Anda di halaman 1dari 27

PERCOBAAN V

TCP / IP

PERCOBAAN V
TCP/IP
5.1 Tujuan

Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut;


1. Dapat memahami prinsip jaringan Client Server dengan topologi Star.

2. Dapat memahami perbandingan jaringan Client Server dengan Peer-to-


Peer.

5.2 Peralatan

1. Personal Computer

2. Uni Train Board

3. Modul SO4203-3S Network Server dan SO4203-3R Network client

4. Kabel RJ-45

5. Power Supply

6. Switch dan Adaptor

7. Kabel USB

8.

5.3 Dasar Teori

5.3.1 Pengertian TCP/IP

TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah


perangkat lunak jaringan komputer yang terdapat dalam satu grup
network/jaringan.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-
an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer
dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP
merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap
mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan
di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana
yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa
ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di
Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk
menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan
keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin
banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan
ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet
Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering
Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP,
skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang
disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.

TCP/IP pun mempunyai beberapa layer, layer-layer itu adalah :


1. IP (internet protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data
dari node ke node. IP mendahului setiap paket data berdasarkan 4 byte
(untuk versi IPv4) alamat tujuan (nomor IP). Internet authorities
menciptakan range angka untuk organisasi yang berbeda. Organisasi
menciptakan grup dengan nomornya untuk departemen. IP bekerja pada
mesin gateaway yang memindahkan data dari departemen ke organisasi
kemudian ke region dan kemudian ke seluruh dunia.
2. TCP (transmission transfer protocol) berperan didalam memperbaiki
pengiriman data yang benar dari suatu klien ke server. Data dapat hilang
di tengah-tengah jaringan. TCP dapat mendeteksi error atau data yang
hilang dan kemudian melakukan transmisi ulang sampai data diterima
dengan benar dan lengkap.
3. Sockets yaitu merupakan nama yang diberikan kepada subrutin paket
yang menyediakan akses ke TCP/IP pada kebanyakan sistem.

Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau


mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data
antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan
pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya.
Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi
perangkat keras.
Protokol perlu diutamakan pada penggunaan standar teknis, untuk
menspesifikasi bagaimana membangun komputer atau menghubungkan
peralatan perangkat keras. Protokol secara umum digunakan pada
komunikasi real-time dimana standar digunakan untuk mengatur struktur
dari informasi untuk penyimpanan jangka panjang. Sangat susah
untuk menggeneralisir protokol dikarenakan protokol memiliki banyak
variasi didalam tujuan penggunaanya. Kebanyakan protokol memiliki
salah satu atau beberapa dari hal berikut:
1. Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer
atau mesin lainnya.
2. Melakukan metoda “jabat-tangan” (handshaking).
3. Negosiasi berbagai masam karakteristik hubungan.
4. Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
5. Bagaimana format pesan yang digunakan.
6. Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang
tidak sempurna.
7. Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah
yang dilakukan selanjutnya
8. Mengakhiri suatu koneksi.
5.3.2 Prinsip Kerja TCP/IP

Gambar 5.1 Prinsip kerja TCP/IP

1. Pertama, datagram dibagi-bagi ke dalam bagian-bagian kecil yang sesuai


dengan ukuran bandwith (lebar frekuensi) dimana data tersebut akan
dikirimkan.
2. Pada lapisan TCP, data tersebut lalu “dibungkus” dengan informasi header
yang dibutuhkan. Misalnya seperti cara mengarahkan data tersebut ke
tujuannya, cara merangkai kembali kebagian-bagian data tersebut jika
sudah sampai pada tujuannya, dan sebagainya.
3. Setelah datagram dibungkus dengan header TCP, datagram tersebut
dikirim kepada lapisan IP.
4.  IP menerima datagram dari TCP dan menambahkan headernya sendiri
pada datagram tersebut.
5.   IP lalu mengarahkan datagram tersebut ke tujuannya.
6.
7. Komputer penerima melakukan proses-proses perhitungan, ia memeriksa
perhitungan checksum yang sama dengan data yang diterima.
8. Jika kedua perhitungan tersebut tidak cocok berarti ada error sewaktu
pengiriman dan datagram akan dikirimkan kembali.
5.3.3 Karakteristik TCP/IP

TCP/IP memiliki beberapa karakteristik yang membedakanya dari protokol


lain, yakni sebagai berikut:
1. Connection-Oriented yakni, sebelum data dapat ditransmisikan
antara dua host, dua proses yang berjalan pada lapisan aplikasi harus
melakukan negosiasi untuk membuat sesi koneksi terlebih dahulu.
2. Full Duplex maksudnya ialah untuk setiap host TCP, koneksi yang
terjadi antar dua host secara bersamaan ialah jalur keluar dan jalur
masuk.
3. Realiable (dapat diandalkan) maksudnya Data yang dikirimkan ke
sebuah koneksi TCP akan diurutkan dengan sebuah nomor urut paket dan
akan mengharapkan paket possitive acknowledgment dari penerima.
4. Byte stream yakni, TCP melihat data yang dikirimkan dan diterima
melalui dua jalur masuk dan jalur keluar TCP sebagai sebuah byte stream
yang berdekatan (kontinyu).
5. Memiliki layanan flow control yakni, untuk mencegah data terlalu
banyak dikirimkan pada satu waktu, yang akhirnya membuat macet
jaringan internetwork IP (penghubungan dua buah segmen jaringan atau
lebih dengan menggunakan sebuah router, sehingga terbuatlah satu buah
jaringan yang lebih besar).
6. Mengirimkan paket secara one-to-one. Hal ini karena memang
TCP harus membuat sebuah sirkuit logis antara dua buah protokol
lapisan aplikasi agar saling dapat berkomunikasi.
7.
5.3.4 Perbandingan TCP/IP Layer dengan OSI Seven Layer
Gambar 5.2 Perbandingan OSI dengan TCP/IP

OSI (Open System Interconnect) terdiri dari 7 lapisan (layer) yang mendefinisikan
fungsi protokol komunikasi data. Setiap lapisan merepresentasikan sebuah fungsi
(bukan protokol) yang dilakukan ketika data ditransfer antara aplikasi yang sesuai
lintas jaringan yang dimasuki. Ketujuh lapisan tersebut diperlihatkan pada
Gambar 5.2. Sebuah layer tidak mendefinisikan protokol tunggal, tapi
mendefinisikan suatu fungsi komunikasi data yang dapat dilakukan oleh sejumlah
protokol. Jadi setiap lapisan dapat berisi banyak protokol, masing-masing
menyediakan servis yang cocok dengan fungsi layer tersebut. Sebagai contoh, file
transfer protocol dan electronic mail protocol keduanya menyediakan layanan
pada user dan keduanya merupakan bagian dari layer aplikasi.
Perbedaan antara model OSI dan TCP/IP antara lain :
1. OSI layer memiliki 7 buah layer, dan TCP/IP hanya memiliki 4 Layer.
2. TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer
adalahProtocol Independen.3.
3. Layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan
sessiondirepresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/IP,yaitu layer.
4. Semua standard yang digunakan pada jaringan TCP/IP dapat diperoleh
secaracuma-cuma dari berbagai komputer di InterNet, tidak seperti OSI.
5. Perkembangan ISO/OSI tersendat tidak seperti TCP/IP.
6. Untuk jangka panjang, kemungkinan TCP/IP akan menjadi standart dunia
jaringankomputer, tidak seperti OSI.
7. OSI mengembangkan modelnya berdasarkan teori, sedangkan
TCPmengembangkan modelnya setelah sudah diimplementasikan.
8. TCP/IP mengombinasikan presentation dan session layer OSI ke
dalam applicationlayer.
9. TCP/IP mengombinasikan data link dan physical layers OSI ke dalam satu
layer.
10. TCP/IP lebih sederhana dengan 4 layer.
11. TCP/IP lebih kredibel karena protokolnya. Tidak ada network dibangun
dengan protokol OSI,walaupun setiap orang menggunakan model OSI
untuk memandu pikiran mereka.

Persamaan antara model OSI dan TCP/IP antara lain :


1. Keduanya memiliki layer (lapisan).
2. Sama – sama memiliki Application layer meskipun memiliki layanan yang
berbeda.
3. Memiliki transport dan network layer yang sama.
4. Asumsi dasar keduanya adalah menggunakan teknologi packet switching.
5. Dua-duanya punya transport dan network layer yang bisa
diperbandingkan.
6. Dua-duanya menggunakan teknologi packet-switching, bukan circuit-
switching ( Teknologi Circuit-Switching digunakan pada analog
telephone).
7. TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah
“Protocol Independen”.

5.3.5 IP Addressing

Alamat IP adalah alamat yang diberikan ke jaringan dan peralatan jaringan yang
mengunakan protokol TCP/IP. Fungsi IP Address yang kedua adalah sebagai
penunjuk alamat lokasi jaringan. Jika kita ilustrasikan kembali dalam kehidupan
nyata, maka IP address dapat diilustrasikan sebagai penunjukkan alamat rumah
tempat tinggal seseorang. IP Address akan menunjukkan lokasi keberadaan
sebuah komputer, berasal dari daerah mana, ataupun negara mana. Dalam hal ini,
seperti halnya dalam kehidupan nyata, ada rute / jalan yang harus ditempuh agar
data yang diinginkan bisa sampai ke komputer yang ingin dituju. IP Address
Memiliki 2 bagian, yaitu Network ID dan Host ID , contoh 192.168.100.1 , secara
default Net ID nya adalah 192.168.100 dan Host ID nya adalah 1, agar komputer
bisa saling terhubung , IP yang digunakan Net ID nya harus sama, dan Host ID
nya harus berbeda. Agar mudah ngerti, Net ID adalah nama jalan dan Host ID
adalah nomor Rumah, jadi Jln. Diponegoro No 3 , jika nama jalan dari beberapa
orang sama, maka nomor rumah mereka tidak mungkin sama.

Gambar 5.3 Kelas pada IP Address

IP Address diklasifikasikan ke beberapa kelas yakni :

1. Kelas A , pada kelas A 8 bit pertama adalah network Id, dan 24 bit
selanjutnya adalah host Id,kelas A meiliki network Id dari 0 sampai 127.
2. Kelas B , pada kelas B 16 bit pertama adalah network Id, dan 16 bit
selanjutnya adalah host Id, kelas B memiliki network id dari 128 sampai
191.
3. Kelas C, pada kelas C 24 bit pertama adalah network Id, dan 8 bit
selanjutnya adalah host Id, kelas C memiliki network id dari 192 sampai
223.
4. Kelas D, IP kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu
penggunaan aplikasi secara bersama-sama oleh beberapa komputer, dan
IP yang bisa digunakan adalah 224.0.0.0 – 239.255.255.255
5. Kelas E, memiliki range dari 240.0.0.0 – 254.255.255.255, IP ini
digunakan untuk eksperimen yang dipersiapkan untuk penggunaan IP
address di masa yang akan datang.

5.3.6 Klasifikasi Jaringan

Desain jaringan komputer dapat dibedakan menjadi beberapa kriteria


seperti luas cakupan area dan teknologi transmisi. Secara garis besar, terdapat dua
jenis teknologi transmisi yaitu jaringan broadcast dan jaringan point-to-point.
Yang biasa digunakan adalah pengelompokkan jaringan ini berdasarkan luas
cakupan area.
Jaringan komputer atau disingkat Jarkom mempunyai klasifikasi atau
pengelompokan jaringan tertentu, seperti klasifikasi berdasarkan topologi
jaringan, klasifikasi berdasarkan jangkauan geografis, klasifikasi
berdasarkan media transmisi, klasifikasi berdasarkan fungsi dan klasifikasi
berdasarkan distribusi sumber informasi/data.
Dalam kesempatan ini kita akan membahas semuanya agar lengkap,
inilah klasifikasi jaringan komputer berdasarkan :

1. Berdasarkan Jangkauan Geografis

 PAN (Personal Area Network)


Gambar 5.4 Jaringan PAN(Personal Area Network)

PAN (Personal Area Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan


antara dua atau lebih sistem komputer yang berjarak sangat berdekatan, yaitu
hanya berjarak 4 sampai 6 meter. contohnya pada saat menghubungkan hp dengan
komputer, komputer dengan printer dll. Namun PAN ini jarang dipelajari, yang
sering dipelajari hanya LAN, MAN, dan WAN.

 LAN (Local Area Network)

Gambar 5.5 Jaringan LAN (Local Area Network)

LAN (Local Area Network) adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya


mencakup wilayah yang relatif kecil seperti jaringan komputer di gedung, rumah,
warnet dll. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3
Ethernet (kabel) menggunakan perangkat switch atau hub, yang mempunyai
kecepatan transfer data 10-1000 Mbps. Selain teknologi Ethernet, saat ini
teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk
membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan
teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.

Pada sebuah LAN, setiap komputer dapat mengakses sumber daya yang ada di
LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat
berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN juga, seorang pengguna juga
dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi
yang sesuai.

Kelebihan jaringan LAN:


a. Lebih irit dalam pengeluaran biaya operasional.
b. Transfer data antar perangkat komputer labih cepat karena mencakup
wilayah yang sempit.
c. Tidak memerlukan operator telekomunikasi untuk membuat sebuah
jaringan LAN.
Kekurangan jaringan LAN:
a. Cakupan wilayah jaringan kecil

 MAN (Metropolitan Area Network)

Gambar 5.6 Gambar Jaringan MAN


MAN (Metropolitan Area Network) adalah gabungan dari beberapa jaringan LAN
yang luasnya bisa sampai menghubungkan antar kota, jarak maksimal MAN yaitu
antara 10-50 km. Jaringan ini biasanya digunakan untuk menghubungkan kantor
pusat dan kantor cabang yang masih dalam satu wilayah atau berbeda (max. 10-50
km). Untuk membuat jaringan WAN dibutuhkan operator telekomunikasi untuk
menghubungkan antar jaringan komputer.

Kelebihan dari jaringan MAN:


a. Cakupan wilayah jaringan lebih luas
b. Mempermudah dalam hal berbisnis, dan juga keamanan dalam jaringan
menjadi lebih baik.
Kelemahan jaringan MAN:
a. Biaya operasional cukup tinggi
b. Menjadi target operasi oleh para Cracker untuk mengambil keuntungan
pribadi
c. Maintenance jaringan MAN memerlukan waktu yang tidak sebentar

 WAN (Wide Area Network)

Gambar 5.7 Jaringan WAN


WAN (Wide Area Network) adalah gabungan jaringan LAN dan MAN, WAN bisa
menghubungkan jaringan antar antar negara bahkan sampai antar benua. WAN
sering disebut juga sebagai jaringan internet oleh sebagian orang. Jarak yang
WAN yaitu antatara 100-1000 km atau mencakup seluruh dunia.

Kelebihan :
a. Cakupan wilayah jaringannya lebih luas dari LAN dan MAN
Kekurangan :
a. Biaya operasional yang dibutuhkan menjadi lebih tinggi
b. Sangat rentan terhadap bahaya pencurian data-data penting
c. Perawatan untuk jaringan WAN menjadi lebih berat

 Internet

Internet adalah singkatan dari Interconnected Network. Jaringan ini tidak memiliki


batas. Karena jaringan ini dapat menghubungkan negara satu ke negara lain di
seluruh dunia.Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan gambar dibawah ini

Gambar 5.8 Jaringan Internet

2. Berdasarkan Topologi

Topologi jaringan komputer adalah suatu cara atau konsep untuk


menghubungkan beberapa atau banyak komputer sekaligus menjadi suatu
jaringan yang saling terkoneksi satu sama lain dimana penggunaan topologi
jaringan didasarkan pada kecepatan akses data, biaya serta ukuran maupun
tingkat konektivitas yang nantinya akan mempengaruhi kualitas maupun
efiensi suatu jaringan.
Berikut ini jenis atau tipe topologi jaringan komputer:
a. Topologi Bus
Gambar 5.9 Topologi Bus

Topologi bus merupakan topologi paling sederhana, topologi bus bisa kita


ibaratkan sebagai jalur sebuah bus dimana setiap komputer merupakan halte dari
bus tersebut yang melintas pada jalur utama (kabel coaxial).
Pada topologi ini data dikirim tidak bisa secara bersamaan melainkan harus antri
terlebih dahalu, ibaratnya sebuah jalur bis dari SUKABUMI - CIANJUR -
BANDUNG tidak bisa dari SUKABUMI langsung ke BANDUNG.
Berikut ini ciri-ciri dari topologi bus:

1. Setiap komputer tidak terhubung langsung dengan komputer atau


perangkat lain, tetapi terhubung dengan satu kabel tunggal yang menjadi
jalur utama
2. Jalur utama pada topologi ini biasanya menggunakan kabel coaxial, bisa
juga kabel FO, dan kabel Twisted Pair (UTP/STP)
3. Semua perangkat yang terhubung dengan kabel utama bisa mengetahui ada
paket data yang sedang dikirim, tetapi tidak bisa menerima data selain
komputer tujuan.
4. Menggunakan T-Connector
5. Setiap ujung pada topologi bus dipasang terminator supaya data yang
sampai di ujung tidak berbalik arah

Kelebihan / keunggulan topologi bus :

1. Biaya instalasi murah, karena hanya menggunakan satu kabel utama


2. Cocok untuk jaringan yang kecil
3. Proses instalasi mudah
4. Ketika satu komputer mati atau diganti, maka tidak akan mengganggu
jaringan.

Kekurangan / kelemahan topologi bus :

1. Sulit mendeteksi adanya gangguan


2. Bila kabel utama mati, maka semuanya tidak bisa terhubung
3. Hanya untuk jaringan berskala kecil
4. Semakin banyak perangkat yang terhubung maka semakin lambat
jaringannya

b. Topologi Ring (Cincin)

 
Gambar 5.10 Topologi Ring

Topologi ring merupakan topologi yang menyerupai sebuah cincin karena


bentuknya yang bulat. Pada topologi ini setiap komputer terhubung dengan dua
titik lainnya, sehingga membentuk sebuah lingkaran.
Pada topologi ini pengiriman data kurang efisien, karena data yang di kirim harus
melewati setiap komputer yang terhubung, misalnya pada gambar diatas File
Server mengirim data ke komputer 4 (paling ujung), maka data akan melewati
komputer 1, 2, dan 3 terlebih dahulu (searah jarum jam). 
Ciri-ciri topologi ring :

1. Setiap perangkat terhubung ke dua titik dengan perangkat lain.


2. Komputer bisa menjadi repeater yang memiliki 3 fungsi yaitu : Penyelipan
data : Proses data dimasukan kedalam saluran transmisi Penerimaan data :
Proses komputer tujuan mengambil data dari transmisi Pemindahan data :
Proses kiriman data diambil kembali oleh pengirim jika tidak ada
komputer yang menerima.

Kelebihan / Keunggulan Topologi Ring :


1. Performa lebih baik dari topologi bus
2. Mudah dirancang dan diterapkan
3. Biaya cukup murah
4. Mudah mendeteksi kesalahan dalam jaringan

Kekurangan / Kelemahan Topologi Ring :

1. Jika satu komputer mati, maka seluruh komputer yang tergabung dalam
jaringan tersebut akan terganggu kecuali menggunakan double ring, satu
kabel utama dan satu kabel backup.
2. Saat ada pemanbahan komputer, jaringan yang lain akan terganggu.
3. Paket data harus melewati setiap komputer, sehingga data yang di kirim
akan lambat untuk sampai ke tujuan

c. Topologi Mesh

Topologi Mesh juga disebut sebagai jaring, karena setiap komputer akan


berhubungan pada tiap-tiap komputer yang tersambung. Topologi ini jarang sekali
diterapkan dalam LAN karena alasan pemborosan kabel dan sulitnya instalasi,
selain itu juga sulit mendeteksi keamanannya.
Biasanya model ini diterapkan pada WAN atau internet sehingga disebut sebagai
topologi Web. Keuntungannya bahwa kita bisa melakukan komunikasi data
melalui banyak jalur, jika jalur satu terputus, maka kita bisa menggunakan jalur
yang lain.
Kelebihan / Keunggulan Topologi Mesh :

1. Banyaknya jalur pengiriman data, sehingga apabila satu putus masih ada
jalur lain dan tidak perlu khawatir adanya tabrakan data
2. Dedicated link artinya setiap komputer tehubung langsung dengan
komputer lain, sehingga lebih aman untuk pengiriman data
3. Jika satu komputer mengalami gangguan, maka tidak akan mengganggu
yang lain

Kekurangan / Kelemahan Topologi Mesh :

1. Biaya pemasangan dan perawatan yang realtif mahal dan boros kabel
2. Instalasi cukup rumit
3. Perlu banyak I/O Port (Input / Output Port)

d. Topologi Star

Gambar 5.11 Topologi Star


Topologi ini didesain di mana setiap node (file server, workstation dan perangkat
lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah hub/switch. Data yang terkirim
ke jaringan akan melewati hub/switch sebelum melanjutkan ke tempat tujuannya.

Hub ataupun konsentrator akan mengatur dan mengendalikan keseluruhan fungsi


jaringan. dia juga bertindak sebagai repeater/penguat aliran data. Konfigurasi pada
jaringan model ini menggunakan kabel twisted pair, dan dapet digunakan bersama
kabel koaksial atau kabel fiber optic.

Topologi ini juga merupakan topologi yang sering digunakan saat ini, contohnya
pada sebuah warnet. Banyak orang berpikiran warnet menggunakan topologi bus
karena desain sebuah warnet biasanya seperti topologi bus, tetapi tidak demikian.

Kelebihan / Keunggulan Topologi Star :

1. Instalasi sangat mudah


2. Penambahan komputer tidak akan mengganggu komputer lain
3. Jika satu komputer mati, tidak akan menggangu komputer lain
4. Akses kontrol terpusat
5. Keamanan lebih tinggi

Kekurangan / Kelemahan Topologi Star :

1. Cukup boros kabel, karena setiap komputer menggunakan satu kabel


2. Jika hub rusak, maka semua komputer tidak akan bisa terhubung
3. Biaya lebih mahal

e. Topologi Tree
Gambar 5.12 Topologi Bus

Topologi tree merupakan perpaduan antara topologi Bus dan Star, yang terdiri
dari kelompok-kelompok dari workstation konfigurasi bintang yang terkoneksi ke
kabel utama yang menggunakan topologi Bus.
Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan
memungkinkan mengonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhannya.

Kelebihan / Keunggulan Topologi Tree :

1. Instalasi jaringan dari titik ketitik pada masing-masing segmen


2. Didukung oleh banyak perangkat keras dan perangkat lunak

Kekurangan / Kelemahan Topologi Tree :

1. Keseluruhan panjang kabel pada tiap-tiap segmen dibatasi oleh tipe kabel
yang digunakan
2. Jika jaringan utama/backbone rusak, keseluruhan segmen ikut jatuh juga
3. Sangat sulit untuk dikonfigurasi dan juga untuk pengkabelannya
dibandingkan topologi jaringan model lain

3. Berdasarkan Media Transmisi

a. Jaringan Kabel (Wired Network)

Gambar 5.13 Jaringan Nirkabel


Wired Network adalah jaringan yang media transmisinya menggunakan kabel.
Data dikirim melalui kabel dalam bentuk sinyal listrik.
b. Jaringan  Nirkabel (Wireless Network)

Gambar 5.14 Gambar Jaringan Nirkabel


Wireless Network adalah jaringan komputer yang media transmisinya berupa
sinyal elektromagnetik untuk menghubungkan setiap perangkat.

4. Berdasarkan Distribusi Sumber Data

a. Jaringan Terpusat

 
Gambar 5.15 Jaringan Terpusat
Jaringan terpusat yaitu setiap client terhubung langsung ke satu server.

b. Jaringan Terdistribusi

Gambar 5.16 Jaringan Terdistribusi


Jaringan terdistrbusi merupakan campuran dari jaringan terpusat yang
membentuk jaringan tertentu, jadi client tidak langsung tersambung ke server
pusat melainkan ke server cabang.

5. Berdasarkan Peranan Komputer dalam Proses Data/Informasi

a. Jaringan Client-Server

Pada jaringan ini hanya client berfungsi sebagai pengakses


layanan dari server, dan server sebagai penyedia layanan untuk
client.

b. Jaringan peer to peer

Pada jaringan peer to peer tidak ada komputer server


ataupun komputer client, karena setiap komputer pada jaringan
peer to peer bisa menyediakan layanan (fungsi server) dan menjadi
pengakses layanan (fungsi client).

5.3.7 Topologi Jaringan

Topologi secara umum dapat digolongkan menjadi dua yaitu:

1. Topologi fisik yang menggambarkan pemetaan kabel/hubungan


bagi peralatan peralatan fisik.

2. Topologi logikal yang menjelaskan bagaimana informasi berjalan


melalui sebuah network untuk menentukan dimana collisions (tabrakan)
mungkin terjadi.

5.3.8 Wiring Concept

Diagram dibawah menggambarkan berbagai arsitektur P2P dan untuk


perbandingan sistem client/Server yang konvensional. Jaringan P2P murni
menunjukkan sistem khas dari rekan-rekan yang berbeda dengan beberapa
koneksi, dimana satu Peer mempertahankan nomor yang berbeda dari hubungan
dengan orang lain. Sebaliknya, Jaringan Hibrida memiliki sistem kombinasi dari
P2P dan Client / Server (Aryawan,2015). Berikut adalah dasar untuk jaringan P2P
normal.

Gambar 5.10 (a) Client/Server, (b) Hybrid P2P, (c) PureP2P

1. Client Server Network

Arsitektur jaringan Client Server merupakan model konektivitas pada jaringan


yang membedakan fungsi computer sebagai Client dan Server. Arsitektur ini
menempatkan sebuah komputer sebagai Server. Nah Server ini yang bertugas
memberikan pelayanan kepada terminal-terminal lainnya tang terhubung dalam
system jaringan atau yang kita sebut Clientnya. Server juga dapat bertugas untuk
memberikan layanan berbagi data (file server), printer (printer server), jalur
komunikasi (server komunikasi). Pada model arsitektur ini, Client tidak dapat
berfungsi sebagai Server, tetapi server dapat berfungsi menjadi Client (server
non-dedicated).
2. Peer to peer Network

Jaringan peer-to-peer adalah tipe jaringan Komputer yang juga disebut jaringan
non dedicated server atau suatu jaringan yang tidak memiliki server murni
sehingga server bisa menjadi client begitu juga komputer client bisa menjadi
server yang menyediakan maupun menerima data dan fasilitas. Pada Jaringan
peer-to-peer setiap komputer setiap komputer akan dihubungkan langsung dengan
komputer lain dalam jaringan dan tidak ada server yang berperan sebagai
pengontrol. Setiap komputer dapat berkomunikasi dengan komputer yang lian
dengan posisi yang sama.

5.3.9 PING

Ping merupakan singkatan dari Packet Internet Groper. Pengertian Ping adalah
salah satu program utilitas yang terdapat pada sebuah komputer yang dapat
digunakan untuk melakukan pengecekkan status komputer host tertentu yang
berada pada jaringan yang berbasis teknologi internet atau TCP/IP. Dengan
menggunakan program Ping maka kita dapat mengetahui apakah komputer yang
kita gunakan terhubung dengan komputer lainnya atau dengan komputer yang
akan kita akses.

Gambar 5.11 Contoh Program PING


5.4 Langkah Percobaan

5.4.1 Percobaan Koneksi Client Server

1. Hidupkan PC yang sudah di sediakan

2. Pasang modul SO4203-3S Network Server dan SO4203-3R Network


Client pada UniTrain Board seperti yang ditunjukkan di bawah ini:
3. Pasang adaptor pada switch.

4. Hubungkan Kabel RJ45 berwarna biru pada Jack modul Network Server
dan Client

5. Hubungkan Kabel RJ45 berwarna merah pada Jack modul Network Client
dan

Client

6. Setelah koneksi jairngan server dan Client sudah terhubung, pastikan LED
pada modul menyala.
7. Buka (Network Control Centre ) pada menu (Instruments)

8. Saat membuka menu Network Control Centre PC terdeteksi dengan


Jaringan ditunjukkan dengan indikator LED berwarna hujau.

9. Pada Menu Network Control Centre, ini simbol konfigurasi dan

serial Terminal .

10. Set konfigurasi untuk Server dengan parameter sebagai berikut: Tabel 5.1
Parameter Server

IP address: 192. 168. 111. 1


Subnetwork mask: 255. 255. 255. 0
DNS Server: 0. 0. 0. 0
Default gateway: 0. 0. 0. 0

Name:
Jika parameter sudah benar klik enter OK.
11. Set konfigurasi untuk Client dengan parameter sebagai berikut:

Tabel 5.2 Parameter Client


IP-Adresse: 192. 168. 111. 2
Subnetwork mask: 255. 255. 255. 0
DNS Server: 0. 0. 0. 0
Default gateway: 0. 0. 0. 0

Name:
Jika parameter sudah benar klik enter OK.

12. Sekarang, buka Terminal untuk Client. Masukkan perintah berikut pada
keyboard: ping 192.168.111.24, Menggunakan sintaks yang benar, ruang
harus mengikuti "ping".
13. Konfirmasikan dengan tombol "Enter".

14. Setelah mendapatkan hasil, screenshot isi terminal.

5.4.2 Percobaan Client - Server dengan Peer-to-Peer

1. Hidupkan PC yang sudah di sediakan

2. Pasang modul SO4203-3S Network Server dan SO4203-3R Network


Client pada UniTrain Board
3. Pasang adaptor pada switch.

4. Hubungkan Kabel RJ45 berwarna biru pada Jack modul Network Server
dan Client
5. Hubungkan Kabel RJ45 berwarna merah pada Jack modul Network Client
dan Client
6. Setelah koneksi jaringan antara Server dan Client sudah terhubung,
pastikan LED pada modul menyala.
7. Buka (Network Control Centre ) pada menu (Instruments)

8. Saat membuka menu Network Control Centre PC terdeteksi dengan


Jaringan ditunjukkan dengan indikator LED berwarna hijau.

9. Pada Menu Network Control Centre ini simbol konfigurasi dan

serial Terminal .

10. Set konfigurasi untuk Server dengan parameter sebagai berikut:

Tabel 5.3 Parameter Server


IP address: 192. 168. 111. 1
Subnetwork mask: 255. 255. 255. 0
DNS Server: 0. 0. 0. 0
Default gateway: 0. 0. 0. 0

Name:

Jika parameter sudah benar klik enter OK.

11. Set konfigurasi untuk Client dengan parameter sebagai berikut: Tabel 5.4
Parameter Client
IP-Adresse: 192. 168. 111. 2
Subnetwork mask: 255. 255. 255. 0
DNS Server: 0. 0. 0. 0
Default gateway: 0. 0. 0. 0

Name:
Jika parameter sudah benar klik enter OK.

12. Sekarang, buka Terminal untuk Client. Masukkan perintah berikut pada
keyboad: ping 192.168.111.24, Menggunakan sintaks yang benar, ruang
harus mengikuti "ping".
13. Konfirmasikan dengan tombol "Enter".

14. Setelah mendapatkan hasil, screenshot isi terminal.

15. Lepaskan Semua Kabel RJ-45 pada modul dan hub.

16. Menggunakan kabel cross-over RJ 45 koneksikan ke Server langsung ke


modul

Client.

17. Setelah koneksi jaringan antara Server dan Client sudah terhubung,
pastikan LED pada modul menyala.
18. Buka (Network Control Centre ) pada menu (Instruments).

19. Saat membuka menu Network Control Centre PC terdeteksi dengan


Jaringan ditunjukkan dengan indikator LED berwarna hujau.
20. Sekarang, buka Terminal untuk Client. Masukkan perintah berikut pada
keyboad: ping 192.168.111.24, Menggunakan sintaks yang benar, ruang
harus mengikuti "ping".
21. Konfirmasikan dengan tombol "Enter".

22. Setelah mendapatkan hasil, screenshot isi terminal.

Anda mungkin juga menyukai