Anda di halaman 1dari 9

4.

6 Pengujian Dimmer
Dimmer digunakan sebagai driver motor fan AC pada sistem kontrol putaran motor
cooling fan. Rangkaian ini terdiri dari rangkaian zero crossing dan dimmer. Pengujian
dimmer dilakukan dengan cara pengecekan melalui osciloscop digital dan analog di PPNS.
Pada pengujian sinyal zero crossing dan trigger ini dilakukan dengan lima jenis besaran
trigger yang berbeda yaitu 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%. Pengujian sinyal zero crossing
dan trigger dapat ditunjukkan pada Tabel 4.5.
Tabel 4. 1 Pengujian sinyal Zero Crossing dan Trigger
Trigger Hasil Hasil Error
NO
(%) Perhitungan Pengukuran (%)
1 0 8960 8800 1,7
2 25 6580 6450 1,9
3 50 4410 4400 0,2
4 75 2170 2100 3,2
5 100 70 ≥70 <1

Gambar 4. 1 Pengujian Trigger 0%

Gambar 4.7 merupakan pengujian dimmer dengan mengetahui sinyal zero crossing dan
trigger yang terbentuk apabila diberikan trigger 0% sebesar 125. Perhitungan trigger 0%
adalah sebagai berikut:
 Perhitungan osciloscop
Diketahui :
𝑇𝑖𝑚𝑒⁄ = 5,00 ms
𝑑𝑖𝑣
Div Horizontal = 8,8 ms
1 ms = 1000 μs
8,8 × 1000 = 8800 μs
 Perhitungan dengan rumus
Diketahui :
Dimming level = 1 – 125 (1 = High, 125 = Low)
Dimming 0% = 125
Dimtime = 70 × Dimming
= 70 × 125
= 8960 μs
 Perhitungan persentase error
Data rumus −Data Pengukuran
% Error = x 100%
Data Awal
8960−8800
= x 100%
8960
160
= x 100%
8960
= 0,017 x 100%
= 1,7%
Hasil pengujian dengan osciloscop menunjukkan pemicuan atau trigger yang diberikan
yaitu 8800 μs. Hasil pengujian ini mendekati perhitungan trigger dengan rumus sebesar
8960 μs. Persentase error yang dihasilkan sebesar 1,7%. Hasil pengujian tersebut
mendekati pengukuran pada osciloscop.
Gambar 4. 2 Pengukuran Trigger 25%

Gambar 4.8 merupakan pengujian dimmer dengan mengetahui sinyal zero crossing dan
trigger yang terbentuk apabila diberikan trigger 25% sebesar 94. Perhitungan trigger 25%
adalah sebagai berikut:
 Perhitungan osciloscop
Diketahui :
𝑇𝑖𝑚𝑒⁄ = 2,00 ms
𝑑𝑖𝑣
Div Horizontal = 6,45 ms
1 ms = 1000 μs
6,45 × 1000 = 6450 μs
 Perhitungan dengan rumus
Diketahui :
Dimming level = 1 – 125 (1 = High, 125 = Low)
Dimming 25% = 94
Dimtime = 70 × Dimming
= 70 × 94
= 6580 μs
 Perhitungan persentase error
Data rumus −Data Pengukuran
% Error = x 100%
Data Awal
6580−6450
= x 100%
6580
130
= x 100%
8960
= 0,019 x 100%
= 1,9%
Hasil pengujian dengan osciloscop menunjukkan pemicuan atau trigger yang diberikan
yaitu 6450 μs. Hasil pengujian ini mendekati perhitungan trigger dengan rumus sebesar
6580 μs. Persentase error yang dihasilkan sebesar 1,97%. Hasil pengujian tersebut
mendekati pengukuran pada osciloscop.

Gambar 4. 3 Pengujian Trigger 50%

Gambar 4.9 merupakan pengujian dimmer dengan mengetahui sinyal zero crossing dan
trigger yang terbentuk apabila diberikan trigger 50% sebesar 63. Perhitungan trigger 50%
adalah sebagai berikut:
 Perhitungan osciloscop
Diketahui :
𝑇𝑖𝑚𝑒⁄ = 5,00 ms
𝑑𝑖𝑣
Div Horizontal = 4,4 ms
1 ms = 1000 μs
4,4 × 1000 = 4400 μs
 Perhitungan dengan rumus
Diketahui :
Dimming level = 1 – 125 (1 = High, 125 = Low)
Dimming 50% = 63
Dimtime = 70 × Dimming
= 70 × 63
= 4410 μs
 Perhitungan persentase error
Data rumus −Data Pengukuran
% Error = x 100%
Data Awal
4410−4400
= x 100%
4410
10
= x 100%
4410
= 0,002 x 100%
= 0,2%
Hasil pengujian dengan osciloscop menunjukkan pemicuan atau trigger yang diberikan
yaitu 4400 μs. Hasil pengujian ini mendekati perhitungan trigger dengan rumus sebesar
4410 μs. Persentase error yang dihasilkan sebesar 0,22%. Hasil pengujian tersebut
mendekati pengukuran pada osciloscop.

Gambar 4. 4 Pengujian Trigger 75%

Gambar 4.10 merupakan pengujian dimmer dengan mengetahui sinyal zero crossing dan
trigger yang terbentuk apabila diberikan trigger 75% sebesar 31. Perhitungan trigger 75%
adalah sebagai berikut:
 Perhitungan osciloscop
Diketahui :
𝑇𝑖𝑚𝑒⁄ = 5,00 ms
𝑑𝑖𝑣
Div Horizontal = 2,1 ms
1 ms = 1000 μs
2,1 × 1000 = 2100 μs
 Perhitungan dengan rumus
Diketahui :
Dimming level = 1 – 125 (1 = High, 125 = Low)
Dimming 75% = 31
Dimtime = 70 × Dimming
= 70 × 31
= 2170 μs
 Perhitungan persentase error
Data rumus −Data Pengukuran
% Error = x 100%
Data Awal
2170−2100
= x 100%
2170
70
= x 100%
2170
= 0,032 x 100%
= 3,2%
Hasil pengujian dengan osciloscop menunjukkan pemicuan atau trigger yang diberikan
yaitu 2100 μs. Hasil pengujian ini mendekati perhitungan trigger dengan rumus sebesar
2170 μs. Persentase error yang dihasilkan sebesar 3,2%. Hasil error tersebut cukup besar
dikarenakan pengukuran pada osciloscop yang kurang teliti dalam pembacaan div
horizontal.
Gambar 4. 5 Pengujian Trigger 100%

Gambar 4.11 merupakan pengujian dimmer dengan mengetahui sinyal zero crossing dan
trigger yang terbentuk apabila diberikan trigger 100% sebesar 1. Perhitungan trigger 100%
melalui osciloscop tidak dapat diketahui karena jarak atau div yang sangat kecil sehingga
diasumsikan hasil pengujian osciloscop dan perhitungan rumus mempunyai error <1%.
Perhitungan dengan rumus adalah sebagai berikut:
 Perhitungan dengan rumus
Diketahui :
Dimming level = 1 – 125 (1 = High, 125 = Low)
Dimming 100% = 1
Dimtime = 70 × Dimming
= 70 × 1
= 70 μs
Selain itu, pada pengujian dimmer ini juga dilakukan pengujian dengan
menghubungkan dimmer dengan tegangan AC 220V, output dimmer dengan motor fan AC
serta osciloscop analog. Pada pengujian ini, dilakukan untuk mengetahui tegangan output
dimmer dan gelombang sinyal output dimmer. Pengujian ini dilakukan dengan tiga kondisi
set poin yaitu 46%, 48%, dan 100%. Pengujian ini juga untuk menentukan putaran (rpm)
yang akan digunakan pada perancangan tugas akhir. Pengujian tegangan output dimmer
berdasarkan besaran nilai trigger akan ditunjukkan pada tabel 4.5 dibawah ini.
Tabel 4. 2 Tabel Pengujian Dimmer
Tegangan Output Arus Putaran
No Trigger
Dimmer (VAC) (Ampere) (RPM)
1 46% 163 0,2 1503
2 48% 172 0,2 2067
3 100% 222 0,2 2320
Tabel 4.5 menunjukkan hasil pengukuran tegangan output dimmer, arus dan putaran
berbanding lurus. Semakin kecil nilai trigger yang diberikan maka semakin kecil pula
tegangan, arus dan putaran yang dihasilkan. Sebaliknya, semakin besar nilai trigger yang
diberikan maka semakin besar pula tegangan, arus dan putaran yang dihasilkan. Sebelum
dilakukan pengujian, oscilloscope diatur terlebih dahulu time/div dan volt/div agar mudah
dalam pembacaannya. Time/div diatur pada nilai 5ms dan volt/div pada 5 volt. Pengujian
dimmer dengan osciloscop analog dapat ditunjukkan pada Gambar 4.12, 4.13 dan 4.14
dibawah ini.

Gambar 4. 6 Pengujian Vout dimmer 46%


Gambar 4. 7 Pengujian Vout Dimmer 48%

Gambar 4. 8 Pengujian Vout Dimmer 100%

Anda mungkin juga menyukai