BAB 7
SISTEM KOMUNIKASI DATA
PUBLIC
PERANCANGAN SERVICE
SISTEM TELEPHONE
KOMUNIKASI NETWORK
UNTUK SISTEM (PSTN)
TENAGA LISTRIK
LOCAL AREA
MEDIA NETWORK
KOMUNIKASI
(LAN)
7.1 UMUM dari Teknik Komunikasi Data
Diperlukan suatu sistem yang dapat digunakan
untuk berkomunikasi dengan siapa saja dimana berbagai
terminal equipment saling tersambung yang membentuk
satu jaringan data. Dalam sistem pengendalian tenaga
listrik berbasis SCADA, sistem komunikasi data
merupakan suatu subsistem yang perlu dipelajari
sebelum melakukan rancangan kontrol sistem.
Pada saat ini telah banyak terobosan yang telah
dilakukan untuk mendapatkan suatu jaringan yang
dapat digunakan secara general yang dapat
menghubungkan berbagai terminal dengan jumlah
pemakai yang tidak terbatas
Konsep jaringan demikian dikenal sebagai OSI yang
merupakan singkatan dari Open System Interconnection.
Konsep ini dikembangkan berdasarkan tahapan-
tahapan pada struktur protokol untuk memungkinkan
para pemakai menggunakan perangkat-perangkat yang
berbeda-beda tanpa perlu mengetahui cara kerja
mendetail setiap fungsi dari tahapan jaringan tersebut
7.2 Komunikasi Data Point Ke Point
Sistem komunikasi antara dua terminal komputer
tanpa melibatkan perangkat-perangkat lainnya
biasanya dilakukan dengan menggunakan kanal
data yang terhubung dengan konfigurasi point to
point. Dalam sistem komunikasi data antara dua
terminal terdapat dua hal pokok penting sebagai
berikut:
1). Komponen-komponen kanal data
2). Protokol dan prosedur dalam sistem komunikasi
data yang digunakan
DTE : Data Terminal Equipment
DCE : Data Communication Equipment (The DCE is commonly
referred to as a Modem, or Modulator/Transmitter)
UART: Universal Asynchronous Receiver/Transmitter
PCI: Programmable Communication Interface
ACIA: Asynchronous Communication Interface Adaptor
DTE) berfungsi sebagai interface untuk mengirimkan dan menerima data dari
dan ke terminal sumber data ke terminal komunikasi, Komunikasi dapat
dilakukan baik secara paralel maupun secara serial. Pada jarak yang saling
berdekatan komunikasi biasanya dilakukan secara paralel, serta berfungsi
sebagai penyangga yang berfungsi untuk menampung dan mengolah
semua data keluaran yang berasal dari terminal pemakai (sumber data)
sebelum keluar menuju kanal, Sebaliknya sebagai penerima DTE juga
berfungsi sebagai buffer dan pemroses data-data yang diterima dari ujung
lain sebelum data diserahkan ke terminal pemakai.
Sistem ini tidak mempunyai fasilitas sinyal chip select yang diperlukan untuk
memilih decoder untuk men-decode data-data atau untuk mengosongkan isi
register geser pada setiap saat muncul sinyal enable yang mengaktifkan
saluran. Yang perlu dalam hal ini adalah sinyal untuk memastikan (melihat)
tersedianya data-data pada bus data menuju UART sebelum data data
tersebut ditransfer ke UART pada ujung lain oleh sinyal kontrol yang
mengaktifkan kanal. Demikian juga perlu dipastikan tersedianya data-data
yang diterima bagi pemakai UART. Clock-in dan clocking-out dilakukan
melalui sinyal kendali eksternal yang berasal dari sumber data.
ACIA :
Pada kedua cara diatas, bit sinkronisasi dilakukan dengan cara tidak membiarkan kanal data
komunikasi tidak aktif meskipun untuk sementara waktu. Hal terse but dapat dicapai mengirimkan
blok bit-bit O 1111110 secara teratur pada waktu kanal data sedang kosong. Bila bit-bit tersebut tidak
ditemukan dalam kanal data maka kanal diberi bit 1 untuk selang waktu tertentu. Untuk keadaan
tertentu bit-bit 01111110 tetap dipertahankan berada pada kanal data secara terus menerus. Kedua bit O
yang mengapit ke-enam bit
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa sinkronisasi blok data-data pada sistem komunikasi
data dengan protokol yang berorientasi bit dapat dibuat dengan sederhana dengan menggunakan blok
data O 1111110. Akhir dari blok data-data dapat diindikasikan dengan mengembalikan kembali blok
bit-bit sinkronisasi 01111110. Karena kedudukan dari bit-bit sinkronisasi O I 111110 terse but diatas sangat
pen ting maka kita segera akan dihadapi dengan masalah: apakah yang terjadi apabila terdapat kecelakaan
pada blok data sinkronisasi tersebut, khususnya apabila kanal data sedang dalam keadaan membawa
data-data informasi yang sebenarnya yang menjadi sulit diidentifikasi. Untuk mengatasi ha] tersebut
dapat dilakukan dengan bit-stuffing sebagai berikut:
I) Pengirim akan start dengan blok data-data aktual dengan OLE STX dan berakhir dengan setiap jenis
sinyal kontrol (kecuali sinyal SYN) yang didahului dengan OLE. Yang dimaksud dengan OLE
adalah sinyal data-link escape character.
2) Bila terdapat satu blok bit ekivalen dengan OLE diantara blok data-data aktual maka terminal
pengirim harus memodifikasi bit-bit tersebut menjadi blok-blok DLE OLE. Dengan demikian jika
terminal penerima melihat blok data DLE DLE tersebut maka OLE yang pertama disisikan dan OLE yang
kedua sebagai data yang sebenarnya.
3) Bila SYN SYN ditemukan diantara data-data yang mau dikirim maka terminal pengirim akan
perubahan dengan mengirimkan DLE SYN yang akan secara otomatis akan kembali dirubah menjadi
SYN SYN diterminal penerima. Hal tersebut mengingat karakter kontrol yang didahului OLE tidak
dikenal sebagai kontrol karakter.
Teknik mengatasi masalah komunikasi yang baru saja dibahas
diatas dikenal dengan character stuffing dimana tidak
memerlukan blok-blok data-data diorganisir dengan basis
karakter. Jadi disini data-data aktual bisa terdiri dari blok data-
data mulai dari karakter dengan panjang sem barang sampai
pada karakter dengan ukuran bit-bit yang panjangnya
maksimum.
PROTOKOL KOMUNIKASI DATA ANTARA DUA TERMINAL
Ketujuh layer protokol komunikasi tersebut dapat dilihat seperti pada Garnbar 7.5. Tiga layer pertama
terkait dengan masalah protokol interface yaitu yang menyangkut sistem komunikasi bagaimana
rnendapatkan cara-cara untuk mentransfer data-data dari satu ternpat ketempat lain dengan aman dan
tidak ada satu datapun yang hilang diperjalanan.
Sedang layer 4 disebut transfort layer berkaitan dengan tanggung jawab mendapatkan cara-cara dan
prosedur-prosedur untuk dapat memastikan lengkapnya data-data yang mema suki jaringan tanpa
ada yang rusak.
Ke-tiga layer lain yang tersisa lebih terkait pada prosedur-prosedur aplikasi seperti jenis bahasa
kornputer yang digunakan, sekuriti akses, editing, jenis karakter yang dipakai dan lain sebagainya.
Dapat dikatakan layer-layer ini tidak berkaitan dengan masalah komunikasi data
dan mereka lebih cenderung terkait hanya pada masalah-masalah aplikasi komputer.
..
Level pertama digunakan untuk mengindikasikan semua
parameter sinyal-sinyal yang mau dikirimkan secara
transparan melalui media komunikasi kabel telepon, serat optik
radio link dan lain-lain. Biasanya level ini terdiri dari
konektor perangkat keras yang terdiri dari spesifikasi kode
link, laju transmisi, level tegangan dan parameter-parameter
lainnya yang dibutuhkan untuk mentransfer rangkaian sinyal-
sinyal digital.
Level kedua adalah data link layer yang digunakan untuk mengontrol apakah ada
kesalahan dalam pengiriman data-data yang sekaligus untuk melakukan koreksi
seperlunya. Lapisan ini berguna pula untuk mengatur bagaimana bit-bit dikelompokkan
dalam beberapa kelompok sekaligus melaksanakan sinkronisasi terutama bila terjadi
kesalahan pengiriman data pada lapisan pertama.
Lapisan ketiga digunakan untuk mengoperasikan jaringan dimana terdapat address dari
node-node yang tersambung kedalam jaringan data terlepas dari beberapa data link
yang
dibutuhkan. Node adalah divais yang berisi physical link, data link dan lapisanjaringan.
Node node akhir yang merupakan tujuan dalam sistem aplikasi disebut end node (end
system) sedang node-node antara end system disebut intermediate sistem (IS).
Pada layer ini terdapatfield untuk acknowledgement yang perlu untuk memastikan bahwa
data komunikasi yang terbentuk diantara dua node telah benar. Kontrol ini harus
independent
dan bebas dari yang terdapat pada data link layer dan hirarki lapisan yang lebih tinggi.
Pada layer ini terdapatfield untuk acknowledgement yang perlu untuk memastikan bahwa data
komunikasi yang terbentuk diantara dua node telah benar. Kontrol ini harus independent
Transport layer mengatur agar transfer data
diantara end sistem sating transparan. Dida
lamnya terdapat fasilitas layanan terhadap
semua layer-layer dibawahnya untuk
membentuk layer teratas dari data transport
layer. Dalam ha) ini dia harus memilih link
yang bekerja pada laju kecepatan sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh komputer.
Hal ini membebaskan pemakai dari kewajiban
untuk mengetahui bagaimana mekanisme
detail terjadinya pengiriman data data satu
komputer ke komputer lainny
Session layer atau Japisan kelima (5) adalah perangkat untuk
mengorganisir dan menyamakan (mensinkronkan) dialog diantara
terminal-terminal. Layer ini bertanggung jawab untuk menentukan
dialog diantara dua program dan mengatur pertukaran data-data
diantara mereka, kapan dialog harus dimulai dan kapan harus
berakhir.
Presentation layer adalah layer yang menentukan bentuk format
presentasi data kepada terminal dan bekerja untuk mengklasifikasikan
perbedaan representasi data yang digunakan oleh proses aplikasi.
Dengan demikian masing-masing proses aplikasi (application
task) dapat saling berkomunikasi tanpa perlu mengetahui representasi
data, umpamanya data code yang digunakan oleh proses aplikasi
yang berbeda. Kegunaan lain dari layer ini adalah untukmembuat
mesin jaringan bekerja independen.
Lapisan teratas adalah application layer yang merupakan jendela
antara proses-proses aplikasi dimana task sebenamya dilakukan.
Disinilah fungsi pemrosesan informasi pemakai yang
sebenarnya dilakukan seperti reservasi tiket pesawat terbang,
perbankan, surat elektronis dan lain sebagainya. Ketiga lapisan
teratas pada dasarnya merupakan pekerjaan perangkat lu nak
dan tidak ada kaitannya dengan teknik rekayasa
pertelekomunikasian, dia yang menyiap
kan semua fungsi-fungsi komunikasi yang tidak terdapat pada
layer-layer dibawahnya.
ISO adalah International Standard Organization yang melaksanakan standar
internasional yang melakukan rapat-rapat pembahasan staandar setiap empat tahun sekali.
IEC adalah International Electric Consortium yang merupakan sub bagian dari ISO.
OSI adalah Open System Interface yaitu nama yang diberikan untuk model
komunikasi terbuka ( Open communication model)
7-Layer Model adalah model dasar komunikasi yang ditetapkan oleh grup ISO
sebagai model referensi dasar dalam komunikasi data.
Pertama mengingat awal pada tahun 1960 dimana suatu computer masih sangat mahal
dengan ukuran yang sangat besar maka cukup alasan agar computer tersebut dapat
digunakan oleh berbagai macam kalangan.
Kedua adalah mengingat banyaknya pemakai yang secara geografis terpencar namun
membutuhkan common database yang bisa diakses oleh banyak pemakai. Contoh yang
terakhir ini adalah perusahaan penerbangan untuk kebutuhan reservasi tiket dan jadwal-
jadwal penerbangan. Kemudian disusul oleh perusahaan perbankan dimana tiap-tiap cabang
dari bank tersebut memerlukan akses ke sistem informasi sentral untuk memutakhirkan
informasi terkait transaksi-transaksi berjalan.
Untuk memungkinkan terminal-terminal berkomunikasi dengan computer sentral secara bergiliran
maka perlu ditetapkan protocol akses dalam beberapa bentuk. Berdasarkan Polled Strategy ada dua
jenis cara komputer sentral mengundang terminal pemakai untuk berkomunikasi secara bergilir
mengikuti aturan tertentu yaitu :
1.Roll-Call Polling
2. Hub Polling
1. Roll-Call Polling
Pada Roll-Call Polling computer sentral memancarkan pesan-pesannya secara point to multipoint (broadcast) dimana terkandung
address dari terminal pemakai. Terminal dimana addressnya sesuai akan aktif dan siap untuk mendengar atau menjawab pesan-
pesan dari computer sentral. Urutan-urutan polling diatas tidak perlu dilakukan secara berurutan atau periodic, disini computer
sentral yang mengambil inisiatif bagaimana polling harus dilakukan sesuai dengan keperluan-keperluannya, bisa saja satu terminal
tertentu perlu dibuat mendapat prioritas untuk lebih sering dihubungi.
Kelemahan
adanya kelambatan laporan terutama bila sistem
mempunyai cabang-cabang pemakai dengan
jumlah yang sangat besar
2. Hub Polling
Pada Hub Polling inisiatif interogasi dimulai oleh terminal paling depan dalam satu
jaringan lingkar. Bila transaksi telah usai atau bila terminal tidak memiliki data untuk
dikirim maka terminal tersebut melewatkan undangan ke terminal berikutnya secara
berurutan. Dengan cara ini waktu yang diperlukan untuk akuisisi data pada jarak dan
route yang jauh akan sangat berkurang dibandingkan dengan Roll-Call Polling
terdahulu
Kelemahan
perlunya setiap terminal dilengkapi dengan beberapa
perangkat tambahan yang cukup cerdas untuk dapat
melakukan inisiatif untuk polling. Disamping itu,
dalam sistem ini computer sentral menjadi kurang
fleksibel dalam hal mengatur prioritas-prioritas
polling yang perlu dilakukan untuk terminal tertentu.
7.4 Local Area Network
Kebutuhan transimisi data pada suatu tempat dengan kepadatan aktivitas
yang tinggi yang satu sama lain saling membutuhkan sudah semakin
meningkat, seperti untuk keperluan Universitas atau suatu perusahaan
dalam satu bangunan atau area yang besar lamun masih bersifat local.
Disini jaringan data adalah milik perusahaan tersebut dan tidak
memerlukan jaringan data yang disediakan oleh perusahaan jasa
telekomunikasi data. Untuk keperluan ini jaringan data umumnya digunakan
pada jaringan LAN.
Tedapat beberapa arsitektur local area network dari waktu ke waktu
mengikuti berbagai kebutuhan para pemakai jaringan computer. Jenis-jenis
LAN umumnya dibedakan menurut jaringan topologinya. Topologi yang
paling banyak dijumpai adalah
1. LAN tipe ring network
2. LAN dengan bus architecture
1. Ring Network
1. Membutuhkan perangkat keras jaringan 1. Proses transfer data yang tidak secepat topologi
komputer yang tidak banyak jaringan star atau tree dan mesh
3. Biaya perawatan dan pengimplementasian yang 3. Semakin banyak komputer klien, maka proses
murah dan ekonomis transmisi data akan menjadi semakin lama
4. Perawatan atau maintenance yang murah 4. Sangat tidak cocok untuk diimplementasikan
pada sebuah jaringan dengan akses tinggi
5. Cocok untuk diaplikasikan pada jaringan
komputer yang kecil
2. Bus Network Topology
Cara kerja
Pada dasamya, topologi bus disusun
berdasarkan kabel kabel yang dipusatkan pada
sebuah server, dan diteruskan ke dalam klien
dengan memanfaatkan konektor bus agar setiap
paket data bisa diteruskan ke sebuah jaringan
komputer Dalam pengaplikasiannya, sebuah
jaringan yang menggunakan topologi bus ini
membutuhkan sebuah protocol khusus yang
dikenal dengan nama distribution access protocol,
sehingga sebuah jaringan bisa terhubung dengan
servemya.
Kelebihan Kekurangan
1. Menghubungkan antar kabel secara linear 1. Membutuhkan kabel jaringan yang sangat
secara seri panjang dan banyak
2. Tidak menggunakan peralatan atau 2. Dukungan teknisi ahi yang jarang
hardware aktif
3. Menggunakan conector tipe T 3. Tidak cocok digunakan pada lalu lintas
akses data yang tinggi, karena akan
melambat ketika terdapat akses data tinggi.
3. Carrier Sense Multiple Access (CSMA)
Merupakan jaringan data yang terbentuk diantara beberapa computer atau jaringan
computer yang berada pada tempat yang saling berjauhan.
Kebutuhan WAN sangat bervariasi tergantung pada tingkat urgensi dari aplikasi
yang dibutuhkan. Beberapa jaringan WAN masih menggunakan jasa telekomunikasi
dengan menggunakan jaringan telepon umum dan jaringan transmisi digital.
Kecepatan yang dapat dilakukan oleh PSTN ialah terbatas pada kecepatan
maksimum 6000 bits/detik. Tetapi kecepatan yang dapat dilakukan dengan jaringan
transmisi digital sebesar 64 Kbit/detik. Pada kenyataannya untuk menaikan efisiensi
jaringan transmisi digital dibuatlah multiplekser. Multiplekser memiliki kemampuan
hingga tiga puluh channel pembicaraan, dengan menambahkan dua channel untuk
sinkronisasi maka kemampuan suatu multiplekser adalah 32x64 Kbit/detik atau sama
dengan 2048 Kbit/detik atau sama dengan 2 Mbit/detik.
5. Multiplekser dan Concentrator
merupakan sebuah alat yang digunakan untuk melakukan multipleksing sedangkan alat yang
digunakan untuk melakukan proses yang berlawanan disebut demultiplekser (DEMUX). Bentuk
paling dasar dari multipleksing adalah multipleksing (TDM) dan Fequency Division
Multiplexing (FDM). Dalam komunikasi optik, FDM sering disebut sebagai Wavelength Division
Multiplexing (WDM).
Multiplexing adalah suatu teknik mengirimkan lebih dari satu (banyak) informasi melalui satu
saluran. Istilah ini adalah istilah dalam dunia telekomunikasi. Tujuan utamanya adalah untuk
menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel, pemancar & penerima (transceiver), atau kabel
optik. Contoh aplikasi dari teknik multiplexing ini adalah pada jaringan transmisi jarak jauh, baik
yang menggunakan kabel maupun yang menggunakan media udara (wireless atau radio). Sebagai
contoh, satu helai kabel optik Surabaya-Jakarta bisa dipakai untuk menyalurkan ribuan percakapan
telepon. Idenya adalah bagaimana menggabungkan ribuan informasi percakapan (voice) yang
berasal dari ribuan pelanggan telepon tanpa saling bercampur satu sama lain.
Teknik multiplexing ada beberapa cara. Yang pertama, multiplexing dengan cara menata tiap
informasi (suara percakapan 1 pelanggan) sedemikian rupa sehingga menempati satu alokasi
frekuensi selebar sekitar 4 kHz. Teknik ini dinamakan Frequency Division Multiplexing (FDM).
Teknologi ini digunakan di Indonesia hingga tahun 90-an pada jaringan telepon analog dan sistem
satelit analog sebelum digantikan dengan teknologi digital.
Pada tahun 2000-an ini, ide dasar FDM digunakan dalam teknologi saluran pelanggan digital yang dikenal
dengan modem ADSL (asymetric digital subscriber loop).
Yang kedua adalah multiplexing dengan cara tiap pelanggan menggunakan saluran secara bergantian.
Teknik ini dinamakan Time Division Multiplexing (TDM). Tiap pelanggan diberi jatah waktu (time slot)
tertentu sedemikian rupa sehingga semua informasi percakapan bisa dikirim melalui satu saluran secara
bersama-sama tanpa disadari oleh pelanggan bahwa mereka sebenamya bergantian menggunakan saluran.
Kenapa si pelanggan tidak merasakan pergantian itu? Karena pergantiannya terjadi setiap 125
microsecond; berapapun jumlah pelanggan atau informasi yang ingin di-multiplex, setiap pelanggan akan
mendapatkan giliran setiap 125 microsecond, hanya jatah waktunya semakin cepat.
Teknik multiplexing yang ketiga adalah yang digunakan dalam saluran kabel optik yang disebut
Wavelength Division Multiplexing (WDM), yaitu satu kabel optik dipakai untuk menyalurkan lebih dari
satu sumber sinar dimana satu sinar dengan lamda tertentu mewakili satu sumber informasi.
Secara sederhana Multiplexing berarti rangkaian yang memiliki banyak input tetapi hanya 1 output dan
dengan menggunakan sinyal-sinyal kendali, kita dapat mengatur penyaluran input tertentu kepada
outputnya, sehingga memungkinkan terjadinya transmisi sinyal yang banyak melalui media tunggal.
(penggabungan 2 sinyal atau lebih untuk disalurkan ke dalam 1 saluran komunikasi).
Konsentrator / pengumpul
Merupakan antarmuka antara sejumlah terminal dengan saluran ke komputer pusat. Digunakan sebagai
pengganti/ bersama dengan mux. Seperti mux, tapi pada mux, data yang diterima segera diteruskan ke tujuan.
Konsen-trator akan mengumpulkan semua data yang diterimanya sampai batas waktu tertentu dan kemudian
baru disalurkan secara bersamaan ke tujuan. Sering mempunyai prosesor dan memori sendiri sehingga
membebaskan komputer utama dari masalah komunikasi data dan melakukan pemeriksaan data yang diterima
/ dikirim dan bila perlu melakukan koreksi.
Tugas konsentrator :
1. Line servicing, membentuk hubungan, identifikasi terminal, menentukan kecepatan dan pelayanan yang
dibutuhkan dan polling.
2. Konversi kecepatan dan kode, dapat melacak sinyal masuk dan mengetahui kecepatannya, dan kecepatan /
kode akan dikonversi sesuai dengan kebutuhan.
3. Meratakan traffic, menggunakan saluran secara efisien. Contohnya tiap terminal dapat mengirimkan datanya
walaupun pihak yang dituju masih sibuk. Data yang dikirimkan akan disimpan untuk sementara waktu dan
dikirimkan ke tujuan bilamana tempat yang dituju bebas.
4. Error control, data yang masuk diperiksa keandalannya dan memberikan kode untuk pengiriman data ke
komputer pusat. Dan dapat melayani permintaan pengulangan pengiriman data karena terjadi kesalahan.
Memungkinkan ekspansi sistem tanpa perlu mengganggu pusat. Dapat mengganti jenis terminal dengan
yang lebih effisien tanpa modifikasi pada pusat.
6. Jaringan Switching Data Packet
Sebuah metode yang digunakan untuk memindahkan data dalam jaringan intemet. Dalam packet
switching, seluruh paket data yang dikirim dari sebuah node akan dipecah menjadi beberapa bagian.
Setiap bagian memiliki keterangan mengenai asal dan tujuan dari paket data tersebut. Hal ini
memungkinkan sejumlah besar potongan-potongan data dari berbagai sumber dikirimkan secara
bersamaan melalui saluran yang sama, untuk kemudian diurutkan dan diarahkan ke rute yang berbeda
melalui router.
Packet Switching tidak mempergunakan kapasitas transmisi yang melewati jaringan. Data dikirim
keluar dengan menggunakan rangkaian potongan-potongan kecil secara berurutan yang disebut paket.
Masing-masing paket melewati jaringan dari satu titik ke titik lain dari sumber ke tujuan Pada setiap
titik seluruh paket diterima, disimpan dengan cepat dan ditransmisikan ke titik berikutnya.
Kelebihan
1. Efisiensi jalur lebih besar karena hubungan antar node dapat menggunakan jalur yang
dipakai bersama secara dinamis tergantung banyaknya paket yang dikirim.
2. Bisa mengatasi permasalahan data rate yang berbeda antara dua jenis jaringan yang berbeda
data rate-nya.
3. Saat beban lalu lintas meningkat, pada model circuit switching, beberapa pesan yang akan
ditransfer dikenai pemblokiran. Transmisi baru dapat dilakukan apabila beban lalu lintas mulai
menurun. Sedangkan pada modelpacket switching, paket tetap bisa dikirimkan, tetapi akan
lambat sampai ke tujuan (delivery delay meningkat).
4. Pengiriman dapat dilakukan berdasarkan prioritas data. Jadi dalam suatu antrian paket yang
akan dikirim, sebuah paket dapat diberi prioritas lebih tinggi untuk dikirim dibanding paket
yang lain. Dalam hal ini, prioritas yang lebih tinggi akan mempunyai delivery delay yang lebih
kecil dibandingkan paket dengan prioritas yang lebih rendah.
7. HDLC dan X.25
HDLC ( High level Data Link Control ) adalah protokol untuk digunakan
dengan WAN ( Wide Area Networks ) yang secara luas dapat mengatasi
kerugian - kerugian yang ada pada protokol - protokol yang berorientasi
karaktek seperti Bi-Synch, yaitu yang hanya dapat bekerja secara half-duplex (
pengiriman isyarat dua arah tetapi tidak dalam waktu yang bersamaan ) dan
penggunaan karaktek DLE untuk mendapatkan transparansi pesan. Protokol ini
dikembangkan oleh Intemational Standards Organization (ISO) dan diterima
oleh banyak kalangan, khususnya untuk transfer informasi, dan disingkat
dengan HDLC. Protokol HDLC ini merupakan protokol synchronous bit-
oriented yang berada pada lapisan data-link (Message packaging) model ISO
Open System Interconnection (OSI) untuk komunikasi komputer ke komputer.
Di bawah HDLC, pesan dikirimkan dalam unit yang disebut dengan frame, yang
masing - masingnya dapat mengandung jumlah data yang variabel, namun
harus diatur secara khusus.
X.25 adalah sebuah protokol standar ITU-T untuk koneksi wide area network pada
jaringan packet switdhed. Saat ini, X.25 banyak digunakan dalam proses transaksi kartu
kredit dan mesin ATM.
Merupakan standar utama untuk jaringan data publik dan telekomunikasi
intemasional yang disediakan oleh Perusahaan Telekomunikasi dan dijalankan dengan
kecepatan hingga 56/64 Kbps. X.25 sejauh ini merupakan standar terbaik untuk WAN.
Standar terbaru, khususnya frame relay, mengembangkan X.25 untuk mengambil
manfaat dari pengembangan yang luar biasa dalam segi kecepatan dan keandalan
transmisi. X.25 dikeluarkan pada tahun 1970an.
Standar ini bagus untuk transmisi pendek dan sibuk, seperti automated teller
machines, transaksi kartu kredit, terminal ke host, atau aplikasi lainnya yang serupa. X.25
juga bisa digunakan sebagai penghubung protokol TCP/IP dengan protokol lainnya.
Berdasarkan pengoperasiannya, X.25 adalah lapisan ketiga dari connection oriented
protocol.
Device pada X.25 ini terbagi menjadi tiga kategori:
Modulator yang umum digunakan pada pemancar SSB adalahjenis modulator balance
seperti dapat dilihat pada contoh rangkaian seperti pada Gambar
Komponen-komponen PLC (Power Line Carrier)
Perangkat PLC pada sisi tegangan rendah terdiri atas dua komponen utama yaitu pemancar
(transmitter) dan bagian penerima (receiver). Komponen utama pemancar terdiri dari osilator
frekuensi tinggi, power amplifier dan modulator-modulator serta filter-filter frekuensi tinggi.
Receiver terdiri atas beberapa komponen utama seperti detektor, penguat, rangkaian pengaturan
untuk mendapatkan level sinyal yang konstan (AVC), demodulator dan filter-filter. Pada dasamya
komponen-komponen pemancar maupun komponen-komponen penerima adalah identik.
Secara umum suatu modulator dapat digambarkan sebagai rangkaian kutub enam seperti terlihat
pada Gambar
Representasi modulator kutub enam
Terminal 1 dan 2 adalah terminal masukan frekuensi
sinyal yang mau ditransmisikan, sedang terminal 3
dan 4 adalah terminal masukan frekuensi pembawa
dan terminal 5 dan 6 adalah terminal keluaran
frekuensi sinyal yang termodulasi.
JARINGAN DISTRIBUSI
Kebutuhan akan media komunikasi data dalam rangka otomatisasi jaringan distribusi dan otomatisasi
pelanggan sebenamya sudah dirasakan sejak dahulu. Namun sampai sejauh ini kelihatannya belum ada satu solusi
yang sudah baku dan dapat diterima sebagai suatu solusi yang pas dan sesuai baik ditinjau dari segi teknis maupun
secara ekonomis. Media komunikasi untuk kebutuhan pengoperasian jaringan dengan menggunakan SCADA saat ini
kebanyakan dilakukan dengan menggunakan kabel telepon maupun dengan menggunakan radio link. Kabel-kabel
telepon biasanya ditarik dari kontrol center ke gardu _induk dengan menempuh jalur tiang-tiang listrik yang dimiliki
perusahaan atau dengan melalui jalur dibawah tanah yang ditanam secara terpisah maupun paralel dengan jalur-jalur
kabel distribusi tegangan menengah.
diperlihatkan kemungkinan perambatan cahaya dalam serat optik. Terlihat bahwa cahaya dapat merambat
pada serat optik hanya pada sudut masuk tertentu. Sumber cahaya ditempatkan pada ujung kiri serat, dan
akan memancarkan berkas sinar ke segala arah. Berkas sinar I adalah sinar yang ideal, karena berkas sinar
merambat sejajar sumbu serat.
Jenis Moda Perambatan Cahaya
Karakteristik lain yang perlu diperhatikan pada waktu memilih
serat optik sebagai media komunikasi adalah kemampuan serat
optik untuk merambatkan semua sinar cahaya dari ujung pengirim
sampai pada ujung penerima tanpa ada kehilangan sinar yang
cukup berarti.
Serat Optik Step lndeks
Serat optik yang terdiri dari hanya dua indeks bias yang masing-
masing konstan disebut serat optik step indcks yang terdiri dari
cladding dan inti serat. Mengingat indeks bias inti serat optik
yang konstan maka sinar cahaya dirambatkan dengan
memantulkan sinar secara total hanya pada batas serat optik
dengan cladding seperti terlihat pada Gambar berikut
Muncul sebgaai teknologi sistem transmisi dalam telekomunikasi. Teknologi ini memiliki kelebihan dari
teknologi sebelumnya yaitu plesiochmous digital hierarchi atau yang lebih dikenal dengan singkatan PDH
yang sudah dalam periode untuk ditinggalkan.