1
Machudor Yusman, 2Anie Rose Irawati, 3Rika Santika
1
Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila
2
Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila
3
Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila
Abstrak
Library information system is a system which is very required by a library to be able to manage the
data and transactions that happens in the library. Interactive information systems that are important for
improving the quality of a library. The dissemination of information that is more efficient also can
be done via the internet and mobile phones. In this research, developed a system of information
library able to interact with members and visitors of the library allowing members get information
about books in more quickly. Implementation system SMS Gateway with autoreply facility that allows
members to obtain information books everytime and everywhere. The development of this system
purpose to simplify the process of update information about new books to members of the library, add
reading interest and increase the number of visitors library. Implementation system used by
MySQL database, GAMMU as tool of SMS Gateway and PHP as programming language.
1. Pendahuluan
Sistem Informasi Perpustakaan merupakan sistem yang sangat dibutuhkan oleh sebuah perpustakaan
untuk dapat mengelola data dan transaksi yang terjadi di dalam perpustakaan seperti pencatatan data
anggota, pencatatan data buku, pencatatan transaksi peminjaman dan pengembalian buku,
penghitungan denda keterlambatan, dan pembuatan laporan. Suatu sistem dapat dikatakan baik
apabila memudahkan semua proses, salah satunya dengan sistem pengolahan data terkomputerisasi.
Pemakaian komputer sebagai alat pengolah data perpustakaan dapat dikatakan yang terbaik untuk
saat ini, karena dapat meningkatkan kecepatan pekerjaan sehingga dicapai efisiensi tenaga dan waktu
dalam mengolah data.
Permasalahan yang terjadi pada sebagian besar masyarakat Indonesia yaitu salah satunya masih
kurang kesadaran akan pentingnya membaca, hal ini ditandai dengan minimnya jumlah
pengunjung perpustakaan. Kurangnya minat baca masyarakat ini bisa jadi disebabkan oleh
kurangnya informasi tentang buku-buku yang ada di perpustakaan. Pada kasus ini, jelas yang terjadi
adalah kurangnya interaksi antara masyarakat dan pihak perpustakaan.
Untuk mengatasi hal ini, perlu dibuat sistem informasi perpustakaan yang dapat membantu pengelola
perpustakaan dalam melaksanakan tugasnya seperti sistem informasi perpustakaan pada umumnya
yaitu melakukan pendataan petugas perpustakaan, pendataan anggota perpustakaan, pendataan buku,
pencatatan peminjaman buku, pencatatan pengembalian buku, penghitungan denda keterlambatan,
dan pembuatan laporan. Selain itu perlu dirancang sistem yang dapat berinteraksi dengan anggota
dan pengunjung perpustakaan sehingga memungkinkan anggota mendapatkan informasi tentang
buku-buku secara lebih cepat.
Sistem Informasi yang interaktif berperan penting dalam memperbaiki kualitas suatu perpustakaan.
Penyebaran informasi yang lebih efisien juga dapat dilakukan melalui internet dan telepon genggam.
Salah satu fungsi interaktif yang perlu dimiliki oleh sistem informasi perpustakaan ini adalah dengan
fasilitas pengiriman pesan melalui SMS Gateway kepada anggota perpustakaan mengenai informasi
buku-buku baru yang masuk ke perpustakaan menurut jenis buku dan sesuai dengan kesukaan
masing-masing anggota. Fungsi interaktif lainnya yang perlu dimiliki sistem ini adalah fasilitas
pencarian buku berdasarkan beberapa kategori, yaitu judul buku, penerbit, tahun terbit, pengarang,
atau stok buku yang tersedia beserta informasi buku lain yang berhubungan dengan buku yang
dicari oleh pengunjung perpustakaan jika buku yang dicari tidak ditemukan.
2. Metode
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi penelitian
eksperimental sungguhan. Tujuan penelitian eksperimental sungguhan adalah untuk menyelidiki
kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih
kelompok eksperimental, satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan hasilnya dengan
satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan. Tujuan lain metode
eksperimental adalah external validity yang menanyakan persoalan mengenai keberhasilan
representatif penemuan-penemuan penelitian dan dapat digeneralisasikan kepada subjek-subjek atau
kondisi-kondisi yang semacam.
1. Perencanaan Sistem
Pada tahap ini menjelaskan tentang masalah yang akan diselesaikan dan batasan-batasan terhadap
sistem informasi perpustakaan interaktif yang dibuat. Batasan masalah dalam pembangunan
sistem ini yaitu perancangan sistem yang mempunyai kemampuan:
1.melakukan layanan sistem informasi perpustakaan pada umumnya yaitu pendataan anggota
perpustakaan, pendataan buku, pencatatan peminjaman buku, pencatatan pengembalian buku,
penghitungan denda keterlambatan, dan pembuatan laporan,
2.menghasilkan saran bacaan bagi pengunjung perpustakaan dengan mengkombinasikan
beberapa informasi dari daftar buku,
3.melakukan distribusi informasi dengan bantuan SMS Gateway.
2. Analisis Sistem
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan isi sistem
informasi perpustakaan yang dibuat, definisi dari sistem yang diperlukan, penjelasan,
dan tujuan dari sistem yang diperoleh melalui konsultasi dengan pengguna sistem.
Analisis dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan studi pustaka.
Analisis kebutuhan sistem informasi perpustakaan interaktif dengan SMS Gateway ini
dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa aspek, yaitu kebutuhan fungsional
(aktivitas atau layanan yang dibentuk oleh sistem), kebutuhan non-fungsional
(lingkungan operasional), kebutuhan pengguna, dan kebutuhan informasi. Hasil
dari tahap analisis ini antara lain:
3. Desain Sistem
Setelah tahap analisis telah dilakukan, tahap selanjutnya adalah rancangan desain.
Rancangan desain dibuat berdasarkan hasil dari analisis kebutuhan yang telah diperoleh,
dimulai dari bagaimana input, proses hingga hasil yang diperoleh. Pada penelitian ini
desain yang akan dibuat adalah perancangan Entity Relationship Diagram (ERD),
Database, Data Flow Diagram (DFD) dan rancangan Interface (tampilan sistem).
a. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu diagram yang menjelaskan
hubungan antar data dalam basis data. ERD dari pembangunan sistem ini ditunjukkan
pada Gambar 3.1.
ERD pada Gambar 3.1 memiliki 6 entitas, yaitu anggota, buku, peminjaman,
pengembalian, SMS masuk, dan SMS keluar. Entitas peminjaman adalah entitas
yang terbentuk oleh relasi yang dihasilkan oleh entitas anggota dan buku.
1. Tabel Petugas
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data-data petugas perpustakaan.
Struktur tabel petugas ditunjukkan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Tabel Petugas
No. Atribut Tipe (Panjang) Keterangan
1 id_petugas int(10) Primary key
2 username varchar(25)
3 password varchar(25)
4 nama_petugas varchar(30)
5 email varchar(50)
6 status enum(„aktif‟,‟tidak aktif‟)
2. Tabel Anggota
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data-data anggota perpustakaan.
Struktur tabel anggota ditunjukkan pada Tabel 3.2.
3. Tabel Buku
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data-data buku yang ada di perpustakaan.
Struktur tabel buku ditunjukkan pada Tabel 3.3.
4. Tabel Peminjaman
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data-data transaksi peminjaman buku
perpustakaan. Struktur tabel peminjaman ditunjukkan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Tabel Peminjaman
No. Atribut Tipe (Panjang) Keterangan
1 id_peminjaman int(10) Primary key
2 id_anggota int(10) Foreign key
3 id_petugas int(10) Foreign key
4 tgl_pinjam date
5 batas_kembali date
6 Status varchar(15)
5. Tabel Pengembalian
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data-data transaksi pengembalian buku
perpustakaan. Struktur tabel pengembalian ditunjukkan pada Tabel 3.5.
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-
notasi untuk menggambarkan arus data dari sistem, yang penggunaannya sangat
membantu untuk memahami sistem secara logika, terstruktur, dan jelas. DFD
merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan proses kerja suatu
sistem. DFD terdiri dari DFD level 0 atau context diagram hingga level yang
dibutuhkan.
a) DFD Level 0 (Context Diagram)
DFD level 0 merupakan diagram awal yang menggambarkan proses utama yang
menghubungkan sistem dengan lingkungan luarnya (stakeholder). DFD level 0
dari pembangunan sistem ini ditunjukkan pada Gambar 3.2.
Diagram pada Gambar 3.2 menjelaskan tentang informasi yang dikirimkan oleh
pengguna ke dalam sistem serta informasi yang dihasilkan oleh sistem. Informasi
yang dikirimkan anggota ke dalam sistem adalah informasi data buku dan
informasi SMS request. Sedangkan informasi yang dihasilkan oleh sistem kepada
anggota adalah data buku dan SMS informasi. Informasi yang dikirimkan petugas
ke dalam sistem adalah informasi data buku, informasi data anggota, data
transaksi peminjaman, data transaksi pengembalian, informasi SMS, dan info
laporan apa yang akan dicetak. Sedangkan informasi yang dihasilkan oleh
sistem kepada petugas adalah data buku, data anggota, dan laporan.
b) DFD Level 1
Diagram pada Gambar 3.3 menjelaskan tentang proses yang dilakukan oleh
sistem untuk petugas dan anggota. Ada 9 proses yang terdapat pada desain DFD
level 1 pembangunan sistem informasi perpustakaan interaktif ini yaitu proses
mengelola data buku, melakukan pencarian buku, mengelola data anggota,
c) DFD level 2
DFD level 2 merupakan pengembangan dari DFD level 1. Diagram ini
menjabarkan proses dengan lebih rinci. DFD level 2 yang dibuat dalam
pembangunan sistem ini adalah pada proses mengelola data buku dan
mengelola data anggota. DFD level 2 dari proses mengelola data buku
ditunjukan pada Gambar 3.4.
Diagram pada Gambar 3.4 menjelaskan tentang alur yang terjadi pada proses
mengelola data buku. Petugas dapat melakukan proses input data buku,
mengubah data buku dan menghapus data buku. Data yang diproses tersimpan
pada database. Selanjutnya, DFD level 2 proses mengelola data anggota
ditunjukkan pada Gambar 3.5.
Diagram pada Gambar 3.5 menjelaskan tentang alur yang terjadi pada proses
mengelola data anggota. Petugas dapat melakukan proses input data anggota,
mengubah data anggota, dan menghapus data anggota. Data yang diproses
tersimpan pada database.
Setelah petugas berhasil masuk (log in) maka petugas sudah dapat mengakses sistem.
Rancangan interface halaman utama atau home petugas dalam pembangunan sistem
ini ditunjukkan pada Gambar 3.7.
Pada tahap ini, hal yang dilakukan adalah melaksanakan pembangunan sistem informasi
perpustakaan interaktif dengan SMS Gateway. Rancangan- rancangan sistem yang telah
dibuat diimplementasikan menjadi sebuah sistem informasi yang sesuai dengan
kebutuhan. Pada langkah ini merupakan tahapan terakhir pada metode SDLC yaitu:
Tahap terakhir yang dilakukan dalam metodologi penelitian eksperimental sungguhan ini
adalah mendokumentasikan semua hasil penelitian dari tahap awal hingga akhir ke dalam
sebuah laporan atau proposal. Hal ini bertujuan untuk membantu memberikan referensi
apabila diperlukan penelitian selanjutnya berkaitan dengan sistem informasi
perpustakaan interaktif. Tujuan lainnya adalah memberikan informasi untuk
peningkatan atau pengembangan sistem informasi perpustakaan interaktif yang telah
ada.
3. Pembahasan
Implemantasi merupakan tahap penerapan dari hasil rancangan yang telah dibuat.
Implementasi system termasuk ked ala langkah ke-6 dari metode penelitian
Eksperimental dan merupakan langkah ke-4 pada metode pengembangan SDLC. Dalam
pengembangan system perpustakaan interaktif dengan pemanfaatan fasiitas SMS
Gateway ini digunakan Bahasa pemrograman PHP Karena Bahasa pemrograman ini
mendukung aplikasi berbasis web. Database yang dihasilkan disimpan dalam aplikasi
database MySQL. Aplikasi yang digunakan untuk mengelola SMS Gateway GAMMU.
Sistem ini mempunyai beberapa fungsi, diantaranya yaitu melakukan layanan system
informasi perpustakaan pada umumnya yaitu pendataan anggota perpustakann, pendataan
buku, penctatan peminjaman buku, pencatatan pengembalian buku penhitungan denda
keterlambatan dan pembuatan laporan. Selain itu system ini juga dapat menghasilkan
saran bacaan bagi pengunjung perpustakaan dengan mengkombinasikan beberpa
informasi dari daftar buku. Selanjutnya, fungsi interaktif yang dimiliki system ini adalah
pengiriman informasi buku favorit masing-masing anggota dan proses autoreply SMS
dengan menggunakan fasiitas SMS Gateway.
2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan adalah:90
1. Perlu dilakukan pengembangan pada proses auto reply SMS agar sistem dapat
mengirimkan lebih dari lima data informasi buku,
2. Sebaiknya pada modem menggunakan provider yang mempunyai tarif
SMS lebih murah untuk meminimalisir biaya pengiriman SMS,
2. Referensi
[1] Cahyanto Ferry Budi, Nugroho Atmoko dan Winarti Titin. Implementasi SMS Gateway
Sebagai Sarana Pemberitahuan Kepada Pelanggn pada PDAM IKK Kedungtuban
Menggunakan PHP dan MySQL. Jurnal TransitIT Vol 1 No 1.
[2] Darmono. 2001. Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Grasindo.
[3] Ervianto, Agus. Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web
Dengan Php Dan Mysql Di Perpustakaan Sma Yppi 1 Surabaya.
[4] Fathansyah, Ir. 2002. Basis Data. Bandung: Informatika.
[5] Fauziah. 2014. Konsep Dasar Perancangan WEB. Jakarta: Mitra Wacana Media. Gintoro,
Andreyus, Emillia dan William. 2010. Analisis dan Perancangan Sistem Pemesanan Tiket
dengan Teknologi Mobile. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informatika 2010
(SNATI 2010).
[6] Hanifah Raidah, Rial Isnanto R dan Christyono Yuli. 2010. Simulasi Sistem Informasi
Geografis (SIG) Pemantauan Posisi Kendaraan Via SMS Gateway. Transmisi, 12 (2).
[7] Irawan, Yudie. 2011. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web
Application. Universitas Diponegoro: Tesis.
[8] Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Publisher. Madcoms.
2011. Aplikasi Web Database dengan Dreamweaver dan PHP-