Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN LABORATORIUM UJI TANAH 1

“CALIFORNIA BEARING RATIO”

DISUSUN OLEH :
Kelompok 3
SI – 3E

- Agnes Fretty Sihotang 2105022014


- Fakhruddin Akbar 2105022023
- Hafizt Joe Galant 2105022047
- M. Hidayah Nur Dinata 2105022002
- Taufik Hidayat Sitompul 2105022026
- Windy Permata Sari Manik 2105022062

Dosen pengampu:
Syiril Erwin, S.T.,M.T.

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
2022
A. JUDUL
California bearing ratio.

B. TUJUAN
Tujuan dari pengujian ini untuk menentukan CBR (California bearing ratio)
tanah agregat yang dipadatkan di laboratorium pada keadaan tertentu. CBR
adalah perbandingan antar beban penetrasi suatu bahan dengan bahan standar dengan
kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama. Pengujian CBR digunakan untuk
mengevaluasi potensi kekuatan material lapis tanah dasar, pondasi bawah, termasuk
material yang didaur ulang untuk perkerasan jalan dan lapangan terbang.

C. REFRENSI
ASTM D 1883 – 94 Metode Uji Standar untuk CBR (California bearing ratio)
tanah yang dipadatkan di laboratorium.

D. TEORI DASAR
CBR (California Bearing Ratio) adalah perbandingan antara beban yang
dibutuhkan untuk penetrasi contoh tanah sebesar 0,1” / 0,2” dengan beban yang
ditahan batu pecah standar pada penetrasi 0,1” / 0,2” tersebut. Harga CBR dinyatakan
dalam persen. Jadi harga CBR adalah nilai yang menyatakan kualitas tanah dasar
dibandingkan dengan bahan standar berupa batu pecah yang mempunyai nilai CBR
sebesar 100% dalam memikul beban lalu lintas. Nilai CBR dikembangkan untuk
mengukur kapasitas daya dukung, beban tanah dan beban perkerasan jalan. Nilai CBR
dapat diketahui dengan 2 metoda yaitu Lapangan & Uji Laboratorium. Dalam
penelitian ini, CBR didapat dari Uji Laboratorium. CBR laboratorium dapat dibedakan
atas 2 macam yaitu:

1. CBR laboratorium rendaman (soaked design CBR)


2. CBR laboratorium tanpa rendaman (Unsoaked Design CBR)

E. PERALATAN
N0 NAMA GAMBAR NO NAMA GAMBAR
1 Timbangan 2 Dongkrak
extunder

3 Can 4 Oven

1
5 Alat UC 6 Talam
compression

7 - Cetakan Mould
- Ring topi cetakan
- Alat penumbuk 2,5 kg (standar)
- Penggaris
- Sepatula
- Sendok
- Kuas
- Palu karet

F. BAHAN
N0 NAMA GAMBAR NO NAMA GAMBAR
1 Tanah 2 Minyak
dengan
kadar air
optimum
OMC 5kg

G. PROSEDUR
Persiapan bahan benda uji
1. Menjemur tanah yang diambil dari lapangan di panas matahari.
2. Setelah tanah dalam keadaan kering,tumbuk tanah.

3. Kemudian saring menggunakan saringan ukuran 4,75 mm.

2
4. Ambil tanah yang lolos dari saringan,pindahkan ke pan baru kemudian campur
dengan air sampel kadar air optimum(dari pengujian proctor) yaitu 700 ml.

5. Aduk campuran hingga homogen.

Proses pengujian CBR


1. Timbang cetakan CBR berupa selinder dan keping alasnya tanpa sambungan
bagian atasnya.

2. Pasang CBR mold pada keping alas dan timbang mengolesi mold dan leher
sambungannya dengan vaseline.
3. Pasang mold, masukkan keping pemisah (spacer disc), dan leher sambungannya.
4. Masukkan tanah 1/3 kedalam mold kemudian padatkan tanah tersebut dengan
ditumbuk sebanyak 65 kali tumbukan per tahapan. Lakukan pengisian sebanyak 3
kali
5. Pemadatan dilakukan dengan alat penumbuk standart dengan tinggi jatuh ± 45 cm.

3
6. Lalu lepaskan colar/ leher mold dan ratakan permukaan tanah yang ada pada mold
dengan menggunakan alat perata.
7. Keluarkan keping pemisah (spacer disc), balikkan dan pasang kembali mold yang
berisi contoh pada alas, kemudian timbang. Dan ini siap untuk diperiksa.

8. Letakkan mold di atas piringan penekan pada alat penetrasi CBR.


9. Atur piston penetrasi supaya mnyentuh permukaan benda uji.
10. Pembebanan permukaan ini diperlukan untuk menjamin bidang sentuh yang
sempurna antara torak dengan permukaan benda uji. Kemudian arloji penunjuk
beban dan arloji penetrasi dinolkan.

11. Pembebanan diberikan dengan teratur, sehingga kecepatan penetrasi mendekati


kecepatan 1,27 mm/menit.
12. Pencatat pembebanan pada penetrasi 0,312 ; 0,62 ; 1,25 ; 1,87 ; 2,5 ; 3,75 ; 5; 7,5
; 10 mm.

4
13. Keluarkan benda uji dari cetakan dan mengambil sebagian contoh tanah untuk
diperiksa kadar airnya.

H. DATA
Pengujian : California bearing ratio (CBR)
Tanggal pengujian :-
Diuji oleh : Kelompok 3

TABEL STANDART COMPACTION


KETERANGAN SAMPEL
PERHITUNGAN VOLUME CETAKAN
Diameter cetakan 15,6
Tinggi cetakan 11,9
Volume cetakan 2275,416
PERHITUNGAN BERAT VOLUME TANAH BASAH
Berat cetakan 5399,3 gr
Berat cetakan + tanah basah 9498,2 gr
Berat tanah basah 4098,9 gr
Berat tanah basah 1,72 gr/cm3
PERHITUNGAN KADAR AIR
Berat cawan 27,2 gr
Berat tanah basah + cawan 98,6 gr
Berat tanah kering + cawan 90,6 gr
Berat air 8 gr
Berat tanah basah 71,4 gr/cm3

Berat tanah kering 63,4 gr/cm3

Kadar air 12,61 %

5
TABEL CBR
Perhitungan penetrasi
Waktu(menit) Penurunan Pembacaan Beban (hasil Beban
arloji bawah bacaan arloji penetrasi(beban
atas × kalibrasi)
0 0 0 0 0
0,25 0,312 31 18 0,485
0,50 0,62 62 36 0,971
1 1,25 125 72 1,943
1,5 1,87 187 116 3,130
2 2,5 250 171 4,615
3 3,75 375 256 6,886
4 5 500 331 8,933
6 7,5 750 468 12,631
10 10 1000 570 15,3843
Kalibrasi Alat: 0,02699 kN/divisi

I. ANALISA DATA DAN GRAFIK

CBR (0,1”) = × 100 % CBR (0,2”) = × 100 %

GRAFIK ATAS
16.00

14.00

12.00

10.00
BEBAN (KN)

8.00

6.00

4.00

2.00

0.00
0 2 4 6 8 10
PENURUNAN (MM)

PERHITUNGAN ATAS
CBR (0,1”) = × 100 % CBR (0,2”) = × 100 %
= × 100 % = × 100 %
= 34,85% = 44,75%

6
GRAFIK BAWAH
16.00

14.00

12.00

10.00
BEBAN (KN)

8.00

6.00

4.00

2.00

0.00
0 2 4 6 8 10
PENURUNAN (MM)

PERHITUNGAN BAWAH
CBR (0,1”) = × 100 % CBR (0,2”) = × 100 %
= × 100 % = × 100 %
= 34,85% = 44,75%

J. KESIMPULAN
Dari hasil pemeriksaan CBR Laboratorium yang telah dilakukan, dan pengolahan
data yang telah dianalisa, didapat data CBR:

1. Nilai beban atas pada penetrasi 2,5 mm (0,1”) = 34,85% dan nilai beban atas
penetrasi 5 mm (0,2”) sebesar 44,75 %
2. Nilai beban bawah pada penetrasi 2,5 mm (0,1”) = 34,85% dan nilai beban
bawah pada penetrasi 5 mm (0,2”) sebesar 44,75%.

Karena nilai CBR atas dan bawah pada penetrasi sama besarnya, yang dikarenakan
kesalahan pada saat pembacaan dial, maka harga CBR yang diambil adalah harga
CBR yang sama nilainya yaitu : (0,1”) = 34,85% dan (0,2”) = 44,75 %.

Anda mungkin juga menyukai