Pada tahun 1969, lembaga riset departemen pertahanan Amerika, DARPA (Defence
advance Research Project Agency), mendanai sebuah riset untuk mengembangkan jaringan
komunikasi data antar komputer. Riset ini bertujuan untuk mengembangkan aturan
komunikasi data Antar komputer yang bekerja secara transparan, melalui bermacam-macam
jaringan komunikasi data yang terhubung satu dengan yang lain. Tahan terhadap berbagai
ganguan (bencana alam, serangan nuklir dan lain-lain). Pengembangan jaringan ini ternyata
sukses dan melahirkan ARPANET. Tahun 1972, ARPANET didemontrasikan didepan
peserta the first international Cenference on Computer Communication dengan
menghubungkan 60 Node. Aplikasi internet yang pertama kali ditemukan adalah FTP.
Menyusul kemudian e-mail, dan telnet, e-mail menjadi aplikasi yang paling popular dimasa
ARPANET, tahun 1979 tercatat sebagai tahun berdirinya USENET yang pada awalnya
menghubungkan Universitas Duke dan UNC. Grup yang pertama kali dibentuk dalam
USENET ADALAH Grup net. Ukuran ARPANET sendiri semakin lama semakin membesar,
protocol komunikasi data yang digunakan pada waktu itu yaitu, NCP(Network Commication
Protocol), tidak sanggup menampung node komputer yang besar ini, DARPA kemudian
mendanai pembuatan protocol komunikasi yang lebih umum ini dinamakan TCP/IP
departement pertahanan Amerika serikat menyatakan TCP/IP menjadi standart untuk jaringan
pada 1982. Protokol ini kemudian di Adopsi.
Definisi TCP/IP
Karena tidak ada perjanjian umum tentang bagaimana melukiskan TCP/IP dengan
model layer, biasanya TCP/IP didefinisikan dalam 3-5 level fungsi dalam arsitektur protokol.
Berikut merupakan bagan dari 5 layer dalam TCP/IP.
a) Application Layer
Pada sisi paling atas dari arsitektur protokol TCP/IP adalah Application Layer. Layer ini
termasuk seluruh proses yang menggunakan transport layer untuk mengirimkan data. Banyak
sekali application protocol yang digunakan saat ini. Beberapa diantaranya adalah :
b) Transport Layer
Dua protokol utama pada layer ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan
User Datagram Protocol (UDP). TCP menyediakan layanan pengiriman data handal dengan
end-to-end deteksi dan koreksi kesalahan. TCP menyediakan layanan penuh lapisan transpor
untuk aplikasi, TCP juga dikatakan protokol transpor untuk stream yang reliabel. Dalam
konteks ini artinya TCP bermakna connectionoriented, dengan kata lain: koneksi end-to-end
harus dibangun dulu di kedua ujung terminal sebelum kedua ujung terminal mengirimkan
data. UDP menyediakan layanan pengiriman datagram tanpa koneksi (connectionless) dan
low-overhead. Kedua protokol ini mengirmkan data diantara Application Layer dan Internet
Layer.
1. Checksum.
2. Duplicate Data Detection:
3. Retransmisson.
4. Sequencing.
5. Timers.
TCP akan mengelompokkan byte-byte yang sebelumnya tidak terstruktur ke dalam bentuk
segmen untuk kemudian dikirimkan ke IP. Layanan ini memberikan keuntungan bagi
aplikasi-aplikasi karena mereka tidak perlu lagi membuat blok- blok data.
Ketika mengirim ulang acknowledgement ke alamat asal, proses TCP yang menerima
mengindikasikan nomor urutan yang
bisa diterimanya tanpa harus meng-over flow buffer internal miliknya.
Full-duplex operation
Multiplexing
Komunikasi antar upper-layer yang terjadi secara simultan bisa dimultiplexikan melalui satu
koneksi tunggal
c) Internet Layer
Diatas Network Access Layer adalah Internet Layer. Internet Protocol adalah jantung dari
TCP/IP dan protokol paling penting pada Internet Layer (RFC 791).
Protokol pada layer ini menyediakan media bagi system untuk mengirimkan data ke device
lain yang terhubung secara langsung.
Fungsi dalam layer ini adalah mengubah IP datagram ke frame yang ditransmisikan oleh
network, dan memetakan IP Address ke physical address yang digunakan dalam jaringan. IP
Address ini harus diubah ke alamat apapun yang diperlukan untuk physical layer untuk
mentransmisikan datagram. IP merupakan protokol pada network layer yang bersifat :
Connectionless, yakni setiap paket data yang dikirim pada suatu saat akan melalui
rute secara independen.
Unreliable atau ketidakandalan yakni Protokol IP tidak menjamin datagram yang
dikirim pasti sampai ke tempat tujuan.
e) Physical Layer
User Datagram Protocol (UDP) adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang
mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara
host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. UDP memiliki karakteristik-
karakteristik berikut:
Protokol yang “ringan” (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan
prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang
ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan.
Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan
aplikasi Domain Name System.
Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika
protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka
kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada.
Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan
Network File System (NFS)
Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol
Routing Information Protocol (RIP).
Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat
koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun
dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke
beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini
kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one.
Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service