BAB I
PENDAHULUAN
Instruktur
Adalah dosen pembimbing yang bertugas memberikan instruksi cara
kerja yang baik dan benar, pada setiap tugas bengkel yang akan
dikerjakan. Menyelidiki sebab-sebab bila terjadi kecelakaan kerja atau
kerusakan pada alat kerja dan mencatat serta memberi penilaian
mahasiswa dan hasil kerjanya.
Stroreman
Adalah orang yang bertanggung jawab penuh terhadap alat-alat dan
mesin-mesin yang ada di bengkel. Memberi pinjaman alat dan
memeriksa alat-alat yang dipinjam dan melaporkan hal itu kepada
instruktur.
Praktikan
Adalah mahasiswa yang melaksanakan praktek dimana mereka harus
dapat bekerja sesuai dengan ketentuan yang ada dan menjaga peralatan
yang dipinjam dan mesin-mesin yang digunakan dari segala
kemungkinan yang dapat menyebabkan kerusakan.
1.1.5. Kebersihan
Kebersihan dari bengkel pengawatan dan teknik PCB harus senantiasa
dijaga dan juga kenyamanan pada saat melakukan praktek perlu
diperhatikan, karena bila ruangan bengkel selalu bersih maka akan
menambah kenyamanan dalam melaksanakan praktek. Dalam bengkel
yang berkewajiban menjaga kebersihan ruangan bengkel adalah seluruh
mahasiswa yang melakukan praktek, untuk itulah setiap selesai melakukan
praktek, mahasiswa harus membersihkan peralatan yang telah dipinjam
dan membersihkan ruangan tempat melakuan praktek. Selain dari itu
mahasiswa juga harus membersihkan diri apabila selesai melakukan
praktek.
2
Gambar 1.2b obeng minus
3. Tang
Penggunaan alat ini tergantung dari bentuknya :
Tang Potong
Tang Potong berfungsi untuk memotong kabel atau kawat email dan
melepas karet pelapis kabel.
Tang Jepit
Tang Jepit berfungsi untuk menjepit atau membengkokkan elemen
kawat.
Tang Kombinasi
Tang Kombinasi berfungsi
4. Landasan Solder
Landasan Solder merupakan landasan atau sandaran solder yang dipakai
saat solder dalam keadaan panas
5. Pinset
Kegunaan pinset ini adalah untuk :
Gambar1.5 Pinset
6. Penyedot Timah (Sucker)
Alat ini digunakan untuk mengambil timah yang kelebihan atau timah
yang tidak digunakan dalam PCB agar rangkaian tersebut kelihatan rapi.
Tespen
Alat ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya aliran listrik
pada suatu kabel maupun rangkaian elektronika.
Solder
Alat
ini
digunakan
untuk
melekatkan
komponen-komponen
Gambar1.7b Solder
Multitester
Multimeter atau multitester merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur arus,tegangan dan hambatan listrik. Alat ini juga sering
di sebut dengan AVO-meter.
Komponen-komponen
Papan PCB
Timah solder
Ampelas
10
1.4.
Pertanyaan
Jawaban
1. Struktur Organisasi Bengkel Elektronika
Kepala Bengkel
Abdurrahman, S.T.,M.Kom
Kasie Mekanik
Ir. Iskandar Lutfi.M.T.
Kasie Elektronika
Niksen Alfarizal, S.T. M.Kom
Teknisi
Suhardi
Teknisi
Asmuni
Instruktur
Yeni Irdayanti, S.T.,M.Kom
Mahasiswa
Instruktur
Yudi Wijanarko, S.T, M.T
Mahasiswa
11
1.6.
Evaluasi
1. Jelaskan perbedaan tang jepit dan tang potong, obeng plus dan obeng minus !
2. Jelaskan langkah-langkah pengukuran arus, tegangan dan hambatan listrik
menggunakan multimeter !
1.7.
Jawaban
1. tang jepit adalah tang yang berfungsi untuk menjepit atau membengkokkan
elemen kawat. Sedangkan tang potong adalah tang yang berfungsi untuk
memotong kawat atau kabel.
Obeng plus adalah obeng yang berfungsi untuk melepas atau mengencangkan baut
atau skrup yang berbentuk seperti kembang. Sedangkan obeng minus adalah
obeng yang berfungsi untuk membuka baut yang berbentuk min dan digunakan
juga untuk mencongkel sesuatu yang sulit dibuka karena bentuknya yang pipih.
1. - Mengukur kuat arus DC
a. Atur Selektor pada posisi DCA.
b. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar arus yang akan
di cek, misal : arus yang di cek sekitar 100 mA maka atur posisi
skala di batas ukur 250 mA atau 500 mA.
c. Perhatikan dengan
benar batas
maksimal
kuat
arus yang
Mengukur tegangan DC
12
Mengukur tegangan AC
o
Cara mengukur Resistor bisa anda lihat pada gambar diatas. Hasil
pengukuran, misalnya apabila jarum penunjuk menunjuk pada angka 4,5
ohm, sedang saklar jangkah kita posisikan pada x10 maka hasil
pengukurannya adalah 4,5 x10 = 45 Ohm, jadi resistor yang kita ukur
mempunyai hambatan 45 Ohm.
13
BAB II
JOB I
MEMPERTIN DAN MENYOLDER
PADA KAWAT EMAIL
2.1. Tujuan
Tujuan dari latihan ini adalah agar praktikan dapat :
2.2. Pendahuluan
Kegiatan menyolder adalah sangat penting sekali, seperti halnya yang
sering ditemui pada alat-alat elektronika seperti : radio, televisi, tape
recorder, dan lain sebagainya.
Menyolder adalah proses penyatuan dua buah logam tanpa
mencairkan dulu kedua logam tersebut. Dalam menyolder yang perlu
diperhatikan adalah titik cair dan timahnya, sebab timah mempunyai
campuran bahan yang lain yang perbandingannya bisa dilihat dari RH-nya.
14
Timah yang sering digunakan yaitu timah dengan RH 60/40, 50/50 dan 40/60
akan mencair pada suhu 230 C, 50/50 pada suhu 210 C, sedangkan RH 60/40
akan mencair pada suhu 188C.
2.3. Persiapan
Latihan ini dilakukan oleh setiap mahasiswa. Dalam mengerjakan
latihan ini dilampirkan alat yang dibutuhkan, sehingga pengerjaannya dapat
dilaksanakan dengan baik oleh setiap mahasiswa. Sebelum mahasiswa
mengerjakan praktek ini segala sesuatunya disiapkan dengan ketentuan
sebagai berikut :
Nama Bahan
Spesikasi
Jumlah
15
1.
Kawat email
1 mm
2.
Kawat tembaga
0,8 mm
3.
Timah
4.
Pasta (LotFett)
5.
Amplas halus
1 mm RH 60/40
160 mm
160 mm
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
b) Daftar alat
No
Nama Alat
Spesifikasi
Jumlah
1 buah
1.
Solder
2.
Tang lancip
1 buah
3.
Tang potong
1 buah
4.
Tang jepit
1 buah
5.
Pinset
1 buah
6.
Cutter
1 buah
7.
Sandaran solder
1 buah
8.
Mistar
1 buah
Kawat tembaga 0,8 mm dengan ukuran 80 mm dibersihkan ujungujungnya dengan ukuran 8 mm sebanyak 2 buah.
16
Hasil solderan tersebut harus rapi dan matang, apabila telah selesai
periksalah kembali hasil penyolderan tersebut, kemudian laporkanlah pada
instruktur.
2.5. Kontrol
Pada saat menyolder gunakanlah pasta agar didapatkan hasil solderan yang
matang, merata dan rapi. Sebab Lotfet mempercepat penjalan panas dari
solder tersebut.
Pakailah alat bantu untuk memegang kawat tersebut apabila pada saat
penyolderan dirasakan kurang aman, karena biasanya kawat menjadi panas
saat dilakukan penyolderan.
17
2.6. Gambar
Dikupas 1/3
Dikupas 1/3
Dan Diamplas
Dikupas 1/3
Tidak dikupas
1/3
Dikerik 1/3
dikerik 1/3
Diamplas
Diamplas
Dilotfet
Dilotfet
Dikupas 1/3
dan diamplas
Dikerik 1/3
Diamplas
Dilotfet
Tidak dikerik1/3
tidak diamplas
Gambar 2.1
2.7.
Pertanyaan
a. Jelaskan tujuan mempertin !
b. Jelaskan kegunaan lotfet saat penyolderan !
2.8.
Jawaban
18
a. Mempertin
adalah
proses
untuk
melapisi
suatu
logam
dengan
2.9. Evaluasi
a. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang dikupas,dikerik dan tidak
dikupas!
b. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang diberi lotfet dan yang tidak
diberi lotfet !
c. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang menggunakan timah RH
60/40 dan RH 40/60 !
2.10.
Jawaban
a. hasil solderan kawat yang dikupas yaitu timahnya lengket sedikit dan
hasilnya juga kurang bagus
- Hasil solderan kawat yang dikerik yaitu timahnya lengket dan hasilnya
-
timahnya lebih cepat menempel dan juga hasilnya lebih rapi dibandingkan
dengan yang tidak diberi lotfet
- Hasil solderan kawat yang tidak diberi lotfet yaitu hasilnya kurang
bagus, timahnya sedikit lebih lama menempel dan juga hasilnya
kurang rapi
c. Hasil solderan menggunakan timah RH 60/40 yaitu mudah mencair pada
suhu 188 sehingga hasil solderannya lebih baik dan juga jika ingin
19
2.11. Analisa
Analisa job praktek yang pertama adalah job menyolder dan mempertin
kawat email. Sebelum melakukan praktek menyolder dan mempertin kawat
email.terlebih dahulu kita harus mengetahui bagaimana cara menyolder dan
mempertin pada kawat email. Menyolder adalah merupakan proses menyatukan
dua buah logam tanpa mencairkan kedua logam yang disatukan tersebut. Adapun
yang menyatukan kedua logam tersebut adalah timah yang dicampur dengan
bahan lainnya. Mempertin adalah sebuah proses pelapisan suatu logam dengan
timah yang dipanasakan dengan alat solder.
Untuk mendukung penyolderan digunakan alat untuk menyoldir yaitu soldir.
Pertama kita memerlukan kawat email atau kawat tembaga yang panjangnya 320
mm kemudian dipotong menjadi empat bagian yang masing masing panjangnya
80 mm dan memakai timah jenis 40/60 dan juga ampelas untuk membersihkan
emailnya. Keempat potongan kawat tersebut diperlakukan berbeda.
Yang pertama 1/3 bagian dikupas tidak dilapisi timah 1/3 tidak dikupas,1/3
dikupas dan dilapisi timah. Yang kedua 1/3 dikupas tidak dilapisi timah, 1/3 tidak
20
dikupas, 1/3 dikupas tidak dilapisi timah. Yang ketiga 1/3 dikerik dan dipertin, 1/3
tidak dikerik dan dipertin, 1/3 dikerik dan dipertin. Untuk kawat yang keempat
semua bagian dikerik dan dilapisi timah. Setelah semua dilakukan akan terlihat
perbedaan diantara keempat kawat tersebut. Hasilnya adalah sebagai berikut :
Pada kawat email pertama ,bagian yang hanya dikupas hasilnya tidak baik
sehingga hasil dari pelapisan timah tidak baik, selain itu juga kawat yang
dilapisi timah juga kurang mengkilat malahan terlihat kusam.
Pada kawat email kedua, tidak ada bagian kawat email yang dilapisi
dengan timah hanya terdapat 2/3 bagian kawat yang dikupas dan diamplas.
Pada kawat email ketiga, bagian yang dikupas, dan diampelas dilapisi
timah, hasilnya paling baik, hal ini karena sangat bersihnya bagian kawat
tersebut dari email sehingga timah dapat dengan mudah melekat pada
kawat
Pada kawat email keempat, seluruh bagian yang diberi timah mempunyai
hasil yang bagus.
2.12.
Kesimpulan
21
BAB III
JOB II
LATIHAN MEMBUAT KUBUS
3.1 Tujuan
Agar pada akhir pelajaran latihan membuat kubus ini mahasiswa akan
dapat :
Merakit suatu kubus sama bidang dengan rapi, teliti dan baik.
3.2 Pendahuluan
Dalam latihan mahasiswa akan membuat suatu kubus sama bidang dari kawat
tembaga. Latihan ini pada dasarnya hanya sebagai pengembangan dari latihan
22
Langkah pengerjaan.
Kontrol praktik.
Jumlah
1.
Kawat tembaga 1 mm
960 mm
2.
80 mm
3.
Timah
Secukupnya
23
4.
Pasta (lotfett)
Secukupnya
5.
Secukupnya
b) Daftar Alat
No
Jumlah
1.
Tang potong
1 buah
2.
Tang jepit
1 buah
3.
Pinset
1 buah
4.
Cutter
1 bauh
5.
Mistar baja
1 buah
6.
Solder
1 buah
7.
Sandaran solder
1 buah
Persiapan alat yang akan digunakan, letakkan pada posisi yang benar.
24
25
3.6 Gambar
Gambar 3.1c
26
27
Pada latihan ini pada dasarnya hanya merupakan pengembangan dari latihan
pertama dan ada sedikit penambahan faktor kesulitan dan kreasi yaitu kita harus
dapat menentukan titik tolak dari pengerjaan latihan praktek membuat kubus.
3.8 PERTANYAAN
1. Jelaskan tujuan menyolder!
2. Sebutkan langkah-langkah untuk menghasilkan solderan yang baik!
3.9 JAWABAN
1. Tujuan penyolderan :
-Penyambungan elektrikal
Menghubungkan logam untuk mendapatkan aliran listrik
-Penyambungan mekanikal
Menghubungkan 2 logam,untuk memantapkan posisi kedua bagian
-Efektifitas perlindungan
Mencegah bagian tersebut dari kebocoran atau masuknya air,udara,minyak pada
hasil penyolderan.
Mencegah karat dengan melapisi permukaan logam dengan penyolderan
2. Langkah langkah menyolder yang baik yaitu
1. Memanaskan solder
2. Tempelkan ujung solder iron antara kaki komponen dan tembaga pada pcb
(pattern).
Gambar 3.9.2
3.
secukupnya.
timah
28
Gambar 3.9.3
4.
Gambar 3.9.4
5.
Gambar 3.9.5
6.
29
Gambar 3.9.6
Hasil penyolderan seperti gunung,seimbang disetiap sisinya.
3.10 EVALUASI
1. Jelaskan perbedaan menyolder dan mempertin!
2. Jelaskan kegunaan koker (inti) dalam lilitan kawat!
3. Jelaskan kegunaan pembundelan dalam rangkaian-rangkaian!
3.11 JAWABAN
1. Menyolder adalah proses yang dilakukan untuk menyatukan dua buah
logam tanpa mencairkan kedua logam yang disatukan tersebut.sedangkan
mempertin
adalah
proses
untuk
melapisi
suatu
logam
dengan
30
kita ambil kawat email dengan ukuran 8 cmdan kupas ujung ujungnya dengan
ukuran 7,5 cm.
Sesudah dikupas kemudian dikerik dengan menggunakan cutter dan
diampelas kemudian juga dilapisi dengan timah barulah kemudian ujung kawat
email ditekuk dengan tang, dengan sudut 450 begitu juga halnya pada kawat email
yang lainnya. Kemudian kita satukan kawat pada ujung ujungnya dan
membentuk suatu kubus dimana setiap sudut kubus dibentuk oleh tiga kawat dan
lilit kawat tersebut dengan kawat email ukuran 0,4 mm yang telah diapisi timah.
Satukanlah kawat tersebut dengan cara melilitkannya lakukanlah penyolderan
dengan rapih agar sudut sudut kubus tersebut kuat dan tidak goyang atau
renggang.
Pada latihan ini pada dasarnya hanya merupakan pengembangan dari latihan
pertama dan ada sedikit penambahan faktor kesulitan dan kreasi yaitu kita harus
dapat menentukan titik tolak dari pengerjaan latihan praktek membuat kubus.
3.13
Kesimpulan
3.14
Gambar
31
(Terlampir)
BAB IV
JOB III
LATIHAN MEYOLDER PCB MATRIKS
4.1 Tujuan
4.2 Pendahuluan
Pada bidang elektronika terutama bidang komunikasi, fungsi pengawatan
sering terjadi masalah. Untuk itu, latihan mengenai penyolderan pada PCB Matrix
secara sederhana perlu diberikan kepada siswa sebagai taraf latihan permulaan.
4.3 Persiapan
32
Pengerjaan latihan ini dilakukan oleh setiap siswa. Alat pembantu dalam
pengerjaan dilampirkan dalam daftar bahan, gambar dan langkah kerja agar dalam
proses pengerjaan berjalan dengan baik. Sebelum siswa melaksanakan praktek,
segala sesuatunya disiapkan sesuai dengan ketentuan sebagai beikut :
Nama barang
1.
PCB Matrix
2.
Spesifikasinya
Jumlah
18 Baris x 20 kolom
1 buah
0,6 mm
0,6 mm
0,6 mm
0,6 mm
0,8 mm
45 cm
70 cm
20 cm
40 cm
25 cm
3.
Timah
Secukupnya
4.
Amplas
Secukupnya
5.
Lotfet/pasta
Secukupnya
33
b) Daftar Alat
No
Jumlah
1.
Tang potong
1 buah
2.
Tang jepit
1 buah
3.
Pinset
1 buah
4.
Cutter
1 buah
5.
Mistar baja
1 buah
6.
Solder
1 buah
7.
Sandaran solder
buah
Persiapan peralatan yang akan digunakan dan letakkan pada posisi yang benar.
NO
1.
NAMA ALAT
PCB Matriks
2.
SPESIFIKASI
18 baris x 20 kolom
JUMLAH
1 buah
0,6 mm
45 cm
34
3.
0,6 mm
70 cm
4.
0,6 mm
20 cm
5.
0,6 mm
40 cm
6.
Kawat di pertin
0,6 mm
25 cm
7.
Timah
0,8 mm
Secukupnya
8.
Lotfet
RH 60/40
Secukupnya
9.
Amplas halus
Secukupnya
Simpan kembali semua peralatan yang telah dipakai ke tempat semula dalam
keadaan bersih dan rapi.
4.6 Kontrol
4.7 Gambar
Ket: O= Biru
Z= Abu Abu
Q=Merah
X= Pertin
N= Hitam
35
Ganti
gambarmintak di
diah
Gambar 4.6
4.8. PERTANYAAN
1. Sebutkan perbedaan kabel dan kawat !
2. Hitunglah panjang kabel dan kawat sebelum dan setelah proses
penyolderan !
4.9. JAWABAN
1. Kabel adalah kawat penghantar listrik berisolasi tunggal. Dapat
juga dua atau lebih kawat berisolasi bersama-sama merupakan
kesatuan. Kabel kawat (penghantar arus listrik) berbungkus karet,
plastic yang juga digunakan sebagai bahan penyekat. Sedangkan
kawat adalah tali yang biasanya terbuat dari tembaga dan kawat ini
merupakan
bagian
dari
kabel.
36
Sehingga kawat yang didalam kabel akan terlihat dan ujungnya akan
terbakar sedikit. Sedangkan jika penyolderan pada kawat dapat
langsung dilakukan secara langsung, sehingga lebih aman dan mudah.
Namun, tetap harus memperhatikan kepanasan mata solder.
4.12
Analisa
Pada praktek job III kali ini kami melakukan praktek latihan menyolder pada
PCB matriks. Pertama tama diperlukan papan PCB matriks yang memilki 18
baris dan 20 kolom dan kabel warna yang dibutuhkan warna putih, merah, kuning,
pink dan kawat sisa yang telah dipertin yang berbeda beda ukuran panjangnya.
Papan PCB matrik terlebih dahulu diampelas agar timah lebih melekat,
kemudian potong kabel yang berwarna dengan ukurannya masing masing, dan
ujung ujungnya dikupas lalu ampelas dan terakhir barulah lakukan penyolderan
masing masing kabel dan kawat yang telah diperin, dan kemudian solderlah
pada PCB matrik dengan cara potong kabel tersebut kemudian masukkan pada
baris dan kolom yang telah ditentukan dengan benar dan teliti barulah disolder
dengan rapih dan bagus.
Perlu diketahui juga jangan terlalu lama menyoldir pada kabel sebab isolasi
pada kabel akan meleleh dan pada kabel lainnya dilakuan seperti itu juga. Latihan
ini juga merupakan suatu dasar yang harus dikuasai.
4.13
Kesimpulan
37
38
BAB V
JOB IV
MERAKIT RANGKAIAN
REGULATOR PADA PAKU PAYUNG
5.1 Tujuan
5.2 Pendahuluan
Dalam latihan ini mahasiswa mendapat pelajaran penting tentang cara
merangkai dan menyolder pada suatu terminal paku payung. Penggunaan paku
payung sebagai terminal adalah sebagai pengganti dari bentuk gambar kebentuk
39
semula, yaitu pada papan board yang menggunakan PCB atau experimentor.
Untuk merangkai rangkaian sederhana, dengan menggunakan paku payung akan
dirasakan manfaatnya yang besar. Disamping mudah membuatnya, biayanya pun
akan menjadi lebih mutorah dibandingkan jika membuatnya dengan papan PCB.
5.3 Persiapan
Untuk membantu latihan ini, supaya berjalan dengan baik maka perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Langkah kerja
40
No
Jumlah
1.
2.
Paku payung
Secukupnya
3.
Kawat penghubung
Secukupnya
b) Da
4.
Kertas amplas
Secukupnya
fta
5.
6.
2 buah
7.
1 buah
8.
2 buah
9.
1 buah
10.
2 buah
11.
Resistor 1,5 k
1 buah
12.
Resistor 390
1 buah
1 buah
1 lembar
1 buah
Jumlah
1.
Solder
1 buah
2.
Tang lancip
1 buah
3.
Tang potong
1 buah
4.
Pinset
1 buah
5.
Cutter
1 buah
6.
Obeng kecil
1 buah
7.
Mistar
1 buah
8.
Sandaran solder
1buah
41
Bersihkan permukaan paku payung dari karat dan lemak supaya proses
penyolderan berjalan cepat dan pertin seluruh permukaannya untuk tiaptiap paku payung.
Solder semua komponen pada paku payung diatas papan seperti gambar
dengan tidak memotong kaki-kaki komponen tersebut.
5.5 Kontrol
42
Berilah pasta pada bagian yang akan disolder agar penjalaran panas akan
cepat merata.
5.6 Gambar
Dioda Bridge
Z1 12v
400mA
5.7. Pertanyaan
43
5.10. JAWABAN
1. Dengan menggunakan power supply, arus listrik yang sebelumnya
AC akan dirubah menjadi arus DC. Fungsi rangkaian power supply
adalah sumber energi untuk rangkaian lainnya. Rangkaian ini
banyak dipakai sebagai sumber penyearah pada rangkaianrangkaian elektronika sederhana.
2. Dioda bridge digunakan sebagai penyearah pada power supply
3. Dioda zener akan menghantar listrik ke dua arah. Dioda ini juga
digunakan sebagai voltage stabilizer atau voltage regulator.
4. LED banyak digunakan sebagai indikator dan display.
5.11Analisa
44
Pada praktek job kali ini kami melakukan praktek menyoldir dan merakit
rangkaian power supply regulator pada paku payung. Pertama diperlukan papan
dengan ukuran 200 x 150 x 18 mm 1buah dan papan tersebut dilapisi dengan
kertas milimeter blok, kemudian digambar rangkaian power supply pada kertas
milimeter blok yang telah ditempel pada papan.
Kemudian ambillah komponen komponennya yaitu paku payung, dioda
bridge, dioda zener, elco, kabel penghubung, resistor 270 ohm dan 1,2 K ohm,
transistor BC 107, led ( lampu indikator ). Pertama pasang paku payung sesuai
dengan gambar rangkaian pada papan.
Lalu ampelaslah paku payung tersebut agar timah lebih melekat dan pasang
kabel serta komponen komponen yang telah disediakan tersebut. Pada saat
menyolder usahakan jangan terlalu panas karena akan dapat menyebabakan
komponen rusak, lalu saat memasang komponen jangan sampai terbalik, jika
terbalik maka rangkaian akan short, apabila rangkaian benar maka lampu led akan
menyala.
5.12
Kesimpulan
45
5.13.
46
BAB VI
JOB V
MEMBUAT LAYOUT RANGKAIAN GABUNGAN
POWER SUPPLY REGULATOR DAN FLIP-FLOP
6.1 Tujuan
Setelah latihan membuat layout rangkaian gabungan power supply regulator
dan flip-flop mahasiswa dapat :
1.
2.
3.
4.
5.
47
48
Langkah kerja
Kontrol selama praktek
Daftar alat dan bahan
a.
Daftar alat
NO
NAMA ALAT
1.
Pensil
2.
Penggaris
3.
Penghapus
SPESIFIKASI
JUMLAH
1 buah
1 buah
1 buah
SPESIFIKASI
JUMLAH
Secukupnya
1 lembar
b. Daftar bahan
NO
NAMA ALAT
1.
Kertas Milimiter
2.
Skema Rangkaian
49
6.7 Kontrol
Sewaktu membuat kotak berukuran 5 x 10 cm, usahakanlah agar
garis-garis nya bertemu bila kertas tersebut dilipat.
Sebaiknya kaki-kaki komponen di ukur terlebih dahulu dan
diletakan pada tata letak komponen agar letak komponen agar
letaknya sesuai.
Gari-garis layout tidak boleh membentuk sudut 90, dan
kemiringanya harus sama rata dapat di bantu dengan menggunakan
dua buah mistar segitiga.
6.8 Pertanyaan
1. Sebutkan keuntungan membuat tata letak
(layout) rangkaian
elektronika!
2. Sebutkan aturan yang diperbolehkan dalam pembuatan tata letak
(layout) rangkaian.
JAWABAN :
1. Keuntungan membuat tata letak (layout) rangkaian elektronika adalah:
Memudahkan dalam pemasangan komponen maupun
pengecekan rangkaian elektronik.
Rangkaian bisa tertata rapih dari pada tanpa membuat
layout (langsung menggunakan jumper).
Bisa meletakkan dan memindah-mindahkan komponen
sesuai keinginan sendiri sehingga tidak terpaku dengan
letak awal pada rangkaian awal (schematic).
2. Aturan yang diperbolehkan dalam pembuatan tata letak (layout)
rangkaian adalah :
Jarak lubang kaki komponen harus sesuai dengan
ukuran komponen yang akan di pasang.
Jalur harus dibuat rata dan sehitam mungkin.
Pembelokan jalur minimal 45.
Jarak anatara jalur minimal 1mm.
50
BAB VII
JOB VI
MERANCANG RANGKAIAN GABUNGAN POWER
SUPPLY REGULATOR DAN FLIP-FLOP
7.1 Tujuan
51
7.
52
membantu latihan ini agar dapat berjalan dengan baik , maka perlu
diperhatikan hal-hal berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
NAMA ALAT
SPESIFIKASI
JUMLAH
Rangk. Gabungan
1 Buah
Power Supply
Generator dan Flipflop
1 set
Solder
30 W / 220 V
1 buah
Penyedot timah
1 buah
Tang potong
1 buah
Tang lancip
1 buah
Cutter
1 buah
8
9
10
11
Pinset
Mistar baja
Landasan solder
Multimeter
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
B. Daftar Bahan
NO
1
2
3
4
5
6
7
NAMA ALAT
PCB
FeCl3
Air bersih
Thinner
Sabun / Vim
Timah
Loftet
SPESIFIKASI
5 x 10 cm
JUMLAH
1 buah
secukupnya
secukupnya
secukupnya
secukupnya
secukupnya
secukupnya
53
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Amplas halus
Resistor 1
Resistor 2, 5
Resistor 3, 4
Dioda bridge
Transistor 1, 2, 3
LED 1, 2, 3
Kapasitor 1
Kapasitor 2, 3
Dioda 1, 2
Transformator
150 ohm
390 ohm
10K ohm
4001 mikroFarad
BC 547
2200 mikro F/35V
220 mikro F/35 V
IN 4001
12 V / 500 mA
secukupnya
1 buah
1 buah
2 buah
1 buah
3 buah
3 buah
1 buah
2 buah
2 buah
1 buah
54
7.7 Gambar
55
56
BAB VIII
MEMBUAT SKEMA RANGKAIAN SISTEM
KONTROL ALARM
8.1. TUJUAN
a) Melatih agar dapat lebih mengenal komponen elektronik lebih banyak lagi
b) Dapat membuat alat yang dapat dimanfaatkan maupun dikembangkan dengan
lebih baik lagi
c) Melatih menggunakan sensor cahaya (Light dependant resistor)
8.2. DASAR TEORI
Pada rangkaian eletronik, penggunaan sensor sangat berhubungan erat dengan
rangkaian eletronik seperti halnya alarm. Pada alarm sensor yang sering
digunakan pada rangkaian sedehana dan menggunakan sensor yang mudah serta
murah didapatkan adalah LDR (Light dependant Resistor). LDR merupakan
termasuk sensor yang cukup baik kesensitifitasannya akan cahaya. Dan dapat
dikombinasikan dengan variabel resistor sebagai pengatur pencahayaannya.
8.3. DAFTAR ALAT
57
No
1
2
3
4
5
6
7
8
8
NAMA ALAT
SPESIFIKASI
Solder
30 watt/220
Bor
1 mm
bor
0,8 mm
Tang potong
Tang jepit
Cutter
Pena permanent
Mistar baja
Landasan solder
Tabel 1. DAFTAR ALAT
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
NAMA
BAHAN
Papan PCB
Resistor
Kapasitor
Kapasitor
kapasitor
IC
IC
VR
VR
Transistor
Dioda
Relay
LED
LDR
Bubuk FeCl3
Lotion Nyamuk
SPESIFIKASI
5 x 10 cm
3k ohm
0.1F/50 V
220 F /25 V
1000 F /25 V
LM 7812
NE 555
5K ohm
10K ohm
BC 109
IN4001
9 Volt
JUMLAH
1 buah
4 buah
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
4 buah
1 buah
3 buah
1 buah
1 bungkus
Secukupnya
Tabel 2. DAFTAR BAHAN
JUMLAH
1 buah
1buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
58
8.5. Gambar
59
2.
Sebagai jantung pada suatu rangkaian. Karena IC-lah yang mengatur kerja
dari setiap blok rangkaian dengan membagi tugas masing-masing blok rangkaian
tertentu.
8.9. Kesimpulan
Menggunakan komponen harus disesuaikan dengan in put dan out put serta ,
apakah seimbangnya arus yang dibutukan pada masing-masing komponen yang
digunakan.
8.10. Gambar Hasil Praktek
Terlampir
60
BAB IX
PENUTUP
9.1.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari job-job ini antara lain :
1. Timah yang dapat menempel pada kawat yang telah dikupas enamelnya pada
saat penyolderan
2. Pada saat penyolderan jangan terlalu banyak menggunakan lotfet hasilnya
akan tidak bagus (menghitam)
3. Dapat membuat sebuah benda dari kawat-kawat yang dibentuk dengan cara
menyolder
4. Power supply regulator merupakan perangkat elektronika yang berfungsi
merubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC)
5. Flip-flop merupakan rangkaian elektronika yang mempunyai dua keadaan
yaitu hidup dan mati
6. Kita dapat mengaplikasikan gambar-gambar job ke dalam bentuk benda yang
sesungguhnya
9.2.
Saran
61
harus selalu menanyakan hal-hal yang tidak diketahui atau tidak di mengerti
kepada instruktur.
Hendaknya bila terjadi kehilangan peralatan kerja, jangan terus menerus
menyalahkan mahasiswa yang melakukan praktek pada saat yang
bersangkutan akan tetapi seluruh mahasiswa yang praktek kelas lain yang
meminjam tersebut jangan lupa di kembalikan
Hendaknya peralatan yang di gunakan untuk melakukan pekerjaan bengkel
dalam kondisi baik dan layak pakai. Diharapkan juga agar mencukupi dan
sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak menghambat pekerjaan bisa selesai
pada waktunya.
62