getaran suara. Buzzer ini biasa dipakai pada sistem alarm. Juga bisa digunakan sebagai indikasi suara.
Buzzer adalah komponen elektronika yang tergolong tranduser. Sederhananya buzzer mempunyai 2
buah kaki yaitu positive dan negative. Untuk menggunakannya secara sederhana kita bisa memberi
tegangan positive dan negative 3 - 12V.
Cara Kerja Buzzer pada saat aliran listrik atau tegangan listrik yang mengalir ke rangkaian yang
menggunakan piezoeletric tersebut. Piezo buzzer dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan
frekwensi di kisaran 1 - 6 kHz hingga 100 kHz.
Buzzer ini bisa kita coba tanpa menggunakan board arduino yang diprogram. Jadi kita hanya beri inputan
tegangan 3 - 12 V (Tegangan Kerja Buzzer). Buzzer mempunyai nilai impedansi sama seperi speaker. Jika
nilai impedansi kurang dari 10 ohm kita bisa langsung menghubungkan ke arduino dan jika impedansi
yang lebih besar kita akan membutuhkan driver untuk mengangkat arus yang masuk ke buzzer. Kita bisa
menggunakan rangkaian transistor.
Seperti gambar diatas kaki positive sambungkan pada batere kutub positive dan kaki negative di
sambungkan pada batere kutub negative. Maka buzzer langsung berbunyi "beep beep". Kita juga bisa
menggunakan rangkaian diatas untuk mengetes apakah buzzer berfungsi atau tidak.
Note :
Yang sudah kita tau buzzer hanya bersuara satu saja. Dengan di program di arduino atau mikrokontroler
lainnya kita bisa menggunakan buzzer dengan barbagai macam suara mono. Bisa dibuat lagu Do Re Mi
Fa Sol La Si Do dan lain sebagainya.
pinMode(buzzer, OUTPUT);
void loop(){
delay(1000);
delay(1000);
Pada dasarnya, prinsip kerja dari buzzer elektronika hampir sama dengan loud speaker dimana buzzer
juga terdiri dari kumparan yang terpasang secara diafragma. Ketika kumparan tersebut dialiri listrik
maka akan menjadi elektromagnet sehingga mengakibatkan kumparan tertarik ke dalam ataupun ke
luar tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya. Karena kumparan dipasang secara diafragma
maka setiap kumparan akan menggerakkan diafragma tersebut secara bolak-balik sehingga membuat
udara bergetar yang akan menghasilkan suara.
Namun dibandingkan dengan loud speaker, buzzer elektronika relatif lebih mudah untuk digerakkan.
Sebagai contoh, buzzer elektronika dapat langsung diberikan tegangan listrik dengan taraf tertentu
untuk dapat menghasilkan suara. Hal ini tentu berbeda dengan loud speaker yang memerlukan
rangkaian penguat khusus untuk menggerakkan speaker agar menghasilkan suara yang dapat didengar
oleh manusia.