Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

ANALISIS

3.1 Kalibrasi Sight Gage

Faktor Kalibrasi
12
10 f(x) = 1.05072727272727 x + 0.0959999999999992
R² = 0.999917044943686
Volume Tanki(L)

8
6 Faktor Kalibrasi
Linear (Faktor Kalibrasi)
4
2
0
0 2 4 6 8 10 12
Skala Tanki(L)

Percobaan Kalibrasi Sight Gage bertujuan menstandardisasi dan menkalibrasi skala


sight gage pada tangki dengan menggunakan ukuran volum gelas ukur. Dari hasil
pengamatan yang didapat, volum yang terukur pada gelas ukur lebih besar dibanding
volum pada sight gage. Hal ini dapat disebabkan permukaan tabung sight gage yang
tidak rata sehingga memiliki volum yang berbeda-beda pada setiap ketinggian. Pada
percobaan Kalibrasi Sight Gage ini pula didapatkan hubungan persamaan antara volume
sight gage dengan volume sesungguhnya yang digunakan untuk perhitungan selanjutnya.

3.2 Orifice
Q vs Akar Delta H
700.00
600.00 f(x) = 1331.2214430684 x − 1058.40579509882
500.00
Q (cm3/s)

400.00
300.00
200.00
100.00
0.00
0.85 0.90 0.95 1.00 1.05 1.10 1.15 1.20 1.25 1.30 1.35
√∆H
(Cm H2O)0.5

Percobaan Orifice dilakukan dengan tujuan untuk menstandarisasi dan mengkalibrasi


hubungan antara laju volum dengan perubahan ketinggian pada Orifice. Pada hasil
pengolahan dara, Q merupakan laju volum sebenarnya yang didapatkan dengan bantuan
persamaan pada kalibrasi sight gage. Sedangkan untuk nilai √∆H, didapatkan dengan
mengakarkan nilai yang terbaca pada manometer. Hubungan yang didapat antara
perubahan ketinggian dengan laju volum dari perocobaan orifice ini adalah perubahan
ketinggian pada manometer berbanding lurus dengan laju volum.
Co vs Q
0.60

0.50

0.40

0.30
Co

0.20

0.10

0.00
0 100 200 300 400 500 600 700
Q (cm3/s)

Tujuan lain dari percobaan Orifice ini adalah untuk menghitung Co atau Discharge
Coefficient pada Orifice. Nilai Co merupakan Discharge Coefficient yang mengkoreksi
persamaan kontiniuitas pada aliran setelah melewati orifice, dimana nilainya kurang dari
1. Munculnya Co dikarenakan lepasnya boundary layer pada dinding setelah mengalami
penyempitan pada orifice yang menghasil pressure drop yang berlawanan dengan arah
gerak aliran. Dari hasil pengolahan data, dapat dilihat pada grafik bahwa nilai Co akan
meningkat sampai suatu titik puncak kemudian menurun dengan pertambahan laju alir.
3.3 Venturi

Cv vs Q
400.00
350.00
300.00
250.00
200.00
Cv

150.00
100.00
50.00
0.00
0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00
Q (cm3/s)

Percobaan Venturi dilakukan untuk menghitung Cv atau Discharge Coefficient pada


Venturimeter. Nilai Cv merupakan Discharge Coefficient yang mengkoreksi persamaan
kontiniuitas pada aliran setelah melewati venturimeter, dimana nilainya kurang dari 1.
Munculnya Cv dikarenakan lepasnya boundary layer pada dinding setelah mengalami
penyempitan pada venturimeter yang menghasilkan pressure drop yang berlawanan
dengan arah gerak aliran. Dari hasil pengolahan data, dapat dilihat pada grafik bahwa
nilai Cv pada kelajuan yang semakin tinggi cenderung konstan
3.4 Friction Loss (Pipe)

f vs Re
0.04
0.035
0.03
0.025
f eksperimen
0.02
f teoritis
f

0.015
0.01
0.005
0
5000 10000 15000 20000 25000 30000
Re

Percobaan Friction Loss dalam Pipa ini bertujuan untuk menghitung faktor friksi pada
pipa. Faktor friksi pipa disebabkan oleh kekasaran pipa dimana saat dilalui oleh fluida
akan menyebabkan gesekan sehingga muncul panas. Panas ini disebut sebagai energi
hilang yang dapat mengurangi energi pada fluida sehingga mengurangi head dari suatu
aliran. Faktor friksi dari pipa memiliki rentang antara 0 sampai 1. Faktor friksi jika
bernilai 0 maka tidak terjadi gaya gesek dan fluida kerja bersifat inviscid. Pada nilai Re
yang rendah nilai f cenderung menurun dengan signifikan sedangkan pada nilai Re yang
tinggi dapat dilihat bahwa nilai f atau faktor friksi cenderung konstan. Hal ini
dikarenakan pada aliran turbulen terbentuk dua jenis aliran yaitu aliran di dekat dinding
dan aliran di tengah. Hanya aliran di dekat dinding sajalah yang terpengaruh oleh gaya
gesek sehingga tidak terjadi perubahan signifikan pada f pada Re yang tinggi.
3.5 Pipe Fitting

Leq teoritis & Leq eksperimen vs Re


1.2

0.8
Leq teoritis

0.6 Leq Eksperimen vs Re


0.4 Leq teoritis vs Re

0.2

0
3 04 04 04 04 04
+0 E+ E+ E+ E+ E+
0 0E 0 0 5 0 0 0 5 0 0 0
5. 1. 1. 2. 2. 3.
Re

Percobaan Pipe Fitting ini bertujuan untuk menghitung nilai Leq pada elbow. Nilai Leq
menunjukan panjang ekivalen suatu elbow jika dijadikan suatu pipa lurus. Nilai Leq pada
nilai Re yang rendah cenderung menurun atau berbanding terbalik dengan Re, namun
pada nilai Re yang besar nilainya cenderung konstan karena nilai Leq adalah fungsi dari
friction loss atau f.

3.6 Jenis Aliran Turbulen dan Laminer


Pada percobaan-percobaan yang sudah dilakukan sebelumnya, aliran laminer yang
terbentuk terlihat tenang, dimana kecepatan di titik tertentu terlihat sama. Sedangkan
pada aliran turbulen terlihat aliran yang tidak seragam, dimana kecepatan di titik tertentu
terlihat berubah-ubah. Nilai Re menentukan jenis aliran, jika kecepatan aliran atau v
semakin bertambah maka aliran akan ke arah turbulen. Sehingga saat laju volum atau Q
yang berbanding lurus dengan v dinaikan, maka aliran menjadi turbulen.

3.7 Analisis Kesalahan


 Manometer yang sensitif.
 Ketidaktelitian praktikan saat melakukan percobaan.
 Kesalahan saat perhitungan dan pengolahan data.

Anda mungkin juga menyukai