JOB III
CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR)
A. TUJUAN
Pengujian ataupun penentuan harga CBR dilakukan untuk mengevaluasi potensi
kekuatan material lapisan pondasi Kelas A yang telah direncanakan.
B. DASAR TEORI
Harga CBR adalah perbandingan antara kekuatan yang bersangkutan dengan
kekuatan beban yang dianggap standar. Harga CBR dinyatakan dalam persen (%) dan
cara yang digunakan untuk menilai kekuatan tanah adalah suatu percobaan penetrasi yang
disebut percobaan CBR. Dimana hasil percobaan tersebut dapat digambarkan pada suatu
grafik untuk mendapatkan tebal perkerasan dari suatu nilai CBR tertentu.
Rumus untuk mencari harga CBR di laboratorium :
Beban pada 0,1"
• Harga CBR (0,1”) = x 100%
3 x 1000
Beban pada 0,2"
• Harga CBR (0,2”) = x 100%
3 x 1500
KELOMPOK 1
2A D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN JALAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2. Bahan
a. Batu pecah 2 - 3
b. Batu pecah 1 - 2
c. Batu pecah ½ - 1
d. Abu batu
e. Air suling
f. Kantong plastik
D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Menimbang material sesuai dengan rancangan campuran kemudian memasukkan ke
dalam kantong plastik, dengan rincian:
a. Batu pecah 2 – 3 : 4 kg
b. Batu pecah 1 – 2 : 1 kg
c. Batu pecah ½ - 1 : 2 kg
d. Abu batu : 3 kg
3. Mengukur tinggi dan diameter mould menggunakan jangka sorong
4. Menimbang berat mould menggunakan timbangan kapasitas 10 kg
5. Menimbang berat cawan kosong menggunakan timbangan digital
6. Memasukkan sampel ke dalam talam, kemudian mencampurkan sampel batu pecah
dan abu batu dengan air suling sesuai dengan kadar air rancangan.
7. Mengaduk sampel hingga homogen.
8. Memasang mould dengan leher sambungan dan plat mould.
9. Memasukkan dan memadatkan sampel dengan 3 lapisan, untuk tiap lapisan jumlah
tumbukan adalah 56 tumbukan.
10. Setelah dilakukan pemadatan pada sampel, selanjutnya melepaskan leher mould dan
meratakan sampel yang ada pada mould dengan menggunakan alat perata.
11. Menimbang berat mould + sampel basah dengan menggunakan timbangan dengan
kapasitas 10 kg
12. Meletakkan mould pada plat mould dan memasang kembali leher mould.
KELOMPOK 1
2A D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN JALAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
13. Memberikan beban awal dengan berat 4,5 kg, kemudian mengatur waktu penetrasi
pada permukaan benda uji. Pembebanan permukaan ini diperlukan untuk menjamin
bidang sentuh yang sempurna antara torak dengan permukaan benda uji ini.
14. Mengatur arloji penunjuk beban dan arloji penetrasi pada angka nol. Kecepatan
penetrasi yang diinginkan yaitu 0,0125” ; 0,025” ; 0,05” ; 0,075” ; 0,1” ; 0,15 ; 0,2”.
15. Mencatat beban maksimum dan penetrasi bila pembebanan maksimum terjadi sebelum
0,3”.
16. Mengeluarkan sampel dari mould lalu mengambil sedikit sampel dan memasukkan ke
dalam cawan.
17. Menimbang cawan yang berisi sampel basah.
18. Memasukkan cawan yang berisi sampel basah ke dalam oven dengan suhu ±110 ± 5
°C selama ±24 jam.
19. Menimbang cawan yang berisi sampel yang telah dioven.
20. Menganalisis perhitungan dari data yang telah diperoleh.
KELOMPOK 1
2A D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN JALAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2. Analisa Perhitungan
a. Kadar air
• Berat sampel basah = (berat sampel basah + cawan) – berat cawan
= 54,10 – 8,22
= 45,88 gram
• Berat sampel kering = (berat sampel kering + cawan) – berat cawan
= 49,92 – 8,22
= 41,70 gram
• Berat air = berat sampel basah – berat sampel kering
= 45,88 – 41,70
= 4,18 gram
berat air
• Kadar air = x 100%
berat sampel kering
4,18
= 41,70 x 100%
= 10,02 %
b. Berat isi tanah kering
• Berat sampel = (berat sampel basah + mould) – berat mould)
= 10390 – 3050
= 7340 gram
• Volume mould = ¼ x π x d² x t
= ¼ x π x 15,20² x 17,50
= 3175,52 cm³
KELOMPOK 1
2A D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN JALAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
berat sampel
• Berat isi tanah basah (ɣ) = volume mould
7340
= 3175,52
= 2,31 gram/cm³
ɣ x 100
• Berat isi tanah kering (ɣd) = 100 + kadar air
2,31 x 100
= 100 + 10,02
= 2,10 gram/cm³
c. Beban (Lbs)
• Contoh perhitungan beban pada penetrasi 0,0125”
Beban = pembacaan arloji pada penetrasi 0,0125” x kalibrasi
= 37,0 x 5,8461165
= 216,31 Lbs
KELOMPOK 1
2A D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN JALAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
6000
4000
3000
2000
1000
0
0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 0,30 0,35
Penetrasi (inch)
KELOMPOK 1
2A D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN JALAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
4000
3000
2000
1000
0
0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 0,30 0,35
Penetrasi (inch)
= 64,59 %
3982,40
• Harga CBR (0,2”) = 3 x 1500 x 100%
= 88,50 %
F. KESIMPULAN
Berdasarkan pengujian CBR laboratorium yang telah dilakukan, diperoleh nilai CBR
untuk penurunan 0,1” sebesar 64,59% dan untuk penurunan 0,2” sebesar 88,50%. Karena
penetrasi 0,2” tidak lebih kecil dari penetrasi 0,1” maka pengujian tidak perlu diulang.
Berdasarkan SNI 1744 : 2012, nilai CBR yang memenuhi syarat adalah minimal 90%,
maka nilai CBR yang diperoleh dari hasil praktikum tidak memenuhi syarat.
KELOMPOK 1
2A D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG