 192 to 223 2.097.152 256 255.255.255.0 192.168.0.0 – 192.168.255.255
D 1110 224 to 239 Multicast Address
E 1111 240 to 255 Reserved For Future
Perhitungan Host Id menggunakan rumus :2 n-2 (n = index bit), pengurangan dua disini dikarenakan
dalam satu alamat jaringan selalu terdapat Network ID dan Broadcast Id.
Untuk dapat mengetahui Network-Id dari 32 bit IP Address dapat dilakukan dengan operasi AND antara
IP Address dengan bit Netmask. Contoh :
IP Address = 172.25.88.9 = 10101100.00011001.01011000.00001001
Netmask = 255.255.255.0`=11111111.11111111.11111111.00000000
Network ID = 172.25.88.0 = 10101100.00011001.01011000.00000000
IPV6
IP Address Versi 6 merupakan pengalamatan jaringan dengan panjang 128 bit (16 byte)dan dibagi
kedalam 8 blok berukuran 16 bit (2 byte) yang dikonversi kedalam hexadecimal berukuran 4-digit.
Contoh penulisan :
Bit = 0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011
0000001010101010 0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010
Hexa = 21DA:00D3:0001:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
Decimal = 8666.211.1.12091.682.255.65064.40026
Jenis-jenis alamat IPV6 yaitu :
1. Unicast Global Address/Aggregatable Global UnicastAddress
Mirip dengan IP Public dalam IPV4 yang dapat secara global dirujuk oleh host-host di internet
dengan menggunakan proses routing
2. Unicast Site Local Address
Mirip dengan alamat IP Privte dalam IP V4
3. Unicast Link Local Address
Mirip dengan konfigurasi APIPA dalam sistim Windows XP dimana host-host di dalam subnet
yang sama akan menggunakan alamat-alamat ini secara otomatis agar dapat saling
berkomunikasi. Alamat ini memiliki resolusi alamat yang disebut dengan Neighbor Discovery
4. Unicast Unspecified Address
Mirip dengan alamat IPV4 yang belum ditentukan yakni 0.0.0.0
5. Unicast Loopback Address
MIrip dengan IP IPC(interprocess communication) dalam IPV4 yakni 127.0.0.1
6. Unicast 6 to 4 Address
Alamat yang digunakan dua host IPV4 dan IPV6 dalam internet IPV4 agar dapat saling
berkomunikasi
7. Unicast ISATAP Address
Mirip dengan Unicast 6 to 4 Address, tetapi ISATAP dapat menangani alamat pribadi IPV4 dan
alamat public IPV4
8. Multicast Address
Mirip dengan alamat Multicast pada IPV4, dimana paket-paket yang ditujukan kesebuah alamat
multicast akan disampaikan terhadap semua interfaces yang dikenali oleh alamat tersebut.
9. Anycast Address
Mirip dengan Address Anycast pada IPV4, dimana paket-paket yang akan ditujukan kesebuah
alamat anycast akan disampaikan ke interfaces yang terdekat dalam group yang dikenali oleh
alamat tersebut. Umumnya digunakan oleh ISP yang memiliki banyak klien.
ADDRESS 3 BIT 13 BIT 8 BIT 24 BIT 16 BIT 32 BIT 32 BIT
Unicast Global 001 TLA ID RES NLA ID SLA ID INTERFACE ID
Unicast Site Local FEC0:0:0 SUBNET ID INTERFACE ID
Unicast Link Local FE80:0:0:0 INTERFACE ID
Unicast Unspecified 0:0:0:0:0:0:0:0
Unicast Loopback 0:0:0:0:0:0:0:1
Unicast 6 to 4 IPV4 = 157.60.90.123 Maka IPV6 = 2002:9D3C:5A7B:0:0/48
Unicast ISATAP Unicast 6 to 4 0:5EFE IPV4
Multicast FF00 GROUP ID
Anycast Menggunakan ruang Unicast
Pengelolaan Alamat IP
Badan-badan yang bertugas melakukan manajemen IP antara lain :
1. America Registry for Internet Number (ARIN)
2. Reseaux IP Europeens (RIPE)
3. African Regional Internet Registry Network Information Center (AFRINIC)
4. Asia Pacific Network Information Center (APNIC)
Di asia pasifik anggota APNIC adalah ISP (Internet Service Provider), APNIC bertugas sebagai pembagi
blok IP dan nomor AS (Autonomous System) kepada para ISP dan mengelola WHOIS (Authoritative
Registration Server) dan Reverse Domains (in-addr.arpa)
Pembagian IPV4 mulai kritis dan perlu melakukan manajemen IP dengan konsep antara lain :
1. CIDR (Classles Interdomain routing)
2. VLSM (Variable Length Subnet Mask)
3. NAT (Network Address Translation)
Contoh pengalamatan IP
IP 202.155.19.0 tentukan pembagian no IP dan subnet mask untuk network berikut :
Network 1 = 120 Host
Network 2 = 60 Host
Network 3 = 12 Host
Network 4 = 12 Host
Network 5 = 2 Host
Network 6 = 2 Host
Jawab :
202.155.19.0 merupakan IP Class C sehingga Netmask defaultnya adalah 255.255.255.0
Sehingga pengalamatannya menjadi 202.155.19.0/24
Metode VLSM :
U/Network 1 = 120 host, n bit yang digunakan = 7 (host yang mungkin= 2 7-2= 126 host)
Sisa bit subnet = 32-24-7= 1 (ditambahkan pada subet yang baru) sehingga alamatnya menjadi
202.155.19.0/25 s/d 202.155.19.127/25 (terdapat 126 host)
U/Network 2 = 60 host, n bit yang digunakan = 6 (host yang mungkin= 2 6-2= 62 host)
Sisa bit subnet = 32-25-6= 1 (ditambahkan pada subet yang baru) sehingga alamatnya menjadi
202.155.19.128/26 s/d 202.155.19.191/26 (terdapat 62 host)
U/Network 3 = 12 host, n bit yang digunakan = 4 (host yang mungkin= 2 4-2= 14 host)
Sisa bit subnet = 32-26-4= 2 (ditambahkan pada subet yang baru) sehingga alamatnya menjadi
202.155.19.192/28 s/d 202.155.19.207/28 (terdapat 14 host)
U/Network 4 = 12 host langsung melanjutkan subnetting network 3 karena sama-sama
membutuhkan 12 host sehingga alamatnya menjadi
202.155.19.208/28 s/d 202.155.19.223/28 (terdapat 14 host)
U/Network 5 = 2 host, n bit yang digunakan = 2 (host yang mungkin= 2 2-2= 2 host)
Sisa bit subnet = 32-28-2= 2 (ditambahkan pada subet yang baru) sehingga alamatnya menjadi
202.155.19.224/30 s/d 202.155.19.227/30 (terdapat 2 host)
U/Network 6 = 2 host langsung melanjutkan subnetting network 5 karena sama-sama
membutuhkan 2 host sehingga alamatnya menjadi
202.155.19.228/30 s/d 202.155.19.231/30 (terdapat 2 host)
ROUTER
Digunakan untuk menghubungkan beberapa network, membagi netwrok besar menjadi beberapa buah
subnetwork, secara cerdas mengetahui kemana rute perjalanan informasi
SWITCH
Merupakan bridge yang memiliki banyak port (multiport bridge)
Dari cara kerjanya switch dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Cut through/fast forward, hanya mengecek alamat tujuan
2. Store/forward, menyimpan semua frame untuk sementara dan dilakukan cek dengan mekanisme
CRC (error maka frame akan dibuang)
3. Fragment free, membaca 64 byte dari frame sebelum diteruskan ke host tujuan
Encoding
Akan melakukan konversi logika 1 dan 0 menjadi suatu bentuk fisik, seperti:
Tegangan listrik yang melalui kabel
Terang gelap cahaya yang melalui serat optik
Daya elektromagnetik pada gelombang radio
Ada dua metode encoding yang sering digunakan:
1. NRZ (non-return to zero)
Metode ini menggunakan tegangan 0 volt untuk logika 0 dan tegangan tinggi (3,3 atau 5 volt)
untuk logika 1
2. Manchester
pada metode ini logika 0 dinyatakan dengan mengurangi tegangandari + V ke 0 sedangkan logika
1 dinyatakan dengan meningkatkan tegangan dari 0 ke +V
Metode Akses
Berkaitan dengan pengaturan aliran data pada media network yang ditentukan berdasarkan pilihan
topologi dan teknologi dalam LAN.
Dua jenis metode akses yang umum digunakan dalam LAN, yaitu
1. CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access Collision Detection)
Digunakan pada network Ethernet, data akan dikirim kesemua komputer pada LAN melalui
media network yang sedang “tidak digunakan” oleh komputer manapun dengan memanfaatkan
alamat boadcast.
Jika terjadi collision maka “data tabrakan” akan diabaikan dan komputer-komputer akan
mencoba mengirim ulang data secara random
2. CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access Collision Avoidance)
Digunakan pada AppleTalk dan Wireless LAN, metode ini mirip dengan CSMA/CD namun pada
metode ini komputer pengirim akan mengirim frame bernama intent untuk memastikan
network “benar-benar” sedang tidak digunakan
Dalam prakteknya CSMA/CD lebih efektif dibanding CSMA/CA, apalagi dengan penggunaan
switch yang kini sudah dapat mempelajari alamat komputer tujuan dan dapat membagi jalur
komunikasi.
3. Token passing
Digunakan pada network Token Ring dan FDDI, data tidak dikirim melalui alamat broadcast,
ketika media network sedang tidak digunakan maka frame bernama token akan mengalir dari
suatu komputer ke komputer lain .
Jika suatu komputer ingin mengirim data maka harus menunggu kedatangan token kemudian
data tersebut akan ditempelkan pada token dan diangkut pada komputer tujuan selanjutnya
data dicopy ke komputer tujuan dan mengalir kembali kekomputer asal (data dimusnahkan dan
token dibebaskan)
Jika dilihat dari jenis layanan koneksi yang disediakan provider, maka WAN dikelompokkan menjadi :
1. Dial Up Connection
Layanan networki tidak 24 jam sehari dengan memanfaatkan saluran telepon/PSTN
2. Dedicated Connection/Leased Line
Layanan network 24 jam sehari, menggunakan kabel khusus untuk menghubungkan lokasi
pelanggan dengan provider
3. Switched Network Connection
Beberapa pelanggan menggunakan jalur yang sama dan akan berbagi bandwidth, sebelum
komunikasi dilakukan, akan dibentuk virtual circuit/carrier network melalui mekanisme
pembagian slot waktu (time slot). Ada dua jenis virtua circuit/VC :
SVC (Switched Virtual Circuit)
Banyak dimanfaatkan untuk transfer data yang bersifat temporer
Memiliki 3 fase yakni :
i. Call setup/circuit establishment
ii. Information transfer
iii. Call clear
PVC (Permanent Virtual Circuit)
Banyak dimanfaatkan untuk transfer data 24Jam sehari. Jalur dibentuk secara permanen
dan administrator harus melakukan setup jalur secara manual.
Frame Relay
Termasuk kedalam metode koneksi packet switching, bekerja pada layer fa Link dan bersifat connection-
oriented. Frame relay tidak memiliki error detection dan flow control
Frame relay mengizinkan beberapa koneksi virtual circuit multiplexing dan membentuk network yang
disebut “frame relay packet switched network/PSN”. Proses identifikasi untuk membedakan sebuah
virtul circuit dengan lainnya menggunakan ID Virtual Circuit yang disebut DLCI
2. Trusted model
Mempercayai bahwa network yang digunakan aman atau dapat dipercaya
Implementasi trusted model diantaranya :
MPLS (Multi Protocol Label Switching)
Menggunakan qos (quality of service) control untuk mengantarkan informasi melalui
network
L2TP (Layer 2 Tunneling Protocol)
Gabungan dua buah protocol yaitu cL2F (Cisco Layer 2 Forwarding) dan PPTP (point to
point tunneling)
Kedua jenis VPN tersebut tidak menerapkan mekanisme cryptographic tunneling protocols
Computer Security
Keamanan komputer mencakup empat aspek, yaitu:
1. Privacy / kerahasiaan informasi
2. Integrity / keutuhan informasi
3. Authentication / keabsahan pemilik informasi
4. Availabality / ketersediaan informasi
Dalam pendekatan multiple layers security ada 4 buah layer scurity pada network TCP/IP
1. Network access layer security : enskripsi dan deskripsi, pemisahan jalur network
2. Internetwork layer security : Access Control List (ACL)
3. Host to host layer security : Ipsec, SSL
4. Process aplication layer security : S-HTTP, S-FTP
Beberapa firewall cisco merupakan jenis hybird dari jenis packet filter (pf), stateful inspection firewall
(spf) dan aplication gateways (ag)
Firewall Cisco seri 515 dan 520 memiliki bebeapa fitur:
1. NAT (Network Address Translation)
Memungkinkan 64.000 host internal menggunakan sebuah IP Address eksternal/publik
2. Failover / Hot Standby Option
Software untuk membentuk sebuah redundant firewall configuration
3. Cut Through User Authentication
Digabungkan dengan TACACS+ atau RADIUS ServerDapat meningkatkan kemampuan
authentication, authorization dan accounting
4. URL Filtering
Digabungkan dengan WebSense Server dapat melakukan filter terhadap URL
Switch dapat mengubah link secara dinamis karena secara periodik melakukan pertukaran informasi
dengan switch lainnya menggunakan protokol BPDU (Bridge Protocol Data Unit) setiap 4 detik
Setiap port pada switch yang menjalankan STP akan mengalami 5 kondisi/state :
1. Blocking
Kondisi default switch yang baru dinyalakan dan tidak akan mem-forward frame.
2. Listening
Port sedang menyiapkan diri untuk memforward frame tanpa mengumpulkan informasi untuk
dimasukkan ke tabel mac address
3. Learning
Port akan mengumpulkan informasi untuk disimpan pada tabel mac address. Perubahan state
dari listening ke learning akan terjadi delay sekitar 15 detik
4. Forwarding
Port siap menerima dan mengirim frame selama sedang menjadi designated atau root port
5. Disabled
Port dalam kondis tidak aktif atau non-operasional
Bagi root bridge semua port-nya merupakan designated port sedangkan switch hanya boleh memiliki
sebuah designated port yaitu port dengan port cost terendah untuk mencapai root bridge.
VLAN
Keanggotaan VLAN dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Static Vlan/port based vlan
Anggota dari suatu vlan ditentukan berdasarkan nomor port switch dan akan tetap selamanya
hingga dilakukan perubahan
2. Dynamic Vlan
Keanggotaan akan ditentukan secara otomatis menggunakan software VMPS (VLAN
Management Policy Server) yang diinstal pada server pusat. Dengad VMPS anggota VLAN dapat
ditentukan berdasarkan mac address, protokol dan aplikasi yang dijalankan
Port Speed
Pada switch jenis baru, telah tersedia pilihan speed 10,100 atau auto sehingga kita bisa membangun
network secara flexible. sedangkan pada switch yang menyediakan port Gigabit Ethernet, kita tidak
dapat mengubah speed, hanya sekadar menentukan apakah port dapat bernegosiasi atau tidak
Frame Taging
Cara yang digunakan untuk identifikasi frame yang mengalir melalui berbagai switch agar frame-frame
tersebut sampai ke komputer tujuan
Frame taging dilakukan ketika memasuku trunk link, setelah frame tersebut keluar dari trunk link VLAN
ID akan dihapus sehingga komputer tujuan tidak akan “melihat” VLAIN ID tersebut.
Dua buah teknik frame taging, yaitu:
1. Inter-Switch Link (ISL)
Merupakan protokol propriety cisco yang digunakan pada link Fe dan Ge. Protokol ISL
melakukan enkapsulasi ethernet frame dengan menambahkan 26 byte header di awal frame ISL
dan 4 byte FCS
ISL dapat mendukung hingga 1000 VLAN serta transfer data antar-Trunk Link tanpa delay waktu.
2. IEEE 802.1q
Merupakan open source protokol , mendukung hingga 4096 VLAN, menambahkan 4 byte tag
frame tanpa memerlukan proses enkapsulasi.
3. LAN Emulation/LANE
Digunakan untuk komunikasi multi VLAN melalui network ATM
4. IEEE 802.10/FDDI
Digunakan untuk mengirim informasi VLAN melalui FDDI
PPP
PPP adalah protokol yang digunakan untuk komunikasi point to point (hanya melibatkan dua buah
perangkat). PPP terdiri atas komponen
1. EIA/TIA-232-C
Standar internasional untuk komunikasi serial
2. HDLC (high level data link control)
Metode untuk enkapsulasi datagram yang melalui link serial
3. LCP (link control protocol)
Metode untuk authentication, compression, error detection dan multi link
4. NCP (network control program)
Metode untu establishing dan configuring berbagai protokol layer
Dari sisi praktis jika berbicara konfigurasi ppp maka yang dimaksud adalah konfigurasi dua buah router
dimana kedua router tersebut akan melakukan otentikasi sebelum proses koneksi dan transfer data
dilakukan.
Biasanya WAN interface yang digunakan untuk koneksi PPP adalah serial, misal s0/0
Pada ssuatu system jaringan computer, router mempelajari informasi routing dari sumber-sumber
routing-nya yang terletak di dalam table routing. Router akan berpedoman pada table ini untuk
menyatakan port mana yan(g digunakaan mem-forward paket-paket yang ditujukan kepadanya.
Router melakukan beberapa langkah berikut :
1. Mengetahui alamat tujuan
2. Mengenali sumber-sumber informasi
3. Menemukan rute-rute
4. Memilih jalur atau rute
5. Memelihara dan memverifikasi informasi routing
Routing Loops
Terjadi karena setiap router tidak melakukan update secara bersamaan, meskipun berdekatan.
Untuk mengatasi masalah ini dilakukan beberapa metode:
Router Poisoning
Dengan router poisoning router tetap akan memberitahukan informasi keadaan rute yang gagal
dengan status valid, namun diberi metric yang sangat besar sehingga router lain akan
menganggap rute tersebut sebagai rute yang tidak valid
Split Horizon
Memberikan aturan bahwa suatu router yang mendapat pemberitahuan update informasi
melalui antar muka x, tidak akan mengirimkan pemberitahuan yang sama ke antarmuka x pula
Hold-Down Timer
Pada jaringan redundant, ketika suatu router yang mendapat pemberitahuan suatu rute tidak
valid maka router tersebut akan mengabaikan informasi rute-rute alternative ke subnet
bersangkutan pada suatu waktu tertentu
Split Horizon With Poison Reverse
Memberikan aturan bahwa suatu router yang mendapat pemberitahuan update informasi
melalui antar muka x, akan mengirimkan pemberitahuan yang sama ke antarmuka x dengan
metric yang sangat besar
Dynamic route adalah cara yang digunakan untuk melepas kewajiban untuk melakukan update/delete
table forwading secara manual. Konfigurasi IP dan subnet mask ditentukan pada masing-masing
network device masing-masing. Dynamic routing menggunakan mekanisme broadcast dan unicast untuk
komunikasi dengan yang lainnya.
Ada lima tipe flag dalm routing :
1. U untuk route up
2. G untuk route gateway, jika flag ini tidak diset destinasi dapat langsung terhubung
3. H untuk route sebagai host, destination complete alamat host,jika flag ini tidak diset route
kejaringan dan destinasi adalah alamat network dengan destinasi adalah network address
sebuah net ID atau kombinasi dari net ID dan subnet ID
4. D route dibuat dengan direct
5. M route di modifikasi dengan direct
Protokol Routing
Struktur jaringan internet berbentuk hierarki dibagi dalam suatu Autonomous System (AS), setiap AS
memiliki mekanisme pertukaran dan pengumpulan informasi sendiri yang menggunakan Interior
Routing Protocol (IRP) dan antar AS akan menyampaikan informasi dalam bentuk Reachability
Information yang menggunakan Exterior Routing Protocol (ERP).
Protokol IRP yakni :
Distance vector/jalur terpendek :RIP (Routing Information Protocol), IGRP(Internet Gateway
Routing Protocol),
Link state/speed : OSPF(Open Shortest Path first), dan Extended IGRP
Adapun penjelasan berbagai protocol tersebut :
1. RIP versi 1
Routing Information Protocol ( RIP ) Version 1 merupakan Distance Vector routing protocol
Dimana merupakan protokol untuk routing secara dinamis yang menggunakan hop count
Sebagai metric.
Ciri – cirinya :
1. Spesifikasi asli RIP didefinisikan dalam RFC 1058 classful menggunakan routing. Update
routing periodic tidak membawa informasi subnet
2. Kurang dukungan untuk variable length subnet mask (VLSM). Keterbatasan ini tidak
memungkinkan untuk memiliki subnet berukuran berbeda dalam kelas jaringan yang
sama.
3. Semua subnet dalam kelas jaringan harus memiliki ukuran yang sama. Juga tidak ada
dukungan untuk router otentikasi, membuat RIP rentan terhadap berbagai seranganm
4. Maksimu hop count adalah 15 dan dilakukan routing update tiap 30 detik sekali
Cara kerjanya :
RIP mengirimkan routing table yang lengkap ke semua interface yang aktif setiap 30 detik.
RIP hanya menggunakan jumlah hop untuk menentukan cara terbaik ke sebuah network
remote, tetapi secara default RIP memiliki jumlah hop maksimum yang diizinkan, yaitu 15,
yang berarti bahwa nilai 16 dianggap tidak terjangkau. RIP bekerja dengan baik di network-
network yang kecil, tetapi tidak efisien pada network-network yang besar dengan link WAN
yang lambat atau pada network-network yang memiliki sejumlah besar router terpasang.
RIP versi 1 menggunakan hanya classful routing, yang berarti semua alat di network harus
menggunakan subnet mask yang sama, ini karena RIP versi 1 tidak mengirimkan update
dengan informasi subnet mask di dalamnya
2. RIP versi 2
RIP ini mempunyai kemampuan untuk membawa informasi subnet, sehingga mendukung
Classless Inter-Domain Routing (CIDR ) dan menggunakan otentifikasi agar dapat
mengetahui informasi routing mana yang dapat dipercaya. Untuk menjaga kompatibilitas,
maka batas hop dari 15 tetap.
Ciri – cirinya :
1. protokol vektor jarak yang menggunakan hop count metric
2. menggunakan holddown timer untuk mencehah loop routing-defaultnya 180 detik.
3. menggunakan split horizon untuk mencegah loop routing
4. menggunakan 16 hop sebagai metric untuk jarak tak terhingga.
5. transmit subnet mask pada rute
6. menyediakan autentikasi
7. memasukkan alamat IP rute hop berikutnya pada perbaikan routing
8. menggunakan external route tag.
Cara kerjanya :
Dalam upaya untuk menghindari beban yang tidak perlu host yang tidak berpartisipasi
dalam routing, RIPv2 multicasts seluruh tabel routing ke semua router yang berdekatan di
alamat 224.0.0.9, sebagai lawan yang menggunakan RIPv1 siaran. Pengalamatan unicast
masih diperbolehkan untuk aplikasi khusus.
(MD5) otentikasi RIP diperkenalkan pada tahun 1997. RIPv2 adalah Standar Internet STD-
56. Rute tag juga ditambahkan dalam RIP versi 2. Fungsi ini memungkinkan untuk rute
harus dibedakan dari rute internal didistribusikan eksternal rute dari EGP protokol.
3. IGRP
IGRP merupakan distance vector IGP. Routing distance vector mengukur jarak secara
matematik. Pengukuran ini dikenal dengan nama distance vector. Router yang
menggunakan distance vector harus mengirimkan semua atau sebagian table routing
dalam pesan routing update dengan interval waktu yang regular ke semua router
tetangganya.
Ciri – cirinya :
1. Protokol Routing Distance Vector.
2. Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability.
3. Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik.
Cara kerjanya :
Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. Untuk konfigurasi
tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua varibel atau yang
disebut dengan composite metric. Variabel-variabel itu misalnya: Bandwidth, Delay, Load
Reliability (keep lives).
Ciri- cirinya :
OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF
membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan
dengan menggunakan sistem pengelompokan area. Dengan menggunakan konsep hirarki
routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak
menyebar ke sana ke mari dengan sembarangan. Efek dari keteraturan distribusi routing ini
adalah jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai
konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi.
Cara kerjanya :
OSPF bekerja dengan link-state protocol yang memungkinkan untuk membentuk tabel
routing secara hirarki. OSPF bekerja dengan membentuk sebuah peta network yang
dipelajari berdasarkan informasi dari router-router yang berada dalam neighbour. Peta
tersebut akan berpusat pada local host. Dari localhost host tersebut akan ada cost untuk
menuju network lain yang ditentukan dari hasil perhitungan.
5. EIGRP
EIGRP merupakan protokol IOS yang hanya digunakan untuk router cisco.yang merupakan
pengembangan dari IGRP, EIGRP merupakan protokol Distance Vektor yang classless dan
penggabungan antara distance vektor dan link-state.
Ciri-cirinya :
1. Termasuk protokol routing distance vector tingkat lanjut (Advanced distance vector).
2. Waktu convergence yang cepat.
3. Mendukung VLSM dan subnet-subnet yang discontiguous (tidak berurutan)
4. Partial updates, Tidak seperti RIP yang selalu mengirimkan keseluruhan tabel routing
dalam pesan Update, EIGRP menggunakan partial updates atau triggered update yang
berarti hanya mengirimkan update jika terjadi perubahan pada network
5. Mendukung multiple protokol network
6. Desain network yang flexible.
7. Multicast dan unicast, EIGRP saling berkomunikasi dengan tetangga (neighbor) nya secara
multicast (224.0.0.10) dan tidak membroadcastnya.
8. Manual summarization, EIGRP dapat melakukan summarization dimana saja.
9. Menjamin 100% topologi routing yang bebas looping.
10. Mudah dikonfigurasi untuk WAN dan LAN.
Cara kerja :
EIGRP menggunakan formula berbasis bandwidth dan delay untuk menghitung metric yang
bersesuaian dengan suatu rute. Formula ini mirip dengan yang digunakan oleh IGRP,
tetapijumlahnya dikalikan dengan 256 untuk mengakomodasi perhitungan ketika nilai
bandwidth yang digunakan sangat tinggi. EIGRP melakukan konvergensi secara cepat ketika
menghindari loop. EIGRPtidak melakukan perhitungan-perhitungan rute seperti yang
dilakukan oleh protokol link-state. Hal ini menjadikan EIGRP tidak membutuhkan desain
eksrta, sehingga hanya memerlukan lebih sedikit memory dan proses dibandingkan protokol
link-state.
6. BGP
Border Gateway Protocol disingkat BGP adalah inti dari protokol routing internet. Protocol
ini yang menjadi backbone dari jaringan internet dunia. BGP adalah protokol routing inti dari
internet yg digunakan untuk melakukan pertukaran informasi routing antar jaringan.
Ciri-cirinya :
1. BGP adalah Path Vector routing protocol yang dalam proses menentukan rute-rute
terbaiknya selalu mengacu kepada path yang terbaik dan terpilih yang didapatnya dari
router BGP yang lainnya.
2. Routing table akan dikirim secara penuh pada awal dari sesi BGP, update selanjutnya
hanya bersifat incremental atau menambahi dan mengurangi routing yang sudah ada saja.
Router BGP membangun dan menjaga koneksi antar-peer menggunakan port TCP nomor
179. Koneksi antar-peer dijaga dengan menggunakan sinyal keepalive secara periodik.
3. Kegagalan menemukan sinyal keepalive, routing update, atau sinyal-sinyal notifikasi
lainnya pada sebuah router BGP dapat memicu perubahan status BGP peer dengan router
lain, sehingga mungkin saja akan memicu update-update baru ke router yang lain.
4. Metrik yang digunakan BGP untuk menentukan rute terbaik sangat kompleks dan dapat
dimodifikasi dengan sangat fleksibel. Ini merupakan sumber kekuatan BGP yang sebenarnya.
Metrik-metrik tersebut sering disebut dengan istilah Attribute.
5. Penggunaan sistem pengalamatan hirarki dan kemampuannya untuk melakukan
manipulasi aliran traffic membuat routing protokol BGP sangat skalabel untuk
perkembangan jaringan dimasa mendatang.
6. BGP memiliki routing table sendiri yang biasanya memuat informasi prefix-prefix routing
yang diterimanya dari router BGP lain. Prefixprefix ini juga disertai dengan informasi
atributnya yang dicantumkan secara spesifik di dalamnya.
Cara kerjanya :
BGP bekerja dengan cara memetakan sebuah tabel IP network yang menunjuk ke jaringan yg
dapat dicapai antar Autonomous System (AS). Hal ini digambarkan sebagai sebuah protokol
path vector. BGP tidak menggunakan metrik IGP (Interior Gateway Protocol) tradisional, tapi
membuat routing decision berdasarkan path, network policies, dan atau ruleset. BGP
diciptakan untuk menggantikan protokol routing EGP yang mengijinkan routing secara
tersebar sehingga tidak harus mengacu pada satu jaringan backbone saja.
Important
Your registration is NOT yet complete! You MUST login to activate your account and complete
your registration!
An e-mail containing your new account number was sent to your e-mail address. Please check
your spam folder if you cannot find our e-mail. You may try to open a new account with a
different e-mail if you fail to receive our e-mail.
Please use your account number and the following login information to login to your account and
complete your registration.
Password mWUl*6a4^z
The above information will not be e-mailed to you for security reasons. For increased security
we recommend not to store this information on your computer.
by Marketiva.
5.00 / 5 5
1/5
2/5
3/5
4/5
5/5
Cara Deposit ke Marketiva menggunakan Liberty Reserve kita pilih dengan alasan kecepatan,
kemudahan, serta effisiensi biaya. Inilah Metoda Teraman, Tercepat, Termurah, serta Termudah
untuk Deposit dan Withdrawal di Marketiva.
Berikut beberapa keunggulan LibertyReserve: Biaya minimum adalah 1% dari jumlah transfer,
maksimumnya $0.99 per tranfer berapapun jumlah uang yang di transfer, proses Instant
(langsung masuk saat itu juga), sudah banyak exchanger LibertyReserve di Indonesia sehingga
sangat mudah untuk proses jual belinya, serta keamanan pasti terjamin. Bandingkan dengan Wire
Transfer (transfer antar rekening bank) yang prosesnya membutuhkan 2-7 hari kerja dan biaya
yang mahal sekitar 14 USD sampai 40 USD! Ayo buat account Liberty Reserve Anda sekarang
juga! GRATIS dan langsung dapat BONUS $0.05.
Untuk bisa mentransfer uang anda ke Marketiva melalui LibertyReserve, pertama-tama anda
harus mempunyai rekening LibertyReserve. Silakan kunjungi www.LibertyReserve.com untuk
membuat account LibertyReserve baru milik Anda, membuat rekening LibertyReserve adalah
gratis dan tidak memerlukan setoran awal. Untuk mengisi rekening LibertyReserve, anda bisa
membeli di exchanger-exchanger yang terpercaya, anda bisa mencarai exchanger terpercaya di
segmen Memilih Exchanger yang Aman dan Nyaman. Setelah anda mempunyai dana di
LibertyReserve anda bisa mentransfernya ke Marketiva.
Ada kalanya deposit dari halaman Marketiva mengalami kegagalan, maka solusinya Anda bisa
transfer manual dari dalam Account LibertyReserve anda. Caranya silakan login ke account
LibertyReserve Anda, setelah anda berada di dalam account LibertyReserve, pilih menu
Transfer, isikan amount dengan jumlah uang yang akan dikirim, untuk memo silakan isikan
username anda di Marketiva, misal username anda adalah tr4d3rcantik, maka isikan di memo
tr4d3rcantik, setelah proses transfer selesai berikanlah nomor batch ke team support agar deposit
bisa segera diproses. Nomor account LibertyReserve milik Marketiva bisa Anda dapatkan disini
(Ingat, halaman ini hanya untuk mengambil nomor account LibertyReserve milik Marketiva,
setelah anda ambil dengan cara copy, maka anda perlu paste di halaman transfer pada
LibertyReserve Anda).
Beberapa menit kemudian nomor batch atau nomor transaksi anda akan diperiksa oleh team
support Marketiva. Anda akan diberitahu bahwa deposit sudah masuk dan berada di Default
Desk, untuk bisa ditradingkan di forex, anda perlu pindahkan dana tersebut dari Default Desk ke
Live Forex Desk.
Untuk Anda yang baru belajar forex dan masih pemula, setelah memahami fungsi fungsi tombol
Marketiva dan telah sedikit lancar belajar valas dengan uang virtual, saya sarankan segera
melakukan deposit dan belajar forex dengan uang sungguhan. Karena ada perbedaan antara
belajar valas menggunakan uang virtual dengan belajar forex menggunakan uang yang
sesungguhnya, terutama di mental. Anda bisa rasakan sendiri perbedaannya pada saat mencoba
bertransaksi dengan uang betulan, pasti beda banget rasanya.
..............................
Dua cara menghasilkan uang gratis dari internet bersama Marketiva.com:
1. Buka account, maka anda mendapatkan uang tunai $5, tradingkan sampai untung, maka
keuntungan bisa anda tarik.
2. Buka account, trading di desk virtual (uang mainan), apabila anda menjadi juara bulanan atau
tahunan maka anda akan mendapat hadiah uang betulan sebesar $30 untuk master of the
month, dan $500 untuk master of the year.
Anda tidak perlu memilih, kedua cara diatas bisa anda jalankan bersamaan untuk menghasilkan uang
dari internet. Silakan buka account DiSiNi, dan lengkapi identifikasi dengan cara upload KTP atau
Passport atau SIM anda agar nanti hadiahnya bisa anda tarik ke rekening bank atau ecurrency milik
anda.