TCP / IP
PERCOBAAN V
TCP/IP
5.1 Tujuan
5.2 Peralatan
1. Personal Computer
4. Kabel RJ-45
5. Power Supply
7. Kabel USB
8.
OSI (Open System Interconnect) terdiri dari 7 lapisan (layer) yang mendefinisikan
fungsi protokol komunikasi data. Setiap lapisan merepresentasikan sebuah fungsi
(bukan protokol) yang dilakukan ketika data ditransfer antara aplikasi yang sesuai
lintas jaringan yang dimasuki. Ketujuh lapisan tersebut diperlihatkan pada
Gambar 5.2. Sebuah layer tidak mendefinisikan protokol tunggal, tapi
mendefinisikan suatu fungsi komunikasi data yang dapat dilakukan oleh sejumlah
protokol. Jadi setiap lapisan dapat berisi banyak protokol, masing-masing
menyediakan servis yang cocok dengan fungsi layer tersebut. Sebagai contoh, file
transfer protocol dan electronic mail protocol keduanya menyediakan layanan
pada user dan keduanya merupakan bagian dari layer aplikasi.
Perbedaan antara model OSI dan TCP/IP antara lain :
1. OSI layer memiliki 7 buah layer, dan TCP/IP hanya memiliki 4 Layer.
2. TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer
adalahProtocol Independen.3.
3. Layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan
sessiondirepresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/IP,yaitu layer.
4. Semua standard yang digunakan pada jaringan TCP/IP dapat diperoleh
secaracuma-cuma dari berbagai komputer di InterNet, tidak seperti OSI.
5. Perkembangan ISO/OSI tersendat tidak seperti TCP/IP.
6. Untuk jangka panjang, kemungkinan TCP/IP akan menjadi standart dunia
jaringankomputer, tidak seperti OSI.
7. OSI mengembangkan modelnya berdasarkan teori, sedangkan
TCPmengembangkan modelnya setelah sudah diimplementasikan.
8. TCP/IP mengombinasikan presentation dan session layer OSI ke
dalam applicationlayer.
9. TCP/IP mengombinasikan data link dan physical layers OSI ke dalam satu
layer.
10. TCP/IP lebih sederhana dengan 4 layer.
11. TCP/IP lebih kredibel karena protokolnya. Tidak ada network dibangun
dengan protokol OSI,walaupun setiap orang menggunakan model OSI
untuk memandu pikiran mereka.
5.3.5 IP Addressing
Alamat IP adalah alamat yang diberikan ke jaringan dan peralatan jaringan yang
mengunakan protokol TCP/IP. Fungsi IP Address yang kedua adalah sebagai
penunjuk alamat lokasi jaringan. Jika kita ilustrasikan kembali dalam kehidupan
nyata, maka IP address dapat diilustrasikan sebagai penunjukkan alamat rumah
tempat tinggal seseorang. IP Address akan menunjukkan lokasi keberadaan
sebuah komputer, berasal dari daerah mana, ataupun negara mana. Dalam hal ini,
seperti halnya dalam kehidupan nyata, ada rute / jalan yang harus ditempuh agar
data yang diinginkan bisa sampai ke komputer yang ingin dituju. IP Address
Memiliki 2 bagian, yaitu Network ID dan Host ID , contoh 192.168.100.1 , secara
default Net ID nya adalah 192.168.100 dan Host ID nya adalah 1, agar komputer
bisa saling terhubung , IP yang digunakan Net ID nya harus sama, dan Host ID
nya harus berbeda. Agar mudah ngerti, Net ID adalah nama jalan dan Host ID
adalah nomor Rumah, jadi Jln. Diponegoro No 3 , jika nama jalan dari beberapa
orang sama, maka nomor rumah mereka tidak mungkin sama.
1. Kelas A , pada kelas A 8 bit pertama adalah network Id, dan 24 bit
selanjutnya adalah host Id,kelas A meiliki network Id dari 0 sampai 127.
2. Kelas B , pada kelas B 16 bit pertama adalah network Id, dan 16 bit
selanjutnya adalah host Id, kelas B memiliki network id dari 128 sampai
191.
3. Kelas C, pada kelas C 24 bit pertama adalah network Id, dan 8 bit
selanjutnya adalah host Id, kelas C memiliki network id dari 192 sampai
223.
4. Kelas D, IP kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu
penggunaan aplikasi secara bersama-sama oleh beberapa komputer, dan
IP yang bisa digunakan adalah 224.0.0.0 – 239.255.255.255
5. Kelas E, memiliki range dari 240.0.0.0 – 254.255.255.255, IP ini
digunakan untuk eksperimen yang dipersiapkan untuk penggunaan IP
address di masa yang akan datang.
Pada sebuah LAN, setiap komputer dapat mengakses sumber daya yang ada di
LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat
berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN juga, seorang pengguna juga
dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi
yang sesuai.
Kelebihan :
a. Cakupan wilayah jaringannya lebih luas dari LAN dan MAN
Kekurangan :
a. Biaya operasional yang dibutuhkan menjadi lebih tinggi
b. Sangat rentan terhadap bahaya pencurian data-data penting
c. Perawatan untuk jaringan WAN menjadi lebih berat
Internet
2. Berdasarkan Topologi
Gambar 5.10 Topologi Ring
1. Jika satu komputer mati, maka seluruh komputer yang tergabung dalam
jaringan tersebut akan terganggu kecuali menggunakan double ring, satu
kabel utama dan satu kabel backup.
2. Saat ada pemanbahan komputer, jaringan yang lain akan terganggu.
3. Paket data harus melewati setiap komputer, sehingga data yang di kirim
akan lambat untuk sampai ke tujuan
c. Topologi Mesh
1. Banyaknya jalur pengiriman data, sehingga apabila satu putus masih ada
jalur lain dan tidak perlu khawatir adanya tabrakan data
2. Dedicated link artinya setiap komputer tehubung langsung dengan
komputer lain, sehingga lebih aman untuk pengiriman data
3. Jika satu komputer mengalami gangguan, maka tidak akan mengganggu
yang lain
1. Biaya pemasangan dan perawatan yang realtif mahal dan boros kabel
2. Instalasi cukup rumit
3. Perlu banyak I/O Port (Input / Output Port)
d. Topologi Star
Topologi ini juga merupakan topologi yang sering digunakan saat ini, contohnya
pada sebuah warnet. Banyak orang berpikiran warnet menggunakan topologi bus
karena desain sebuah warnet biasanya seperti topologi bus, tetapi tidak demikian.
e. Topologi Tree
Gambar 5.12 Topologi Bus
Topologi tree merupakan perpaduan antara topologi Bus dan Star, yang terdiri
dari kelompok-kelompok dari workstation konfigurasi bintang yang terkoneksi ke
kabel utama yang menggunakan topologi Bus.
Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan
memungkinkan mengonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhannya.
1. Keseluruhan panjang kabel pada tiap-tiap segmen dibatasi oleh tipe kabel
yang digunakan
2. Jika jaringan utama/backbone rusak, keseluruhan segmen ikut jatuh juga
3. Sangat sulit untuk dikonfigurasi dan juga untuk pengkabelannya
dibandingkan topologi jaringan model lain
a. Jaringan Terpusat
Gambar 5.15 Jaringan Terpusat
Jaringan terpusat yaitu setiap client terhubung langsung ke satu server.
b. Jaringan Terdistribusi
a. Jaringan Client-Server
Jaringan peer-to-peer adalah tipe jaringan Komputer yang juga disebut jaringan
non dedicated server atau suatu jaringan yang tidak memiliki server murni
sehingga server bisa menjadi client begitu juga komputer client bisa menjadi
server yang menyediakan maupun menerima data dan fasilitas. Pada Jaringan
peer-to-peer setiap komputer setiap komputer akan dihubungkan langsung dengan
komputer lain dalam jaringan dan tidak ada server yang berperan sebagai
pengontrol. Setiap komputer dapat berkomunikasi dengan komputer yang lian
dengan posisi yang sama.
5.3.9 PING
Ping merupakan singkatan dari Packet Internet Groper. Pengertian Ping adalah
salah satu program utilitas yang terdapat pada sebuah komputer yang dapat
digunakan untuk melakukan pengecekkan status komputer host tertentu yang
berada pada jaringan yang berbasis teknologi internet atau TCP/IP. Dengan
menggunakan program Ping maka kita dapat mengetahui apakah komputer yang
kita gunakan terhubung dengan komputer lainnya atau dengan komputer yang
akan kita akses.
4. Hubungkan Kabel RJ45 berwarna biru pada Jack modul Network Server
dan Client
5. Hubungkan Kabel RJ45 berwarna merah pada Jack modul Network Client
dan
Client
6. Setelah koneksi jairngan server dan Client sudah terhubung, pastikan LED
pada modul menyala.
7. Buka (Network Control Centre ) pada menu (Instruments)
serial Terminal .
10. Set konfigurasi untuk Server dengan parameter sebagai berikut: Tabel 5.1
Parameter Server
Name:
Jika parameter sudah benar klik enter OK.
11. Set konfigurasi untuk Client dengan parameter sebagai berikut:
Name:
Jika parameter sudah benar klik enter OK.
12. Sekarang, buka Terminal untuk Client. Masukkan perintah berikut pada
keyboard: ping 192.168.111.24, Menggunakan sintaks yang benar, ruang
harus mengikuti "ping".
13. Konfirmasikan dengan tombol "Enter".
4. Hubungkan Kabel RJ45 berwarna biru pada Jack modul Network Server
dan Client
5. Hubungkan Kabel RJ45 berwarna merah pada Jack modul Network Client
dan Client
6. Setelah koneksi jaringan antara Server dan Client sudah terhubung,
pastikan LED pada modul menyala.
7. Buka (Network Control Centre ) pada menu (Instruments)
serial Terminal .
Name:
11. Set konfigurasi untuk Client dengan parameter sebagai berikut: Tabel 5.4
Parameter Client
IP-Adresse: 192. 168. 111. 2
Subnetwork mask: 255. 255. 255. 0
DNS Server: 0. 0. 0. 0
Default gateway: 0. 0. 0. 0
Name:
Jika parameter sudah benar klik enter OK.
12. Sekarang, buka Terminal untuk Client. Masukkan perintah berikut pada
keyboad: ping 192.168.111.24, Menggunakan sintaks yang benar, ruang
harus mengikuti "ping".
13. Konfirmasikan dengan tombol "Enter".
Client.
17. Setelah koneksi jaringan antara Server dan Client sudah terhubung,
pastikan LED pada modul menyala.
18. Buka (Network Control Centre ) pada menu (Instruments).