Anda di halaman 1dari 6

MODUL AJAR

KURIKULUM MERDEKA

I. KOMPONEN UMUM

IDENTITAS
Nama Penyusun Hendar Susanto, S.T
Nama Satuan SMK Negeri 1 Lelea
Pendidikan
Tahun Disusun 2022
Jenjang Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan
Fase / Kelas / Semester E / X / Ganjil
Alokasi Waktu 12 JP (1x Pertemuan @ 6 JP)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan
Elemen budaya kerja industri
Aspek Menerapkan K3LH dan budaya kerja industri
Bahaya-bahaya di tempat kerja
Materi Pokok

Peserta didik mampu menerapkan K3LH dan budaya kerja industri,


antara lain: praktik-praktik kerja yang aman, bahaya-bahaya di
Capaian tempat kerja, prosedur-prosedur dalam keadaan darurat, dan
Pembelajaran penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,
Rajin).
Memahami Kesehatan dan Keselamatan Kerja Serta Lingkungan
Tujuan Pembelajaran Hidup (K3LH) Dan Budaya
Kerja Industri.
Profil Pelajar Mandiri:
Pancasila Modul ajar ini menekan pada kemandirian dalam belajar, sehingga
pesertadidik memiliki prakarsa atas pengembangan dirinya yang
tercermin dalam kemampuan untuk bertanggung jawab, memiliki
rencana strategis, melakukan tindakan dan merefleksikan proses
dan hasil pengalamannya.

Bernalar Kritis:
Modul ajar ini mengarahkan peserta didik untuk berpikir secara
objektif, sistematik dan saintifik dengan mempertimbangkan
berbagai aspek berdasarkan data dan fakta yang
mendukung,sehingga dapat membuat keputusan yang tepat dan
berkontribusi memecahkan masalah dalam kehidupan, serta
terbuka dengan penemuan baru.
Kreatif :
Modul ini mengarahkan peserta didik untuk mampu memodifikasi
dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat dan
berdampak bagi lingkungan sekitar. Memiliki keluwesan berpikir
dalam mencari alternatif solusi permasalahan
Media : PPT, Video, APD
Alat : ATK, Laptop, Infocus
Bahan Belajar : Modul Ajar,Youtube, LKPD
Sarana Dan
Lingkungan Belajar Pembelajaran Langsung dalam
Prasarana :
yang Dimodifikasi kehidupan sehari-hari
Sarana Prasarana Komputer/ Laptop dan Aplikasi
:
Alternatif Pembelajaran Daring
Siswa kelas X pada Program Keahlian Teknik Pengelasan dan
Target Peserta Didik Fabrikasi Logam

Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Metode Pembelajaran Diskusi, Tanya Jawab, Presentasi, Simulasi

II. KOMPONEN INTI


TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu Menghindari bahaya bahaya dalam lingkungan kerja bidang teknik
pengelasan.
PEMAHAMAN BERMAKNA
Peserta didik mampu melaksanakan pekerjaan bidang pengelasan dengan aman
PERTANYAAN PEMANTIK
1. Bahaya-bayaha apa yang dapat ditimbulakan pada pekerjaan teknik pengelasan?
2. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang Kesehatan keselamatan kerja dan
Lingkungan Hidup yang berhubungan dengan praktek kerja yang aman ?

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 2
No Kegiatan Alokasi Waktu
1 Pendahuluan
Orientasi, Motivasi dan Apersepsi
 Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdoa
 Guru dan siswa menyanyikan lagu Indonesia Raya secara
bersama-sama untuk menumbuhkan rasa Nasionalisme
 Guru melakukan presensi untuk mengecek kehadiran peserta
didik
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
 Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan
pemantik:
1. Bahaya-bayaha apa yang dapat ditimbulakan pada
pekerjaan teknik pengelasan?
2. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang
Kesehatan keselamatan kerja dan Lingkungan Hidup
yang berhubungan dengan praktek kerja yang aman ?
2 Kegiatan Inti
Stimulus
 Guru menampilkan tayangan video tentang K3LH dan
Bahaya-bahaya di area kerja pengelasan
https://youtu.be/GQg_-ELVF34
https://youtu.be/wNsnUmeVpdM
 Siswa mengamati dan memahami tayangan tentang K3LH
dan Bahaya-bahaya di area kerja pengelasan
Pengumpulan Data
 Guru meminta siswa secara berkelompok untuk mengali
informasi yang bersumber dari buku atau internet tentang
bahaya-bahaya yang timbul di area kerja pengelasan dan
jenis APD yang digunakan dalam teknik pengelasan
 Siswa menggali informasi tentang tentang bahaya-bahaya
yang timbul di area kerja pengelasan dan jenis APD yang
digunakan dalam teknik pengelasan
Pembuktian
 Guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkenaan
tentang bahaya-bahaya yang timbul di area kerja
pengelasan dan jenis APD yang digunakan dalam teknik
pengelasan
 Siswa menjawab dan mendiskusikan pertanyaan yang
diberikan guru secara berkelompok.
Menarik Kesimpulan
 Siswa menyajikan dalam bentuk hasil diskusi kelompok
tentang bahaya-bahaya yang timbul di area kerja
pengelasan dan jenis APD yang digunakan dalam teknik
pengelasan
 Siswa lain memberikan tanggapan terhadap presentasi
kelompok mengenai bahaya-bahaya yang timbul di area
kerja pengelasan dan jenis APD yang digunakan dalam
teknik pengelasan
 Siswa menerima tanggapan dari siswa lain dan guru
 Siswa menyimpulkan materi tentang bahaya-bahaya yang
timbul di area kerja pengelasan dan jenis APD yang
digunakan dalam teknik pengelasan
3 Penutup
 Guru menyimpulkan pelajaran yang sudah dibahas
 Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes
tertulis.
 Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya.
 Siswa melakukan pembersihan peralatan, media dan
ruangan.
 Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a sebelum selesai
pembelajaran.

ASESMEN
1. Apa pemahaman kalian tentang bahaya-bayaha pada pekerjaan
teknik pengelasan?
2. Bahaya-bayaha apa yang dapat ditimbulakan pada pekerjaan
Asesmen Diagnostik teknik pengelasan?
3. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang Kesehatan
keselamatan kerja dan Lingkungan Hidup yang berhubungan
dengan praktek kerja yang aman ?
Jawaban
1. Kecelakaan adalah kejadian yang tidak diinginkan yang dapat
menimbulkan cedera fisik seseorang bahkan dapat berakibat
fatal sampai kematian/cacat seumur hidup dan kerusakan harta
benda. Kecelakaan biasanya akibat kontak dengan sumber
energy diatas nilai ambang batas dari badan atau bangunan.
Kecelakaan juga merupakan kejadian yang tidak diinginkan
yang mungkin dapat menurunkan efisiensi operasional suatu
usaha.
2. Kondisi yang tidak aman :
 Lokasi kerja yang kumuh dan kotor
 Alokasi pekerja yang tidak terencana dengan baik, sehingga
pada satu lokasi dipenuhi oleh
 beberapa pekerja yang sangat menimbulkan potensi bahaya
 Fasilitas dan sarana kerja yang tidak memenuhi standar,
seperti scaffolding yang tidak aman, atau tidak tersedianya
exhaust blower pada lokasi pengelasan
 Terjadinya pencemaran dan polusi pada lingkungan kerja
pengelasan, missal debu, tumpahan oli, minyak dan limbah
B3 sehingga sangat berpotensi merusak komponen dan
peralatan pengelasan
3. Bahaya-bahaya dalam pengelasan busur listrik
 Kejutan listrik selama pelaksanaan pengelasan dengan
mesin las busur listrik
 Ledakan karena adanya kebocoran pada gas-gas yang
mudah terbakar seperti gas asetilin
 Cedera pada mata akibat penyinaran
 Silau nyala api gas
 Cedera karena asap dan gas yang dihasilkan selama
proses pengelasan
 Kebakaran, ledakan dan luka bakar akibat percikan
terak pengelasan
 Ledakan tabung asetilin, oksigen, gas CO2 dan gas
argon
4. Pencegahan arus listrik mengalir ke seluruh tubuh manusia
 Pakaian kerja harus kering dan tidak boleh basah oleh
keringat atau air
 Sarung tangan harus terbuat dari kulit, kering dan tanpa
lubang pada ujung jari
 Harus memakai sepatu karet yang seluruhnya terisolasi.
 Mesin las busur listrik AC harus memiliki alat penurun
tegangan otomatis atau mesin las busur listrik DC
tegangannya harus relatif rendah, sekitar 60V 2)
 Memastikan tidak adanya kebocoran arus listrik
 Mesin-mesin las busur listrik itu sendiri, meja kerja las
dan lembar kerja yang akan dilas harus benar-benar
“membumi”.
 Jika pembungkus kabel-kabel input atau output sobek
dan kawatnya terbuka, maka tutuplah dengan pita
isolasi atau ganti seluruh kabelnya.
 Isolasi terminal-terminal kabel pada sisi input/output,
kabel pada gagang elektrode dan sisi gagang elektrode,
dan hubungan pada konektor kabel harus sempurna.
 Hubungan kabel-kabel yang ada di meja kerja las,
lembar kerja yang akan dilas dan logam dasar dengan
benar menggunakan penjepit-penjepit khusus.
 Ketika meninggalkan bengkel pengelasan untuk
beristirahat, pastikan bahwa batang elektrode
 las telah dilepaskan dari gagang elektrode (holder).
5. Bahaya Sinar Las
 Temperatur busur las sama tingginya dengan temperatur
permukaan matahari, kira-kira 5000- 60000C,
sedangkan temperatur nyala api gas asetilin adalah
kirakira 31000C.
 Keduanya menimbulkan radiasi sinar yang kuat
sehingga berbahaya bagi mata. Sinar-sinar tersebut
meliputi, sinar-sinar yang kasat mata, juga sinar
ultraviolet (gelombang elektromagnetik) dan sinar
inframerah (thermal) yang tidak kasat mata.
 Sinar yang ada pada las busur listrik kebanyakan adalah
sinar ultraviolet, sedangkan nyala api las memancarkan
sinar infrared. Sinar ultraviolet dan sinar infrared
menimbulkan kerusakan pada mata dan kulit dapat
terbakar seperti terbakar sinar mata
Asesmen Formatif Penilaian performa eksperimen
1. Jelaskan pengertian dari “ kecelakaan kerja ” !
2. Jelaskan faktor kecelakaan kerja tentang “ kondisi yang tidak
aman ” !
Asesmen Sumatif 3. Sebutkan bahaya-bahaya dalam pengelasan busur listrik !
4. Jelaskan cara mencegah bahaya kejutan listrik selama
pengelasan dengan busur listrik !
5. Jelaskan bahaya sinar busur las dan nyala api gas !
 Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai
diatas rata-rata untuk mendapatkan tambahan materi dan
pengetahuan.
Pengayaan dan
Remedial  Remidial diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai
dibawah rata-rata untuk mendapatkan ulang penjelasan terkait
materi yang dibahas.
 Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran ?
 Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran?
 Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada
kegiatan pembelajaran?
 Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan
Refleksi peserta didik
dapat teratasi dengan baik?
& guru
 Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran ini?
 Apakah seluruh peserta didik dapat dianggap tuntas dalam
pelaksanaan pembelajaran?
 Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

Anda mungkin juga menyukai