Anda di halaman 1dari 24

Jaringan Komputer

Kumpulan terminal komunikasi di berbagai lokasi yang terdiri dari beberapa computer yang saling
berhubungan untuk membawa informasi secara tepat tanpa adanya kesalahan.
Berdasarkan jarak dan area dibedakan dalam tiga kelompok, yakni :
1. LAN (bus, star dan ring)
2. MAN
3. WAN

Protokol
Aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan agar komunikasi dapat
berlangsung dengan benar.
Hal – hal yang harus diperhatikan :
1. Syntax (format data dan cara pengodean sinyal)
2. Semantic (mengetahui maksud informasi dan perbaiki kesalahan)
3. Timing (kecepatan transmisi data)
Fungsi protocol yakni :
1. Fragmentasi dan reassembly
Membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data dan menggabungkannya lagi
menjadi satu paket lengkap.
2. Encapulation
Melengkapai informasi yang dikirim dengan address, kode koreksi dan lainnya.
3. Connection control
Membangun hubungan komunikasi dari transmitter ke receiver.
4. Flow control
Mengatur perjalanan dara dari transmitter ke receiver.
5. Error control
Mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan
6. Transmission service
Melakukan priorotas, keamanan dan perlindungan data
Protocol yang digunakan dalam jaringan LAN yakni Ethernet, Token Ring, FDDI dan ATM

Open System Interconection


Merupakan pembagian kompleksitas komunikasi data kedalam 7 layer sehingga sistem yang berbeda
arsitektur dan system operasinya dapat saling berkomunikasi.
Adapun lapisan yang dimaksud yakni :
1. Physical Layer, spesifikasi mekanikal dan elektrikal dari media transmisi (Ethernet,fast/gigabit
Ethernet, fddi, token ring, serial, hssi dan x.21)
2. Data Link,menentukan pengelamatan fisik dengan mengubah byte menjadi satuan data yang
berupa frame, yang berisi :
a. Frame header (flag, control bits,mac address pengirim dan penerima)
b. Data
c. Frame check sequence (untuk proses reassembly di transport layer)
Selain melakukan framing dan physical addressing data link juga memiliki tugas :
a. Flow control, membuat stabil laju bit jika rate bit stream berlebih atau berkurang
b. Error control, mekanisme deteksi dan retransmisi frame yang gagal terkirim
c. Communication control, penentuan device yang dikendalikan ketika dua koneksi terjadi
Teknologi Ethernet, token dan fddi menggunakan 6 byte sebagai Mac address dimana 3 byte
awal merupakan IEEE address dan 3 byte akhir merupakan NIC
3. Network Layer, melakukan logical addressing (pengalamatan logis) dan routing (mencari jalan
terbaik menuju tujuan dan tukar menukar informasi tentang topologi jaringan dengan router
lainnya ) protocol routing ini contohnya BGP, OSPf dan RIP.
4. Transport Layer, layer ini berfungsi :
a. Service-point addressing, pengalamatan virtual port berdasarkan service aplikasinya.
Contoh port 80 = WWW dan port 25 = SMTP
b. Reassembly, merakit frame – frame yang terpecah menjadi message yang utuh
berdasarkan frame check sequencenya.
c. Connection control, mengendalikan kondisi connectionless dan connection-oriented
d. Flow control dan error control yang berorientasi end-to-end
5. Session Layer, berfungsi membuka, merawat, mengendalikan dan melakukan terminasi
hubungan antar simpul.
6. Presentasion Layer, mentranslasikan data yang akan ditaransmisiikan oleh aplikasi kedalam
format yang dapat ditrasmisikan melalui jaringan/ coding dan konversi data. Misalnya format
data untuk image dan sound ( JPG,MPEG,WAV dll).
7. Application Layer, sebagai antar muka end-user untuk mengimplementasikan komunikasi
antarsimpul, mengidentifikasikan mitra komunikasi, aplikasi transfer data dan resource
availability.

Referensi TCP/IP
Protokol TCP memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Connection Oriented
Artinya sebelum proses transmisi data terjadi, dua aplikasi TCP harus melakukan pertukaran
kontrol informasi (handshaking)
2. Reliable
Menerakan fitur error detection dan retransmisi apabila ada data yang rusak
3. Byte stream service
Menerapkan fitur Sequencing artinya paket akan dikirimkan ke tujuan secara berurutan
TCP digunakan oleh aplikasi yang membutuhkan keandalan data yang berbeda dengan UDP (bersifat
connectionless oriented) yang artinya pada UDP tidak ada proses handshaking, tidak ada sequencing dan
tidak ada fitur error check. UDP hanya menyediakan fitur multiplexing aplikasi via nomor port.

TCP bertugas menerima pesan elecktronik dengan panjang sembarang dan membaginya kedalam
bagian-bagian berukuran 64 kb.
IP bertugas memeriksa ketepatan bagian-bagian, pengalamatan ke sasaran yang dituju dan pemeriksaan
urutan pengiriman bagian-bagian tersebut.
Adapun layer pada TCP/IP yakni :
1. Network Access Physical Layer
Datalink Layer
2. Internet Network Layer
3. Transport Transport Layer
4. Application Session Layer
Presentation Layer
c Application Layer

Enkapulasi dan Dekapulasi


Merupakan sebuah proses untuk membuat suatu jenis paket data jaringan menjadi jenis data lainnya,
adapun proses yang dimaksud yakni
1. Physical layer = Bitstream
2. Datalink Layer = Frame (frame header, network header, fcs, data, frame trailer)
3. Network Layer = Packet (network header, fcs,data)
4. Transport Layer = Segment (fcs, data)
5. Session Layer = Data
6. Presentation Layer = Data
7. Application Layer = Data

Internet Layer
Dalam internet Layer terdapat beberapa protocol dengan fungsi dan tugas masing-masing, yakni :
1. ICMP (internet control message protocol)
Bertugas mengrimkan pesan-pesan kesalahan yang terjadi pada datagram IP dan untuk
pelacakan atau routing, adapun jenis ICMP yakni :
TIPE PESAN
0 ECHO REQUEST OR REPLY
3 DESTINATION UNREACHABLE
4 SOURCE QUENCH
5 REDIRECTION
8 ECHO REQUEST OR REPLY
9,10 ROUTER SOLICITATION AND ADVERTISEMENT
11 TIME EXEEDED
12 PARAMETER PROBLEM
13,14 TIME STAMP REQUEST AND REPLY
17,18 ADDRESS MASK REQUEST AND REPLY

2. ARP (address resolution protocol)


Bertugaas untuk menemukan IP address suatu host yang hanya memiliki mac address saja pada
server tertentu misalnya DHCP dengan lease time tertentu
3. IP (internet protocol)
Mekanisme transimisi yang bersifat unreliable dan connectionless

Datagram
Merupakan paket pada lapisan IP yang memuat informasi penting untuk keperluan routing dan
pengiriman. Datagram (20-65536 byte) terdiri dari header (20-60 byte) dan data.
Berikut penjelasan header pada datagram :
1. VER (version), informasi versi IP = 4 bit
2. HLEN (header length), informasi panjang header datagram = 4 bit
3. Service Type, informasi bagaimana datagram harus ditangani router
Yang terdiri atas : Precedence = 4 bit
TOS (type of service) = 4 bit
4. Total Length, menentukan panjang total (header plus data) dari datagram = 16 bit
5. Identification, digunakan dalam fragmentasi = 16 bit
6. Flags, digunakan dalam fragmentasi = 3 bit
7. Fragmentation Offset, digunakan dalam fragmentasi = 13 bit
8. Time To Live, batasan waktu perjalanan datagram pada jaringan = 8 bit
9. Protocol, mendefinisikan lapisan protocol di atasnya (TCP,UDP,ICMP,IGMP) = 8 bit
10. Checksum, melakukan proses error correction = 16 bit
11. Source Address, informasi alamat IP host pengirim = 32 bit
12. Destination Address, informasi alamat IP host tujuan = 32 bit

Total = 160 bit = 20 byte

IP Address Versi 4 dan Netmask


IP Address Versi 4 merupakan pengalamatan jaringan dengan panjang 32 bit (4 byte)dan dibagi kedalam
4 blok berukuran 8 bit (1byte) yang terdiri atas Network ID dan Host ID yang terbagi kedalam kelas-
kelas, adapun pembagian kelas IP Address yang dimaksud yakni :

Clas Bit first Desimal first Jumlah Jumlah Host Default Netmask Private IP
s Byte Byte Network Id Id
A 0 0 to 127 127 16.777.216 255.0.0.0 10.0.0.0 – 10.255.255.255
B 10 128 to 191 16.384 65.536 255.255.0.0 172.16.0.0 – 172.31.255.255
C 110 192 to 223 2.097.152 256 255.255.255.0 192.168.0.0 – 192.168.255.255
D 1110 224 to 239 Multicast Address
E 1111 240 to 255 Reserved For Future

Perhitungan Host Id menggunakan rumus :2 n-2 (n = index bit), pengurangan dua disini dikarenakan
dalam satu alamat jaringan selalu terdapat Network ID dan Broadcast Id.
Untuk dapat mengetahui Network-Id dari 32 bit IP Address dapat dilakukan dengan operasi AND antara
IP Address dengan bit Netmask. Contoh :
IP Address = 172.25.88.9 = 10101100.00011001.01011000.00001001
Netmask = 255.255.255.0`=11111111.11111111.11111111.00000000
Network ID = 172.25.88.0 = 10101100.00011001.01011000.00000000

Alamat Khusus Dalam Jaringan TCP/IP


1. Direct Broadcast Address, digunakan oleh router untuk mengirimkan pesan ke semua komputer
yang berada pada jaringan local atau spesifik address. Contoh pengiriman pesan menuju ke
alamat 221.45.71.1, 221.45.71.2 s/d 221.45.71.254 cukup diarahkan ke alamat 221.45.71.255
2. Local Broadcast Address, digunakan oleh host untuk mengirimkan pesan kesetiap host pada
jaringan yang sama.
3. Loopback Address, merupakan alamat IP 127.x.x.x sehingga alamat tersebut tidak dapat
digunakan untuk alamat host dalam jaringan karena sebuah paket dengan loopback address
tidak akan mencapai jaringan
4. Private IP Address, merupakan kelompok IP yang hanya digunakan oleh kalangan sendiri dan
tidak berlaku di internet
5. Unicast Address, merupakan komunikasi one-to-one dimana paket hanya dikirim menuju
sebuah alamat tujuan
6. Multicast Address, merupakan komunikasi oen-to-many dimana paker dikirm menuju ke
group/kelompok IP (IGMP) tertentu
IP Class D Adress
Jangkauna address ini hanya digunakan untuk group address maupun tujuan address dari jalur jaringan
IP Multicast yang selalu berpedoman pada The Unicast Source Address. IANA telah menentukan bahwa
alamat pada 224.0.0.0 – 224.0.0.255 digunakan oleh network protocol maupun segmen network dimana
paket pada address ini tidak akan diforwardkan oleh router dgn 1 TTL
Contoh : 224.0.0.9 (RIP2 router)
224.0.0.10 (IGRP Router)
224.0.0.11 (Mobile Agents)
224.0.0.12 (DHCp Server/Relay Agent)

IPV6
IP Address Versi 6 merupakan pengalamatan jaringan dengan panjang 128 bit (16 byte)dan dibagi
kedalam 8 blok berukuran 16 bit (2 byte) yang dikonversi kedalam hexadecimal berukuran 4-digit.
Contoh penulisan :
Bit = 0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011
0000001010101010 0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010
Hexa = 21DA:00D3:0001:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
Decimal = 8666.211.1.12091.682.255.65064.40026
Jenis-jenis alamat IPV6 yaitu :
1. Unicast Global Address/Aggregatable Global UnicastAddress
Mirip dengan IP Public dalam IPV4 yang dapat secara global dirujuk oleh host-host di internet
dengan menggunakan proses routing
2. Unicast Site Local Address
Mirip dengan alamat IP Privte dalam IP V4
3. Unicast Link Local Address
Mirip dengan konfigurasi APIPA dalam sistim Windows XP dimana host-host di dalam subnet
yang sama akan menggunakan alamat-alamat ini secara otomatis agar dapat saling
berkomunikasi. Alamat ini memiliki resolusi alamat yang disebut dengan Neighbor Discovery
4. Unicast Unspecified Address
Mirip dengan alamat IPV4 yang belum ditentukan yakni 0.0.0.0
5. Unicast Loopback Address
MIrip dengan IP IPC(interprocess communication) dalam IPV4 yakni 127.0.0.1
6. Unicast 6 to 4 Address
Alamat yang digunakan dua host IPV4 dan IPV6 dalam internet IPV4 agar dapat saling
berkomunikasi
7. Unicast ISATAP Address
Mirip dengan Unicast 6 to 4 Address, tetapi ISATAP dapat menangani alamat pribadi IPV4 dan
alamat public IPV4
8. Multicast Address
Mirip dengan alamat Multicast pada IPV4, dimana paket-paket yang ditujukan kesebuah alamat
multicast akan disampaikan terhadap semua interfaces yang dikenali oleh alamat tersebut.
9. Anycast Address
Mirip dengan Address Anycast pada IPV4, dimana paket-paket yang akan ditujukan kesebuah
alamat anycast akan disampaikan ke interfaces yang terdekat dalam group yang dikenali oleh
alamat tersebut. Umumnya digunakan oleh ISP yang memiliki banyak klien.
ADDRESS 3 BIT 13 BIT 8 BIT 24 BIT 16 BIT 32 BIT 32 BIT
Unicast Global 001 TLA ID RES NLA ID SLA ID INTERFACE ID
Unicast Site Local FEC0:0:0 SUBNET ID INTERFACE ID
Unicast Link Local FE80:0:0:0 INTERFACE ID
Unicast Unspecified 0:0:0:0:0:0:0:0
Unicast Loopback 0:0:0:0:0:0:0:1
Unicast 6 to 4 IPV4 = 157.60.90.123 Maka IPV6 = 2002:9D3C:5A7B:0:0/48
Unicast ISATAP Unicast 6 to 4 0:5EFE IPV4
Multicast FF00 GROUP ID
Anycast Menggunakan ruang Unicast
Pengelolaan Alamat IP
Badan-badan yang bertugas melakukan manajemen IP antara lain :
1. America Registry for Internet Number (ARIN)
2. Reseaux IP Europeens (RIPE)
3. African Regional Internet Registry Network Information Center (AFRINIC)
4. Asia Pacific Network Information Center (APNIC)
Di asia pasifik anggota APNIC adalah ISP (Internet Service Provider), APNIC bertugas sebagai pembagi
blok IP dan nomor AS (Autonomous System) kepada para ISP dan mengelola WHOIS (Authoritative
Registration Server) dan Reverse Domains (in-addr.arpa)
Pembagian IPV4 mulai kritis dan perlu melakukan manajemen IP dengan konsep antara lain :
1. CIDR (Classles Interdomain routing)
2. VLSM (Variable Length Subnet Mask)
3. NAT (Network Address Translation)
Contoh pengalamatan IP
IP 202.155.19.0 tentukan pembagian no IP dan subnet mask untuk network berikut :
 Network 1 = 120 Host
 Network 2 = 60 Host
 Network 3 = 12 Host
 Network 4 = 12 Host
 Network 5 = 2 Host
 Network 6 = 2 Host
Jawab :
202.155.19.0 merupakan IP Class C sehingga Netmask defaultnya adalah 255.255.255.0
Sehingga pengalamatannya menjadi 202.155.19.0/24
Metode VLSM :
 U/Network 1 = 120 host, n bit yang digunakan = 7 (host yang mungkin= 2 7-2= 126 host)
Sisa bit subnet = 32-24-7= 1 (ditambahkan pada subet yang baru) sehingga alamatnya menjadi
202.155.19.0/25 s/d 202.155.19.127/25 (terdapat 126 host)
 U/Network 2 = 60 host, n bit yang digunakan = 6 (host yang mungkin= 2 6-2= 62 host)
Sisa bit subnet = 32-25-6= 1 (ditambahkan pada subet yang baru) sehingga alamatnya menjadi
202.155.19.128/26 s/d 202.155.19.191/26 (terdapat 62 host)
 U/Network 3 = 12 host, n bit yang digunakan = 4 (host yang mungkin= 2 4-2= 14 host)
Sisa bit subnet = 32-26-4= 2 (ditambahkan pada subet yang baru) sehingga alamatnya menjadi
202.155.19.192/28 s/d 202.155.19.207/28 (terdapat 14 host)
 U/Network 4 = 12 host langsung melanjutkan subnetting network 3 karena sama-sama
membutuhkan 12 host sehingga alamatnya menjadi
202.155.19.208/28 s/d 202.155.19.223/28 (terdapat 14 host)
 U/Network 5 = 2 host, n bit yang digunakan = 2 (host yang mungkin= 2 2-2= 2 host)
Sisa bit subnet = 32-28-2= 2 (ditambahkan pada subet yang baru) sehingga alamatnya menjadi
202.155.19.224/30 s/d 202.155.19.227/30 (terdapat 2 host)
 U/Network 6 = 2 host langsung melanjutkan subnetting network 5 karena sama-sama
membutuhkan 2 host sehingga alamatnya menjadi
202.155.19.228/30 s/d 202.155.19.231/30 (terdapat 2 host)

ROUTER
Digunakan untuk menghubungkan beberapa network, membagi netwrok besar menjadi beberapa buah
subnetwork, secara cerdas mengetahui kemana rute perjalanan informasi

Komponen utama router :


1. RAM/DRAM, menyimpan data secara temporer selama router beroperasi
2. FLASH, meyimpan sistem operasi secara permanen (Hard disk)
3. NVRAM, menyimpan file konfigurasi secara permanen (Control panel)
4. ROM, menyimpan data BIOS pada saat booting
5. PROCESSOR, otakpemrosesan data

Koneksi komputer – router dapat dilakukan via :


1. Console connection, menggunakan console port RJ45 to DB9 PC
2. Modem connection , menggunakan AUX port RJ45
3. Telnet session, menggunakan eth port DB15

SWITCH
Merupakan bridge yang memiliki banyak port (multiport bridge)
Dari cara kerjanya switch dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Cut through/fast forward, hanya mengecek alamat tujuan
2. Store/forward, menyimpan semua frame untuk sementara dan dilakukan cek dengan mekanisme
CRC (error maka frame akan dibuang)
3. Fragment free, membaca 64 byte dari frame sebelum diteruskan ke host tujuan

POST (Power On Self Test)


Tes yang dilakukan sesaat setelah switch dinyalakan, selama proses POST ada 13 test yang harus dilalui
dan lampu LED yang menyala pada port tertentu menunjukkan tes mana yang sedang dikerjakan
Beberapa kondisi yang mungkin terjadi setelah POST dilalui, yaitu:
1. ALL POST test passed
SYSTEM LED berwarna hijau dan semua port LED padam
2. Nonfatal failure detected
SYSTEM LED berwarna amber dan switch masih berfungsi
3. Fatal failure detected
SYSTEM LED berwarna amber dan satu/beberapa port LED berwarna amber, switch tidak dapat
beroperasi, management console tidak tersedia dan switch tidak bisa diakses
Daftar POST dan ciri-ciri yang ditunjukkan oleh LED :
POR Jenis Keterangan
T Faillure
LED
16x Fatal ECU DRAM test
15x - Tidak digunakan
14x - Tidak digunakan
13x - Tidak digunakan
12x Fatal Forwarding Engine test
11x Fatal Forwarding Engine SRAM test
10x Fatal Packet DRAM test
9x Fatal ISLT ASIC test
8x Fatal Port Control Status test
7x Fatal System Timer Interrupt test
6x Fatal CAM SRAM test
5x Nonfatal Real Time Clock test , Switch bisa beroperasi namun jika source power padam
switch tidak dapat me-restart otomatis
4x Nonfatal Concole Port test, Switch bisa beroperasi namum tidak bisa akses management
console via console port (via telnet OK)
3x Fatal Content Addressable Memory test
2x Nonfatal Built In Address tes, Switch bisa beroperasi dengan menggunakan default ethernet
address
1x Nonfatal Port Lookback test, Switch akan men-disable port yang gagal test

Encoding
Akan melakukan konversi logika 1 dan 0 menjadi suatu bentuk fisik, seperti:
 Tegangan listrik yang melalui kabel
 Terang gelap cahaya yang melalui serat optik
 Daya elektromagnetik pada gelombang radio
Ada dua metode encoding yang sering digunakan:
1. NRZ (non-return to zero)
Metode ini menggunakan tegangan 0 volt untuk logika 0 dan tegangan tinggi (3,3 atau 5 volt)
untuk logika 1
2. Manchester
pada metode ini logika 0 dinyatakan dengan mengurangi tegangandari + V ke 0 sedangkan logika
1 dinyatakan dengan meningkatkan tegangan dari 0 ke +V

Metode Akses
Berkaitan dengan pengaturan aliran data pada media network yang ditentukan berdasarkan pilihan
topologi dan teknologi dalam LAN.
Dua jenis metode akses yang umum digunakan dalam LAN, yaitu
1. CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access Collision Detection)
Digunakan pada network Ethernet, data akan dikirim kesemua komputer pada LAN melalui
media network yang sedang “tidak digunakan” oleh komputer manapun dengan memanfaatkan
alamat boadcast.
Jika terjadi collision maka “data tabrakan” akan diabaikan dan komputer-komputer akan
mencoba mengirim ulang data secara random
2. CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access Collision Avoidance)
Digunakan pada AppleTalk dan Wireless LAN, metode ini mirip dengan CSMA/CD namun pada
metode ini komputer pengirim akan mengirim frame bernama intent untuk memastikan
network “benar-benar” sedang tidak digunakan

Dalam prakteknya CSMA/CD lebih efektif dibanding CSMA/CA, apalagi dengan penggunaan
switch yang kini sudah dapat mempelajari alamat komputer tujuan dan dapat membagi jalur
komunikasi.

3. Token passing
Digunakan pada network Token Ring dan FDDI, data tidak dikirim melalui alamat broadcast,
ketika media network sedang tidak digunakan maka frame bernama token akan mengalir dari
suatu komputer ke komputer lain .
Jika suatu komputer ingin mengirim data maka harus menunggu kedatangan token kemudian
data tersebut akan ditempelkan pada token dan diangkut pada komputer tujuan selanjutnya
data dicopy ke komputer tujuan dan mengalir kembali kekomputer asal (data dimusnahkan dan
token dibebaskan)

WAN (Wide Area Network)


Wide Area Network melibatkan berbagai jenis media dan teknologi yang berbeda-beda seperti
1. X.25 (64 Kbps)
Protokol yg dikembnagkan oleh CCIT/ITU, meyediakan error checking yang sangat baik
digunakan pada unreliable telephone lines
2. Telephone connections (14,4 Kbps s/d 274,760 Kbps)
Menggunakan saluran telepon untuk transmisi data dan modem sebagai modelator
Teknologi ini meliputi:
a. Dial up
b. Lased line
c. T Carrier lines (T1, T2, T3 dan T4)
d. ISDN (integrated services digital netwtork)yang terdiri atas
i. Basic Rate ISDN (BRI)
ii. Primary Rate ISDN (PRI)
e. DSL
3. Frame Relay (56 Kbps s/d 1,544 Mbps)
Menggunakan jalur PVC (permanent virtual circuit) yang berupa frame-frame dengan panjang
bervariasi tetapi kemampuan error checking lebih rendah dari X.25
4. SMSD (1,533 Mbps s/d 45 Mbps)
Menggunakan cell switching yang ukurannya tetap, error checking diperangkat penerima/akhir
5. SONET (51,8 Mbps s/d 259 Mbps)
Transmisi data melalui media fiber optic dengan kecepatan yang dinyatakan dalam optical
carrier (OC-1 = 51,8 Mbps)
6. ATM (155 Mbps s/d 259 Mbps)
Menggunakan jalur PVC (permanent virtual circuit)dan SVC (switched virtual circuit) yang berupa
cell switching yang ukurannya tetap, error checking diperangkat penerima/akhir

Jika dilihat dari jenis layanan koneksi yang disediakan provider, maka WAN dikelompokkan menjadi :
1. Dial Up Connection
Layanan networki tidak 24 jam sehari dengan memanfaatkan saluran telepon/PSTN
2. Dedicated Connection/Leased Line
Layanan network 24 jam sehari, menggunakan kabel khusus untuk menghubungkan lokasi
pelanggan dengan provider
3. Switched Network Connection
Beberapa pelanggan menggunakan jalur yang sama dan akan berbagi bandwidth, sebelum
komunikasi dilakukan, akan dibentuk virtual circuit/carrier network melalui mekanisme
pembagian slot waktu (time slot). Ada dua jenis virtua circuit/VC :
 SVC (Switched Virtual Circuit)
Banyak dimanfaatkan untuk transfer data yang bersifat temporer
Memiliki 3 fase yakni :
i. Call setup/circuit establishment
ii. Information transfer
iii. Call clear
 PVC (Permanent Virtual Circuit)
Banyak dimanfaatkan untuk transfer data 24Jam sehari. Jalur dibentuk secara permanen
dan administrator harus melakukan setup jalur secara manual.

Ada dua jenis switched network :


 Circuit switching
Koneksi temporer two points, data dipecah menjadi paket kecil dan kemudian dikirim
melalui jalur tetap (rute pergi akan sama dengan rute datang)
 Packet switching
Koneksi multiple points, data dipecah menjadi paket kecil dan kemudian dikirim melalui
jalur yang tidak tetap tergantung kondisi network saat itu.

Daftar Istilah koneksi WAN :


1. CPE (Customer Premises Equipmen)
Perangkat yang dimiliki pelanggan seperti DTE dan DCE (CSU/DSU)
2. Demarc (Demarcation Point)
Perangkat akhir milik provider yang menghubungkan CPE dengan jalur keluar, contoh RJ jack
3. Local Loop
Menghubungkan Demarc dengan CO/central office switch
4. CO (Central Office Switch)
Menghubungkan costumer dengan toll network, contoh ATM Switch, Frame Relay Switch
5. Toll Network
WAN atau Network yang disediakan oleh provider

Frame Relay
Termasuk kedalam metode koneksi packet switching, bekerja pada layer fa Link dan bersifat connection-
oriented. Frame relay tidak memiliki error detection dan flow control
Frame relay mengizinkan beberapa koneksi virtual circuit multiplexing dan membentuk network yang
disebut “frame relay packet switched network/PSN”. Proses identifikasi untuk membedakan sebuah
virtul circuit dengan lainnya menggunakan ID Virtual Circuit yang disebut DLCI

Cara kerja Frame Relay:


1. User mengirim data berupa sebuah frame yang berisi alamat header gateway local dan IP
address tujuan
2. Router “menangkap” frame tersebut dan mencari rute untuk mencapai network tujuan serta
melakukan enkapsulasi frame relay dengan menambahkan nomor DLCI, menentukan virtual
circuit
3. Perangkat CSU/DSU yang terhubung langsung dengan demarc menerima sinyal digital dan
melakukan encoding menjadi PSE (Packet Switch Exchange)
4. Data kemudian diterima CO dan mengirimnya ke network Frame Relay ( terdiri atas beberapa
perangkat switch)dan terjadi mapping IP-to-DLCI secara statis oleh ISP atau secara dinamis oleh
protokol Invers ARP/IARP
5. Setelah melalui perjalanan panjang akhirnya frame mencapai perangkat switch yang paling
dekat dengan network tujuan kemudian frame diteruskan ke CSU/DSU milik network tujuan,
diterima oleh router local tujuan dan melakukan deekapsulasi serta meneruskan ke host tujuan

ISDN (Integrated Service Digital Network)


Merupakan layanan digital melalui line telepon digital dengan menggunakan dua jenis channel
komunikasi, yaitu B (bearer) channel untuk transmisi data/suara dan D channel untuk control serta
signaling information.
Tipe ISDN yaitu:
1. BRI (Basic Rate Interface)
Terdiri atas 2 buah B Channel (54 – 64 Kbps) dan 1 buah D Channel (16 Kbps)
2. PRI (Primary Rate Interface)
Terdiri atas 23 atau 30 B Channel (56 – 64 Kbps) dan 1 buah D Channel (16 Kbps)

Peralatan pendukung pada ISDN yaitu:


1. TE1, yaitu semua jenis peralatan ISDN seperti telepon dan fax ISDN
2. TE2, yaitu semua jenis peralatan non ISDN/analog seperti fax non ISDN
3. NT (network terminator), peralatan yang menghubungkan TE ke Jaringan ISDN
4. TA (terminal adaptor), konnverter peralatan analog agar terhubung ke jaringan ISDN
5. ISDN Router, bersifat optional dan berfungsi mirip NAT router dengan sebuah port BRI ISDN dan
beberapa port ethernet.`

DSL (Digital Subscriber Line) dan ADSL (Asymmetric DSL)


Merupakan layanan broadband internet yang menggunakan kabel telepon dan mampu menyediakan
bandwidth lebih besar dan lebih murah dibandingkan ISDN
Perbedaan utama DSL dan ADSL yaitu, ADSL menyediakan bandwith downstream lebih besar
dibandingkan upstream
Salah satu kendala teknologi DSL adalah faktor jarak. Semakin panjang loop length maka bandwidth
akan semakin menurun

VPN (Virtual Private Network)


Merupakan teknologi yang menggabungkan beberapa LAN yang lokasinya terpisah secara geografis
menjadi sebuah LAN Virtual dengan menggunakan media komunikasi public (internet) dengan data
terenkripsi.
Jenis VPN :
1. Remote Access VPN
Merupakan jenis user-to-LAN connections artinya user dapat melakukan koneksi ke private
network dari manapun dengan proses dial up ke network access server (NAS) yang disediakan
provider
2. Site-to-site VPN
Merupakan implementasi VPN dengan memanfaatkan perangkat dedicated yang dihubungkan
via internet secara terus menerus (24 jam) sehari
Security VPN :
1. Firewall
Pada firewall dapat ditentukan port mana saja yang boleh dibuka, paket yang boleh diforward
serta protokol apa yang diperbolehkan.
2. Enkripsi
Informasi akan diacak sehingga sukar dibaca, secara umum metode enskripsi yaitu symmetric-
key encryption dan public-key encryption
3. IPSec (Internet Protocol Security)
Menyediakan fitur security seperti algoritma enskripsi dan comprehensive authentication.
IPSec menggunakan dua buah mode enskripsi, yaitu:
 Tunnel
Melakukan enskripsi pada header dan payload masing-masing paket
 Transport
Melakukan enskripsi hanya pada payload paket
Untuk dapat memanfaatkan IPSec, setiap perangkat harus menggunakan key yang sama dan
firewall setiap network harus mendukung security policy yang sama
Secara umum ada dua asumsi menentukan security pada VPN yaitu :
1. Secure model
Network tidak aman sehingga diperlukan mekanisme security tertentu
Implementasi secure model diantaranya :
 IPSec
 TLS (Transport Layer Security)
 DTLS
Mengatasi masalah tunneling TCP yang dijumpai pada TLS/SSL
 SSTP (Secure Socket Tunneling Protocol)
 L2TP-v3
 MPVPN (Multi Path Virtual Private Network)
 Cisco VPN
 SSH VPN
Implementasi VPN menggunakan OpekonSSH untuk proses koneksi remote shell secara
secure.
Secure VPN menggunakan cryptographic tunneling protocol untuk mencegah paket sniffing,
identify spoofing dan message alteration.

2. Trusted model
Mempercayai bahwa network yang digunakan aman atau dapat dipercaya
Implementasi trusted model diantaranya :
 MPLS (Multi Protocol Label Switching)
Menggunakan qos (quality of service) control untuk mengantarkan informasi melalui
network
 L2TP (Layer 2 Tunneling Protocol)
Gabungan dua buah protocol yaitu cL2F (Cisco Layer 2 Forwarding) dan PPTP (point to
point tunneling)
Kedua jenis VPN tersebut tidak menerapkan mekanisme cryptographic tunneling protocols

Computer Security
Keamanan komputer mencakup empat aspek, yaitu:
1. Privacy / kerahasiaan informasi
2. Integrity / keutuhan informasi
3. Authentication / keabsahan pemilik informasi
4. Availabality / ketersediaan informasi

Dalam pendekatan multiple layers security ada 4 buah layer scurity pada network TCP/IP
1. Network access layer security : enskripsi dan deskripsi, pemisahan jalur network
2. Internetwork layer security : Access Control List (ACL)
3. Host to host layer security : Ipsec, SSL
4. Process aplication layer security : S-HTTP, S-FTP

ACL (Access Control List)


Metode untuk menyeleksi paket-paket yang keluar masuk network yang diimplementasikan di router
atau gateway. Standard ACL mampu mem-filter source address, sedangkan extended ACL dapat mem-
filter protokol ICMP, IGMP atau IP
Ada beberapa tipe ACL seperti Standart IP, Extended IP, IPX dan Apple Talk

Beberapa firewall cisco merupakan jenis hybird dari jenis packet filter (pf), stateful inspection firewall
(spf) dan aplication gateways (ag)
Firewall Cisco seri 515 dan 520 memiliki bebeapa fitur:
1. NAT (Network Address Translation)
Memungkinkan 64.000 host internal menggunakan sebuah IP Address eksternal/publik
2. Failover / Hot Standby Option
Software untuk membentuk sebuah redundant firewall configuration
3. Cut Through User Authentication
Digabungkan dengan TACACS+ atau RADIUS ServerDapat meningkatkan kemampuan
authentication, authorization dan accounting
4. URL Filtering
Digabungkan dengan WebSense Server dapat melakukan filter terhadap URL

Broadcast dan Collision Domain

NO COLLISION DOMAIN BROADCAST


1 Dipisahkan oleh perangkat layer 2 Dipisahkan oleh perangkat laiyer 3 (router, switch
(bridge,switch) vlan)
2 Mac address sebagai identifikasi perangkat Menggunakan logical address/IP address

DataLink Layer Sublayer


SUB LAYER FUNGSI
Mac Address Penentuan topologi logika, error notification, urutan dan kendali aliran frame
(flow control)
LLC (logical link control) multiplexing berbagai protokol yang ada di layer network

STP (Spanning Tree Protocol)


STP adalah protokol yang digunakan untuk mencegah terjadinya network loop (suatu kondisi dimana
frame-frame “berputar” tanpa henti pada network.
Jika sebuah link yang baru saja digunakan “terputus atau unavailable” maka secara dinamis STP akan
menyusun ulang network dan mengaktifkan link yang sedang standby.
STP juga dapat “memutuskan” link yang dicurigai berpotensi menimbulkan network loop

Switch dapat mengubah link secara dinamis karena secara periodik melakukan pertukaran informasi
dengan switch lainnya menggunakan protokol BPDU (Bridge Protocol Data Unit) setiap 4 detik
Setiap port pada switch yang menjalankan STP akan mengalami 5 kondisi/state :
1. Blocking
Kondisi default switch yang baru dinyalakan dan tidak akan mem-forward frame.
2. Listening
Port sedang menyiapkan diri untuk memforward frame tanpa mengumpulkan informasi untuk
dimasukkan ke tabel mac address
3. Learning
Port akan mengumpulkan informasi untuk disimpan pada tabel mac address. Perubahan state
dari listening ke learning akan terjadi delay sekitar 15 detik
4. Forwarding
Port siap menerima dan mengirim frame selama sedang menjadi designated atau root port
5. Disabled
Port dalam kondis tidak aktif atau non-operasional

Bagi root bridge semua port-nya merupakan designated port sedangkan switch hanya boleh memiliki
sebuah designated port yaitu port dengan port cost terendah untuk mencapai root bridge.

VLAN
Keanggotaan VLAN dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Static Vlan/port based vlan
Anggota dari suatu vlan ditentukan berdasarkan nomor port switch dan akan tetap selamanya
hingga dilakukan perubahan
2. Dynamic Vlan
Keanggotaan akan ditentukan secara otomatis menggunakan software VMPS (VLAN
Management Policy Server) yang diinstal pada server pusat. Dengad VMPS anggota VLAN dapat
ditentukan berdasarkan mac address, protokol dan aplikasi yang dijalankan

Ada dua jenis link yang digunakan, yaitu:


1. Access link
Lazimnya digunakan untuk menghubungkan komputer dengan switch, anggota suatu VLAN tidak
bisa berkomunikasi dengan anggota VLAN yang lain, kecuali jika dihubungkan dengan router
2. Trunk link
Digunakan untuk menghubungkan switch dengan switch yang lain, switch dengan router atau
switch dengan server dan dikonfigurasi untuk dilalui berbagai VLAN
Trunk link lazimnya dihubungkan dengan network backbone berkeepatan tinggi

Port Speed
Pada switch jenis baru, telah tersedia pilihan speed 10,100 atau auto sehingga kita bisa membangun
network secara flexible. sedangkan pada switch yang menyediakan port Gigabit Ethernet, kita tidak
dapat mengubah speed, hanya sekadar menentukan apakah port dapat bernegosiasi atau tidak

Daftar parameter yang mengikuti perintah duplex.


Parameter Keterangan
Haf Mode half-duplex
Full Mode full-duplex
Full-flow-control Mode full-duplex dengan flow control
auto Auto-negotiation

Frame Taging
Cara yang digunakan untuk identifikasi frame yang mengalir melalui berbagai switch agar frame-frame
tersebut sampai ke komputer tujuan
Frame taging dilakukan ketika memasuku trunk link, setelah frame tersebut keluar dari trunk link VLAN
ID akan dihapus sehingga komputer tujuan tidak akan “melihat” VLAIN ID tersebut.
Dua buah teknik frame taging, yaitu:
1. Inter-Switch Link (ISL)
Merupakan protokol propriety cisco yang digunakan pada link Fe dan Ge. Protokol ISL
melakukan enkapsulasi ethernet frame dengan menambahkan 26 byte header di awal frame ISL
dan 4 byte FCS
ISL dapat mendukung hingga 1000 VLAN serta transfer data antar-Trunk Link tanpa delay waktu.
2. IEEE 802.1q
Merupakan open source protokol , mendukung hingga 4096 VLAN, menambahkan 4 byte tag
frame tanpa memerlukan proses enkapsulasi.
3. LAN Emulation/LANE
Digunakan untuk komunikasi multi VLAN melalui network ATM
4. IEEE 802.10/FDDI
Digunakan untuk mengirim informasi VLAN melalui FDDI

VTP (Vlan Trunk Protocol)


Tanpa VTP, kita harus login satu per satu kesemua switch dan melakukan konfigurasi yang sama dan
melakukan konfigurasi yang sama untuk membentuk sebuah VLAN. Dengan VTP, konfigurasi cukup
dilakukan pada salah satu switch.
Untuk melakukan VTP mode salah satu switch harus ditentukan menjadi server mode sedangkan switch
yang lainnya harus diset menjadi client mode.
Ada 3 mode VTP yang disediakan, yaitu:
1. Server Mode
2. Client Mode
3. Transparent Mode
Switch pada transparent mode hanya dapat mem-forward informasi VTP dan tidak akan melakukan
sinkronisasi dengan syarat harus memiliki VTP domain, password dan trunk ISL atau 802.1q yang sama

PPP
PPP adalah protokol yang digunakan untuk komunikasi point to point (hanya melibatkan dua buah
perangkat). PPP terdiri atas komponen
1. EIA/TIA-232-C
Standar internasional untuk komunikasi serial
2. HDLC (high level data link control)
Metode untuk enkapsulasi datagram yang melalui link serial
3. LCP (link control protocol)
Metode untuk authentication, compression, error detection dan multi link
4. NCP (network control program)
Metode untu establishing dan configuring berbagai protokol layer
Dari sisi praktis jika berbicara konfigurasi ppp maka yang dimaksud adalah konfigurasi dua buah router
dimana kedua router tersebut akan melakukan otentikasi sebelum proses koneksi dan transfer data
dilakukan.
Biasanya WAN interface yang digunakan untuk koneksi PPP adalah serial, misal s0/0

Pada ssuatu system jaringan computer, router mempelajari informasi routing dari sumber-sumber
routing-nya yang terletak di dalam table routing. Router akan berpedoman pada table ini untuk
menyatakan port mana yan(g digunakaan mem-forward paket-paket yang ditujukan kepadanya.
Router melakukan beberapa langkah berikut :
1. Mengetahui alamat tujuan
2. Mengenali sumber-sumber informasi
3. Menemukan rute-rute
4. Memilih jalur atau rute
5. Memelihara dan memverifikasi informasi routing

Routing Loops
Terjadi karena setiap router tidak melakukan update secara bersamaan, meskipun berdekatan.
Untuk mengatasi masalah ini dilakukan beberapa metode:
 Router Poisoning
Dengan router poisoning router tetap akan memberitahukan informasi keadaan rute yang gagal
dengan status valid, namun diberi metric yang sangat besar sehingga router lain akan
menganggap rute tersebut sebagai rute yang tidak valid
 Split Horizon
Memberikan aturan bahwa suatu router yang mendapat pemberitahuan update informasi
melalui antar muka x, tidak akan mengirimkan pemberitahuan yang sama ke antarmuka x pula
 Hold-Down Timer
Pada jaringan redundant, ketika suatu router yang mendapat pemberitahuan suatu rute tidak
valid maka router tersebut akan mengabaikan informasi rute-rute alternative ke subnet
bersangkutan pada suatu waktu tertentu
 Split Horizon With Poison Reverse
Memberikan aturan bahwa suatu router yang mendapat pemberitahuan update informasi
melalui antar muka x, akan mengirimkan pemberitahuan yang sama ke antarmuka x dengan
metric yang sangat besar

Static Routing dan Dynamic Routing


Static route adalah rute-rute ke host atau jaringan yang dimasukkan secara manual oleh administrator
jaringan ke routing table suatu router dengan mendefinisikan alamat IP hop router berikutnya dan antar
muka local yang digunakan untuk mem-forward paket ke tujuan tertentu.

Dynamic route adalah cara yang digunakan untuk melepas kewajiban untuk melakukan update/delete
table forwading secara manual. Konfigurasi IP dan subnet mask ditentukan pada masing-masing
network device masing-masing. Dynamic routing menggunakan mekanisme broadcast dan unicast untuk
komunikasi dengan yang lainnya.
Ada lima tipe flag dalm routing :
1. U untuk route up
2. G untuk route gateway, jika flag ini tidak diset destinasi dapat langsung terhubung
3. H untuk route sebagai host, destination complete alamat host,jika flag ini tidak diset route
kejaringan dan destinasi adalah alamat network dengan destinasi adalah network address
sebuah net ID atau kombinasi dari net ID dan subnet ID
4. D route dibuat dengan direct
5. M route di modifikasi dengan direct

Protokol Routing
Struktur jaringan internet berbentuk hierarki dibagi dalam suatu Autonomous System (AS), setiap AS
memiliki mekanisme pertukaran dan pengumpulan informasi sendiri yang menggunakan Interior
Routing Protocol (IRP) dan antar AS akan menyampaikan informasi dalam bentuk Reachability
Information yang menggunakan Exterior Routing Protocol (ERP).
Protokol IRP yakni :
 Distance vector/jalur terpendek :RIP (Routing Information Protocol), IGRP(Internet Gateway
Routing Protocol),
 Link state/speed : OSPF(Open Shortest Path first), dan Extended IGRP
Adapun penjelasan berbagai protocol tersebut :
1. RIP versi 1
Routing Information Protocol ( RIP ) Version 1 merupakan Distance Vector routing protocol
Dimana merupakan protokol untuk routing secara dinamis yang menggunakan hop count
Sebagai metric.

Ciri – cirinya :
1. Spesifikasi asli RIP didefinisikan dalam RFC 1058 classful menggunakan routing. Update
routing periodic tidak membawa informasi subnet
2. Kurang dukungan untuk variable length subnet mask (VLSM). Keterbatasan ini tidak
memungkinkan untuk memiliki subnet berukuran berbeda dalam kelas jaringan yang
sama.
3. Semua subnet dalam kelas jaringan harus memiliki ukuran yang sama. Juga tidak ada
dukungan untuk router otentikasi, membuat RIP rentan terhadap berbagai seranganm
4. Maksimu hop count adalah 15 dan dilakukan routing update tiap 30 detik sekali
Cara kerjanya :
RIP mengirimkan routing table yang lengkap ke semua interface yang aktif setiap 30 detik.
RIP hanya menggunakan jumlah hop untuk menentukan cara terbaik ke sebuah network
remote, tetapi secara default RIP memiliki jumlah hop maksimum yang diizinkan, yaitu 15,
yang berarti bahwa nilai 16 dianggap tidak terjangkau. RIP bekerja dengan baik di network-
network yang kecil, tetapi tidak efisien pada network-network yang besar dengan link WAN
yang lambat atau pada network-network yang memiliki sejumlah besar router terpasang.
RIP versi 1 menggunakan hanya classful routing, yang berarti semua alat di network harus
menggunakan subnet mask yang sama, ini karena RIP versi 1 tidak mengirimkan update
dengan informasi subnet mask di dalamnya

2. RIP versi 2
RIP ini mempunyai kemampuan untuk membawa informasi subnet, sehingga mendukung
Classless Inter-Domain Routing (CIDR ) dan menggunakan otentifikasi agar dapat
mengetahui informasi routing mana yang dapat dipercaya. Untuk menjaga kompatibilitas,
maka batas hop dari 15 tetap.

Ciri – cirinya :
1. protokol vektor jarak yang menggunakan hop count metric
2. menggunakan holddown timer untuk mencehah loop routing-defaultnya 180 detik.
3. menggunakan split horizon untuk mencegah loop routing
4. menggunakan 16 hop sebagai metric untuk jarak tak terhingga.
5. transmit subnet mask pada rute
6. menyediakan autentikasi
7. memasukkan alamat IP rute hop berikutnya pada perbaikan routing
8. menggunakan external route tag.

Cara kerjanya :
Dalam upaya untuk menghindari beban yang tidak perlu host yang tidak berpartisipasi
dalam routing, RIPv2 multicasts seluruh tabel routing ke semua router yang berdekatan di
alamat 224.0.0.9, sebagai lawan yang menggunakan RIPv1 siaran. Pengalamatan unicast
masih diperbolehkan untuk aplikasi khusus.
(MD5) otentikasi RIP diperkenalkan pada tahun 1997. RIPv2 adalah Standar Internet STD-
56. Rute tag juga ditambahkan dalam RIP versi 2. Fungsi ini memungkinkan untuk rute
harus dibedakan dari rute internal didistribusikan eksternal rute dari EGP protokol.

3. IGRP
IGRP merupakan distance vector IGP. Routing distance vector mengukur jarak secara
matematik. Pengukuran ini dikenal dengan nama distance vector. Router yang
menggunakan distance vector harus mengirimkan semua atau sebagian table routing
dalam pesan routing update dengan interval waktu yang regular ke semua router
tetangganya.
Ciri – cirinya :
1. Protokol Routing Distance Vector.
2. Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability.
3. Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik.

Cara kerjanya :
Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. Untuk konfigurasi
tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua varibel atau yang
disebut dengan composite metric. Variabel-variabel itu misalnya: Bandwidth, Delay, Load
Reliability (keep lives).

4. OSPF (Open Shortest Path First)


OSPF merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP yang hanya dapat bekerja dalam
jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan.

Ciri- cirinya :
OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF
membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan
dengan menggunakan sistem pengelompokan area. Dengan menggunakan konsep hirarki
routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak
menyebar ke sana ke mari dengan sembarangan. Efek dari keteraturan distribusi routing ini
adalah jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai
konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi.

Cara kerjanya :
OSPF bekerja dengan link-state protocol yang memungkinkan untuk membentuk tabel
routing secara hirarki. OSPF bekerja dengan membentuk sebuah peta network yang
dipelajari berdasarkan informasi dari router-router yang berada dalam neighbour. Peta
tersebut akan berpusat pada local host. Dari localhost host tersebut akan ada cost untuk
menuju network lain yang ditentukan dari hasil perhitungan.

5. EIGRP
EIGRP merupakan protokol IOS yang hanya digunakan untuk router cisco.yang merupakan
pengembangan dari IGRP, EIGRP merupakan protokol Distance Vektor yang classless dan
penggabungan antara distance vektor dan link-state.

Ciri-cirinya :
1. Termasuk protokol routing distance vector tingkat lanjut (Advanced distance vector).
2. Waktu convergence yang cepat.
3. Mendukung VLSM dan subnet-subnet yang discontiguous (tidak berurutan)
4. Partial updates, Tidak seperti RIP yang selalu mengirimkan keseluruhan tabel routing
dalam pesan Update, EIGRP menggunakan partial updates atau triggered update yang
berarti hanya mengirimkan update jika terjadi perubahan pada network
5. Mendukung multiple protokol network
6. Desain network yang flexible.
7. Multicast dan unicast, EIGRP saling berkomunikasi dengan tetangga (neighbor) nya secara
multicast (224.0.0.10) dan tidak membroadcastnya.
8. Manual summarization, EIGRP dapat melakukan summarization dimana saja.
9. Menjamin 100% topologi routing yang bebas looping.
10. Mudah dikonfigurasi untuk WAN dan LAN.

Cara kerja :
EIGRP menggunakan formula berbasis bandwidth dan delay untuk menghitung metric yang
bersesuaian dengan suatu rute. Formula ini mirip dengan yang digunakan oleh IGRP,
tetapijumlahnya dikalikan dengan 256 untuk mengakomodasi perhitungan ketika nilai
bandwidth yang digunakan sangat tinggi. EIGRP melakukan konvergensi secara cepat ketika
menghindari loop. EIGRPtidak melakukan perhitungan-perhitungan rute seperti yang
dilakukan oleh protokol link-state. Hal ini menjadikan EIGRP tidak membutuhkan desain
eksrta, sehingga hanya memerlukan lebih sedikit memory dan proses dibandingkan protokol
link-state.

6. BGP
Border Gateway Protocol disingkat BGP adalah inti dari protokol routing internet. Protocol
ini yang menjadi backbone dari jaringan internet dunia. BGP adalah protokol routing inti dari
internet yg digunakan untuk melakukan pertukaran informasi routing antar jaringan.

Ciri-cirinya :
1. BGP adalah Path Vector routing protocol yang dalam proses menentukan rute-rute
terbaiknya selalu mengacu kepada path yang terbaik dan terpilih yang didapatnya dari
router BGP yang lainnya.
2. Routing table akan dikirim secara penuh pada awal dari sesi BGP, update selanjutnya
hanya bersifat incremental atau menambahi dan mengurangi routing yang sudah ada saja.
Router BGP membangun dan menjaga koneksi antar-peer menggunakan port TCP nomor
179. Koneksi antar-peer dijaga dengan menggunakan sinyal keepalive secara periodik.
3. Kegagalan menemukan sinyal keepalive, routing update, atau sinyal-sinyal notifikasi
lainnya pada sebuah router BGP dapat memicu perubahan status BGP peer dengan router
lain, sehingga mungkin saja akan memicu update-update baru ke router yang lain.
4. Metrik yang digunakan BGP untuk menentukan rute terbaik sangat kompleks dan dapat
dimodifikasi dengan sangat fleksibel. Ini merupakan sumber kekuatan BGP yang sebenarnya.
Metrik-metrik tersebut sering disebut dengan istilah Attribute.
5. Penggunaan sistem pengalamatan hirarki dan kemampuannya untuk melakukan
manipulasi aliran traffic membuat routing protokol BGP sangat skalabel untuk
perkembangan jaringan dimasa mendatang.
6. BGP memiliki routing table sendiri yang biasanya memuat informasi prefix-prefix routing
yang diterimanya dari router BGP lain. Prefixprefix ini juga disertai dengan informasi
atributnya yang dicantumkan secara spesifik di dalamnya.

7.BGP memungkinkan Anda memanipulasi traffic menggunakan attribute-attributenya yang


cukup banyak. Attribute ini memiliki tingkat prioritas untuk dijadikan sebagai acuan.

Cara kerjanya :
BGP bekerja dengan cara memetakan sebuah tabel IP network yang menunjuk ke jaringan yg
dapat dicapai antar Autonomous System (AS). Hal ini digambarkan sebagai sebuah protokol
path vector. BGP tidak menggunakan metrik IGP (Interior Gateway Protocol) tradisional, tapi
membuat routing decision berdasarkan path, network policies, dan atau ruleset. BGP
diciptakan untuk menggantikan protokol routing EGP yang mengijinkan routing secara
tersebar sehingga tidak harus mengacu pada satu jaringan backbone saja.

Important

Your registration is NOT yet complete! You MUST login to activate your account and complete
your registration!

An e-mail containing your new account number was sent to your e-mail address. Please check
your spam folder if you cannot find our e-mail. You may try to open a new account with a
different e-mail if you fail to receive our e-mail.

Please use your account number and the following login information to login to your account and
complete your registration.

Listed below is your login information. Please print it or write it down:

Your Liberty Reserve account number: U6814453

Password mWUl*6a4^z

Login PIN 17097

Master Key 951

Security Question City of Birth


Answer singkawang

The above information will not be e-mailed to you for security reasons. For increased security
we recommend not to store this information on your computer.

Cara Deposit Marketiva Dengan LibertyReserve


Aug 16th, 2008

by Marketiva.

 5.00 / 5 5
 1/5
 2/5
 3/5
 4/5
 5/5

3 votes, 5.00 avg. rating (98% score)

Cara Deposit ke Marketiva menggunakan Liberty Reserve kita pilih dengan alasan kecepatan,
kemudahan, serta effisiensi biaya. Inilah Metoda Teraman, Tercepat, Termurah, serta Termudah
untuk Deposit dan Withdrawal di Marketiva.

Berikut beberapa keunggulan LibertyReserve: Biaya minimum adalah 1% dari jumlah transfer,
maksimumnya $0.99 per tranfer berapapun jumlah uang yang di transfer, proses Instant
(langsung masuk saat itu juga), sudah banyak exchanger LibertyReserve di Indonesia sehingga
sangat mudah untuk proses jual belinya, serta keamanan pasti terjamin. Bandingkan dengan Wire
Transfer (transfer antar rekening bank) yang prosesnya membutuhkan 2-7 hari kerja dan biaya
yang mahal sekitar 14 USD sampai 40 USD! Ayo buat account Liberty Reserve Anda sekarang
juga! GRATIS dan langsung dapat BONUS $0.05.

Untuk bisa mentransfer uang anda ke Marketiva melalui LibertyReserve, pertama-tama anda
harus mempunyai rekening LibertyReserve. Silakan kunjungi www.LibertyReserve.com untuk
membuat account LibertyReserve baru milik Anda, membuat rekening LibertyReserve adalah
gratis dan tidak memerlukan setoran awal. Untuk mengisi rekening LibertyReserve, anda bisa
membeli di exchanger-exchanger yang terpercaya, anda bisa mencarai exchanger terpercaya di
segmen Memilih Exchanger yang Aman dan Nyaman. Setelah anda mempunyai dana di
LibertyReserve anda bisa mentransfernya ke Marketiva.

Ada kalanya deposit dari halaman Marketiva mengalami kegagalan, maka solusinya Anda bisa
transfer manual dari dalam Account LibertyReserve anda. Caranya silakan login ke account
LibertyReserve Anda, setelah anda berada di dalam account LibertyReserve, pilih menu
Transfer, isikan amount dengan jumlah uang yang akan dikirim, untuk memo silakan isikan
username anda di Marketiva, misal username anda adalah tr4d3rcantik, maka isikan di memo
tr4d3rcantik, setelah proses transfer selesai berikanlah nomor batch ke team support agar deposit
bisa segera diproses. Nomor account LibertyReserve milik Marketiva bisa Anda dapatkan disini
(Ingat, halaman ini hanya untuk mengambil nomor account LibertyReserve milik Marketiva,
setelah anda ambil dengan cara copy, maka anda perlu paste di halaman transfer pada
LibertyReserve Anda).

Beberapa menit kemudian nomor batch atau nomor transaksi anda akan diperiksa oleh team
support Marketiva. Anda akan diberitahu bahwa deposit sudah masuk dan berada di Default
Desk, untuk bisa ditradingkan di forex, anda perlu pindahkan dana tersebut dari Default Desk ke
Live Forex Desk.

Untuk Anda yang baru belajar forex dan masih pemula, setelah memahami fungsi fungsi tombol
Marketiva dan telah sedikit lancar belajar valas dengan uang virtual, saya sarankan segera
melakukan deposit dan belajar forex dengan uang sungguhan. Karena ada perbedaan antara
belajar valas menggunakan uang virtual dengan belajar forex menggunakan uang yang
sesungguhnya, terutama di mental. Anda bisa rasakan sendiri perbedaannya pada saat mencoba
bertransaksi dengan uang betulan, pasti beda banget rasanya.

..............................
Dua cara menghasilkan uang gratis dari internet bersama Marketiva.com:

1. Buka account, maka anda mendapatkan uang tunai $5, tradingkan sampai untung, maka
keuntungan bisa anda tarik.
2. Buka account, trading di desk virtual (uang mainan), apabila anda menjadi juara bulanan atau
tahunan maka anda akan mendapat hadiah uang betulan sebesar $30 untuk master of the
month, dan $500 untuk master of the year.
Anda tidak perlu memilih, kedua cara diatas bisa anda jalankan bersamaan untuk menghasilkan uang
dari internet. Silakan buka account DiSiNi, dan lengkapi identifikasi dengan cara upload KTP atau
Passport atau SIM anda agar nanti hadiahnya bisa anda tarik ke rekening bank atau ecurrency milik
anda.

Anda mungkin juga menyukai