InTekUC

USER MANUAL

InTekUC with InTek UC-503Y and Moxa DA-681 & Moxa UC-8410
A . File Firmware, Lisensi & Konfigurasi

File – file yang diperlukan didalam gateway supaya bisa jalan sesuai dengan device yang digunakan
adalah sebagai berikut :
- intekcon
- intekuc.lic
- runintekcon.sh
- intekcon.cfg
- Database Uplink ( contoh : Uplink_IEC104_Multi.db)
- Database Downlink (contoh : downlink_Rec_Lbs.db)

# File Tambahan
- updatetime.sh
1. File intekcon
File ini adalah file aplikasi (firmware) untuk semua aplikasi InTekUC / Gateway, file ini yang
merupakan inti proses dari gateway, Jangan sekali-sekali dihapus. (sifatnya adalah executable di
parameter filenya ‘rwxr-xr-x’ , x = artinya executable )

2. File intekuc.lic
File ini adalah diisi kode lisensi / serial number yang dibuat oleh PT. Integra Teknik Asia, jangan
dihapus dan setiap hardaware beda. Lisensi ini sudah mencakup semua protokol disupport oleh
InTekUC.

3. runintekcon.sh
Ini adalah file ikutan aplikasi, untuk menjaga aplikasi tetap running

4. updatetime.sh
Ini adalah file ikutan aplikasi, untuk periodik periodic NTP Server, jika jaringan mendukung

5. downlink.db
file ini adalah file konfigurasi database untuk komunikasi kea rah RTU-nya/downlink, jumlah file
database ini sesuai dengan jenis device/protokol yang akan dikomunikasikan

6. uplink.db
file ini adalah file konfigurasi database untuk komunikasi kearah uplink/Master SCADA,jumlah file
databsenya sesuai dengan jumlah device slave yang dikonfigurasi.

7. File intekcon.cfg
File ini terdiri dari konfigurasi umum, port komunikasi,konfigurasi seril, link database uplink, dan
link database downlink dsb.
A. Port
Di bagian port ini ada 4 tipe :
o Port Serial Async

Port serial Async adalah port serial yang mana model koneksi koneksinya adalah
asinkron, berlaku sebagai master atau slave
o Port TCP Client

Port TCP Client adaah port yang digunakan untuk protocol via Ethernet (LAN), dan
berlaku sebagai Master.
o Port TCP Server

Port TCP Client adaah port yang digunakan untuk protocol via Ethernet (LAN), dan
berlaku sebagai Slave
o Port Serial Sync

Port serial Sync adalah port serial yang mana model koneksi koneksinya adalah
sinkron, berlaku sebagai master atau slave

I. Serial Async
#ASYNC:
PORTTYPE,PORTID,NAME,SPEED,DATA,PAR,STOP,FLOW,PREKEY,POSKEY,STIME,RTIME,MODE

- PORTTYPE : Port type (0: SERIAL_ASYNC)

- PORTID : Port identifier (0-255) must be unique and consequtive
- NAME : Device name (COM1,COM2,/dev/ttya, etc.)
- SPEED : Device baud rate (300,600,1200,4800,9600,19200, ..etc.)
- DATA : Data length (8 or 7)
- PAR : Parity (N=None, O=Odd, E=Even)
- STOP : Stop bits data (1;1.5 and 2)
- FLOW : Flow control (0=NONE; 1=RTS_Permanent; 2=RTS+Timeout; 3=RTS+CTS)
Flow = Flow + 64, Low RTS = 128
- PREKEY : Delay time before transmit the message after RTS high
- POSKEY : Delay time before set RTS to low after the last character transmitted
- MODE : 0, 1, 2, 3 (RS-232,RS-485 2W,RS-422,RS-485 4W)

II. Serial Sync

#SYNC:
PORTTYPE,PORTID,NAME,SPEED,DATA,PREFIXLEN,POSTFIXLEN,FLOW,RXBUFLEN,RESERVED,ST
IME, RTIME,MODE

- PORTTYPE : Port type (4: SERIAL_SYNC)

- PORTID : Port identifier (0-255) must be unique and consequtive
- NAME : Device name (COM1,COM2,/dev/ttya, etc.)
- SPEED : Device baud rate (110,200,300,600,1200,4800,9600,19200, ..etc.)
- DATA : Data length always 8
- PREFIXLEN : Synchro Word Prefix Length before command / Block Length
- POSTFIXLEN : Synchro Word Postfix Length after command
- FLOW : Flow control (0=NONE; 1=RTS_CTS)
- RXBUFLEN : Receive Buffer Length
- RESERVED : Reserved
- STIME,RTIME : NOT USED
- MODE : 0=SYNC, 1=ASYNC, 2=BLOCK, 3=ASYNC&BLOCK

III. TCP CLIENT

 # TCP : PORTTYPE,PORTID,NAME,MYIP,PEERIP,MYPORT,PEERPORT
- PORTTYPE : Port type (1: TCP_CLIENT)
- PORTID : Port identifier (0-255) must be unique and consequtive
- NAME : Port name (IEC104, DNP3_i, etc...)
- MYIP : Local IP# (0 or xxx.xxx.xxx.xxx)
- PEERIP : Remote IP# (0 or xxx.xxx.xxx.xxx)
- MYPORT : Local Port [0 - 65535]
- PEERPORT : Remote Port [0 - 65535]

IV. TCP SERVER

# TCP : PORTTYPE,PORTID,NAME,MYIP,PEERIP,MYPORT,PEERPORT
- PORTTYPE : Port type (1: TCP_SERVER)
- PORTID : Port identifier (0-255) must be unique and consequtive
- NAME : Port name (IEC104, DNP3_i, etc...)
- MYIP : Local IP# (0 or xxx.xxx.xxx.xxx)
- PEERIP : Remote IP# (0 or xxx.xxx.xxx.xxx)
- MYPORT : Local Port [0 - 65535]
- PEERPORT : Remote Port [0 - 65535]

B. Channel

#CHAID,PORTID1,PORTID2
- CHAID : Channel identifier (0-255) must be unique and consequtive
Index untuk kanal/Link komunikasi dan harus unik, tidak boleh ada yang
sama.
- PORTID1 : Port ID from above
Port utama komunikasi
- PORTID2 : Port ID from above, or -1 if no redundant port assigned
Port redundant/cadangan jika memang diset ada cadangannya, jika tdk
ada diset -1.

C. General

- DBROOTPATH: Folder file Konfigurasi

(folder default aplikasi adalah DBROOTPATH : /home/INTEKCON)
Untuk menunjukkan folder tempat file konfigurasi yang akan dibaca oleh aplikasi

- FILELOGGER: folder log, jumlah bari per file log, jumlah file
( contoh FILELOGGER : /home/INTEKCON/LOG/COMMLOG, 20000, 100 )
Untuk menyimpan log komunikasi

- LOGGERPATH: folder tempat log disimpan

(contoh : LOGGERPATH: /home/logs )
Untuk menyimpan file log disturbance atau event log untuk device dengan request khusus
(TEMPLATE)

- IMLOGGER: logger_filename, max_line_perlogfile, max_logfile

(contoh : IMLOGGER: /home/logs/gprsModem.csv, 200, 10 )
Untuk menyimpan file log status komunikasi remote GPRS

- TMDEADBAND: Nilai general untuk deadband TM semua device parameter

(contoh : TMDEADBAND: 0.001 )
- TSYNCDEVID : Device ID yang menjadi referensi untuk sikronisasi time, selalu di protokol
Slave
( Contoh TSYNCDEVID: 200 )

- TIMEZONE : pengaturan time zone (untuk Indonesia GMT-7)

(Contoh TIMEZONE: GMT-7) , tetap digabung dengan localtime di aplikasi Moxa
D. Device

# DEVTYPE,DEVID,NAME,CHAID,RTUID,TXRETRY,RXTOUT,MINTATIME,OPTION,DBFILE:[PROTOSP]
- DEVTYPE
Field ini adalah tipe device yang pada umumnya relasinya adalah jenis protokol, kecuali
yang sudah dalam model template, beda template beda kode devicenya juga. Daftarnya
sudah ada dalam aplikasi, berikut daftar tipe device dengan protokol yang umum
digunakan.
33536 = 60870-5-101 Generic
34048 = 60870-5-103 Generic
33280 = 60870-5-104 Generic
35329 = 60870-5-104 GPRS
34304 = DNP3 generic
32768 = Modbus Generic
34306 = DNP 3.0_DAE-DTU
768 = Slave 101
512 = Slave 104
1536 = slave DNP 3.0
256 = slave HNZ
255 = Slave Modbus_TCP

- DEVID
Field ini adalah index dari device yang mana harus unik, tidak bole sama. Ini nanti
digunakan untuk internal ID dalam mapping database. (Nilainya 1- 9999)
- NAME
Field ini hanya deskripsi atau teks yang menjadi keterangan RTU tersebut, bisa lokasi, no
urut id, atau no feeder. Isinya dalah teks dan diisi secukupnya.

- CHAID
File ini diisi dari index daftar kanal/link yang telah dikonfigurasi diatas, jadi field ini yang
menentukan RTU tersebut di Polling melalui kanal/link/port yang mana.

- RTUID
Field ini diisi ID RTU tersebut, Jika berlaku sebagai Master jadi ini berdasarkan konfigurasi
dari RTU yang akan berkomunikasi. Jika berlaku sebagai Slave maka ID tersebut yang akan
menjadi ID RTU di Master SCADA.

- TXRETRY
Field ini diisi konfigurasi yang diinginkan berapa kali retry/percobaan panggil kembali jika
polling awal gagal, nilai yang umur diisi adalah 1 - 5.

- RXTOUT
Field untuk konfigurasi durasi masa tunggu reply/jawaban dari RTU sebelum diset jadi
gagal komunikasi untuk melakukan retry atau RTU jadi status OUTOFPOLL. Besarannya
bisa ditentukan oleh besar frame/jumlah point dan delay komunikasi. Satuan (mili
second).

- MINTATIME
Field untuk konfigurasi durasi masa jeda/antara polling. Besarannya tergantung
kemampuan RTU mnimal pollingnya berapa, umumnya bisa diatas 500 ms, ada juga yang
bisa lebih cepat dari itu dari dibatasi lagi oleh jalur komunikasinya. Satuan (mili second).

- OPTION
Field ini adalah merupakan Opsi tambahan untuk perlakuan tambahan untuk setiap jenis
protokol. Jadi ini opsi yang diberikan untuk kondisi RTU yang kadang tidak seperti
umumnya.
Daftar Option bedasarkan protokol akan diberikan di lampiran.

- DBFILE
Field ini adalah nama file database yang sdh dikonfigurasi untuk RTU yang telah dibuat.
Untuk field ini satu file bisa digunakan bersama untuk tipe RTU yang sama dengan
perlakuan yang sama (semi template), tapi tidak berlakukan jika dia untuk database slave.
(slave harus tetap dipisah databasenya).

- PROTOSP
Ini adalah field yang berisi parameter yang spesifik protokol, jadi setiap protokol isi
filednya berbeda sesuai kebutuhan protokolnya.
Daftar parameter bedasarkan protokol akan diberikan di lampiran.
OPTION
# IEC 60870-5-101 – Master
o 0 = No Option
o 1 = Poll Link Status
o 2 = Swap Byte
o 4 = Swap Word
o 8 = Enable Time Synchronization
o 16 = Use Short ACK
o 32 = Measured Normalised as Integer
o 128 = RSVCTLBITON
o 256 = Drop Echo Message
o 512 = Using Select Before Execute (SBO)
o 32768 = Respond Message ‘A6’ as Positive ACK

# IEC 60870-5-103 - Master

0 = No Option
o 1 = Zero Based Offset
o 2 = Swap Byte
o 4 = Swap Word
o 8 = Enable Auto Reset

# IEC 60870-5-104 - Master

o 0 = No Option

# DNP 3.0 - Master

o 0 = No Option
o 1 = Zero Based Offset
o 2 = Swap Byte
o 4 = Swap Word
o 8 = Skip Link Check
o 16 = USEAPPACK
o 32 = Skip Link ACK
o 64 = Enable Time Synchronization
o 128 = Have Control Trigger Sequence
o 256 = Only Poll Class ‘0’
o 512 = Poll Analog Input
# Modbus - Master

o 0 = No Option
o 1 = Zero Based IOA
o 2 = Swap Byte
o 4 = Swap Word
o 8 = Have Startup Task
o 65280 = Sub Device Option Mask

# IEC 60870-5-104 – Master GPRS

o 0 = No Option
o 1 = GFD Auto Reset

# IEC 60870-5-104 – Slave

o 0 = No Option
o 8 = MEA as 16-bit signed integer
o 16 = Using 2 Bytes IOA
o 32 = Blank GC Reply
o 64 = Set Invalid Value as ‘3’
o 128 = Set timestamp (week day) to ‘0’
o 256 = GC Command will Unlock
o 512 = Always Respon GC
o 1024 = Igneore GC If device not ready
o 2048 = Enable Multiple Master
o 65536 = Using Drop New Connection
o 131072 = Enable GFD Reset
# IEC 60870-5-101 - Slave
o 0 = No Option
o 16 = Using 7 bytes timestamp
o 32 = Measured normalized as integer

# DNP3.0 - Slave
o 0 = No Option
o 16 = Enable Link Confirm
o 32 = Enable Application Confirm
o 64 = Enable TimeSync
o 128 = Disable Reset Link Require

# ModbusTCP - Slave
o 0 = No Option
o
# HNZ - Slave
o 0 = No Option
# MODBUS - MASTER
o PROTOSP1 = SG_PER , Periode Scan Group / periode antar polling
o PROTOSP2 = MAX_DI , Jumlah maksimal point DI/Status dalam satu kali SG
o PROTOSP3 = MAX_DO , Jumlah maksimal point DO/Coil dalam satu kali SG
o PROTOSP4 = MAX_AI , Jumlah maksimal point AI/Analog Input dalam satu kali SG
o PROTOSP5 = MAX_AO , maksimal point AO/Analog Output dalam satu kali SG

# MODBUS - MASTER
o PROTOSP1 = CTLTO , Control Timeout
o PROTOSP2 = MAX_DI , Jumlah maksimal point DI/Status dalam satu kali SG

# IEC 60870-5-104 - MASTER

o PROTOSP1 = CTLTO , Control Timeout
o PROTOSP2 = Base Year
o PROTOSP3 = Periodik GI

# IEC 60870-5-101 - MASTER

o PROTOSP1 = COT Size
o PROTOSP2 = CAASDU Size
o PROTOSP3 = IOA Size
o PROTOSP4 = Link Address Size
o PROTOSP5 = Periodik Time Sync
o PROTOSP6 = Skip If Fail (second)  Update 2013 (30 Jan 2013)

# DNP 3.0 - MASTER

o PROTOSP1 = Master Address
o PROTOSP2 = USELINKACK
o PROTOSP3 = USEAPPACK

# IEC 60870-5-103 - MASTER

o PROTOSP1 = SGPeriode
o PROTOSP2 = GCPeriode
o PROTOSP3 = Reserv
o PROTOSP4 = Reserv
o PROTOSP5 = Periodik Time Sync
# IEC 60870-5-101 - SLAVE
o PROTOSP1 = COT Size
o PROTOSP2 = CAASDU Size
o PROTOSP3 = IOA Size
o PROTOSP4 = Link Address Size
o PROTOSP5 = Periodik Time Sync (Not Used)
o PROTOSP6 = Base Year

# IEC 60870-5-104 - SLAVE

o PROTOSP1 = CTLTO , Control Timeout
o PROTOSP2 = Base Year
o PROTOSP3 = Periodik GI

# DNP 3.0 - Slave

o PROTOSP1 = Master Address
o PROTOSP2 = USELINKACK
o PROTOSP3 = USEAPPACK