I. PENDAHULUAN
A. Standar Acuan
ASTM D 4429 Standard Test Method for CBR (California Bearing
Ratio) of Soils in Place
SNI 1738:2011 Cara uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan
Dengan:
A = luas piston = 3 inch2
P = M LRC
M = Pembacaan dial
LRC = faktor Kalibrasi = 10,4 lbs/div
Jika CBR lapangan dilakukan untuk tujuan evaluasi atau desain tanpa
memperhatikan kadar airnya, maka seharusnya pengujian CBR lapangan dilakukan
pada salah satu kondisi dibawah ini:
1. Derajat kejenuhan tanah tersebut (presentase rongga terisi air 80% atau
2. Untuk material butiran kasar dan non plastis yang tidak memiliki pengaruh
besar ketika terjadi perubahan kadar air.
3. Tanah tidak dimodifikasi akibat aktivitas konstruksi selama dua tahun
sebelum pengujian. Pada kenyataannya, kadar air tidak konstan dan berubah-
ubah dalam jangka waktu yang sebentar.
II. PRAKTIKUM
a. Persiapan Praktikum
Mengacu kepada SNI 1738: 2011
1. Menentukan lokasi pengujian di lapangan
2. Tanah digali sampai lapisan yang dikehendaki dan diratakan (luas
galian kira-kira 60 cm x 60 cm) harus level dan tidak ada kemiringan
(cek dengan waterpass).
3. Membersihkan area pengujian dari puing material dan usahakan agar
bidang permukaan untuk tekannya adalah rata.
4. Selama pemasangan alat-alat, permukaan tanah atau permukaan yang
sudah dibersihkan harus dijaga supaya tidak kelembabannya tidak
berubah dari kondisi awal, jika perlu ditutup dengan plastik apabila
cuaca sangat panas
5. Memulailah pemeriksaan ini secepat mungkin sesudah persiapan
tempat.
6. Apabila dibutuhkan, memeriksa kadar air dan berat isi bahan setempat.
7. Jika pada prosedur, pembebanan menggunakan alat berat, seperti truk.
8. Menempatkan truk/alat berat lainnya, sedemikan rupa sehingga
posisi penempatan dongkrak CBR mekanis harus tepat diatas lubang
pemeriksaan.
9. Mengatur As roda belakang sejajar dengan muka jalan yang diperiksa.
10. Truk/alat berat didongkrak supaya berat sendirinya tidak ditahan lagi
oleh per kendaraan (jika tertahan per maka pembacaan akan tidak tepat
karena terpengaruh pengenduran gaya per kendaraan)
11. Dongkrak CBR mekanis dan peralatan lain dirangkai, supaya
piston penetrasi berada 1 atau 2 cm dari permukaan yang akan
diperiksa.
12. Cincin penguji (proving ring) diatur sehingga torak dalam
keadaan vertikal.
13. Memastikan semua peralatan uji dalan kondisi stabil, vertikal, sentris
(segaris dan tidak melenting/melendut) dan kokoh serta tepat pada
posisi yang disyaratkan
14. Keping beban/plat baja setebal 25 cm (10) diletakkan sentris dibawah
torak penetrasi sehingga torak penetrasi tepat masuk kedalam lubang
keping beban tersebut.
15. Arloji/dial pengukur penetrasi dipasang pada piston penetrasi,
sedemikian rupa sehingga jarum pada dial penetrasi menempel pada
keping beban/plat baja.
b. Jalannya Praktikum
1. Menurunkan penetrasi sehingga piston penetrasi memberikan beban
permulaan sebesar 5 Kg (10 Lbs) jika diperlukan, dapat gunakan
beban- beban tambahan.
2. Arloji cincin penguji (proving ring) dan arloji penunjuk penetrasi (dial
penetrasi) diatur sehingga menunjuk pada angka nol.
3. Menambah pembebanan dengan teratur, agar kecepatan penetrasinya
mendekati kecepatan tetap 1,25 mm (0,05) per menit penambahan
pembebanan ini yang sering terlupa atau tidak terlaksana dengan baik
konsistensi kecepatan penetrasi per menitnya.