Anda di halaman 1dari 12

PRINSIP KONVERSI ENERGI MOTOR LISTRIK

DI SUSUN OLEH :
NAMA : VICKY RESTU MAHYNDRA
NPM : 19133204010

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidian


(STKIP) PGRI TULUNGAGUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tanpa ada
halangan yang berarti sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dari Sekolah. Semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi para pembaca dan bisa menjadi pemacu semangat belajar dan
peningkatan kualitas SDM dalam penguasaan IPTEK yang nantinya merupakan modal
utama dalam menghadapi era globalisasi yang lebih kompetitif.

Demikian kiranya makalah ini kami buat, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka dari itu kami mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan. Untuk itu saran dan koreksi sangat kami harapkan, dan atas perhatiannya kami
ucapkan terima kasih.

Tulungagung, 23 Oktober 2019

Vicky Restu Mahyndra


PRINSIP KONVERSI ENERGI MOTOR LISTRIK

Prinsip dasar dari sebuah mesin listrik adalah konversi energi elektromekanik, yaitu konversi
dari energi listrik ke energi mekanik atau sebaliknya dari energi mekanik ke energi
listrik.Alatyang dapat mengubah(mengkonversi) energi mekanik ke energi listrik disebut
generator, dan apabila mesin melakukan proses konversi sebaliknya yaitu dari energi listrik ke
energi mekanik disebut motor.Selain generator dan motor, transformator juga termasuk alat
listrik yang menjadi bahasan pada saat mempelajari mesin,meskipun energi yang masuk danyang
keluar dari transformator sama yaitu energi listrik. Pada transformator energi listrik yang
diberikan pada lilitan akan Mengakibatkan timbulnya medanmagnet pada inti besi dan
selanjutnya diubah kembali menjadi energi listrik.Pembangkit TenagaListrik Mesin CNC
Mesinlistrik mulaidikenal tahun 1831 dengan adanya penemuan oleh Michael Faraday mengenai
induksi elektromagnetik yang menja di prinsip kerja motorlistrik. Percobaan mengenai konsep
mesinlistrik dilaboratorium-laboratorium terus dilakukan sampai tahun 1870 saat Thomas Alfa
Edison memulai pengembangan generator arus searah secara komersial untuk mendukung
distribusi tenaga listrik yang berguna bagi penerangan listrik dirumah-rumah

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR LISTRIK


Sebuah motor AC digerakkan oleh sebuah arus bolak-balik (AC) dan terdiri dari dua
bagian dasar yaitu:

1.      Sebuah stator yang diam memiliki lilitan (koil) yang disuplai arus AC untuk
menghasilkan medan magnet berputar, dan

2.      Sebuah rotor di bagian dalam yang disambungkan ke poros keluaran yang
diberi torsi putar oleh medan magnet yang berputar.

Ada dua jenis motor AC, tergantung pada tipe rotor yang digunakan:

1.      Motor sinkron (serempak), yang berputar persis sesuai dengan frekuensi yang
disuplai atau sepersekian kali dari frekuansi suplainya. Medan magnet pada rotor
dihasilkan dari arus yang dilalukan melalui slip ring atau sebuat magnet
permanen.

2.      Motor induksi, yang berputar sedikit lebih lambat dari frekuensi yang disuplai.
Medan magnet pada rotor dari motor jenis ini dihasilkan dengan sebuah arus induksi.
Motor Induksi Tiga-phase (Three-phase AC induction motors)

Gambar 4. Motor induksi AC tiga phase 1 Hp (746 W) dan 25 W dengan motor-motor


kecil dari CD player, mainan dan CD/DVD drive reader head transverse.

Gambar 5. Motor listrik 250 W dari sebuah mecin cuci yang diurai, di mana 12 lilitan
dalam rumah motor (kiri) dan sangkar rotor dengan porosnya.

Bila sumber listrik tiga phase ada, maka pada umumnya motor induksi AC tiga phase
digunakan, khusunya untuk motor bertenaga besar. Perbedaan phase pada listrik tiga-
phase memberikan medan elektromagnetik berputar pada motor.

Melalui induksti elektromagnetik, medan magnet berputar menginduksinkan arus dalam


konduktor dari rotor, yang pada gilirannya menset sebuah counterbalancing medan
magnet yang menyebabkan rotor berputar pada arah putaran medan magnet. Rotor
harus selalu berputar lebih lambat dari medan magnet yang berputar yang dihasilkan
oleh supplai listrik tiga phase; bila tidak, maka tidak akan dihasilkan medan
counterballance pada rotor.

Motor induksi merupakan motor penggerak di industri, dan motor dengan daya sekitar
500 kW (670 Hp) diproduksi dengan ukuran frame berstandar tinggi. Motor bertenaga
lebih besar dari 10 hingga ribuan kW, untuk compressor pipeline, penggerak
terowongan angin dan sistem konveyor.

Ada dua jenis rotor yang digunakan pada motor induksi yairu: 1) rotor sangkar (squirrel
cage rotor) dan 2) rotor belitan (wound rotor).

Rotor Sangkar

Kebanyakan motor AC menggunakan rotor sangkar, yang sering ditemukan pada


motor-motor AC untuk keperluan rumah tangga dan industri kecil. Rotor sangkar
tersusun oleh sebuah ring pada ujung-ujung rotor, dengan batang-batang penghubung
ring sepanjang rotor. Biasanya coran alumunium atau tembaga di antara lapisan besi
dari rotor, dan biasanya hanya ring-ring ujungnya yang nampak. Motor dengan efisiensi
tinggi biasanya menggunakan tembaga cor untuk mengurangi tahanan pada rotor.

Dalam pengoperasiannya, motor sangkar dapat dilihat sebagai sebuah transformer


dengan sebuah putaran sekunder -  bila rotor tidak berputar serempak dengan medan
magnet, arus rotor yang tinggi diinduksinkan; arus rotor yang besar memagnetkan rotor
dan berinteraksi dengan medan magnet stator untuk membawa rotor pada
keserempakan dengan medan stator. Sebuah motor sangkar tanpa beban pada
kecepatan serempak akan mengkonsumsi daya listrik hanya untuk menjaga kecepatan
rotor melawan gesekan dan kehilangan tahanan. Saat beban mekanis meningkat,
sehingga ada beban elektrik, beban elektrik berhubungan erat dengan beban mekanis.
Hal ini mirip dengan sebuah transformer, di mana beban listrik primet berhubungan
dengan beban listrik sekunder.

Untuk menjaga arus induksi pada sangkar dari pembalikan ke supplai, sangkar
biasanya dibuat dengan batang-batang primer.

Beberapa contoh penggunaan motor sangakr adalah pada mesin cuci, mesin pencucu
piring, kipas angin, dsb.

Rotor Belitan

Bila diperlukan kecepatan bervariasi, digunakan rotor belitan. Dalam jenis ini, rotor
memiliki jumlah kutub yang sama dengan stator dan belitannya dibut dari kawat,
dihubungkan ke slip rings pada poros. Sikat karbon menghubungkan slip ring ke
sebuah kontroller eksternal seperti sebuah resister variabel yang memungkinkan
perubahan tingkat slip motor.

Dibandingkan dengan rotor sangkar, rotor belitan lebih mahal dan memerlukan
pemeliharaan dari slip ring dan sikatnya, tetapi motor jenis ini merupakan motor standar
untuk kontrol kecepatan yang bervariasi. Saat ini, untuk mengontrol kecepatan dapat
digunakan inventer bertransistor dengan variable-frequency drive dan motor dengan
rotor belitan menjadi tidak umum digunakan.

Beberapa metode untuk starting motor tiga phase dapat digunakan. Bila arus besar dan
torsi start yang tinggi dapat diijinkan, maka motor dapat distart melalui line, dengan
menggunakan tegangan penuh pada terminal-terminalnya (Direct-on-line, DOL). Bila
diperlukan pembatasan arus start (di mana motor lebih besar dibandingkan dengan
kapasitas jaringan dari supply), tegangan start dikurangi dengan induktor series,
sebuah autotransformer, thyristor, atau alat lain. Sebuah cara yang kadang-kadang
digunaka adalah konfigurasi �Bintang-Delta� (Y D), di mana koil motor  pertama-tama
dihubungkan dalam wye untuk mengkaselerasi beban, kemudian diswitch ke delta saat
beben mencapai kecepatannya.

Motor jenis ini menjadi lebih umum dalam aplikasi traksi seperti lokomotip, di mana
dikenal dengan motor traksi tak serempak.

Kecepatan motor AC ditentukan dengan frekuensi dari sumber arus AC-nya dan jumlah
kutub dari belitan stator, dengan hubungan:

di mana

Ns = kecepatan serempak, dalam rpm

F = frekuensi daya AC

p = jumlah kutup per lilitan phase

Kecepatan putar aktual dari motor induksi akan lebih kecil dari perhitungan kecepatan
serempak dengan sejumlah slip, yang meningkat dengan torsi yang dihasilkan. Tanpa
beban, kecepatan akan mendekati kecepatan serempak. Bila diberi beban, motor
standar memiliki slip 2-3%, motor khusus memiliki sampai 7 % slip, dan motor torsi
memiliki 100% slip.

Slip dari motor AC dihitung dengan

di mana

Nr = kecepatan putar, dalam rpm

S = slip normal, 0 sampai 1.


Sebagai contoh, sebuah motor dengan empat kutub beroperasi pada 60 Hz bisa
memiliki plat nama 1725 RPM pada beban penuh, sedangkan bila dihitung
kecepatannya 1800 RPM.

Motor Serempak Tiga-phase

Bila sambungan ke liitan rotor dilakukan pada slip ring dan pengumpan arus medan
yang terpisah untuk menciptakan medan magnet kontinus (atau bila rotor terdiri dari
sebuah magnet permanen), hasilnya disebut motor serempak karena rotor akan
berputar serempak dengan medan putar yang dihasilkan oleh sumber arus tiga phase.
Motor serempak dapat juga digunakan sebagai sebuah alternator. Motor serempak
digunakan sebagari motor traksi seperti pada TGV.

Prinsip Kerja Motor Listrik


Prinsip kerja motor listrik pada dasarnya sama untuk semua jenis motor secara umum :

 Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya


 ika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka
kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada
arah yang berlawanan.
 Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan.
 Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran
yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang
disebut kumparan medan.
 Prinsip kerja motor listrik dapat dijelaskan dengan lebih jelas melalui gambar berikut :

 Prin
sip kerja motor listrik

 Jenis Jenis Motor Listrik
 Pada dasarnya motor listrik terbagi menjadi 2 jenis yaitu motor listrik DC dan motor
listrik AC. Kemudian dari jenis tersebut digolongkan menjadi beberapa klasifikasi lagi
sesuai dengan karakteristiknya.

Karakteristik Motor Induksi


August 11, 2016 Written by admin

Besaran-besaran penting dalam motor induksi.


Dengan mempelajari karakteristik motor induksi ini kita akan mengenal sifat-sifat motor
sehingga kita dapat menentukan motor tersebut cocok untuk digunakan pada pekerjaan tertentu.

4 Karakteristik yang penting diketahui adalah :


1. Arus Start ( Is )
2. Arus Nominal ( In )
3. Torsi Start ( Ts )
4. Torsi Beban penuh ( Tf )
5. Kecepatan rotor ( nr )
6. Power Factor ( Cos θ )

Yang dimaksud Arus start adalah Arus mula yang diperlukan motor induksi untuk memulai
putaran rotornya.
Yang dimaksud Arus Nominal adalah arus motor induksi yang diperlukan untuk memutar beban
penuhnya.
Motor saat Start akan mengambil arus yang cukup besar dari jala-jala yang jika tidak dibatasi
makan akan berbahaya bagi motor itu sendiri.
Besarnya arus start ini sekitar 4 sampai dengan 8 kali arus nominal.

Torsi dapat disebut sebagai gaya rotasional. Jadi Torsi motor dapat dianggap kekuatan putar
pada poros motor / rotor . Semakin besar Tenaga dari motor dapat dinyatakan menghasilkan torsi
yang besar juga.
Secara fisika Torsi dapat digambarkan sebagai berikut :
Jadi jika motor dibebani pada beban yang berat ( beban nominal ) maka poros motor harus
menghasilkan torsi yang besar juga.
Torsi Start adalah torsi yang dibutuhkan motor untuk mulai memutar poros.
Besarnya Torsi start sekitar 0,5 sampai dengan 1,5 Torsi Nominal.
Torsi Nominal adalah torsi pada poros motor saat dibebani penuh

Kecepatan Rotor (nr) pada Motor Induksi dapat berubah ubah dari 0 sampai dengan kecepatan
penuh yaitu, sama dengan Kecepatan Medan Putar (ns). Namun karena sifat Motor induksi
dimana pada saat kecepatan rotor sama dengan kecepatan medan putar maka rotor akan otomatis
diperlambat, sehingga akan selalu timbul slip, sehingga selalu terjadi beda kecepatan rotor
dengan kecepatan medan putar.
nilai Slip yang penting dan ditulis pada nameplate motor adalah slip pada saat motor diberi
beban penuh.

Berikut Kurva karakteristik motor induksi :

Motor listrik adalah beban induktif. Sebagaimana sifat beban induktif maka daya yang diambil
dari sumber jala-jala tidak dapat dikonversi menjadi daya nyata semuanya.
S = P + jQ

S : Daya Semua ( VA )
P : Daya aktif / Nyata ( Watt )
Q : Daya Reaktit (VAR )

Atau dapat juga ditulis :


V.I = V.I.Cos θ + j V.I.Sin θ

Daya Nyata adalah daya yang mampu dikonversi oleh motor untuk disalurkan menjadi daya
mekanik yang menggerakkan rotor. Besar Daya Nyata ini sangat tergantung Cos θ , dimana
nilainya antara 0-1 . Jika Cos θ mendekati 1 maka permormansi motor semakin baik.
Jadi Power Factor atau Cos θ adalah Faktor daya yang menunjukkan pemakaian daya nyata pada
motor induksi.

Berdasarkan Standar yang dikeluarkan oleh National Electrical Manufacturers Association


(NEMA) Motor Induksi dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas berdasarkan karakteristik masing-
masing, yaitu kelas A, B, C, dan D.

Karakteristik Motor Kelas A :

 Mempunyai rangkaian resistansi ritor kecil


 Beroperasi pada slip sangat kecil (s<0,01) dalam keadaan berbeban
 Untuk keperluan torsi start yang sangat kecil

Karakteristik Motor Kelas B :

 Untuk keperluan umum , mempunyai torsi starting normal dan arus starting normal
 Regulasikecepatan putar pada saat full load rendah ( dibawah 5%)
 Torsi starting sekitar 150% dari rated
 Walaupun arus starting normal, biasanya mempunyai besar 600% dari full load

Karakteristik Motor Kelas C :

 Mempunyai torsi statring yang lebih besar dibandingkan motor kelas B


 Arus starting normal, slip kurang dari 0,05  pada kondisi full load
 Torsi starting sekitar 200% dari rated
 Untuk konveyor , pompa , kompresor dll

Karakteristik Motor Kelas D :

 Mempunyai torsi statring yang besar dan arus starting  relatif rendah
 Slip besar
 Pada slip beban penuh mempunyai efisiensi lebih rendah dibandingkan kelas motor
lainnya
 Torsi starting sekitar 300%

Insulation Class pada Motor


Insulation Class adalah pembagian kelas untuk ketahanan motor pada temperatur tertentu.
Standar NEMA (The National Electrical Manufacture Association ) membagi Insulation Class
menjadi 4 yaitu A, B, F dan H.

Sebelum motor dihidupkan maka suhu motor akan setinggi suhu sekitarnya yang biasanya
disebut sebagai Suhu Ruangan (Ambient Temperature). NEMA menstandarkan bahwa Suhu
Ruangan yang dipakai adalah 40 derajat Celcius.

Setelah motor dijalankan maka suhu dalam lilitan motor akan bertambah yang disebut
Peningkatan Suhu (Rise Temperature). Selain itu suatu margin dari titik ditengah lilitan biasanya
lebih tinggi yang disebut sebagai Hot Spot.

DAFTAR PUSTAKA

Di Kutip dari :

http://dicka-wibawa.blogspot.com/2012/11/makalah-motor-listrik.html

https://zonaelektro.net/motor-listrik/

https://docplayer.info/72525031-Makalah-motor-listrik-3-fasa.html

https://www.academia.edu/17782781/Makalah_Motor_Listrik

Anda mungkin juga menyukai