Anda di halaman 1dari 24

Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.

Kom

B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


MATERI

1. Prinsip dasar sistem IPV4/IPV6

IPV4 atau singkatan dari Internet Protocol Version 4


merupakan sebuah protokol untuk penggunaan paket
penggantian Link Layer Networks seperti ethernet. IPv4
menawarkan alamat yang banyaknya diperkirakan hingga 4,3
milyar karena IPv4 hanya memiliki 32 bit.

IPV 6 atau singkatan dari Internet Protocol Version 6


merupakan sebuah protokol yang lebih mutakhir dan fitur yang
lebih bagus dibanding IPv4. Ia memiliki kemampuan untuk
memberikan angka alamat yang jumlahnya tidak terbatas karena
IPv6 memiliki 128 bit. IPv6 menggantikan IPv4 dalam rangka
untuk mengakomodir pertumbuhan angka dari jaringan di
seluruh dunia dan membantu menyelesaikan masalah alamat IP
yang kelelahan.

Salah satu perbedaan antara IPV4 dan IPV 6 adalah


penampilan dari alamat IP. IPv4 menggunakan empat 1 byte
angka desimal, yang dipisahkan dengan titik (contohnya
192.168.1.1), sedangkan IPv6 menggunakan angka hexadesimal
yang dipisahkan dengan titik dua (contoh:
fe80::d4a8:6435:d2d8:d9f3b11).

372
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi

a. Fitur Perbedaan

IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah


alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4
miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat
habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya
menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju
pertumbuhan internet dunia.

IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38


alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari cukup
untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada
IPv4 secara permanen.

b. Routing

IPv4: Performa routing menurun seiring dengan


membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya pemeriksaan
header MTU di setiap router dan hop switch.

IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari


pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel
routing yang besar.

c. Mobilitas

IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh


kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan
lain.

IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming


dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap terjaganya
kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan
aplikasi-aplikasi.

d. Keamanan

IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan


jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan
pada standar IPv4.

IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header


IPsec menjadi fitur wajib dalam standar implementasi IPv6.

373
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom

e. Ukuran header

IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran


header options yang dapat bervariasi.

IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada


IPv4 seperti Identification, Flags, Fragment offset, Header
Checksum, dan Padding telah dimodifikasi.

f. Header checksum

IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap


switch (perangkat lapis ke 3), sehingga menambah delay.

IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header,


melainkan secara end-to-end. Header IPsec telah menjamin
keamanan yang memadai.

g. Fragmentasi

IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa


router. Proses menjadi lebih lama lagi apabila ukuran paket data
melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket dipecah-
pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.

IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket


data. Di samping itu, terdapat fitur MTU discovery yang
menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan
nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari
ujung ke ujung.

h. Configuration

IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan,


konfigurasi dilakukan secara manual.

IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration di mana


ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi
dilakukan secara otomatis.

374
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi

i. Kualitas Layanan

IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa


membedakan kebutuhan.

IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang


memastikan kualitas layanan. Header traffic class menentukan
prioritas pengiriman paket data berdasarkan kebutuhan akan
kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi.

2. Prinsip Dasar Sistem TCP IP

Komunikasi data merupakan proses pengiriman data dari


satu komputer ke komputer lain. Untuk dapat mengirimkan data
diperlukan alat khusus yang disebut network interface (interface
jaringan). Jenis network interface ini bermacam-macam
tergantung pada media fisik yang digunakan. Dalam proses
pengiriman data ini terdapat beberapa masalah yang harus
dipecahkan. Pertama, data harus dapat dikirimkan ke komputer
yang tepat sesuai tujuannya. Hal ini akan menjadi rumit jika
komputer tujuan transfer data ini tidak berada pada jaringan
lokal. Melainkan di tempat yang jauh. Jika lokasi komputer yang
saling berkomunikasi jauh (secara jaringan) maka terdapat
kemungkinan data rusak atau hilang.

Dalam memecahkan masalah transfer data di atas para ahli


jaringan komputer pun melakukan hal yang sama untuk setiap
problem komunikasi data, diciptakan solusi khusus berupa
aturan-aturan untuk menangani problem tersebut. Untuk
menangani semua masalah komunikasi data, keseluruhan aturan
ini harus bekerja sama satu dengan yang lainnya. Sekumpulan
aturan untuk mengatur proses pengiriman data ini disebut
sebagai protokol komunikasi data. Protokol ini diterapkan dalam
bentuk program komputer (software) yang terdapat pada
komputer dan perlalatan komunikasi lainnya.

TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang didesain untuk


melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada Wide Area
Network (WAN). TCP/IP terdiri atas sekumpulan protokol yang
masing-masing bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu
dari komunikasi data. Berkat prinsip ini, tugas masing-masing

375
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom

protokol menjadi sederhana. Protokol yang lain tidak perlu


mengetahui cara kerja protokol yang lain, sepanjang ia masih
saling mengirim dan menerima data.

TCP/IP terdiri atas empat lapis kumpulan protokol, yaitu:


1. Network Interface Layer
2. Internet Layer
3. Transport Layer
4. Application Layer

Jika suatu protokol menerima data dari protokol lain di layer


atasnya, ia akan menambahkan informasi tambahan miliknya ke
data tersebut. Informasi ini disebut header yang berfungsi sesuai
dengan fungsi protokol tersebut. Setelah itu data diteruskan ke
protokol pada layer di bawahnya.

Lapisan terbawah yaitu network interface layer.


bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari
media fisik (kabel, serat optik, dan gelombang radio).

Lapisan berikutnya adalah internet layer yang bertanggung


jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat.
Pada layer ini terdapat tiga macam protokol yaitu, IP, ARP, dan
ICMP. IP (internet Protokol) berfungsi untuk menyampaikan
paket data ke alamat yang tepat. ARP (Address Resolution
Protokol) ialah protokol yang digunakan untuk menentukan
alamat hardware dari host yang terletak pada jaringan yang
sama.

Transport layer, berisi protokol yang bertanggung jawab


untuk mengadakan komunikasi antara dua host. Kedua protokol
tersebut ialah TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP
(User Datagram Protocol).

Layer Teratas ialah Application Layer. Pada layer inilah


terletak semua aplikasi yang menggunakan protokol TCP/IP
seperti email, FTP, HTTP, dan sebagainya.

376
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi

3. Prinsip Dasar Sistem Networking Service/Layanan


Jaringan

Dalam jaringan komputer, layanan jaringan adalah aplikasi


yang berjalan pada lapisan aplikasi jaringan ke atas, yang
menyediakan penyimpanan data, manipulasi, presentasi,
komunikasi, atau kemampuan lain yang sering
diimplementasikan menggunakan arsitektur client-server atau
peer-to-peer berdasarkan protokol jaringan lapisan aplikasi.

Setiap layanan biasanya disediakan oleh komponen server


yang berjalan di satu atau lebih komputer (sering kali komputer
server khusus yang menawarkan banyak layanan) dan diakses
melalui jaringan oleh komponen klien yang berjalan di perangkat
lain. Namun, komponen klien dan server dapat dijalankan pada
mesin yang sama.

Klien dan server akan sering memiliki antarmuka pengguna,


dan terkadang perangkat keras lain yang terkait dengannya.

4. Prinsip Dasar Sistem Keamanan Jaringan Telekomunikasi

Keamanan jaringan merupakan bagian yang sangat penting


pada saat ini, di saat perkembangan teknologi yang sangat maju
dan hampir semua data yang ada di dunia ini terintegrasi dengan
jaringan komputer maka keamanan jaringan adalah hal utama
yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah jaringan
komputer.

Keamanan jaringan merupakan suatu cara dan upaya yang


digunakan untuk memberikan perlindungan atau proteksi
terhadap sistem agar terhindar dari serangan pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab yang ingin melakukan pencurian data.

377
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom

Prinsip Dasar Keamanan Jaringan

Prinsip keamanan jaringan dapat dibedakan menjadi lima, yaitu:

a. Kerahasiaan ( )

berhubungan dengan hak akses untuk membaca


data, informasi, dan suatu sistem komputer. Dalam hal ini suatu
sistem komputer dapat dikatakan aman jika suatu data atau
informasi hanya dapat dibaca oleh pihak yang telah diberi
wewenang secara legal.

b. Integritas ( )

berhubungan dengan hak akses untuk mengubah


data atau informasi dari suatu sistem komputer. Dalam hal ini
suatu sistem komputer dapat dikatakan aman jika suatu data
atau informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang telah diberi
hak.

Contoh: e-mail di intercept di tengah jalan, diubah isinya,


kemudian diteruskan ke alamat yang dituju dengan cara virus,
trojan horse, atau pemakai lain yang mengubah informasi tanpa
mana seseorang menempatkan
diri di tengah pembicaraan dan menyamar sebagai orang lain.

c. Ketersediaan ( )

berhubungan dengan ketersediaan data atau


informasi pada saat yang dibutuhkan. Dalam hal ini suatu sistem
komputer dapat dikatakan aman jika suatu data atau informasi
yang terdapat pada sistem komputer dapat diakses dan
dimanfaatkan oleh pihak yang berhak.

378
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi

d. Authentication

Aspek ini berhubungan dengan metode untuk menyatakan


bahwa informasi betul-betul asli, orang yang mengakses dan
memberikan informasi adalah benar orang yang dimaksud, atau
server yang kita hubungi adalah server yang asli.

e. Akses Kontrol

Akses kontrol merupakan fitur-fitur keamanan yang


mengontrol bagaimana user berkomunikasi dengan sistem. Akses
kontrol melindungi sistem dari akses yang tidak berhak dan
umumnya menentukan tingkat otorisasi setelah prosedur
otentikasi berhasil dilengkapi.

5. Prinsip Dasar Sistem Seluler

Sistem komunikasi seluler merupakan salah satu jenis


komunikasi bergerak, yaitu suatu komunikasi antara dua buah
terminal dengan salah satu atau kedua terminal berpindah
tempat. Dengan adanya perpindahan tempat ini, sistem
komunikasi bergerak tidak menggunakan kabel sebagai medium
transmisi.

Sistem komunikasi seluler dapat melayani banyak


pengguna pada cakupan area geografis yang cukup luas dalam
frekuensi yang terbatas. Sistem ini juga menawarkan kualitas
yang cukup tinggi dan tidak kalah jika dibandingkan dengan
telepon tetap (Public Switched Telephone Network atau PSTN) --
barangkali lebih dikenal dengan istilah telepon rumah--. Untuk
menambah kapasitas, daerah jangkauannya dibatasi dengan
adanya pembagian area menjadi sel-sel. Dengan adanya sel-sel
ini, kanal radio dapat dipergunakan kembali --istilahnya re-use--
oleh base station pada jarak yang berjauhan. Ketika pengguna
jasa seluer berpindah dari satu sel ke sel lain, panggilan dijaga
agar tidak terinterupsi dengan menggunakan salah satu teknik
switching, yaitu handoff. Berikut ini adalah gambaran umum
sistem komunikasi seluler.

379
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom

Dari gambar, dapat dilihat bahwa sistem komunikasi seluler


terdiri dari komponen berikut.

1) PSTN, tersusun atas local networks, exchange area


networks, dan long-haul network. PSTN
menginterkoneksikan antara telepon dengan peralatan
komunikasi lain.
2) Mobile Switching Center (MSC) atau Mobile Telephone
Switching Office (MTSO). Dalam sistem komunikasi seluler,
MSC berfungsi untuk menghubungkan antara telepon
seluler dengan PSTN. Dalam sistem seluler analog, MSC
berfungsi untuk mengatur agar sistem tetap beroperasi.
Suatu MSC dapat menangani 100.000 pelanggan seluler
dan 5.000 panggilan dalam waktu yang bersamaan.
3) Base Station, sering disebut juga sebagai Base Transceiver
Station (BTS) pada sistem GSM, cell site (site). Pada base
station, terdapat beberapa pemancar (sering kali disebut
sebagai transmitter atau TX) dan penerima (receiver atau
RX). TX dan RX akan menangani komunikasi full duplex
secara serempak. Biasanya, TX dan RX dikombinasikan
menjadi transceiver (TRX) yang diletakkan di dalam suatu
Radio Base Station (RBS). Base station biasanya juga
mempunyai menara untuk membantu proses pemancaran
atau penerimaan sinyal pada antena.

380
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi

4) Mobile Station (MS). MS merupakan suatu perangkat yang


digunakan oleh pelanggan jasa komunikasi seluler untuk
memperoleh layanan. Beberapa komponen yang ada pada
MS adalah transceiver, antena, rangkaian pengontrol, dan
sebagainya. Selain itu, MS juga dilengkapi dengan kartu
Subscriber Identity Module (SIM) yang berisi nomor
identitas pelanggan.

6. Prinsip Dasar Sistem Microwave

Microwave atau gelombang mikro ialah salah satu jenis


gelombang yang memiliki frekuensi dan daerah panjang
gelombang tertentu. Terlihat pada gambar di bawah.

Sangat banyak gelombang elektromagnetik yang


memiliki sifat berbeda karena memiliki panjang gelombang
yang berbeda dan frekuensi yang juga berbeda. Yang perlu
diketahui secara umum ialah bagaimana peningkatan energi
dari gelombang sesuai dengan panjang gelombangnya.
Semakin kecil panjang gelombang maka energinya makin
besar, begitu pula sebaliknya,
(panjang gelombang).
Maka sinar gamma-lah yang memiliki energi terbesar
sedangkan gelombang radio yang memiliki energi terendah.
Untung saja gelombang radio yang dipakai dalam komunikasi
manusia di bumi, untuk HP menggunakan gelombang mikro.

7. Prinsip Dasar Sistem VSAT IP

VSAT adalah singkatan dari Very Small Aperture


Terminal. VSAT adalah antena parabola kecil yang
menggunakan satelit untuk jalur komunikasi. Ekstensi VSAT
sendiri mengacu pada ukuran antena, yang biasanya kecil
tetapi masih kuat untuk digunakan sebagai terminal
telekomunikasi satelit. Antena VSAT dengan diameter besar
umumnya antara 0,6 dan 2,4 meter. Namun ada juga antena
VSAT besar dengan panjang 3-6 meter. Dengan
menggunakan satelit di luar angkasa, sistem telekomunikasi
VSAT dapat menempuh jarak jauh. VSAT digunakan untuk

381
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom

berlangganan internet satelit, data, TV, LAN, suara, faks, dan


VoIP.

VSAT adalah sistem komunikasi Wide Area Network atau


WAN. Singkatnya, WAN adalah jaringan yang memiliki
jangkauan yang sangat luas dan dapat mencakup negara atau
benua. Apa fungsi VSAT? VSAT adalah alat yang berguna
untuk menerima dan mengirimkan sinyal ke dan dari satelit.
Sementara satelit bertindak sebagai pengikut sinyal ketika
menerima sinyal dari VSAT. Kemudian sinyal yang
ditransmisikan oleh satelit mencapai hub atau kantor pusat.

Jaringan berbasis VSAT memberikan solusi efisien,


metode cost effective dan reliable untuk distribusi data ke
sejumlah lokasi berbeda tanpa terkait jarak. Berbeda dengan
jaringan terestrial yang selalu mempertimbangkan jarak, biaya
investasi lebih tinggi, semakin jauh lokasi dihilangkan. Secara
umum, sistem VSAT beroperasi pada frekuensi Ku-band dan
C-band. Ku-band digunakan di Eropa dan Amerika Utara
dengan antena VSAT kecil. C-band banyak digunakan di Asia.
Afrika dan Amerika Latin dan membutuhkan antena yang lebih
besar.

382
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi

a. Cara Kerja Very Small Aperture Terminal (VSAT)


Secara umum, VSAT bekerja dengan cara sebagai
berikut, informasi yang ditransmisikan akan diteruskan ke hub
dan kemudian ditransmisikan melalui VSAT di Bumi ke satelit.
Bagian satelit berfungsi sebagai penguat frekuensi. Informasi
yang diterima dikonfirmasi dan dikirim kembali pada frekuensi
yang lebih tinggi (pengiriman ulang). Setelah informasi
dikirimkan, hub di bumi mengontrol semua operasi jaringan
komunikasi.

b. Manfaat Very Small Aperture Terminal (VSAT)


Bagi perusahaan yang bergerak di bidang keuangan,
perbankan, energi, hingga institusi pemerintahan yang
membutuhkan koneksi yang stabil dan berkomunikasi dengan
kantor cabang di berbagai daerah terpencil. Bahkan untuk
perusahaan dengan layanan seluler, solusi VSAT Nomadik
memastikan bahwa komunikasi data tidak terganggu bahkan
di lokasi terpencil.
Pengalaman kami lebih dari tiga dekade menyediakan
berbagai solusi TI dan Komunikasi Data serta jaringan
infrastruktur yang kami miliki menjadikan Lintasarta unggul
dalam penyediaan layanan IP VSAT. Didukung oleh para ahli
VSAT lokal, Lintasarta mengoperasikan lebih dari 14.000
layanan VSAT di Indonesia. Ini menjadikan Lintasarta
perusahaan dengan titik layanan VSAT terbanyak di Indonesia.
Menggunakan media akses satelit serta teknologi Time
Division Multiplex (TDM)/Time Division Multiple Access
berbasis standar Internet Protocol (IP), Spektrum berkisar dari
lalu lintas rendah melalui broadband hilir dan broadband hulu.
Lintasarta IP VSAT juga dapat menjawab kebutuhan
komunikasi yang mudah dipindahkan melalui IP VSAT
Nomadic, karena dapat dipasang pada kendaraan dan antena
dapat secara otomatis disejajarkan dengan satelit. Layanan
IP-VSAT Lintasarta adalah solusi untuk pertumbuhan bisnis
yang efisien.

383
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom

Jenis VSAT Berdasarkan Band Spektrum

a. VSAT C-Band

Layanan VSAT PSN dengan spektrum C-band dikenal


dengan kehandalannya terhadap perubahan cuaca dan
Service Level Agreement (SLA) yang tinggi. VSAT C-band
umumnya digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan
tingkat keandalan dan keamanan yang tinggi, seperti aplikasi
perbankan, layanan darurat, dan implementasi ERP.

Dalam hal alokasi bandwidth untuk VSAT C-band, PSN


menyediakan layanan VSAT Internet Protocol (VSAT-IP)
dengan rasio bandwidth multi-klien dan layanan single carrier
per channel (SCP) yang membatasi ketersediaan bandwidth
tertentu (Khusus) untuk memastikan setiap terminal VSAT.

b. VSAT Ku-Band

Ubiqu adalah layanan VSAT Ku-Band terbaru dari PSN


yang menawarkan koneksi broadband dengan perangkat
antena yang lebih kecil dan harga yang lebih rendah.

Layanan Ubiqu dapat digunakan siapa saja yang


membutuhkan koneksi internet, baik itu di rumah, di sekolah,
di pedesaan (kantor desa), di perusahaan kecil dan menengah
(UKM), di klinik, di rumah sakit, dan berbagai jenis
perusahaan lintas industri.

Ubiqu menjadi solusi layanan internet broadband di


mana saja di seluruh Indonesia karena dapat melayani area
tanpa jaringan komunikasi terestrial seperti radio, GSM, kabel
dan serat.

Aplikasi Apa Saja yang Dapat Menggunakan VSAT?

Jaringan VSAT dapat digunakan untuk transmisi data,


suara, dan video berdasarkan protokol Internet Protocol (IP).
Karena VSAT adalah teknologi berbasis satelit di mana
penundaan propagasi terjadi karena penghapusan satelit dari
permukaan bumi, aplikasi yang menggunakan teknologi ini
harus dilakukan sehingga jumlah transfer klien-server yang
berselang dipertahankan seminimal mungkin berkurang.

384
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi

8. Prinsip Dasar Sistem Optik

Serat optik, fiber optik atau kabel optik adalah saluran


transmisi terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk
mentransmisikan data melalui media berupa cahaya dari suatu
tempat ke tempat lain dengan waktu yang sangat cepat dan
data yang sangat besar (Saydam, 1997).

Fiber optik dikembangkan pada akhir tahun 1960 yang


terbuat dari bahan dielektrik berbentuk seperti kaca. Di dalam
fiber inilah energi cahaya yang dibangkitkan oleh sumber
cahaya disalurkan sehingga dapat diterima di ujung unit
penerima (receiver).

Perbedaan sistem komunikasi optik dengan sistem


komunikasi biasa terletak pada proses pengiriman sinyalnya.
Pada sistem komunikasi biasa sinyal informasi diubah menjadi
sinyal listrik/elektrik, lalu dilewatkan melalui kabel tembaga.
Setelah sampai di tujuan sinyal tersebut lalu diubah kembali
menjadi informasi yang sama seperti yang dikirimkan.
Sedangkan pada sistem komunikasi optik, informasi diubah
menjadi sinyal listrik kemudian diubah lagi menjadi
optik/cahaya. Sinyal tersebut kemudian dilewatkan melalui
serat optik, setelah sampai di penerima, cahaya tadi diubah
kembali menjadi sinyal listrik dan akhirnya diterjemahkan
menjadi informasi.

385
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom

Kelebihan Serat Optik

Kelebihan serat optik dibandingkan dengan media


transmisi yang lain adalah sebagai berikut (Widodo, 1995):
Memiliki bandwidth yang sangat lebar. Dalam sistem
digital dapat mencapai orde gigahertz, sehingga mampu
membawa informasi yang sangat besar.
Ukuran sangat kecil dan murah, sehingga mudah dalam
penanganan dan instalasi.
Isyarat cahaya tidak terpengaruh oleh derau elektris
maupun medan magnetis.
Isyarat dalam kabel serat terjamin keamanannya.
Karena dalam serat tidak terdapat tenaga listrik, maka
tidak akan terjadi ledakan maupun percikan api. Di
samping itu serat tersebut tahan terhadap gas beracun,
bahan-bahan kimia, dan air, sehingga cocok bila
ditanam di bawah tanah.
Susutan sangat rendah, sehingga memperkecil jumlah
sambungan dan jumlah pengulang (repeater). Yang
pada gilirannya akan menurunkan biaya.

Struktur Serat Optik


Secara umum struktur serat optik dapat dilihat pada
gambar di bawah ini, dengan penjelasan sebagai berikut (Putu,
2009):

386
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi

a. Core (Inti Kabel)


Core berfungsi untuk menyalurkan cahaya dari satu
ujung ke ujung lainnya. Core yaitu elemen pertama dari fiber
optik yang merupakan konduktor sebenarnya yaitu sebuah
batang silinder terbuat dari bahan dielektrik (bahan silika
(SiO2), biasanya diberi dopping dengan germanium oksida
(GeO2) atau fosfor penta oksida (P2O5) untuk menaikan
indeks biasanya) yang tidak menghantarkan listrik. Inti
memiliki diameter antara 3 200 µm. Ketebalan dari core
merupakan hal yang penting, karena menentukan
karakteristik dari kabel. Core (inti) dari serat optik terbuat dari
material kristal kaca kelas tinggi dan indeks bias core
besarnya sekitar 1,5.

b. Cladding (Selubung)
Cladding berfungsi sebagai cermin yaitu memantulkan
cahaya agar dapat merambat ke ujung lainnya. Cladding yaitu
lapisan selimut/selubung yang dilapiskan pada core yang
memiliki diameter antara 125 250 µm. Cladding juga terbuat
dari gelas tetapi indeks biasnya lebih kecil dari indeks bias
core. Hubungan antara kedua indeks dibuat kritis karena
untuk memungkinkan terjadinya pemantulan total dari berkas
cahaya yang merambat berada di bawah sudut kritis sewaktu
dilewatkan sepanjang serat optik.

c. Coating (Pelindung)
Coating berfungsi sebagai pelindung mekanis yang
melindungi serat optik dari kerusakan dan sebagai
pengkodean warna pada serat optik. Coating yaitu bagian
pelindung lapisan inti dan selimut yang terbuat dari bahan
plastik elastis (PVC) yang berfungsi untuk melindungi serat
optik dari tekanan luar.

d. Streng thening (Serat Penguat)


Streng thening serat berfungsi sebagai serat yang
menguatkan bagian dalam kabel sehingga tidak mudah putus
dan terbuat dari bahan serat kain sejenis benang yang sangat
banyak dan memiliki ketahanan yang sangat baik.

387
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom

e. Jacket Cable (Selongsong Kabel)


Jacket kabel berfungsi sebagai pelindung keseluruhan
bagian dalam kabel serat optik serta di dalamnya terdapat
tanda pengenal dan terbuat dari bahan PVC.

Jenis-jenis Serat Optik


Terdapat dua jenis serat optik, yaitu sebagai berikut (Sharma
dkk, 2013):

a. Singlemode Fiber (SMF)


Serat optik singlemode memiliki core yang kecil dan
memiliki hanya satu jalur cahaya. Perbedaan antara indeks
bias core dan cladding sangat kecil. SMF memiliki kapasitas
yang lebih besar untuk mentransmisikan informasi karena
dapat mempertahankan akurasi jumlah cahaya untuk jarak
tempuh yang lebih besar dan tidak menunjukkan penyebaran
cahaya yang disebabkan oleh beberapa mode. Atenuasi serat
SMF juga lebih rendah bila dibandingkan dengan MMF.
Kekurangan dari serat jenis ini adalah diameter core yang
kecil yang membuat menyambungan cahaya ke dalam core
lebih sulit, pembangunan yang sulit dan biaya yang relatif
mahal.

388
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi

b. Multimode Fiber (MMF)


Multimode fiber memiliki diameter core dan indeks bias
relatif lebih besar daripada singlemode fiber dan
memungkinkan sejumlah besar cahaya melewatinya. Ukuran
core kabel multimode secara umum adalah berkisar antara 50
sampai dengan 100 mikrometer. Biasanya ukuran NA yang
terdapat di dalam kabel multimode pada umumnya adalah
berkisar antara 0,20 hingga 0,29. NA atau numerical aperture
adalah ukuran kemampuan sebuah serat untuk menangkap
cahaya, juga dipakai untuk mendefinisikan acceptance cone
dari sebuah serat optik. Jenis serat optik Multimode dapat
dikategorikan menjadi dua macam yaitu serat optik multimode
step index dan serat optik multimode gradded index.

Prinsip Kerja Serat Optik


Prinsip kerja serat optik digambarkan dengan penjelasan
sebagai berikut (Praja dkk, 2013):

Sinyal awal/source yang berbentuk sinyal listrik ini pada


transmitter diubah oleh tranducer electrooptic
(Dioda/Laser Dioda) menjadi gelombang cahaya.
Gelombang cahaya selanjutnya ditransmisikan melalui
kabel serat optik menuju penerima/receiver yang terletak
pada ujung lainnya dari serat optik.
Pada penerima/receiver sinyal optik ini diubah oleh
tranducer Optoelektronik (Photo Dioda) menjadi sinyal
elektris kembali.

389
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom

Dalam perjalanan sinyal optik dari transmitter menuju


receiver biasanya akan terjadi redaman cahaya di sepanjang
kabel optik, sambungan-sambungan kabel dan konektor-
konektor di perangkatnya. Oleh karena itu jika jarak
transmisinya jauh maka diperlukan sebuah atau beberapa
repeater yang berfungsi untuk memperkuat gelombang
cahaya yang telah mengalami redaman sepanjang
perjalanannya.

9. Prinsip Dasar Sistem WLAN.

A. Konsep Dasar WLAN

WLAN adalah singkatan dari Wireless Local Area Network


yaitu suatu jenis jaringan komputer yang menggunakan
gelombang radio sebagai alat atau media transmisi data.
Informasi atau data ditransfer dari satu komputer ke
komputer yang lainnya menggunakan gelombang radio.
Frekuensi radio yang digunakan jaringan WLAN ini untuk
koneksi, transmisi data, atau point access (titik akses) adalah
transciver dua arah yang bekerja di 2,4 GHz (802.11b,
802.11g) hingga 5 GHz (802.11a).

Fungsi utama Wireless LAN adalah untuk mengakses


jangkauan wilayah LAN atau area lokal menggunakan jaringan
nirkabel (tanpa kabel) dengan frekuensi radio. Jaringan
tersebut dibangun dari empat komponen utama yaitu: Access
point, mobile atau desktop PC, wireless LAN interface, dan
atnena.

Access Point Perangkat yang menjadi sentral koneksi


dari user ke ISP, Access-Point memiliki fungsi untuk
mengonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal
digital yang akan disalurkan melalui media kabel, ataupun
disalurkan ke perangkat WLAN yang lainnya dengan
dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.

Mobile atau Desktop PC Perangkat akses untuk user,


mobile PC biasanya sudah terpasang pada port PCMCIA.
Tetapi untuk Desktop PC umumnya harus ditambahkan
wireless adapter melalui PCI card ataupun USB.

390
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi

WLAN Interface Peralatan yang dipasangkan di Mobile


atau desktop PC (Personal Computer), dalam bentuk PCMCIA
(Personal Computer Memory Card International Association)
card, PCI card maupun melalui port USB.

Antena Antena external (optional) yang dipakai untuk


memperkuat daya pancar. Antena tersebut dapat dirakit
sendiri oleh pengguna/user.

Cara kerja yang digunakan pada WLAN yaitu melalui


jaringan tanpa kabel atau melalui udara yaitu menggunakan
glombang elektromagnetik dengan teknologi spread spectrum
technology (SST). Teknologi ini mampu membuat
penggunanya bisa menggunakan satu pita frekuensi secara
bersamaan. Teknologi ini (STT) merupakan salah satu
pengembangan dari teknologi sebelumnya yaitu Code Division
Multiple Access (CDMA).

Teknologi SST menggunakan dua pendekatan metode, yaitu:

a) Direct Sequence Spead Spectrum (DSSS)

Merupakan metode yang bisa mentransfer sinyal ke


pita frekuensi tetap sebesar 17MHz. Metode ini
menggunakan direct sequence yaitu memancarkan sinyal
dengan lapisan (multipex) dengan signature yang
mengurangi noise dan interferensi. Kode yang sudah sesuai
dengan frekuensi maka akan diproses sedangkan kode
yang tidak sesuai akan diabaikan.

b) Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS)

Yaitu metode transmisi sinyal radio ke pita frekuensi


tetap dengan 1MHz. Selain itu FHSS mengubah frekuensi
pembawa di antara frekuensi lain yang menggunakan pita
spektrum besar. Prinsip metode ini menggunakan pita yang
sempit bergantian dalam pemancaran sinyal secara priodik
yang berpindah dari satu kanal frekuensi ke kanal lainnya
antara 20 hingga 400 milidetik.

391
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom

Kelebihan Dan Kelemahan WLAN

Kelebihan WLAN, seperti di bawah ini:

a) Mobilitas tinggi

Memungkinkan pemakainya untuk mengakses


informasi di mana pun dia berada tentunya dalam
jangkauan WLAN, tak terpaku pada satu tempat saja.
Mobilitas yang tinggi tentunya bisa meningkatkan kualitas
layanan dan kualitas produktivitas.

b) Mudah dan kecepatan instalasi

Instalasi WLAN tergolong mudah dan juga cepat,


sebab dapat dilakukan tanpa harus memasangkan kabel di
atap/dinding.

c) Fleksibilitas Tinggi

Memungkinkan untuk membuat jaringan komputer


di mana kabel tidak memungkinkan untuk digunakan.

d) Biaya Operasional Murah

Meskipun biaya investasi awal untuk perangkat


keras WLAN lebih mahal daripada LAN, tapi biaya instalasi
dan perawatan jaringan WLAN lebih murah, sehingga
secara total dapat menurunkan besar biaya kepemilikan.

e) Scalable

Dapat menggunakan berbagai macam topologi


jaringan komputer sesuai dengan kebutuhan.

Kekurangan WLAN, seperti di bawah ini:


a) Kerahasiaan dan keamanan data kurang terjamin.
b) Biaya peralatannya rata-rata mahal.
c) Delay (penundaan) yang besar.
d) Adanya masalah propagasi radio misalnya seperti:
terhalang, terpantul, dan banyak sumber interferensi.
e) Kapasitas dari jaringan menghadapi keterbatasan
spektrum (pita frekuensi tak dapat diperlebar akan
tetapi dapat dimanfaatkan secara efisien).

392
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi

B. WIFI (Wireless Fidelity)

WIFI (Wireless Fidelity) yaitu suatu teknologi komunikasi


nirkabel yang memanfaatkan gelombang radio untuk
menghubungkan dua perangkat atau lebih untuk dapat saling
bertukar informasi. Teknologi WIFI saat ini banyak digunakan
pada perangkat mobile seperti smartphone dan laptop hingga
ke perangkat elektronik lainnya seperti televisi, DVD Player,
digital kamera, printer, konsol game dan bahkan lebih luas
lagi hingga ke perangkat rumah tangga lainnya seperti lampu,
kulkas, dan pengatur suhu (AC).

Teknologi WIFI ini merupakan teknologi yang berbasis


pada standar IEEE 802.11. memiliki kemampuannya yang
memperbolehkan Jaringan Area Lokal (Local Area Network
atau LAN) untuk beroperasi tanpa memerlukan kabel
(nirkabel), Teknologi WIFI ini menjadi semakin populer dan
menjadi pilihan praktis bagi sebagian besar jaringan bisnis
ataupun rumah tangga.

1) Cara Kerja WiFi

WiFi sering disebut juga dengan WLAN atau Wireless


Local Area Network. Sinyal radio adalah kunci yang
memungkinan komunikasi dalam jaringan WiFi. Teknologi
WiFi ini menggunakan dua frekuensi gelombang radio
dalam mengirimkan dan menerima sinyal radio. Kedua
frekuensi gelombang radio tersebut adalah frekuensi
2,4GHz dan 5GHz.

Router menerima data dari internet akan


menerjemahkannya menjadi sinyal radio yang kemudian
ditransmisikan dari antena WiFi ke perangkat penerima
WIFI seperti ponsel pintar dan laptop yang dilengkapi
dengan rangkaian WiFi. Komputer atau ponsel pintar
menerima sinyal WiFi ini akan segera membacanya dan
menerjemahkannya menjadi data yang dapat dimengerti
oleh perangkat-perangkat tersebut. Dengan demikian
terjadilah koneksi diantara pengguna dan jaringan.
Demikian pula dengan pengiriman informasi dari komputer
atau ponsel, perangkat tersebut akan menerjemahkan
data menjadi sinyal radio dan mentransmisikannya
menggunakan antena. Router nirkabel menerima sinyal
393
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom

tersebut dan menerjemahkannya. Router kemudian


mengirimkan informasi ke internet menggunakan koneksi
ethernet kabel fisik.

Jarak jangkauan sebuah router WiFi atau hotspot


WiFi dalam ruangan adalah sekitar 30 meter namun dapat
lebih luas lagi apabila di luar ruangan. Pada umumnya,
kecepatan koneksi juga sangat tergantung pada
kedekatan perangkat penerima dengan sumber sinyal
radionya. Koneksi WiFi akan meningkat apabila perangkat
pengguna berada di dekat router atau titik hotspotnya.
Sebaliknya, koneksi sinyal WiFi akan semakin lambat
apabila berada di wilayah yang jauh dari sumber sinyalnya.

Ada dua jenis jaringan WLAN yang dapat dibentuk


dengan menggunakan sistem WiFi. Kedua jaringan
tersebut adalah jaringan infrastruktur dan jaringan ad-hoc.

a. Jaringan Infrastruktur ( )

Aplikasi jaringan infrastruktur ini ditujukan untuk


perkantoran atau untuk meny
WLAN diinstalasi sebagai pengganti sistem kabel sehingga
dapat memberikan penghematan biaya yang cukup besar.
Jaringan kabel backbone masih tetap diperlukan dan
terhubung ke server. Jaringan nirkabel kemudian dipecah
menjadi beberapa bagian yang disebut dengan sel,
masing-masing dilayani oleh Stasiun Pangkalan (Base
Station) atau Access Point (AP) yang bertindak sebagai
pengendali untuk sel yang bersangkutan. Setiap Access
Point dapat memiliki jangkauan antara 30 dan 300 meter
tergantung pada lingkungan dan lokasi Access Point.

b. Jaringan Ad-Hoc

Jenis jaringan lain yang dapat digunakan disebut


jaringan Ad-Hoc. Jaringan ini terbentuk ketika sejumlah
komputer dan periferal (contohnya printer dan scanner)
pada suatu lokasi ingin dihubungkan bersama antara satu
dengan yang lainnya. Hubungan sejumlah komputer atau
perangkat periferal ini mungkin diperlukan ketika
beberapa orang sedang berkumpul dan memerlukan
aktivitas berbagi data atau juga perlu mengakses printer
tanpa harus menggunakan koneksi kabel. Dalam situasi ini

394
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi

para pengguna hanya berkomunikasi antara satu sama


lainnya dan tidak dengan jaringan kabel yang lebih luas.
Jaringan Ad-Hoc ini tidak perlu menggunakan Titik Akses
(Access Point) dan algoritma khusus dalam protokol.

C. Glosarium
IP address : sebaris angka yang dimiliki setiap

lainnya yang terhubung melalui internet.


TCP/IP : standar komunikasi data yang digunakan
oleh komunitas internet dalam proses
tukar-menukar data dari satu komputer ke
komputer lain di dalam jaringan internet.
Network Service : service yang mencakup perusahaan
telekomunikasi, data carriers, ISP, Wireless-
communication service provider dan
operator cable yang menawarkan
sambungan berkecepatan tinggi.

395

Anda mungkin juga menyukai