Anda di halaman 1dari 8

BAB VII

PENGUJIAN CBR
(CALIFORNIA BEARING RATIO TEST)

7.1 Pendahuluan
Kekuatan tanah dasar tentu banyak tergantung pada kadar airnya. Makin
tinggi kadar airnya, makin kecil kekuatan CBR dari tanah tersebut. Walaupun
demikian, hal itu tidak berarti bahwa sebaiknya tanah dasar di padatkan dengan
kadar air rendah untuk mendapatkan nilai CBR yang tinggi, karena kadar air tidak
konstan pada nilai rendah itu. Setelah pembuatan jalan, maka air akan dapat
meresap kedalam tanah dasar sehingga kekuatan CBR turun sampai kadar air
mencapai nilai yang konstan. Kadar air yang constant inilah yang disebut kadar air
keseimbangan. Batas-batas kadar air dan berat isi kering dapat ditentukan dari
hasil percobaan laboratorium, yaitu percobaan pemadatan dan CBR. Percobaan
CBR ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1. Percobaan CBR terendam (Soaked)
2. Percobaan CBR tak terendam (Unsoaked)
Untuk percobaan ini dipakai percobaan CBR tak terendam (Unsoaked)

7.2 Maksud Pengujian


Maksud pengujian ini adalah untuk menentukan nilai CBR (California
Bearing Ratio test). Dari suatu benda uji yang dipadatkan secara modified dan
tanpa perendaman, yang dilakukan di laboratorium.

7.3 Alat-Alat Yang Digunakan


Adapun alat yang digunakan pada pengujian CBR (california bearing
ratio test)) ini adalah sebagai berikut:
1. Mesin penekan dengan kapasitas sekurang-kurangnya 4,45 ton yang
mempunyai kepala atau dasar dapat bergerak teratur.
2. Cincin beban dengan arloji pengukurnya.
3. Silinder pemadat CBR yang dilengkapi dengan silinder sambungan dan plat
alas.
4. Specer dick (plat ganjal)

65
66

5. Penumbuk Berat (modified).


6. Plat-plat dasar.
7. Piston Penetrasi.

7.4 Persiapan Benda Uji


Adapun persiapan benda uji pada pengujian CBR (california bearing
ratio test)) ini adalah sebagai berikut:
1. Benda uji yang dikeringkan dan lolos saringan no.4 dicampur dengan air
secara merata pada kadar optimum sehingga air optimum. Maka didapat
kepadatan maksimum.
2. Plat alas pada silinder dipasang dan diklem di atas dasar, kemudian kertas
filter diletakkan di atas plat ganjal.
3. Benda uji yang sudah diperiksa tadi dipadatkan dalam silinder pemadatan
CBR dengan cara pemadatan.
4. Silinder sambungan dilepaskan, benda uji padat dipotong dan diratakan
sehingga rata dengan permukaan pemadatan.
5. Plat dasar dilepaskan dan plat ganjal diambil. Berat silinder dan benda uji di
dalamnya ditimbang dan dicatat untuk menghitung berat volume benda uji.

7.5 Pelaksanaan Pengujian


Adapun pelakasanaan benda uji pada pengujian CBR (california bearing
ratio test)) ini adalah sebagai berikut:
1. Selembar kertas filter diletakkan di atas plat alas dan dibalikkan silinder
berisi benda uji, dan diletakkan diatas plat alas dan di klem.
2. Beban-beban ditaruh di atas benda uji dalam silinder dengan jumlah beban
yang sesuai dengan tekanan yang bekerja pada tanah nantinya.
3. Pada silinder pada mesin penetrasi (piston penetrasi) diatur menempel
dengan muka tanah.
4. Arloji beban dan arloji penetrasi diatur dengan pembacaan nol.
5. Pembebanan mesin dikerjakan sehingga piston mempunyai kecepatan
penetrasi kurang lebih 1,27 mm/menit. Besarnya penetrasi sebesar harga-
harga yang tertera dalam daftar pengujian.
6. Benda uji dikeluarkan dari silinder, kemudian periksa kadar airny
67

7.6 Data Hasil Pengujian dan Perhitungan


Kegiatan : Pengujian CBR
Tanggal : 18 Maret 2019
Lokasi : Laboratorium Mekanika Tanah
Kelompok : 4 (Empat)

Parameter pengujian :
Pemadatan : Standart/Modified Cara A/B/C/D
Jumlah lapisan : 3 Lapisan
Tumbukan perlapisan : 56 Tumbukan

Parameter alat :
Diameter : 15,165 cm
Tinggi : 11,5 cm
Berat mol : 1800 gr
Volume : 2076,1194 cm3
Kalibrasi (K) : 0,026575 kN
Berat penumbuk : 3,775 kg

Data hasil pengujian benda uji yang didapat pada saat melakukan
pengujian CBR disajikan pada Tabel 7.1 dibawah ini.

Tabel 7.1 Data Hasil Pengujian Benda Uji


Kadar Air Tanah (w) 21,41 %
Berat Selinder + Tanah Basah 7700,00 gr
Berat Selinder 3625,000 gr
Berat Tanah Basah (a) 4075,00 gr
γ Basah = a/Volume 1,96 gr/cm³
γ Kering = γ/(1+w) 1,62 gr/cm³
Berat Tanah Kering 3325,40 gr
68

Data hasil pengujian dan perhitungan pengujian CBR disajikan pada Tabel 7.2
dibawah ini.

Tabel 7.2 Data Hasil Pengujian dan Perhitungan CBR

Penetrasi Beban Tekanan


P2
Pembacaan P1 P = P2/3
Pembacaan Arloji mm Inchi Lbs
Arloji kN Psi
(P1x224,81)
0 0,0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
64 0,640 0,025 8,00 0,210 46,180 14,710
127 1,270 0,050 16,000 0,410 92,350 29,410
191 1,910 0,075 24,000 0,620 138,530 44,120
254 2,540 0,100 32,000 0,820 184,700 58,820
318 3,180 0,125 39,000 1,000 225,110 71,690
381 3,810 0,150 47,000 1,210 271,280 86,400
445 4,450 0,175 52,000 1,340 300,140 95,590
508 5,080 0,200 59,000 1,510 340,550 108,450
572 5,720 0,225 65,000 1,670 375,180 119,480
636 6,360 0,251 70,000 1,800 404,040 128,680
700 7,000 0,276 79,000 1,930 432,900 137,870
69

Hubungan antara penetrasi dengan tekanan untuk pengujian CBR dapat


dilihat pada grafik 7.1 dibawah ini.

Penetrasi 0,2” = 7,230 %


104,45

Penetrasi 0,1” = 5,882 %


58,82

Grafik 7.1 Hubungan penetrasi dan tekanan (sumber: Tabel 7.2)

Dari grafik, didapat nilai CBR (%) :


,
Penetrasi 0,1” = 100% = 5,882 %
,
Penetrasi 0,2” = 100% = 7,230 %
70

7.7 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pengujian CBR (california bearing ratio test)
ini adalah sebagai berikut :
1. Dari grafik percobaan CBR terlihat hubungan tekanan (psi) terhadap
kecepatan penetrasi (inchi), semakin besarnya harga tekanan semakin besar
pula harga penetrasi.
2. Harga CBR dapat dihitung dengan cara membagi tekanan pada penetrasi
dengan tekanan standar 1000 and 1500 psi.
Berdasarkan perhitungan didapat :
Penetrasi 0,1” = 5,882 %
Penetrasi 0,2” = 7,230 %
3. Karena nilai CBR pada penetrasi 0,2” lebih besar dari harga CBR penetrasi
0,1” diharuskan melakukan 3 kali dengan pengujian benda uji yang diambil
dilokasi yang berdekatan .jika dari hasil pengujian menunjukan CBR pada
penetrasi 0,2” lebih besar dari CBR penetrasi 0,1” maka ditetapkan nilai
CBR adalah CBR pada penetrasi 0,2” = 7,230 %

Saran
Adapun saran dari pengujian CBR (california bearing ratio test) ini
adalah sebagai berikut:
1. Dalam melakukan pengujian CBR (California Bearing Ratio) harus
dilakukan dengan benar agar benda uji yang diperoleh menghasilkan data
yang akurat.
2. Pada saat melakukan pencampuran benda uji dengan air harus dilakukan
pengadukkan secara merata agar benda uji menjadi homogen.
3. Pada saat melakukan penumbukan harus dilakukan secara merata agar
benda uji padat

Anda mungkin juga menyukai