MODUL I
INSTALASI JARINGAN dan LOGIKAL
SUBNET
A. TUJUAN
1. Memberi pemahaman bagaimana mengkonfigurasikan jaringan dengan
protokol TCP/IP, melakukan sharing resources, komunikasi dalam jaringan
komputer dan sekuriti sederhana terhadap terminal komputer.
2. Memahami proses pembagian jaringan secara logis sehingga terdapat
beberapa subnet dalam satu jaringan dan menentukan koneksi satu komputer
ke komputer lainnya tanpa merubah konfigurasi secara fisik,
B. ALAT DAN BAHAN
1. Komputer / PC
2. Kabel UTP
3. RJ 45 Konektor
4. Tang Crimping
5. LAN Tester
6. Gunting
7. Software Wireshark
8. Software Cisco
C. DASAR TEORI
Layer ini akan melakukan pemecahan data ke dalam paket-paket data serta
memberikan nomor urut pada paket-paket data tersebut sehingga dapat disusun
kembali ketika sudah sampai pada sisi tujuan. Selain itu, pada layer ini, akan
menentukan protokol yang akan digunakan untuk mentransmisi data, misalkan
protokol TCP. Protokol ini akan mengirimkan paket data, sekaligus akan
memastikan bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan
mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang atau rusak di tengah
jalan. Beberapa protokol yang berada di layer ini misalnya TCP, UDP, dll.
Network layer akan membuat header untuk paket-paket yang berisi informasi
IP, baik IP pengirim data maupun IP tujuan data. Pada kondisi tertentu, layer ini
juga akan melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan
routeradanaswitchalayer-3.
Proses pengiriman data melewati tiap layer ini bisa kita analogikan seperti
ketika kita mengirim surat. Isi surat adalah data yang akan kita kirim (layer 7 ->
5). Kemudian sesuai standart pengiriman, isi surat tersebut kita masukkan
kedalam sebuah amplop (layer - 4). Agar surat kita bisa terkirim, kita perlu
menambahkan alamat kemana surat tersebut akan dikirim, juga siapa pengirim
surat tadi (layer - 3). Selanjutnya surat tersebut kita serahkan ke pihak ekspedisi,
dan pihak ekspedisi yang nanti akan mengirimkan surat kita tadi (layer - 2&1).
High level protocol standar, yang dapat melayani user secara luas
3. Internet Layer
Diatas Network Access Layer adalah Internet Layer. Internet Protocol
adalah jantung dari TCP/IP dan protokol paling penting pada Internet
Layer (RFC 791). IP menyediakan layanan pengiriman paket dasar pada
jaringan tempat TCP/IP network dibangun. Seluruh protokol, diatas dan
dibawah Internet layer, menggunakan Internet Protokol untuk
mengirimkan data. Semua data TCP/IP mengalir melalui IP, baik
incoming maupun outgoing, dengan mengabaikan tujuan terakhirnya.
4. Transport Layer
Dua protokol utama pada layer ini adalah Transmission Control Protocol
(TCP) dan User Datagram Protocol (UDP). TCP menyediakan layanan
pengiriman data handal dengan end-to-end deteksi dan koreksi kesalahan.
UDP menyediakan layanan pengiriman datagram tanpa koneksi
(connectionless) dan low-overhead. Kedua protokol ini mengirmkan data
diantara Application Layer dan Internet Layer.
5. Application Layer
Pada sisi paling atas dari arsitektur protokol TCP/IP adalah Application
Layer. Layer ini termasuk seluruh proses yang menggunakan transport
layer untuk mengirimkan data. Banyak sekali application protocol yang
digunakan saat ini. Beberapa diantaranya adalah :
3. Kabel jaringan
Kabel merupakan media untuk menghubungkan satu perangkat dengan
perangkat yang lain. Terdapat beberapa jenis kabel untuk pembuatan saluran
jaringan. Diantaranya adalah kabel coaxial, fiber optic, dan twisted pair
.
4. Hub dan Switch
5. Router
6. Bridge
Bridge adalah sebuah piranti yang digunakan untuk meneruskan lalu lintas
antara segmen jaringan berdasarkan informasi pada sebuah data link. Bridge juga
memiliki fungsi untuk membagi jaringan yang besar menjadi beberapa jaringan
kecil.
7. Modem
Modem merupakan perangkat yang digunakan untuk menghubungkan antara
perangkat komputer, dengan penyedia layanan internet atau disebut juga dengan
Internet Service Provider (ISP).
8. Repeater
Repeater adalah suatu perangkat yang berfungsi untuk memperkuat dan
meregenerasi jaringan dan sinyal yang masuk. Repeater berusaha untuk
9. Wireless card
Wireless card merupakan perangkat yang wajib digunakan apabila anda ingin
terhubung dalam jaringan nirkabel. Rata – rata komputer jenis terbaru sudah
menggunakan perangkat yang mendukung wireless card. Namun, anda juga bisa
menambahkannya sendiri pada komputer anda.
kedalam 3 jenis skala, yaitu skala besar (untuk jumlah host yang banyak), skala
menengah (untuk jumlah host menengah), skala kecil (untuk jumlah host yang
sedikit atau lebih kecil). Berikut ini adalah 3 jenis kelas IPv4 :
1. Kelas A
2. Kelas B
3. Kelas C
Merupakan kelas yang disarankan untuk jaringan berskala kecil. Ini
disebabkan karena IP Address kelas c memiliki jangkauan (range) untuk
pengalamatan berbasis IP versi 4 yang dimulai dari 192.0.0.0 hingga
223.255.255.255 (khusus kedua alamat ini tidak digunakan). Jumlah
jangkauan diatas mampu membentuk 2.097.152 buah jaringan, dimana setiap
jaringan dapat menampung hingga 254 host. Jumlah host disini lebih kecil
jika dibandingkan dengan kelas A dan kelas B hanya saja jaringan yang
dibentuk dapat lebih besar dari kedua kelas tersebut.
5. Konsep Subnetting
Subnet mask merupakan sebuah teknik khusus untuk memecah atau
membagi jaringan komputer sehingga menjadi subnetwork-subnetwork
dengan ukuran yang lebih kecil. Kegiatan pemecahan ini dinamakan
Subnetting dan hanya bisa dilakukan terhadap IP Address yang terdiri dari
kelas A, B dan C saja. Dengan teknik Subnetting, maka suatu network dapat
menciptakan beberapa network tambahan, tetapi hal itu bisa mengurangi
jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.
Subnetting ini dilakukan bukan tanpa sebab yang jelas, tetapi juga
memiliki tujuan yang penting. Salah satu tujuannya adalah untuk
mengefisienkan alokasi alamat IP Address dalam sebuah jaringan komputer
supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP address. Selanjutnya adalah
Untuk mengatasi masalah perbedaan perangkat keras (hardware) dan media
fisik yang digunakan suatu jaringan, karena router IP hanya dapat
5.1 Subnetting
Subnet awalnya dirancang untuk mengatasi kekurangan alamat IP
melalui Internet. Teknik ini bisa memecah network terlalu besar dan ribet
menjadi network kecil-kecil dengan nama baru yang lebih mudah diatur.
Subnetting ini sayangnya tidak bisa asal digunakan. Subnetting hanya cocok
untuk dilakukan pada IP Address kelas tertentu. Pengertian Subnetting adalah
strategi yang digunakan untuk memisahkan satu jaringan fisik menjadi lebih
dari satu sub-jaringan logis yang lebih kecil (subnet). Alamat IP mencakup
segmen jaringan dan segmen host.
Subnet dirancang dengan menerima bit dari bagian host alamat IP dan
menggunakan bit-bit ini untuk menetapkan sejumlah sub-jaringan yang lebih
kecil di dalam jaringan asli. Teknik Subnetting membuat skala jaringan lebih
luas dan tidak dibatasi oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B dan C yang
sudah di atur. Dengan Subnetting, maka kita bisa membuat network dengan
batasan host yang lebih realistis kebutuhan Subnetting menyediakan cara
yang lebih fleksibel untuk menentukan bagian mana dari sebuah 32 bit IP
address yang mewakili network ID dan bagian mana yang mewakili host ID.
Dengan kelas-kelas IP address standar, hanya 3 kemungkinan network ID
yang tersedia : 8 bit untuk kelas A, 16 bit untuk kelas B dan 24 bit untuk
kelas C.
host dari IP address menjadi subnet dan host address jika subnetwork
tambahan diperlukan. Akibatnya, ini menutupi IP address dan membagi IP
address menjadi network address dan host address.
- Fungsi Subnetting
Salah satu fungsi Subnetting adalah dapat membantu meningkatkan
kinerja dan keamanan jaringan. Saatnya mempertimbangkan Subnetting
jaringan Anda. Meskipun Subnetting mengambil beberapa perencanaan dan
dapat memakan waktu, itu sepadan dengan usaha. Berikut adalah beberapa
manfaat dan fungsi dari Subnetting yang harus Anda pertimbangkan.
Mengefisienkan Alamat IP
Penghematan alamat IP mengalokasikan IP address yang terbatas agar
lebih efisien. Jika internet terbatas oleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C,
tiap network akan memiliki 254, 65.000,atau 16 juta IP address untuk host
devicenya. Walaupun terdapat banyak network dengan jumlah host lebih dari
254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau dibilang ada) yang
memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki
lebih dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin akan
menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan IP address.
informasi apa pun yang tidak perlu diarahkan atau dipindahkan ke subnet
lain. Karena jumlah lalu lintas dalam setiap subnet berkurang, kecepatan
setiap subnet meningkat, yang memudahkan kemacetan jaringan.
mengendalikan arus lalu lintas antara subnet. Melakukan hal ini akan
meningkatkan kecepatan dan kinerja jaringan Anda.
- Tujuan Subnetting
Selain fungsi terdapat juga tujuan adanya Subnetting ini. Hadirnya
teknik Subnetting ini tentunya sangat memudahkan seorang administrator
jaringan untuk membuat dan mengamankan jaringan. Seperti yang sudah
dijelaskan diatas bahwa salah satu manfaat dari Subnetting adalah
meningkatkan keamanan jaringan. Untuk mengetahui apa saja tujuan
Subnetting berikut ini adalah penjelasannya :
Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
5.3 VLSM
VLSM (Variable Length Subnet Masking) adalah sebuah konsep
dalam jaringan komputer yang memungkinkan penggunaan subnet mask
dengan panjang yang bervariasi untuk mengoptimalkan penggunaan alamat
Praktikum Jaringan Komputer 2023 18
Modul 1. Instalasi Jaringan dan Logikal Subnet
Fungsi kabel UTP yaitu dapat digunakan sebagai kabel untuk jaringan
Local Area Network (LAN) pada sistem network/jaringan komputer, dan
umumnya kabel UTP memiliki impedansi kurang lebih 100 ohm, dan juga
dibagi menjadi kedalam beberapa kategori berdasarkan kemampuannya
sebagai penghantar data.
CAT 1 – Kabel UTP Category 1 [Cat1] adalah jenis kabel UTP dengan
kualitas transmisi yang terendah, didesain untuk mendukung komunikasi
suara analog saja.
CAT 2 – Kabel UTP Category 2 [Cat2] adalah jenis kabel UTP memiliki
kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Cat1,
jenis atau kategori ini didesain untuk mendukung komunikasi data dan juga
suara digital. Kabel ini bisa mentransmisikan data sampai 4 megabit/detik.
CAT 3 – Kabel UTP Category 3 [Cat3] adalah kabel UTP dengan kualitas
transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2, jenis
atau kategori ini didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara pada
kecepatan hingga 10 megabit per detik.
CAT 4 – Kabel UTP Category 4 [Cat4] adalah suatu jenis kabel UTP dengan
kualitas transmisi yang jauh lebih lebih baik jika dibandingkan dengan kabel
UTP Category 3 (Cat3) atau sebelumnya, didesain untuk mendukung
komunikasi data dan juga suara sampai kecepatan 16 megabit/detik.
CAT 5 – Kabel UTP Category 5 [Cat5] adalah suatu jenis kabel UTP dengan
kualitas transmisi yang lebih baik jika dibandingkan dengan kabel UTP
Category 4 (Cat4) atau yang sebelumnya, didesain untuk mendukung
komunikasi data dan komunikasi suara pada kecepatan sampai 100
megabit/detik.
CAT 6 – Kabel UTP Category 6 [Cat6] adalah jenis standar kabel UTP
dengan sertifikasi resmi paling tinggi.
CAT 7 – Kabel UTP Category 7 [Cat7] adalah jenis kabel premium yang
sangat cocok sekali sebagai media yang high traffic berbagai macam aplikasi
Praktikum Jaringan Komputer 2023 21
Modul 1. Instalasi Jaringan dan Logikal Subnet
C.6 Wireshark
C.7 CISCO
Cisco adalah peralatan yang digunakan untuk jaringan ke area luas atau
dikenal dengan Wide Area Network (WAN). Cisco router menjadi alat yang
membantu informasi agar bisa diteruskan ke banyak alamat berjauhan serta
jaringan komputer lain. Tujuannya adalah bisa meneruskan paket dari antar
jaringan LAN. Terdapat tabel dan protokol routing yang fungsinya mengatur
lalu lintas data. Nantinya paket data akan diperiksa terlebih dahulu saat tiba di
router baru diteruskan ke alamat tujuan.
D. JOBSHEET
ANALISA
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa letak perbedaan antara kabel UTP cross dan straight adalah terdapat pada
urutan warna kabel yang dimasukkan pada konektor RJ45. Urutan warna kabel itu ada 2 tipe, yang pertama ada tipe A yaitu
Putih Hijau(PH) - Hijau(H) - Putih Orange(PO) - Biru(B) - Putih Biru(PB) - Orange(O) - Putih Coklat(PC) – Coklat(C) dan
yang kedua ada tipe B yaitu Putih Orange(PO) – Orange(O) – Putih Hijau(PH) – Biru(B) – Putih Biru(PB) – Hijau(H) – Putih
Coklat(PC) – Coklat(C). Kabel cross disusun menggunakan urutan warna kabel dengan menggunakan kedua tipe kabel. Jadi,
disetiap ujung kabel atau disetiap konektor RJ45nya menggunakan urutan warna kabel yang berbeda. Diujung 1 menggunakan
urutan kebel tipe A dan di satunya lagi menggunakan urutan kabel tipe B. sedangkan untuk yang straight kedua ujung atau
kedua konektor menggunakan urutan warna yang sama atau menggunakan tipe yang sama misalnya kedua ujung kabel
menggunakan urutan kabel atau tipe B. Selain terletak pada urutan warna kabel yang digunakan, cross dan straight juga
memiliki perbedaan pada penggunaannya. Cross digunakan untuk menghubungkan jenis perangkat/device yang sama
sedangkan straight digunakan untuk menghubungkan jenis perangkat/device yang berbeda. pada saat pengujian menggunakan
LAN tester, apabila semua kabel sudah terpasang atau masuk dengan benar pada konektor RJ45 maka semua lampu pada LAN
tester akan menyala (1-8) secara berurutan sedangkan apabila masih ada yang salah lampu pada LAN tester tidak akan menyala
sesuai dengan urutan kabel yang tidak terpasang dengan benar. Urutan lampu yang menyala pada LAN tester apabila kita
menggunakan kabel cross adalah 1-3, 2-6, 3-1, 4-4, 5-5, 6-2, 7-7, 8-8 sedangkan apabila menggunakan kabel straight urutan
lampu yang menyala adalah 1-1, 2-2, 3-3, 4-4, 5-5, 6-6, 7-7, 8-8. Warna kabel memiliki fungsi yang berbeda-beda yaitu kabel
berwarna Orange(O) berfungsi sebagai media penghantar paket data. Kabel berwarna Putih-Orange(PO) berfungsi sebagai
media penghantar paket data. Kabel berwarna Hijau(H) berfungsi sebagai media penghantar paket data. Kabel berwarna Putih-
Hijau(PH) berfungsi sebagai media penghantar paket data. Kabel berwarna Biru(B) berfungsi sebagai media penghantar paket
suara. Kabel berwarna Putih-Biru(PB) berfungsi sebagai media penghantar paket suara. Kabel berwarna Cokelat(C) berfungsi
untuk menghantarkan tegangan DC. Kabel berwarna Putih-Cokelat(PC) berfungsi untuk menghantarkan tegangan DC.
2 Mengkoneksika Koneksikanlah 2
n 2 buah buah computer
computer menggunakan
menggunakan kombinasi kabel
kabel straight cross yang telah
(UTP) dibuat
ANALISA
Berdasakan gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat 2 buah laptop yang dihubungkan dengan 1 buah kabel LAN yang
dimana kabel tersebut adalah kabel cross yang kedua ujungnya menggunakan urutan warna kabel yang sama atau
menggunakan kabel dengan tipe yang sama yaitu kabel dengan tipe B ( Putih Orange(PO) – Orange(O) – Putih Hijau(PH) –
Biru(B) – Putih Biru(PB) – Hijau(H) – Putih Coklat(PC) – Coklat(C)). . Untuk mengetahui kedua perangkat sudah
terhubung atau belum maka kita perlu masuk ke Control Panel>>Network and Internet>>Network Connections dan
melihat pada bagian ethernet, jika pada ethernet statusnya sudah enabled maka kedua perangkat sudah terhubung,
sebaliknya jika status ethernet masih not connected maka kedua perangkat belum terhubung.
ANALISA
Gambar diatas merupakan gambar langkah untuk mengatur IP Address pada komputer atau laptop pada jaringan LAN. Urutan
langkah-langkah yang harus dilakukan untuk sampai pada tahap seperti pada gambar tersebut adalah Klik kanan icon network
anda -> Pilih “Open Network and Internet Settings” –> Pilih “Network and Sharing Center” –> Pilih “Change adapter
settings”
–> Klik kanan pada “Ethernet” –> Klik “Properties” –> Pilih “Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4)” –> Klik “Properties” –
> Lalu pilih “Use the following IP address”. Selanjutnya kita mengisiskan IP address sesuai dengan yang kita inginkan, pada
gambar diatas IP address yang digunakan adalah 192.168.4.2 pada komputer/laptop 1 dan 192.168.4.3 pada komputer/laptop 2
(IP address kelas C). Kemudian kita hanya perlu mengklik saja dibagian bawahnya atau dibagian subnet masknya karena
bagian ini akan terisi secara otomatis mengikuti IP address yang sudah kita isikan sebelumnya dimana subnet mask pada kedua
IP Address tersebut adalah 255.255.255.0. Adapun tujuan melakukan setting pada IP Address yaitu untuk mengefisienkan
alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address dan meningkatkan security dan
mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.
Dan capture
proses yang
terjadi
menggunakan
wireshark
ANALISA
Berdasarkan hasil testing yang sudah dilakukan diatas dapat dilihat bahwa setelah melakukan testing dengan perintah ping dari
PC A ke PC B, dimana PC A dengan IP address 192.168.4.2 melakukan ping ke PC B dengan IP address dari PC B adalah
192.168.4.3, setelah dilakukan ping maka didapatkan hasil koneksi antara PC A dengan IP address 192.168.4.1 dan PC B
dengan IP address 192.168.4.2 terhubung dengan baik dan pada layar hasil ping berhasil apabila paket yang dikirim dan
diterima memiliki jumlah yang sama dan tidak ada lose yang terjadi. Adapun info dalam kolom default akan menampilkan
kolom No yaitu jumlah paket dalam file ambil, jumlah ini tidak akan berubah, bahkan jika tampilan filter digunakan, lalu kolom
Time yaitu stempel waktu dari paket, format penyajian stempel waktu ini dapat berubah, selanjutnya pada kolom Source yaitu
alamat dimana paket ini datang, selanjutnya pada kolom Destination yaitu alamat dimana paket berada, kemudian pada kolom
protocol yaitu menampilkan nama protokol dalam versi pendek dan yang terakhir kolom Info yang berupa informasi tambahan
ANALISA
Berdasarkan gambar diatas dapat kita lihat bahwa sharing file sudah berhasil dilakukan. Langkah yang harus ditempuh untuk
melakukan hal tersebut adalah pertama-tama komputer 1 dan 2 harus terhubung satu sama lain terlebih dahulu. Kemudian
dilakukan sharing file dengan cara, mengatur pada control panel dan masuk pada menu network dan internet lalu setting di
bagian network and sharing center agar dapat berbagi file, setelah itu menonaktifkan windows firewall terlebih dahulu agar
diizinkan untuk sharing file, kemudian apabila sudah mengkonfigurasikan semuanya maka bisa memulai sharing file dengan
cara klik kanan pada folder yang dipilih -> lalu “Give to Access” -> lalu pilih “Spesififc People” -> pilih tanda panah kebawah
-> lalu pilih “Everyone” -> kemudian pilih “Read/Write” -> lalu “Share” -> dan kemudian Done. Selanjutnya pada saat
sharing
Praktikum Jaringan Komputer 2023 33
Modul 1. Instalasi Jaringan dan Logikal Subnet
file menggunakan aplikasi wireshark kita dapat melihat aktivitas atau cara proses data yang di kirim dari komputer pengirim
dan komputer di penerima.pada aplikasi ini terdapat beberapa menu yang memiliki fungsi masing seperti: Menu (bisa
bernavigasi antar menu – menu yang tersedia di wireshark), Display filter (sebuah kolom, kita akan mengisinya dengan sintaks
– sintaks untuk membatasi paket – paket apa saja yang bakalan di tampilkan pada list paket), Daftar paket (di sini akan di
tampilkan paket – paket yang berhasil ditangkap oleh wireshark, berurutan mulai dari paket pertama yang di tangkap, dan
seterusnya), Detail paket (sebuah paket tentunya membawa informasi tertentu yang bisa berbeda – beda antar paketnya, disini
akan di tampilkan dari detail paket yang terpilih pada daftar paket di atasnya), Detail heksa (detail paket yang terpilih akan di
tampilkan dalam bentuk heksa, terkadang akan lebih mudah bagi kita mendapatkan informasi dari bagian ini). Kemudian pada
gambar aplikasi wireshark diatas juga memperlihatkan banyak baris, salah satunya adalah baris berwarna hitam. Baris warna
hitam ini berguna untuk memperlihatkan kinerja dari protokol TCP. Protokol TCP berperan sangat penting dalam proses
pengiriman file pada jaringan yang sudah saling terhubung. Pada baris tersebut terdapat keterangan sumberyang berisi MAC
address dari PC pengirim dan MAC address dari PC penerima yang terdapat pada destination. Baris warna hijau yaitu HTTP
berguna untuk pengambilan sumber daya yang telah saling terhubung jika file berhasil dikirim maka file akan muncul pada
folder laptop yang dituju.
6 Konfigurasi Membuat
jaringan konfigurasi
jaringan dengan 1
switch dan 5
komputer
menggunakan
cisco paket
tracer
ANALISA
Pada gambar diatas, dapat kita liat ada bahwa ada 5 PC yang tersambung dengan 1 buah switch. Pada setiap perangkat(PC)
tersebut dihubungkan dengan switch menggunakan kabel Straight Through. Kabel Straight Through digunakan untuk
menghubungkan PC dan switch karena PC dan switch merupakan perangkat yang beda jenisnya. Selanjutnya pada saat
konfigurasi IP Address, IP Address yang digunakan adalah IP kelas C, mulai dari PC 0 sampai dengan PC 4 IP address yang
digunakan berurutan yaitu 192.168.4.1, 192.168.4.2, 192.168.4.3, 192.168.4.4, 192.168.4.5, dengan sebnet mask
255.255.255.0. Kemudian pada gambar diatas juga terdapat gambar command line atau tempat melakukan ping/pengecekan
apakah jaringan yang sudah kita buat terubung 1 sama lain atau tidak. Dimana pengecekan dilakukan pada PC 1 yang
kemudian dari PC 1 ini dilakukan ping pada IP address PC yang lain. Apabila tampilannya menunjukan packet send telah
terkirim dan memiliki lose 0 sudah seperti gambar diatas berarti PC sudah berhasil terhubung. Dan jika tidak terhubung maka
hasil pingnya tidak akan keluar dan akan menampilkan pesan request time out.
E. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2023). Laporan Praktikum Jaringan Komputer. Laboratorium Jaringan dan Komputer.
Jurusan Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Mataram.
Kukuh, A,S. (2016). Konfigurasi dan Analisis Performasi Routing OSPF pada Jaringan LAN dengan
Simulator Cisco Packet Tracer versi 6.2. Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. Jakarta.
Kurniawan, A. (2012). Network Forensic. Yogyakarta: Andi Offset.
Latif, M.H., (2007). Ilmu Komputer. Politeknik Negeri Semarang. Semarang.
Warnilah, A.i., dan Simpony, B.K., (2019). Jaringan Komputer Switch-Router-Cisco.
Universitas Bina Sarana Informatika. Tasikmalaya.