UNTUK ANALISIS
ANALISIS KUALITATIF
ANALISIS KUANTITATIF
Analisis Kualitatif dengan HPLC dan GC
Resolusi baik
Respon analit berada dalam rentang linier detektor
Good peak performance
Tidak ada peak shoulders atau tailing (jika
memungkinkan)
Peak symmetry sekitar 1
Berapa banyak suatu analit dalam suatu sampel ditunjukkan oleh
AREA under the peak, yang mana besarnya berkorelasi dengan
berapa banyak analit dalam sampel.
Pada gambar di atas, kedua sampel mengandung acrylamide tetapi
sampel B mengandung acrylamid sebesar 1/10 dari sampel A
Kedua sampel mengandung senyawa yang belum diketahui
(unknown) dengan kadar yang sama
Peak Integration
Integration Events
Peak Height atau Peak Area
• Untuk kebanyakan analisis KCKT, peak area (luas
puncak) digunakan untuk perhitungan kuantitatif,
meskipun dalam beberapa kasus hasil yang
ekivalen diperoleh dengan menggunakan
peritungan berdasar tinggi puncak (peak height).
• Luas puncak lebih bermanfaat untuk perhitungan,
sebab puncak KCKT kadangkala tailing. Pada
kondisi ini, tinggi puncak akan bervariasi
sementara luas puncak akan konstan, sehingga
perhitungan dengan luas puncak lebih baik
keterulangannnya.
Peak Height atau Peak Area
Pengaruh Kecepatan alir terhadap
Peak Height dan Peak Area
17.142
presisi B5.190606
0.050 Retention Time 0.050
Volts
Volts
0.025 0.025
14.983
0.000 0.000
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Minutes
Detector A (295nm)
Pk # Retention Area Area % Height Height %
Time
1 14.983 1.389.609 57.607 57.085 60.594
2 17.142 1.022.633 42.393 37.124 39.406
Ax
Konsentrasi parasetamol = X Cs
As
57.000
Konsentrasi parasetamol = X 2000 µg/ mL
100.000
= 1140 µg/ mL
b. Multi-Level Calibration Curve
Menggunakan larutan standar/ sampel kalibrasi
pada beberapa konsentrasi (seri konsentrasi)
Beberapa
konsentrasi baku
yang berbeda
diinjeksikan, dicatat
luas puncaknya
Multi-Level Calibration (kurva baku)
( kons. Sampel )
Contoh cara kerja dengan baku internal:
• Pembuatan kurva baku larutan baku levofloxacin (5; 10; 15, 20; 25;
dan 30) mg/ml dengan penambahan baku internal ciprofloxacin 20
mg/ml.
• Disiapkan 6 labu takar 10 mL
• Pipet larutan stok baku levofloxacin 100 mg/mL sebanyak 0,5; 1,0;
1,5; 2,0; 2,5; dan 3,0 mL. Masing-masing dimasukkan ke dalam labu
takar 10 mL.
• Ke dalam masing-masing labu tambahkan 2,0 mL larutan baku
internal ciprofloxacin 100 mg/mL.
• Tepatkan volume masing-masing labu dengan fase gerak.
• Saring dengan membran filter dan sonikasi.
• Injeksikan ke KCKT.
• Amati kromatogram, catat luas puncak baku lefoloxacin dan luas
puncak baku internal.
• Hitung rasio luas puncak (Peak Area Ratio) levofloxacin terhadap luas
puncak ciprofloxacin pada tiap kromatogram
• Buat kurva hubungan antara konsentrasi levofloxacin (sumbu x) dan
rasio luas puncak (peak area ratio) di sumbu y
Ciprofloxacin
(baku internal)
Channel A
levofloxacin
Levofloxacin
presisi B 1 080606.dat
17.042
Retention Time
0.050 0.050
Volts
Volts
0.025 0.025
14.900
0.000 0.000
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Minutes
2
1.5
y = 0.0729x + 0.5992
1 R² = 0.9956
0.5
0
0 10 20 30 40
Konsentrasi Levofloksacin (mg/mL)
Jika injeksi larutan sampel tablet levofloxacin
memperoleh data sebagai berikut:
Bobot tablet : 722,7 mg
Penimbangan serbuk tablet : 200 mg/500 mg x 722,7
mg = 289,08 mg
Jumlah serbuk yang ditimbang : 289,08 mg
Volume pelarutan (VP) : 10 ml
Faktor pengenceran (FP) :-
Luas Area Levofloxacin : 2.497.451
Luas Area Standar internal : 1.219.132
Maka hitunglah kadar levoflokxacin dalam tablet sampel!
Peak Area Rasio = Luas Puncak Levofloxacin/Standar Internal
= 2.497.451 / 1.219.132
= 2,0485
Persamaan kurva baku = y = 0,072x + 0,599
2,0485 = 0,072 x + 0,599
x = 20,1326 mg/mL
Kadar levofloxacin
(mg/tablet)= X (mg/ml) x VP x FP
X bobot rata-
Bobot serbuk yang ditimbang (mg) rata tablet
(mg/tablet)
Kadar levofloxacin
(mg/tablet)= 20,1326 (mg/ml) x 10 ml X 722,7 (mg/tablet)
289,08 mg
kadar levofloxacin = 503,315 mg/tablet
Jika dalam label di kemasan tertulis bahwa tiap
tablet mengandung 500 mg levofloxacin. Maka
kadar levofloxacin (%) terhadap label adalah:
Kadar levofloxacin hasil penetapan (mg/tablet) X 100%
Jumlah levofloxacin/ tablet pada label (mg/tablet)
= 100,663 %
4. Standard Addition Method
Standar Adisi
- Senyawa standar yang ditambahkan sama dengan
senyawa analit dalam matriks (sampel)
SYARAT
S / N > 10
Standard Addition Method
Standard Addition sangat bermanfaat untuk matriks
sampel yang kompleks
Dapat mengkompensasi pengaruh matriks
Cara penetapan kadar dengan standar addisi :
Sejumlah standar analit yang diketahui ditambahkan ke
dalam sampel
Standar yang ditambahkan dan analit dalam sampel
adalah senyawa yang sama
Peningkatan sinyal analit berkaitan dengan kuantitas total
analit
Dibutuhkan respon yang linier dari analit
Masukkan sejumlah volume tertentu sampel dalam
beberapa tabung
Tambahkan sejumlah volume yang berbeda (meningkat)
X i
IX
S f X f
Standard addition equation:
IS X
Total volume (V):
V Vo VS , Vo unknown initial volume , VS added volume of s tan dard
X f X i Vo S f S i VS
V V
Buat kurva hubungan antara konsentrasi analit (standar) yang
ditambahkan dan sinyal yang terukur
62
Pemilihan Fase Diam KCKT
Pemilihan Jenis Mekanisme LC
Pemilihan Fase diam dan mekanisme
pemisahan LC