Praktek Pengawatan dan teknologi PCB-1 merupakan praktek dasar tentang cara
membuat rancangan (desain) rangkaian elektronika dasar dan perakitannya pada
papan PCB (printed circuit board).
2.2. Keselamatan Umum
Hal utama yang harus diperhatikan dalam melakukan latihan-latihan di Bengkel
Pengawatan dan Teknologi PCB adalah keselamatan umum pada saat melakukan
kerja. Keselamatan umum tidak hanya menjadi tanggung jawab instruktur saja,
tetapi juga merupakan tanggung jawab mahasiswa selaku praktikan. Jadi,
keselamatan umum adalah tanggung jawab bersama.
Setiap mahasiswa yang melakukan praktek dituntut untuk selalu berhati-hati dan
tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Mahasiswa yang praktek harus dalam
kondisi siap dan sehat. Mahasiswa juga harus mengenakan pakaian khusus
1
selama praktek. Hal-hal tersebut harus diperhatikan untuk menghindari
kecelakaan yang tidak diinginkan.
Mistar baja
b. Obeng
Obeng berfungsi untuk memasang atau melepaskan baut. Obeng yang tersedia
ada dua macam yaitu obeng minus dan obeng plus.
3
d. Palu
Palu atau hammer digunakan untuk memukul baut atau paku yang akan dipasang
pada papan kerja.
e. Pinset
Pinset digunakan untuk menjepit komponen-komponen elektronik. Dapat juga
digunakan untuk mengambil baut yang jatuh di tempat yang sangat sempit.
f. Solder
Solder digunakan untuk melekatkan komponen-komponen elektronika dengan
bantuan timah.
g. Landasan solder
Merupakan landasan atau sandaran solder yang dipakai saat solder dalam
keadaan panas.
h. Penyedot timah
Penyedot timah digunakan untuk mengambil timah yang berlebihan di PCB.
i. Multimeter
Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur arus, tegangan dan hambatan
listrik. Alat ini sering juga disebut AVO-meter.
4
I.3. Pertanyaan
1. Gambarkan struktur organisasi Bengkel Elektronika !
2. Jelaskan tujuan praktek pengawatan dan teknologi PCB-1 !
I.4. Jawaban
1. Struktur Organisasi Bengkel Elektronika
Kepala Bengkel
Abdurrahman, S.T.,M.Kom
Teknisi Teknisi
Asmuni Suhardi
Instruktur Instruktur
Yeni Irdayanti, S.T.,M.Kom Yudi Wijanarko, S.T, M.T
Mahasiswa Mahasiswa
I.5. Evaluasi
1. Jelaskan perbedaan tang jepit dan tang potong, obeng plus dan obeng minus !
2. Jelaskan langkah-langkah pengukuran arus, tegangan dan hambatan listrik
menggunakan multimeter !
5
I.6. Jawaban
1. tang jepit adalah tang yang berfungsi untuk menjepit atau membengkokkan elemen
kawat. Sedangkan tang potong adalah tang yang berfungsi untuk memotong kawat atau
kabel.
Obeng plus adalah obeng yang berfungsi untuk melepas atau mengencangkan baut atau
skrup yang berbentuk seperti kembang. Sedangkan obeng minus adalah obeng yang
berfungsi untuk membuka baut yang berbentuk min dan digunakan juga untuk
mencongkel sesuatu yang sulit dibuka karena bentuknya yang pipih.
- Mengukur tegangan DC
6
Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang
akan dicek, probe warna merah pada posisi (+) dan probe warna
hitam pada titik (-) tidak boleh terbalik.
Baca hasil ukur pada multimeter.
- Mengukur tegangan AC
Putar saklar jangkah pada posisi OHM (misalnya x1, x10 atau x1k) , kemudian
kalibrasi dengan cara ujung kabel penyidik merah dan hitam disentuhkan dan
lakukan zero seting (jarum menunjuk pada angka nol) dengan cara putar sekrup
tombol nol dan putar pula tombol kontrol nol.
Cara mengukur Resistor bisa anda lihat pada gambar diatas. Hasil pengukuran,
misalnya apabila jarum penunjuk menunjuk pada angka 4,5 ohm, sedang saklar
jangkah kita posisikan pada x10 maka hasil pengukurannya adalah 4,5 x10 = 45
Ohm, jadi resistor yang kita ukur mempunyai hambatan 45 Ohm.
7
BAB II
MENYOLDER DAN MEMPERTIN KAWAT EMAIL
II.1. Tujuan
Setelah latihan mempertin pada kawat email mahasiswa dapat :
1. Berlatih menggunakan alat-alat yang umum digunakan dalam
praktek pengawatan.
2. Mempertin kawat email dengan baik dan benar.
3. Membandingkan hasil pertin pada berbagai jenis kawat.
8
II.3. Daftar Alat
No. Nama Alat Spesifikasi Jumlah
1. Solder 30 watt/220 volt 1 buah
2. Tang potong 1 buah
3. Tang lancip 1 buah
4. Cutter 1 buah
5. Pinset 1 buah
6. Mistar baja 1 buah
7. Landasan solder 1 buah
II.5. Gambar
Panjang Kawat Tembaga 80 mm
10
II.8. Pertanyaan
a. Jelaskan tujuan mempertin !
b. Jelaskan kegunaan lotfet saat penyolderan !
II.9. Jawaban
a. Mempertin adalah proses untuk melapisi suatu logam dengan menggunakan
timah yang dipanaskan dengan menggunakan solder yang telah dipanaskan.
Tujuan mempertin adalah untuk melapisi bagian suatu logam agar logam tersebut
tidak mudah berkarat dan terlihat mengkilat.
b. Kegunaan lotfet pada saat penyolderan yaitu untuk memudahkan timah yang
akan melapisi suatu logam tersebut agar timah itu mudah menempel dengan
logam yang akan dilapisi tersebut dan juga untuk merapikan pada saat proses
pemertinan.
II.10. Evaluasi
a. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang dikupas,dikerik dan tidak dikupas!
b. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang diberi lotfet dan yang tidak diberi
lotfet !
c. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang menggunakan timah RH 60/40 dan
RH 40/60 !
II.11. Jawaban
a. – hasil solderan kawat yang dikupas yaitu timahnya lengket sedikit dan hasilnya
juga kurang bagus
- Hasil solderan kawat yang dikerik yaitu timahnya lengket dan hasilnya
sedikit lebih baik daripada dikupas
- Hasil solderan kawat yang tidak dikupas yaitu timahnya tidak lengket atau
menempel pada kawatnya
b. - Hasil solderan kawat yang diberi lotfet yaitu hasilnya lebih bagus, timahnya
lebih cepat menempel dan juga hasilnya lebih rapi dibandingkan dengan yang
tidak diberi lotfet
- Hasil solderan kawat yang tidak diberi lotfet yaitu hasilnya kurang bagus,
timahnya sedikit lebih lama menempel dan juga hasilnya kurang rapi
11
c. Hasil solderan menggunakan timah RH 60/40 yaitu mudah mencair pada suhu
188° sehingga hasil solderannya lebih baik dan juga jika ingin menyolder
komponen elektronika gunakanlah timah RH 60/40 karena untuk menghindari
resiko hasil solderannya menjadi hitam/hangus.
Sedangkan hasil solderan menggunakan timah RH 40/60 yaitu mudah mencair
pada suhu 210°. Karena suhunya lebih besar dibandingkan timah RH 60/40 maka
timah jenis RH 40/60 ini mudah sekali menyebabkan hasil solderannya
hangus/hitam. Sehingga jenis ini jarang dipakai dalam menyolder komponen
elektronika.
II.12. Analisa
Analisa job praktek menyolder dan mempertin kawat email ini yaitu kita harus
mengetahui terlebih dahulu bagaimana cara menyolder yang baik dan benar. Menyolder
adalah proses yang dilakukan untuk menyatukan dua buah logam tanpa mencairkan
kedua logam yang disatukan tersebut. Adapun bahan yang digunakan untuk menyatukan
kedua logam tersebut adalah timah. Mempertin adalah proses untuk melapisi suatu
logam dengan menggunakan timah yang dipanaskan dengan menggunakan solder yang
telah dipanaskan. Tujuan mempertin adalah untuk melapisi bagian suatu logam agar
Pada kawat email pertama ,bagian yang hanya dikupas hasilnya timahnya hanya
menempel sedikit dan hasilnya dari pelapisan timah tidak baik, selain itu juga
kawat yang tidak dikupas itu hasilnya tidak ada timah yang menempel.
Pada kawat email kedua, 1/3 bagian yang tidak dikupas itu hasilnya tidak ada
timah yang menempel pada kawat email itu, sedangkan 2/3 bagian dari kawat
email itu yang dikupas dan diamplas hasilnya timahnya menempel namun
12
Pada kawat email ketiga, seluruh bagian kawat emailnya dikerik, diamplas dan
diberi lotfet dan hasilnya yaitu paling baik hal ini dikarenakan sangat bersihnya
bagian kawat tersebut karena telah dikerik, diamplas dan diberi lotfet sehingga
timah dapat dengan mudah melekat pada kawat dan juga pemberian lotfet
kawat tersebut.
Pada kawat email keempat, seluruh bagian kawat tidak dikerik dan tidak juga
diamplas sehingga hasilnya tidak ada timah yang menempel pada kawat tersebut.
II.13. Kesimpulan
1. Ketika setiap melakukan pekerjaan diharapkan agar selalu teliti dan sabar karena
kunci dari hasil pekerjaan yang baik terdapat pada ketelitian dan kesabaran.
2. Kawat terlebih dahulu dikerik dengan bersih agar pada saat penyolderan mudah
3. Dalam melakukan penyolderan kita harus memperhatikan batas panas atau titik
cair timah yang kita gunakan, dan juga kita harus berhati – hati dengan asap
4. Jika mengiginkan hasil yang baik maka kawat tersebut harus dikupas/dikerik lalu
diamplas dan jangan lupa untuk memberi lotfet pada kawat tersebut karena lotfet
13
BAB III
MEMBUAT KUBUS
III.1. TUJUAN
14
III.4. DAFTAR BAHAN
15
III.5.Gambar
16
Gambar 3.5 Hasil Akhir Kubus
17
III.6. KESELAMATAN KERJA
1. Ikuti instruksi dari instruktur
2. Gunakan tang potong dan cutter dengan hati-hati dan teliti
3. Selalu letakkan solder yang dalam keadaan panas pada landasan solder
4. Jangan menghisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung racun!
III.7. LANGKAH KERJA
1. Persiapkanlah semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan letakkan
pada posisi yang benar.
2. Ukur masing-masing kawat email menggunakan mistar baja.
3. Potonglah sesuai ukuran dengan menggunakan tang potong sehingga didapat 12
potong kawat ϕ 1 mm berukuran 100 mm dan 8 potong kawat ϕ 0,4 mm
berukuran 50 mm.
4. Buatlah gulungan dari kawat email ϕ 0,4 mm dengan menggunakan koker sebagai
inti.
5. Usahakan lilitan kawat tegak lurus terhadap inti dan rapat.
6. Kawat yang telah dililit rapi disisihkan dengan baik.
7. Ambil kawat email ϕ 1mm dan kupas ujung-ujungnya sepanjang 10 mm dengan
menggunakan cutter.
8. Pertin kedua ujung kawat yang telas dikupas dengan menggunakan timah.
9. Tekuk ujungkawat tersebut dengan sudut 45° pada arah yang sama.
10. Lakukan hal yang sama untuk semua kawat yang lain.
11. Satukan kawat pada ujung-ujungnya membentuk suatu kubus, dimana setiap
sudut kubus dibentuk oleh 3 tiga kawat dengan arah X Y Z.
12. Masukkan ujunng-ujung kawat tersebut ke dalam lilitan kawat yang telah
dibentuk sebelumnya.
13. Satukan kawat yang telahdipertin dan lilitan tersebut dengan solder.
14. Lakukan penyolderan yang rapi dan kuat untuk setiap sudut kubus.
15. Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan.
16. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
17. Simpan kembali semua peralatan yang ke tempat penyimpanan dalam kondisi
baik.
18. Lakukan pembersihan bengkel.
18
III.8. PERTANYAAN
1. Jelaskan tujuan menyolder!
2. Sebutkan langkah-langkah untuk menghasilkan solderan yang baik!
III.9. JAWABAN
1. Tujuan penyolderan :
-Penyambungan elektrikal
Menghubungkan logam untuk mendapatkan aliran listrik
-Penyambungan mekanikal
Menghubungkan 2 logam,untuk memantapkan posisi kedua bagian
-Efektifitas perlindungan
Mencegah bagian tersebut dari kebocoran atau masuknya air,udara,minyak pada hasil
penyolderan.
Mencegah karat dengan melapisi permukaan logam dengan penyolderan
1. Memanaskan solder
2. Tempelkan ujung solder iron antara kaki komponen dan tembaga pada pcb
(pattern).
Gambar 1
3. Tempelkan ujung kawat timah kekaki komponen sampai mencair secukupnya.
Gambar 2
19
4. Tarik/lepaskan kawat timah
Gambar 3
Gambar 4
III.10. EVALUASI
1. Jelaskan perbedaan menyolder dan mempertin!
2. Jelaskan kegunaan koker (inti) dalam lilitan kawat!
3. Jelaskan kegunaan pembundelan dalam rangkaian-rangkaian!
20
III.11. JAWABAN
1. Menyolder adalah proses yang dilakukan untuk menyatukan dua buah logam
tanpa mencairkan kedua logam yang disatukan tersebut.sedangkan mempertin
adalah proses untuk melapisi suatu logam dengan menggunakan timah yang
dipanaskan dengan menggunakan solder yang telah dipanaskan.
2. Koker digunakan untuk tempat menggulung lilitan kawat kumparan skunder atau
primer.
3. Kegunaan pembundelan dalam rangkaian-rangkaian elektronika yaitu untuk
menghindari kerumitan kabel penghubung,memudahkan dalam troubleshooting,
mengurangi crosstalk dan memudahkan dalam perakitan (assembling)
III.12. Analisa
Dalam latihan membuat kubus ini sama saja dengan latihan sebelumnya sebab pada
latihan sebelumnya hanya menyolder dan mempertin timah terhadap kawat email akan
dapat dibuat kubus sama bidang dengan variasi tertentu. Pertama – tama diperlukan juga
kawat email 12 potongan, masing – masing panjang ukurannya 8 cm. Dan juga kawat
email 0,4 mm yang panjangnya 5 cm. Pertama kita ambil kawat email dengan ukuran 8
cmdan kupas ujung – ujungnya dengan ukuran 7,5 cm.
Sesudah dikupas kemudian dikerik dengan menggunakan cutter dan diampelas
kemudian juga dilapisi dengan timah barulah kemudian ujung kawat email ditekuk
dengan tang, dengan sudut 450 begitu juga halnya pada kawat email yang lainnya.
Kemudian kita satukan kawat pada ujung – ujungnya dan membentuk suatu kubus
dimana setiap sudut kubus dibentuk oleh tiga kawat dan lilit kawat tersebut dengan
kawat email ukuran 0,4 mm yang telah diapisi timah.
Satukanlah kawat tersebut dengan cara melilitkannya lakukanlah penyolderan
dengan rapih agar sudut – sudut kubus tersebut kuat dan tidak goyang atau renggang.
Pada latihan ini pada dasarnya hanya merupakan pengembangan dari latihan
pertama dan ada sedikit penambahan faktor kesulitan dan kreasi yaitu kita harus dapat
menentukan titik tolak dari pengerjaan latihan praktek membuat kubus.
21
III.13. Kesimpulan
Dalam melakukan tugas ini di butuhkan ketelitian serta kesabaran, karena tiap
sudut yang rentan lepas karena permukaan timah yang mudah meleleh apabila terkena
solder. Saat memesang kawat penyanbung, kawat tersebut harus tergulung secara rapih,
dan kuat agar tidak terjadi pergeseran pada tiap-tiap sudut. Penyolderan harus rapi dan
sebaik mungkin agar kawat tidak renggang dan tidak goyang, bila semua solderan
dilakukan dengan baik dan rapi maka akan menghasilkan kubus yang bagus.
22
BAB IV
IV.1. TUJUAN
PCB Matriks adalah PCB yang tembaganya sudah tercetak dalam bentuk
bulatan-bulatan yang telah dilubangi sehingga kaki-kaki komponen dapat
langsung dipasangkan / disolder pada tembaga-tembaga tersebut.
23
IV.3. DAFTAR ALAT
24
IV.5. GAMBAR
1. Siapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan letakkan
pada posisi yang benar
2. Periksa kondisi PCB Matriks
3. Bersihkan permukaan tembaga PCB Matriks, gunakan amplas halus
4. Ukur masing-masing kabel berwarna dan kawat menggunakan mistar baja,
sesuai dengan tabel warna
5. Potonglah sesuai ukuran (lihat gambar 04) dengan menggunakan tang potong
sehingga didapat 9 potong kabel merah, 4 potong kabel kuning, 5 potong
kabel biru, 9 potong kabel hitam dan 9 potong kawat
6. Kupas ujung-ujung kabel dari selubungnya kira-kira 5 mm, lalu amplas
25
7. Pertinlah bagian tengah kawat, sisakan ujung-ujungnya kira-kira 5 mm dan
amplas
8. Lakukan penyolderan masing-masing kabel dan kawat yang telah dipertin
pada PCB Matriks sesuai dengan gambar 04
9. Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan
10. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan
11. Simpan kembali semua peralatan yang telah dipakai ketempat penyimpanan
dalam kondisi baik
12. Lakukan pembersihan bengkel
IV.8. PERTANYAAN
IV.9. JAWABAN
1. Kabel adalah kawat penghantar listrik berisolasi tunggal. Dapat juga dua
atau lebih kawat berisolasi bersama-sama merupakan kesatuan. Kabel
kawat (penghantar arus listrik) berbungkus karet, plastic yang juga
digunakan sebagai bahan penyekat. Sedangkan kawat adalah tali yang
biasanya terbuat dari tembaga dan kawat ini merupakan bagian dari
kabel.
2. Tambahkan masing-masing kabel yang telah dihitung setelah proses
penyolderan ditambah kira-kira 5 mm.
26
IV.10. EVALUASI
IV.11. JAWABAN
1. Pada saat penyolderan pada kabel kita tidak bisa menggunakan panas solder
sembarangan maupun semau kita. Karena akan berakibat sangat buruk pada
hasil penyolderan. Misalnya saja, jika solder yang digunakan telah dicolokan
sudah agak lama sehingga mata solder memiliki panas yang sangat tinggi.
Maka ketika akan disolder pada kabel yang telah dikelupas ujungnya maka
karet pembungkusnya akan ikut terbakar sehingga karet tersebut akan
menciut dan tertarik. Sehingga kawat yang didalam kabel akan terlihat dan
ujungnya akan terbakar sedikit. Sedangkan jika penyolderan pada kawat
dapat langsung dilakukan secara langsung, sehingga lebih aman dan mudah.
Namun, tetap harus memperhatikan kepanasan mata solder.
02 Lampiran
27
BAB V
MENYOLDER DAN MERAKIT
RANGKAIAN PADA PAKU PAYUNG
V.1. TUJUAN
Setelah latihan menyolder dan merakit rangkaian pada paku payung mahasiswa
dapat:
1. Membaca gambar skematik dengan baik dan benar
2. Menggambarrangkaian elektronika pada kertas millimeter
3. Mentransfer gambar ke bentuk sebenarnya
4. Memasang komponen rangkaian elektronika dengan benar
5. Menyolder komponen pada paku payung
6. Merakit rangkaian elektronika dengan baik dan benar
Dalam latihan ini, rangkaian yang akan dirancang adalah rangkaian Power Supply
Regulator (Pembangkit Sinyal). Rangkaian Power Suplly Regulator merupakan
rangkaian pembangkit sinyal searah (DC). Rangkaian ini banyak dipakai sebagai
sumber penyearah pada rangkaian-rangkaian elektronika sederhana.
28
V.3. DAFTAR ALAT
NO NAMA ALAT SPESIFIKASI JUMLAH
1. Solder 30 watt / 220 volt 1 buah
2. Tang potong 1 buah
3. Tang lancip 1 buah
4. Cutter 1 buah
5. Pinset 1 buah
6. Mistar baja 1 buah
7. Landasan solder 1 buah
29
V.5. GAMBAR
30
8. Perhatikan posisi kaki-kaki komponen yang memiliki dua kutub yang berbeda.
9. Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan.
10. Ujilah rangkain dengan memberikan sumber tegangan yang sesuai pada input
rangkaian.
11. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
12. Simpan kembali semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam kondisi baik.
13. Lakukan pembersihan bengkel.
V.8. PERTANYAAN
1. Sebutkan kegunaan paku payung dalam rangkaian elektronika!
2. Sebutkan fungsi kertas milimeter dalam rancangan gambar elektronika!
3. Sebutkan keuntungan penggunaan paku payung dibandingkan PCB!
V.9. JAWABAN
1. Penggunaan paku payung sebagai terminal amatlah besar
manfaatnya. S e l a i n m u d a h m e r a n c a n g n y a , bi a ya n ya p u n j a uh
l eb i h m u ra h di b an di n gk an d en ga n bi a ya pembuatan PCB. Paku payung
mudah didapatkan dan sangat mudah dipasangkan sebagai pengganti terminal
penyolderan kaki-kaki komponen.
2. Fungsi kertas millimeter adalah untuk rnempermudah pengukuran objek
gambar sehingga teliti dalam memperhitungkan posisi dan tata letak
komponen-komponen elektronika.
3. Keuntungan penggunaan paku payung yaitu Biaya paku payung jauh lebih
murah dibandingkan dengan biaya pembuatan PCB dalam membuat suatu
rangkaian
V.10. EVALUASI
1. Jelaskan fungsi rangkaian Regulator Power Suplly!
2. Jelaskan fungsi dioda bridge!
3. Jelaskan fungsi dioda zener!
4. Jelaskan fungsi LED!
31
V.11. JAWABAN
1. Dengan menggunakan power supply, arus listrik yang sebelumnya AC
akan dirubah menjadi arus DC. Fungsi rangkaian power supply adalah
sumber energi untuk rangkaian lainnya. Rangkaian ini banyak
dipakai sebagai sumber penyearah pada rangkaian-rangkaian
elektronika sederhana.
2. Dioda bridge digunakan sebagai penyearah pada power supply
3. Dioda zener akan menghantar listrik ke dua arah. Dioda ini juga
digunakan sebagai voltage stabilizer atau voltage regulator.
4. LED banyak digunakan sebagai indikator dan display.
V.12. ANALISA
Pada rangkaian flip-flop kapasitor dan transistor memiliki
peranan yang sangat penting, untuk kelip LED.
Pada layout gabungan power supply regulator dan flip -
flop diperlukan juga ketelitian dari mahasiswa, karena apabila arus
DC dari regulator tidak cukup untuk menyalakan rangkaian
flip-flop maka rangkaian tersebut tidak dapat menyala begitu juga
sebaliknya.
Dalam membuat layout pada papan PCB harus hati-hati. Jalur
tidak boleh terputus, berbentuk sudut 90° atau pun lancip harus 45°.
V.13.KESIMPULAN
Pada rangkaian flip-flop ini harus diberikan tegangan atau arus yang pas,
karena apabila arus yang diberikan terlalu besar maka rangkaian tersebut akan putus,
begitu juga sebaliknya arus yang diberikan kurang maka rangkaian tersebut tidak
akan menyala. Serta perlu hati-hati dalam melakukan penyolderan dalam keadaan
terlalu panas, maka komponen yang akan dipasang dapat putus.
V.14. GAMBAR HASIL PRAKTEK
03 Terlampir
32
BAB VI
MEMBUAT LAYOUT RANGKAIAN GABUNGAN
POWER SUPPLY REGULATOR
DAN FLIP-FLOP
VI.1. TUJUAN
Setelah latihan membuat layout gabungan Power supply Regulator
dan Flip-flop mahasiswa dapat :
1. Membaca gambar skematik dengan baik dan benar.
2. Menggambar rangkaian elektronika pada kertas millimeter.
3. Mengetahui tata aturan yang diperbolehkan dalam membuat layout.
4. Membuat layout dan tata letak rangkaian elektronika dengan baik.
5. Mentransfer gambar layout ke bentuk sebenarnya.
33
VI.3. DAFTAR ALAT DAN BAHAN
a. Daftar Alat
NO. NAMA ALAT SPESIFIKASI JUMLAH
1. Pensil 1 buah
2. Pena Rapido 0,3 mm 1 buah
3. Pena rapido 0,5 mm 1 buah
4. Mistar sablon 3 mm 1 buah
5. Mistar sablon 5 mm 1 buah
6. Penggaris 1 buah
7. Penghapus 1 buah
b.Daftar Bahan
NO. NAMA BAHAN SPESIFIKASI JUMLAH
1. Kertas millimeter Secukupnya
2. Kertas kalkir Secukupnya
3. Skema rangkaian Regulator Power 1 lembar
Supply
VI.4. GAMBAR
34
Keterangan
R1 = 1,2K ohm
R2, R5 = 390 ohm
R3, R4 = 10K ohm
Dioda Bridge = (Dioda 1N4002 4 buah)
IC = Regulator LM7812
C1, C2 = 2200 µF / 16 V
C3, C4 = 100 µF / 16V
LED = 5 Buah
D1, D2 = 1N4002
VI.5. KESELAMATAN KERJA
1. Ikuti intruksi dari instruktur
2. Gunakan pensil untuk menggambar pada kertas milimeter
3. Gunakan pena rapido untuk menggambar pada kertas kalkir
VI.6. LANGKAH KERJA
1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan letakkan
pada posisi yang benar.
2. Buatlah skema rangkaian pada kertas milimeter.
3. Rancanglah tata letak komponen dan jalur PCB pada kertas milimeter.
4. Ukurlah jarak lubang kaki -kaki komponen sesuai dengan ukuran
komponen asli.
5. Besarnya lubang dan jalur harus sesuai dengan kaki komponen.
6. Periksalah sekali lagi apakah perancangan sudah benar, bandingkan
dengan skema rangkaian pada gambar.
7. Pindahkan gambar tata letak jalur (layout jalur) pada kertas kalkir
dengan cara meletakkan kertas kalkir di atas layout milimeter.
8. Warnai jalur sehitam mungkin dengan pena rapido, tidak boleh ada
celah pada jalur.
9. Pindahkan pula gambar tata letak komponen (layout komponen) pada kertas
kalkir dengan posisi berkebalikan dengan tata letak jalur.
10. La p o r k a n p a d a i n s t r u k t u r b i l a s e m u a p e k e r j a a n t e l a h s e l e s a i
dikerjakan.
35
11. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
12. Simpan kembali semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam
kondisi baik.
13. Lakukan pembersihan bengkel.
VI.7. PERTANYAAN
1. Sebutkan keuntungan membuat tata letak (layout) rangkaian elektronika!
2. Sebutkan aturan yang diperbolehkan dalam pembuatan tata letak (layout)
rangkaian.
JAWABAN :
1. Keuntungan membuat tata letak (layout) rangkaian elektronika adalah:
Memudahkan dalam pemasangan komponen maupun
pengecekan rangkaian elektronik.
Rangkaian bisa tertata rapih dari pada tanpa membuat layout
(langsung menggunakan jumper).
Bisa meletakkan dan memindah-mindahkan komponen sesuai
keinginan sendiri sehingga tidak terpaku dengan letak awal
pada rangkaian awal (schematic).
36
B A B V I I
MERANCANG RANGKAIAN
GABUNGAN POWER SUPPLY REGULATOR DAN
FLIP-FLOP
VII.1. Tujuan
Setelah latihan merancang rangkaian gabungan power supply regulator dan flip-
flop mahasiswa dapat :
1. Membaca gambar skematik dengan baik dan benar.
2. Menstranfer gambar layout ke PCB menggunakan decondalo atau rugos.
3. Melakukan proses pembuatan layout PCB dengan larutan FeCl3.
4. Memasangkan komponen-komponen elektronika dengan benar.
5. Menyolder komponen-komponen pada jalur PCB.
6. Merancang rangkaian gabungan Power Supply Regulator dan Flip-flop
dengan benar.
7. Memahami fungsi dan prinsip kerja rangkaian gabungan Power Supply
Regulator dan Flip-flop.
VII.2. DASAR TEORI
Penggunaan PCB dalam perakitan rangkaian elektronika memiliki
keuntungan dibandingkan dengan pengawatan langsung, yaitu dapat mengatasi
pengawatan yang rumit, memperkecil daya yang hilang pada pengawatan serta lebih
praktis. PCB dibuat dari bahan pertinaks atau epoxi yang satu sisinya dilapisi
tembaga. Tembaga tersebut berfungsi sebagai kawat penghubung antara
komponen yang satu dengan yang lainnya. Tebal atau lebarnya lapisan tembaga
menentukan besarnya daya yang boleh melaluinya. Semakin tebal atau lebar
tembaga maka semakin besar pula daya yang dapat melalui jalur tembaga tersebut.
Pembuatan PCB dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya
adalah dengan proses langsung. Jalur PCB tersebut dapat dicetak dengan cara
menempelkan decondalo (permanent ink) atau rugos pada PCB, dan dilarutkan dalam
campuran FeC1 3 dan air. Jalur PCB yang telah tercetak dapat dipasangi
komponen dan disolder sesuai dengan tata letak komponennya. Rangkaian yang
37
telah tersusun pada PCB memiliki fungsi yang sama dengan rangkaian pada diagram
skematik.
38
VII.4. Daftar Bahan
39
VII.5. GAMBAR
Keterangan
R1 = 1,2K Ohm
R2, R5 = 390 Ohm
R3, R4 = 10K Ohm
Dioda Bridge = (Dioda 1N4002 4 buah)
IC = Regulator LM7812
C1, C2 = 2200 µF / 16 V
C3, C4 = 100 µF / 16V
LED = 5 Buah
D1, D2 = 1N4002
40
5. Pada saat pengeboran, lakukan denagn sangat hati -hati agar tidak
melukai badan dan merusak jalur PCB yang telah dibuat!
6. Gunakan tang potong, cutter dan solder dengan hati-hati dan teliti!
7. Selalu letakkan solder yang dalam keaadaan panas pada landasan
solder!
8. Jangan menghisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung
racun!
41
18. Ujilah rangkaian dengan memberikan sumber tegangan yang sesuai pada input
rangkaian, amati nyala indikator LED
19. Ukurlah tiap-tiap titik uji dan catatlah data-data yang diperoleh
20. Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan
21. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan
22. Simpan kembali semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam kondisi baik
23. Lakukan pembersihan bengkel
VII.8. Pertanyaan
1. Sebutkan keuntungan pengawatan dengan PCB dibandingkan dengan
pengawatan langsung !
2. Sebutkan fungsi larutan Ferrit Chloride dalam proses pembuatan PCB !
VII.9. Jawaban
1. Keuntungannya yaitu tata letak komponen lebih rapi,hubungan antar komponen
lebih mudah dilacak jika terjadi kerusakan pada salah satu komponen,peletakan
komponen lebih presisi dan tahan lama, serta lebih terhindar dari hubungan
singkat antar komponen.
2. Larutan Ferrit Chloride dalam proses pembuatan PCB berfungsi sebagai larutan
yang berfungsi untuk mengikis lapisan tembaga pada PCB yang tidak digunakan
sebagai jalur/pengawatan. Sehingga nantinya hanya tembaga yang dilapisi
dengan spidol permanen/ sablonan yang tidak dikikis dan menjadi sirkuit/jalur
sebagai penghubung antar komponen satu ke komponen lainnya.
VII.10. Evaluasi
1. Jelaskan prinsip kerja rangkaian gabungan Power Supply Regulator dan Flip
Flop !
VII.11. Jawaban
1. Rangkaian ini terdiri atas 2 rangkaian utama yaitu rangkaian power supply dan
rangkaian flip flop. Rangkaian power supply ini berfungsi untuk menyupply daya
ke seluruh rangkaian sekaligus menyearahkan tegangan AC dari trafo menjadi
tegangan DC. Sedangkan untuk rangkaian flip flop merupakan rangkaian yang
bekerja secara otomatis dengan memanfaatkan sistem switching atau penyaklaran
42
transistor dan frekuensi hidup mati LED dikendalikan oleh perbandingan nilai
resistansi dan kapasitansi.
VII.12. Analisa
Analisa pada job ini yaitu apabila ada komponen yang dipasang terbalik maka flip flop
nya tidak akan berjalan. Begitu pula jika rangkaiannya terputus/ tidak terhubung maka
rangkaiannya tidak berjalan dengan sesuai mestinya. Jika salah satu resistornya diganti
nilainya seperti nilai resistornya lebih kecil maka lampu flip-flop yang terjadi semakin
cepat.
VII.13. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari job ini yaitu :
- Dapat membuat gambar layout ke PCB
- Dapat memasang komponen-komponen dengan baik dan benar
- Dapat menyolder diatas papan PCB
- Dapat membuat dan mengetahui cara rangkaian ini
- Dapat mengetahui dan menganalisa suatu rangkaian jika terjadi kesalahan
VII.14. Gambar Hasil Praktek
04 Terlampir
43
BAB VIII
VIII.1. TUJUAN
a) Melatih agar dapat lebih mengenal komponen elektronik lebih banyak lagi
b) Dapat membuat alat yang dapat dimanfaatkan maupun dikembangkan dengan lebih
baik lagi
c) Melatih menggunakan sensor cahaya (Light dependant resistor)
Pada rangkaian eletronik, penggunaan sensor sangat berhubungan erat dengan rangkaian
eletronik seperti halnya alarm. Pada alarm sensor yang sering digunakan pada rangkaian
sedehana dan menggunakan sensor yang mudah serta murah didapatkan adalah LDR
(Light dependant Resistor). LDR merupakan termasuk sensor yang cukup baik
kesensitifitasannya akan cahaya. Dan dapat dikombinasikan dengan variabel resistor
sebagai pengatur pencahayaannya.
44
VIII.4. DAFTAR BAHAN
NAMA
NO SPESIFIKASI JUMLAH
BAHAN
1 Papan PCB 5 x 10 cm 1 buah
2 Resistor 82 Kohm 2 buah
3 Resistor 390Kohm 1 buah
4 Resistor 10K ohm 1 buah
5 Resistor 1K ohm 1 buah
6 Kapasitor 1µ 1 buah
7 Kapasitor 10µF 1 buah
8 Kapasitor 10nF 1 buah
9 IC LM 7812 1 buah
10 IC 741 1 buah
11 IC NE 555 1 buah
12 VR 250K ohm 1 buah
13 VR 500K ohm 1 buah
14 Transistor BC 108 1 buah
15 Dioda IN4001 4 buah
16 Relay 12 Volt 1 buah
17 LED 1 buah
18 Bubuk FeCl3 1 bungkus
19 Thinner Secukupnya
Tabel 4. DAFTAR BAHAN
45
VIII.5. Gambar
46
VIII.7. Langkah kerja
a) Gambarlah layout yang akan digunakan skema rangkaian sistem kontrol alarm pada
papan PCB menggunakan pena permanent.
b) Rendamlah papan PCB yang telah di gambar pada bubuk FeCl3 yang telah di
cairkan dengan air secukupnya.
c) Angkatlah papan PCB apabila lapisan yang hanya tertinggal pada PCB hanya layout
yang di gambar.
d) Hilangkanlah bekas penas permanent pada papan PCB menggunakan Thinner higga
bersih.
e) Borlah pada titik-titik yang ttelah ditetukan pada saat penggambaran layout.
f) Pasanglah komponen sesuai dengan yang tertera pada gambar sesuai layout.
IC adalah singkatan dari Integrated Circuit, yakni rangkaian elektronik terpadu yang
terdiri dari berbagai komponen: diode, kapasitor, transistor, dan resistor.
VIII.9. Kesimpulan
Menggunakan komponen harus disesuaikan dengan in put dan out put serta , apakah
seimbangnya arus yang dibutukan pada masing-masing komponen yang digunakan.
05 Terlampir
47