Anda di halaman 1dari 4

VSWR (Voltage Standing Wave Ratio) dan Return loss

http://antenapropagasi.blogspot.com/2016/02/vswr-voltage-standing-wav
e-ratio-dan.html

VSWR (Voltage Standing Wave Ratio) VSWR adalah rasio perbandingan antara
gelombang datangdan gelombang pantul dimana kedua gelombang tersebut
membentuk gelombang berdiri.Gelombang berdiri (Standing Wave) merupakan
gabungan antara refleksi dan interferensi yaitu geombang pantul menginterferensi
gelombang datang sehingga fasa gelombang datang terganggu oleh gelomabang pantul
yang mengakibatkan gelombang datang mengalami kerusakan. Semakin tinggi nilai
VSWR berarti performansi dari antena tersebut semakin tidak baik atau gelombang
yang terinterferensi semakin besar
VSWR juga dapat di artikan sebagai perbandingan antara gelombang maksimum
dengan gelombang minimum. VSWR merupakan parameter yang juga sebagai
penentu matching antara antena dan transmitter.
Kondisi yang paling di harapkan untuk nilai VSWR terbaik yaitu bernilai 1
namun untuk nilai VSWR paling besar yang bisa di toleransi berdasarkan teori yaitu
bernailai 2. Mengapa demikian akan dijelaskan berdasarkan perumusan di bagian
Retrun Loss :

Grafik VSWR area yang bernilai 1 sampai dengan 2

Berdasarkan perhitungan dan teori niali VSWR diproleh dengan rumus dasar sebagai
berikut :
Rumus-Rumus VSWR :

VR = Tegangan Pantul
VT = Teganagan yang di transmisikan
PR = Daya Pantul
PT = Daya yang di transmisikan
V0+ = Tegangan Gelomabang yang di transmisikan
V0- = Tegangan Gelomabng yang di pantulkan

Jawab :
Return loss
Return loss adalah salah satu parameter yang digunakan untuk mengetahui
berapa banyak daya yang hilang pada beban dan tidak kembali sebagai pantulan.
Retrurn loss pada dasarnya memiliki asal yang saling bersinergi dengan VSWR yaitu
terjadi disebabkan oleh pencampuran antara gelombang yang ditransmisikan dan
gelombang yang di panutulkan yang sama-sama menentukan matching antara
perangkat transmiter dengan antena. Return loss juga dapat digunakan untuk melihat
atau mengindikasi hilangannya suatu daya yang ditransmisikan dan seberapa besar
Recaiver menerima daya yang di transmisikan. Dan juga dalam penentuan nilai
performansi berbanding lurus dengan VSWR yaitu semakin kecil nilai Return lossnya
maka akan semakin baik pula performansi antena tersebut. Hal ini dapat di simpulkan
bahwa semakin sedikit daya yang hilang pada pentransmisian antena maka akan
semakin bagus antena tersebut.
Kondisi yang paling di harapkan untuk nilai Return loss terbaik yaitu kurang
dari -10dB karena menyatakan nilai kehilangan suatu daya namun jika dilihat dalam
pengolahan data matematis nilai dari return loss dinyatakan dengan nilai positif. Jadi
nilai return loss maksimum yang di perbolehkan adalah bernilai 10dB. Lain halnya jika
dilihat dalam grafik ukur maka yang di pakai adalah kurang dari -10 dB, bisa kita lihat
pada grafik
Grafik Return Loss Nilai dibawah 10dB

Ada beberapa hal yang mempengaruhi return loss :


 Tidak samnya Impedansi saluran dengan impedansi antena
 Kerusakan pada feeder antena
 Kerusakan pada conector media transmisi
 Tidak sesuai antara conector ntena dengan conector media transmisi
Rumus-Rumus Return Loss

Rumus Return Loss :

Dalam perumusan, daya pantul maksimum antena berjumlah 10% = 10/100 dari daya
yang ditransmisikan.

Anda mungkin juga menyukai