Disusun Oleh :
(Aidilsyah Lubis)
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. MULTIMAS NABATI ASAHAN
KUALA TANJUNG – BATUBARA
Disusun Oleh :
Disetujui Oleh :
Segala Puji Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan karunia yang telah memberikan kesemptan, kesehatan dan kekuatan
sehingga kami dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL) serta
menyusun laporan ini. Laporan ini disusun berdasarkan hasil Praktek Kerja
Lapangan yang dilakukan di PT. Multimas Nabati Asahan pada bagian
Departement Engineering.
Hormat Penulis,
Halaman
Halaman
Tabel 2.1. Kriteria Panen dan Syarat Mutu TBS .......................................... 12
Tabel 3.1. Klasifikasi Roda Gigi ................................................................... 23
DAFTAR LAMPIRAN
Ass. Mills
CPO
OLIN OLIN
SUPER NORMA
INTI
OLIN STERIN
OLIN OLIN
SUPER NORMAL
cair
padat
Pemurnian Pengolahan biji
minyak
Tangki kernel
Timbun
hopper
Gambar 2.2. Rangkaian proses produksi di PT. Multimas Nabati Asahan
Mentah
1 00 Tidak ada, buah berwarna Sangat
hitam Mentah
𝑃𝑎 𝑃𝑣
Hsv = - - hs - hls
𝛾 𝛾
Dimana :
Hsv = NPSH yang tersedia (m)
Pa = tekanan atmosfer (kgf/m2)
Pv = tekanan uap jenuh (kgf/m2)
γ = berat zat cair persatuan valume
hs = head isap statis (m)
hls = kerugian head dalam pipa hisap (m)
NPSH yang tersedia merupakan tekanan absolute yang
masih tersisa pada sisi isap pompa setelah dikurangi tekanan
uap. Besarnya hanya tergantung pada kondisi luar pompa di
mana pompa di pasang. Tinggi isap hs biasanya diukur dari
permukaan zat cair sampai sumbu poros pompa (untuk
pompa dengan poros mendatar) atau sampai titik tertinggi
pada lubang isap impeller (pada pompa dengan poros tegak).
b. Netto Positive Suction Head (NPSHR) Yang Diperlukan
Setiap pompa sentrifugal memerlukan head (tekanan)
pada sisi isap pompa untuk mencegah penguapan. Tekanan
yang diperlukan ini, disiapkan oleh pabrik pembuat pompa
dan dihitung berdasarkan asumsi bahwa air yang
dipompakakn adalah air segar pada suhu 20o C maka ini
disebut Net Positive Suction Head Required (NPSHR). Untuk
suatu pompa, NPSH yang diperlukan berubah menurut
kapasitasnya dan putaran nya NPSH yang diperlukan dapat
dihitung dengan rumus :
𝑛 4/3 2/3
Hsv = 𝑠 Qn
Dimana :
Hsv = NPSH yang diperlukan (m)
n = putaran (rpm)
Qn = kapasitas pompa (m3/min)
S = kecepatan spesifik sisi isap (m/min)
Tekanan terendah didalam pompa biasanya terdapat
disuatu titik terdekat dekat setelah sisi masuk sudu impeller.
Di tempat tersebut,tekanan adalah lebih rendah dari pada
tekanan pada lubang isap pompa. Hal ini disebabkan oleh
kerugian head di nozel isap, kenaikan kecepatan aliran karena
luas penampang yang menyempit, dan kenaikan kecepatan
aliran kareana tebal sudu setempat.
Jadi, agar tidak terjadi penguapan zat, maka tekanan
pada lubang masuk pompa, dikurangi penurunan tekanan di
dalam pompa, harus lebih tinggi dari pada tekanan uap zat
cair. Head tekanan yang besarnya sama dengan penurunan
tekanan di sebut NPSH yang di perlukan. Besarnya NPSH
yang di perlukan berbeda untuk setiap pompa. Untuk suatu
pompa tertentu, NPSH yang di perlukan berubah menurut
kapasitas dan putarannya.
Agar pompa dapat bekerja tanpa mengalami kavitasi,
maka harus di penuhi persyaratan berikut :
NPSH yang tersedia > NPSH yang di perlukan.
Secara umum terjadinya kavitasi dapat mengakibatkan
beberapa kerugian sebagai berikut :
1. Penurunan head dan kapasitas pemompaan
2. Penurunan efisiensi pompa
Berbicara tentang efisiensi pompa merupakan
perbandingan daya yang diberikan pompa kepada fluida
dengan daya yang diberikan motor listrik kepada pompa,
efisiensi dapat dihitung dengan rumus :
Nh
η = Np × 100 %
dimana :
η = efisiensi pompa
Nh = daya hidrolik
Np = daya pompa
3.5.11. Gangguan Kinerja Pompa Akibat Kavitasi
a. Kapasitas Pompa Berkurang
Ini terjadi karena gelembung-gelembung udara banyak
mengambil tempat (space), dan kita tidak bisa memompa
cairan dan udara pada tempat dan waktu yang sama. Otomatis
cairan yang kita perlukan menjadi berkurang. Jika gelembung
itu besar pada mata sudu, pompa akan kehilangan pemasukan
dan akhirnya perlu tambahan cairan pada sisi hisap untuk
menghilangkan udara (priming).
b. Menurunnya Head Pompa
Perlu di ketahui gelembung tidak sama dengan cairan,
mengapa? Karena gelembung dapat dikompresikan atau
ditekan (compressible). Sehingga hasil dari kompresi tersebut
akan menggantikan head, sehingga head pompa mengalami
penurunan dan tentunya hal tersebut berpengaruh terhadap
cairan yang sedang dialirkan. Perlu diingat bahwa kecepatan
dapat menurunkan tekanan, sama halnya dengan cairan
apabila kecepatan fluidanya tinggi maka tekanan akan
berkurang.
c. Berkurangnya Volume Aliran
Mengapa kavitasi menyebabkan turunnya volume
cairan yang dialirkan? Karena gelelmbung-gelembung yang
terbentuk dengan berbagai ukuran akan banyak mengambil
tempat/ruang (space) di dalam aliran, sehingga ruang yang
seharusnya terisi oleh fluida diambil alih oleh gelembung-
gelembung tersebut. Jadi, otomatis jumlah cairan yang
sedang di pompa menjadi berkurang karena tidak mungkin
memompa udara beserta cairan secara bersamaan.
d. Menyebabkan Kerusakan Pada Bagian-bagian pompa
Kavitasi dapat meyebabkan rusaknya beberapa
komponen pada pompa, mengapa demikian? Karena saat
gelembung-gelembung mulai pecah maka cairan akan
mengisi ruang kosong tersebut, sehingga cairan yang masuk
dengan cepat akan menghantam cairan didepannya sehingga
menimbulkan gelombang kejut, gelombang kejut inilah yang
dapat merusak pompa terutama pada dinding pompa.
Kerusakan tersebut biasanya berbentuk lingkaran atau
benjolan pada dinding pompa.
e. Timbulnya Suara Bising Saat Pompa Beroperasi
Suara bising pada pompa dapat disebabkan oleh
gelembung yang yang berukuran besar yang masuk kedalam
eye impeller akan membuat pompa kehilangan pemasukan,
sehingga memerlukan primming atau tambahan cairan dari
sisi hisap (suction) dan akan memaksa pompa untuk bekerja
lebih keras dan tentunya menimbulkan kebisingan. Selain itu,
kebisingan dapat ditimbulkan oleh proses pecahnya
gelembung dan menimbulkan gelombang kejut yang
menabrak dinding pompa.
BAB 4
DESKRIPSI PROSES
Gambar 4.1. Proses Proses pemurnian CPO (Crude Palm Oil) menjadi Olein
dan Stearin
4.1. Production Section
Proses pemurnian CPO (Crude Palm Oil) menjadi Olein dan Stearin
dilakukan dengan dua tahap proses utama yaitu Refinery Section dan
Fracsinasi Section.
4.1.1. Refinery Section
Proses Refinery merupakan proses pemurnian minyak sawit
crude palm oil (CPO) untuk meghilangkan Free Fatty Acid (FFA),
bau, serta menurunkan wana, sehingga memenuhi syarat mutu
gunanya.
Tahap proses pada Refinery section terdiri dari empat section,
diantaranya adalah :
a. Pretreatment Section
Perlakuan pendahuluan yang umum dilakukan terhadap
pemurnian minyak kelapa sawit (CPO) yaitu mempersiapkan bahan
baku yang akan dikelola menjadi minyak goreng. Dimana CPO dari
Storage Tank dipompakan dengan menggunakan pompa sentrifugal
menuju HE (E.600A dan E.600B), dimana pada alat ini terjadi co-
current, karena didalamnya terjadi perpindahan panas antara CPO
dan RBDPO, sehingga alat ini sering disebut heat exchanger
economizer. CPO masuk berkisar 40 – 500C menuju E.600A, dan
keluar pada suhu 78 – 800C, lalu masuk ke E.600B dan keluar pada
suhu 1050C. RBDPO yang berasa dari P.716 (penampungan
RBDPO) masuk menuju E.600B pada suhu 1050C dan keluar pada
suhu 1280C kemudian masuk menuju ke E.600A dan keluar pada
suhu 1000C lalu menuju T.706 sebagai tempat penyimpanan
RBDPO untuk dikelola pada proses Fraksinasi.
Alat kontrol pada Preatment Section diantaranya yaitu:
1. Feed Pump (P.760)
Pompa yang digunakan untuk mentransfer CPO dari thank
Heat Exchanger Economizir (E.600A/B), menuju Heat
Exchanger Steam E.601, knife mixer (M.680A/B/C), kemudian
paddle mixer (M.686) dan ke bleacher thank (B.601). Didalam
mixer M.686 terjadi pengadukan antara crude palm oil, citrid
acid dan phosporic acid yang sudah ditambah pada tiap mixer
(M.680A/B/C)
2. Heat Exchanger Economizer (E.600A/B)
Heat Exchanger Economizer merupakan alat penukar
panas yang dapat meningkatkan temperatur CPO masuk dari 40 –
500C dan temperatur keluar 78 – 1050C. CPO akan menukar
panas dari RBDPO yang memiliki temperatur 125 – 1500C dari
P.716 melalui E.600A/B.
3. Heat Exchanger Steam (E.601)
Heat Exchangger Steammerupakan alat penukar panas
dimana CPO dari E.600B akan menerima panas sehingga
temperaturnya meningkat 115 – 1200C. Steam sebagai media
pemanas dengan suhu 180 – 1850C. Temperatur masuk CPO ke
E.601 100 – 1050C dan temperatur keluar 115 – 1200C.
Temperatur steam masuk 180 – 1900C dan temperatur keluarnya
130 – 1400C.
b. Degumming Section
Degumming meruakan suatu proses pemisahan kotoran,
logam – logam, dan getah atau lendir yang terdiri dari phospatida,
protein, residu, karbohidrat, air, dan resin tanpa mengurangi asam
lemak bebas dalam minyak. Pada prinsipnya proses degumming
adalah proses pembentukan dan pengaktifan flok – flok dari zat
tersebut di atas yang bereaksi dengan asam Phosporit (H3PO4),
sehingga flok – flok yang terbentuk cukup besar untuk dipisahkan
dari minyak. Proses degumming yang paling banyak digunakan
adalah proses degumming dengan phosporic acid (H3PO4) dan
Citrid Acid. Pengaruh yang timbul dari asam tersebut adalah
penggumpalan dan pengendapan zat – zat seperti phospatida,
protein, residu, karbohidrat, air dan resin yang terdapat pada
minyak.
CPO dari E.601 dialirkan ke mixer M.680 yang berjenis
knife mixer. Di dalam mixer ini terjadi pencampuran phosporic acid
dengan penggunaan 0,03 – 0,045% dan citric acid dengan
penggunaan 100 – 200 ppm ke dalam minyak CPO panas secara
teratur, pencampuran ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu dengan
mixer M.680 A/B/C dan mixer M.686, di dalam mixer M.686
terjadi pengadukan secara sempurna antara Phosporic acid, Citric
Acid dan Crude PalmOil secara homogen, dimana knife yang
bersilang berjajar ke bawah di bagian tengah mixer. Hal ini
Bertujuan agar diperoleh hasil campuran yang homogen. Operasi
berlangsung pada tekanan 1 atm. Hasil dari proses ini adalah
Degumming Palm Oil (DPO), yaitu minyak sawit yang bebas gum
dan selanjutnya dialirkan ke dalam bleacher tank untuk proses
pemucatan.
Kontrol alat Degumming Section meliputi :
a. Phosporic Acid Tank (T.623)
Phosporic Acid Tank merupakan tangki penyediaan H3PO4
(asam posfat)yang berkapasitas ± 2000 liter dengan temperatur
30 – 320C.
b. Phosporic Acid Pump (P.623 A/B/C)
Phosporic Acid Pump merupakan pompa yang mengtur
storage untuk presentasi pemakaian phosporicacid dari T.623
menuju knife mixer M.680 A/B/C.
NO PENILAIAN NILAI
2 KEDISIPLINAN
3 PENGUASAAN MATERI
4 LAPORAN
RATA - RATA
KETERANGAN NILAI :
NILAI RANGE
A 80 - 100
B 65 - 79
C 55 – 64
D 40 – 50
E 0 - 39
Disahkan Oleh :
( Aidilsyah Lubis)
DAFTAR NILAI PRAKTEK KERJA LAPANGAN
NAMA : RAJA ISAK SIMANJUNTAK
NIM : 16 02 128
JURUSAN : TEKNIK MEKANIKA
NO PENILAIAN NILAI
2 KEDISIPLINAN
3 PENGUASAAN MATERI
4 LAPORAN
RATA – RATA
KETERANGAN NILAI :
NILAI RANGE
A 80 - 100
B 65 - 79
C 55 – 64
D 40 – 50
E 0 - 39
Disahkan Oleh :
( Aidilsyah Lubis)
DAFTAR NILAI PRAKTEK KERJA LAPANGAN
NAMA : SABAR SOJUAON SARAGI
NIM : 16 02 148
JURUSAN : TEKNIK MEKANIKA
NO PENILAIAN NILAI
2 KEDISIPLINAN
3 PENGUASAAN MATERI
4 LAPORAN
RATA - RATA
KETERANGAN NILAI :
NILAI RANGE
A 80 - 100
B 65 - 79
C 55 – 64
D 40 – 50
E 0 - 39
Disahkan Oleh :
( Aidilsyah Lubis)
DAFTAR NILAI PRAKTEK KERJA LAPANGAN
NAMA : SUMANDO SINAGA
NIM : 16 02 153
JURUSAN : TEKNIK MEKANIKA
NO PENILAIAN NILAI
2 KEDISIPLINAN
3 PENGUASAAN MATERI
4 LAPORAN
RATA – RATA
KETERANGAN NILAI :
NILAI RANGE
A 80 - 100
B 65 - 79
C 55 – 64
D 40 – 50
E 0 - 39
Disahkan Oleh :
( Aidilsyah Lubis)
DAFTAR NILAI PRAKTEK KERJA LAPANGAN
NAMA : YAHPRIL LOUS FIRDAUS NAIBAHO
NIM : 16 02 166
JURUSAN : TEKNIK MEKANIKA
NO PENILAIAN NILAI
2 KEDISIPLINAN
3 PENGUASAAN MATERI
4 LAPORAN
RATA – RATA
KETERANGAN NILAI :
NILAI RANGE
A 80 – 100
B 65 – 79
C 55 – 64
D 40 – 50
E 0 – 39
Disahkan Oleh :
( Aidilsyah Lubis)
TUGAS LAPORAN HARIAN
OLEH :
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami bisa melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan dan menyelesaikan kegiatan harian kami selama
diperusahaan ini.
Tujuan dibuat laporan ini adalah untuk memenuhi tugas akhir dari
praktek lapangan kerja sebagai salah satu syarat dan bukti bahwa kami telah
menjalankan praktek kerja lapangan selaam satu bulan.
Yang Mengetahui:
OLEH :
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami bisa melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan dan menyelesaikan kegiatan harian kami selama
diperusahaan ini.
Tujuan dibuat laporan ini adalah untuk memenuhi tugas akhir dari
praktek lapangan kerja sebagai salah satu syarat dan bukti bahwa kami telah
menjalankan praktek kerja lapangan selaam satu bulan.
(Syahrial) (Darwin)
TANGGAL TIME PROBLEM ACTION
02/07/2018 08.00-16.45 - -
03/07/2018 08.00-16.45 - -
04/07/2018 08.00-16.45 Pompa tidak Setelah dilakukan pemeriksaan
menghisap maka,diketahui penyebab
(PU 1508) masalah tersebut adalah
bearing pompa yang sudah
rusak/tidak berfungsi
dengan baik. Selanjutnya
dilakukan penggantian
bearing pompa tersebut
05/07/2018 08.00-16.45 Pompa bocor Setelah dilakukan
(PU 122) pembongkaran maka
ditemukan bahwa terjadi
kerusakan pada
mechseal/MechSeal tidak
berfungsi lagi. Selanjutnya
dilakukan penggantian
mechseal yang baru.
06/07/2018 08.00-16.45 Pompa bergetar Setelah dilakukan pemeriksaan
(PU 1633) ditemukan bahwa
pemasangan aligment pada
kopling tidak simetris.
Selanjutnya dilakukan
penyajaran pada
sambungan kopling
07/07/2018 08.00-12.00 Pompa macet Setelah dilakukan
(PU 1508) pembongkaran ditemukan
debu hasil pembakaran
boiler
08/07/2018 - - -
09/07/2018 08.00-16.45 IZIN -
10/07/2018 08.00-16.45 Pemanas mesin Setelah dilakukan pemeriksaan
blow molding pada mesin blow molding
tidak bekerja ,heater mengalami
kebocoran karena panas
yang terlalu berlebih .
selanjutnya heater
dibongkar dan diganti.
11/07/2018 08.00-16.45 Pompa bocor Setelah dilakukan pemeriksaan
(Pompa 297 PU ditemukan masalah pada
1508) mechseal . Mech seal
bergeser akibat sambungan
coupling tidak simetris .
Selanjutnya mech seal
diganti dan kopling diatur
simetris
12/07/2018 08.00-16.45 Kondisi oli pompaSetelah dilakukan pemeriksaan
sudah kotor / ditemukan kondisi oli sudah
menghitam (PU menghitam dan kotor,
002 A & 196 PU selanjutnya melakukan
002 D) preventive penambahan
dan penggantian diseluruh
pompa yang ada di PH KB 2.
Konfirmasi dengan personil
PH , preventive oli selesai
dilaksanakan dan seluruh
pompa berfungsi normal.
13/07/2018 08.00-16.45 Pompa tidak Setelah dilakukan pemeriksaan
menghisap ditemukan kondisi belting
(Pompa fast trap pompa fat trap selip
196 PU 007 A) sehingga tidak dapat
memutar pully pompa
secara maksimal.
Selanjutnya dilakukan
penggantian penggantian
belting mitsuboshi B 57 dan
setting tension belting .
Konfirmasi dengan personil
PH, pompa selesai direpair
dan dapat dipergunakan
kembali.
14/07/2018 08.00-12.00 Suara Pompa Setelah dilakukan pemeriksaan
sangat kasar ditemukan kondisi bearing
pompa yang rusak .
15/07/2018 - - -
16/07/2018 08.00-16.45 - -
17/07/2018 08.00-16.45 Kondisi oli pada Setelah dilakukan pemeriksaan
Gearbox maka dilakukan
panwater di penggantian oli pada setiap
menara gearbox pada menara
pendingin sudah pendingin tersebut dan
hitam dan kotor bushing (kopling) pada
lalu kopling sambungan panwater
pada panwater tersebut diganti dengan
tersebut sudah bushing yang baru.
tidak berfungsi
dgn baik (PW
Refinery 1500)
18/07/2018 08.00-16.45 Pemasangan Dipasang semua sambungan
bushing dan panwater serta penutup
kopling pada panwater
panwater
refinery 1500
19/07/2018 08.00-16.45 Katub pada Setelah dilakukan
discharge pembongkaran pada katub
pompa di tersebut maka diketahui
cooling water katub tersebut sudah tua
refinery 1500 dan material pada katub
sudah tidak tersebut sudah keropos
menutup dan selanjutnya diganti
dengan baik. dengan katub yang baru
dgn ukuran yang sama
20/07/2018 08.00-16.45 Pompa tidak Setelah dilakukan
menghisap dan pembongkaran pada
suaranya sangat pompa,ditemukan bearing
kasar(Pompa pompa yang sudah lepas
111 PU 316) dari shaft . sehingga
menyebabkn putaran
pompa tidak stabil dan
menimbulkan suara yang
kasar sehingga
menyebabkan pompa tidak
menghisap fluida.
Selanjutnya dilakukan
penggantian shaft dan
penggantian bearing yg
baru dan sekalian
penggantian seal” yang
sudah rusak.
21/07/2018 08.00-12.00 Suara Pompa kasarSetelah dilakukan pemeriksaan
(PU 621) pada pompa tersebut
diketahui bahwa
sambungan kopling pada
sambungan shaft pompa
dan motor sudah
rusak/tidak berfungsi
dengan baik. Sehingga
dilakukan penggantian
sambngan kopling sure flex
8J
22/07/2018 - - -
23/07/2018 08.00-16.45 Usia Mech seal Setelah dilakukan penelitian
pada setiap maka dapat diperpanjang
pompa sangat usia mech seal tersebut
singkat dengan cara pembuatan
lubang di casing pompa
guna untuk sirkulasi pada
pompa
24/07/2018 08.00-16.45 IZIN
25/07/2018 08.00-16.45 - -
26/07/2018 08.00-16.45 Putaran pada Setelah dilakukan pemeriksaan
agiator macet maka diketahui bahwa
(AG 403,402) raber kopling pada setiap
agiator tersebut sudah
rusak dan lepas.
Selanjutnya dilakukan
penggantian raber kopling
yang baru
27/07/2018 08.00-16.45 Agiator tidak bisa Stelah dilakukan pemeriksaan
berputar ternyata kopling pada AG
(AG 405) tersebut sudah keropos
dan rusak sehingga
merusak raber kopling
tersebut. Selanjutnya
dilakukan penggantian
kopling dan raber yang
baru.
28/07/2018 08.00-12.00 IZIN
29/07/2018 - - -
30/07/2018 08.00-16.45 IZIN
31/07/2018 08.00-16.45 IZIN
Yang Mengetahui :