Nama Anggota:
Dosen Pengampu:
Dr. Sandra Santosa, B.Tech., M.Pd
Daya filtrasi (jumlah cairan atau gas yang menerobos per satuan waktu)
dipengaruhi oleh :
1. Luas permukaan filter : dimana semakin besar luas media tersebut, semakin
besar pula daya filtrasinya.
2. beda tekanan antara kedua sisi media filter : secara teoritis, daya filtrasi
sebanding dengan beda tekanan
3. tahanan media filter : semakin tipis dan kasar media filter itu, semakin besar
daya filtrasinya
4. viskositas cairan : semakin kecil viskositas cairan, semakin besar daya
filtrasinya
Tipe filtrasi
1. Cake filtration
a. Vacuum Filter
b. Kertas Saring
c. Stopwatch
2. Bahan :
a. Kapur
b. Air
2. Bilas bejana mixer dengan air bersih hingga alat benar benar bersih.
3. Pasang kertas saring 2 lembar tersebut pada alat secara benar dan kunci
sambungan penutup alat filtrasi.
4. Buatlah larutan kapur dengan konsentrasi 2% dan 4% dari 5 liter air, aduk
secara merata.
5. Ukur densitas dari larutan partikel kapur yang digunakan.
8. Buka valve dari alat mixer sedikit demi sedikit, aliran larutan kapur akan
menuju ke alat filtrasi, tombol on pompa dinyalakan, hal ini dikarenakan
vacuum filter.
9. Biarkan proses berjalan, catat waktu dan tekanan untuk jumlah filtrat 0,5 liter,
1 liter, 1,5 liter hingga 5 liter.
11. Ambil kertas saring yang berisi cake dengan membuka alat dengan hati-hati.
13. Gunakan langkah yang sama untuk larutan kapur konsentrasi 4%.
- Volume pikno = 10 ml
Tabel 1.1
grafik 1.1
- Perhitungan percobaan 1
𝜇 = 0,00899 kg/ms
𝜋 𝐷2 (3,14)(0,23)2
A= 4
= 4
= 0,0415265 m2
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑐𝑎𝑘𝑒 83,95
Cs = = = 0,01679
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 5000
𝐾𝑝
= 6 ×106
2
Kp = 12 x 106
(0,07+0,08+0,08+0,08+0,1+0,11+0,12+0,12+0,13+0,14)
−∆𝑃 = = = 0,103 = 0,0103
10
B = 107484
- Volume pikno = 10 ml
Tabel 2.1
Grafik 2.1
- Perhitungan percobaan 2
𝜇 = 0,00899 kg/ms
𝜋 𝐷2 (3,14)(0,23)2
A= 4
= 4
= 0,0415265 m2
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑐𝑎𝑘𝑒 170,58
Cs = = = 0,034116
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 5000
Berdasarkan Grafik Percobaan 2 Diperoleh Persamaan
Y = 4 x 105x + 102453
𝐾𝑝
= 4 ×105
2
Kp = 8 x 105
(0,12+0,13+0,14+0,15+0,16+0,17+0,18+0,18+0,18+0,18)
−∆𝑃 = = = 0,159 = 0,0159
10
B = 102453
VI. Pembahasan
(Nabilah Aanissaadah/2241420019)
Pada percobaan filtrasi dengan tujuan mnegetahui koefisien tahanan cake (a) dan
medium filter (Rm). Digunakan Slurry berupa larutan kapur CaCO3 dimana slurry ini
memiliki konsentrasi yang berbeda yaitu sebesar 2% dan 4%. Pada Slurry dengan
konsentrasi 2% digunakan kapur sebesar 100,05 gram, sedangkan pada slurry dengan
konsentrasi sebesar 4% digunakan kapur sebesar 200 gram. Larutan tersebut dalam
5000 mL air.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapatkan data berupa waktu,
tekanan, serta volume tiap rentang waktu. Selanjutnya data tersebut dapat dilihat pada
grafik 1.1 dan grafik 2.1 yang menunjukkan hubungan antara v dan t/v. Pada grafik
percobaan 2 dengan konsentrasi 4% terlihat bahwa bentuk grafik turun kemudian
mengalami kenaikan yang menunjukkan hubungan antara volume filtrasi dan kecepatan
filtrasi berbanding terbalik. Pada percobaan pertama dengan massa kapur dengan
konsentrasi 2%, sesuai grafik 1.1 didapatkan nilai Kp dan B sebesar 12 x 106 dan
107484. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai tahanan cake sebesar 1,41207817433
× 106 m/Kg dan tahanan filtrate sebesar 5.113,83465604 m-1. Sedangkan pada
percobaan kedua dengan massa kapur dengan konsentrasi 4%, sesuai grafik 2.1
didapatkan nilai Kp dan B sebesar 8 x 105 dan 102453. Dari hasil perhitungan percobaan
kedua didapatkan nilai tahanan cake sebesar 7,151875924 × 104 m/Kg dan tahanan
filtrate sebesar 7524,669702 m-1.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui semakin besar laju
filtrat maka cake yang terbentuk akan semakin seddikit namun semakin tebal cake maka
laju alirnya akan semakin kecil dan filtrat yang dihasilkan akan semakiin jernih.
Semakin banyak filtrat yang didapat juga akan mempengaruhi lamanya waktu yang
dibutuhkan, hal ini juga dipengaruhi oleh cake yang terbentuk selama proses.
Anggiek Setiawan/2241420063
pada kali ini dilakukan percobaan filtrasi yang bertujuan utuk mengetahui
koefisien tahanan cake dan juga medium filter. slurry yang digunakan yaitu larutan
kapur(CaCO3) dengan menggunakan dua fariabel yaitu 2% dan 4% dari 5000ml air
yang dipakai sehingga pada 2% kapur yang digunakan sebanyak 100 gram dan pada
4% kapur yang digunakan sebanyak 200 gram.
Pada percobaan pertama dengan massa kapur dengan konsentrasi 2%, sesuai
grafik 1.1 didapatkan nilai Kp dan B sebesar 12 x 106 dan 107484. Dari hasil
perhitungan didapatkan nilai tahanan cake sebesar 1,41207817433 × 106 m/Kg dan
tahanan filtrate sebesar 5.113,83465604 m-1. Sedangkan pada percobaan kedua
dengan massa kapur dengan konsentrasi 4%, sesuai grafik 2.1 didapatkan nilai Kp dan
B sebesar 8 x 105 dan 102453. Dari hasil perhitungan percobaan kedua didapatkan nilai
tahanan cake sebesar 7,151875924 × 104 m/Kg dan tahanan filtrate sebesar
7524,669702 m-1
berdasarkan percobaan dan data yang sudah diperpleh dapat dikatakan
bahwasanya semakin lama waktu filtrasi maka t/v juga akan semakin besar hal ini
disebabkan karena resistensi cake di atas filter juga akan manaik karena akan semakin
banyak kapur yang menyangkut di filter semakin cepat laju filtrat makan cake yang
terbentuk akan semakin dikit namun akan semakin tebal hal ini didga karena kapur akan
menumpuk di tengah filter saja tidak merata sehingga cake akan leboh tebal dan
sebaliknya semakin lambat lju alir maka cake yang dihasiolkan akan semakin banyak
namun semakin tipis karena kampur akan meyebar merata di permukaan filter. dan
semakin jernih maka menandakan penyarnganya bagus dan cake yang didapat lebih
banyak.
Amelia Putri Ramadhani / 2241420111
pada praktikum kali ini dilakukan percobaan filtrasi dengan menggunakan
slurry berupa larutan kapur (CaCO3) dengan tujuan untuk mengetahui koefisien
tahanan cake (a) dan medium filter (Rm) dengan menggunakan 2 variabel percobaan
yakni pada konsentrasi slurry 2% sebanyak 100 gram kapur dan 4% yaitu sebanyak 200
gram kapur dimana masing-masing variabel dilarutkan dengan 5000 ml air.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapatkan data berupa waktu,
tekanan, serta volume tiap rentang waktu. Selanjutnya data tersebut dapat dilihat pada
grafik 1.1 dan grafik 2.1 yang menunjukkan hubungan antara v dan t/v dimana semakin
lama waktu filtrasi maka t/v juga akan semakin besar hal ini disebabkan karena
resistensi cake di atas filter juga akan naik disebabkan akan semakin banyak kapur yang
menyangkut di filter semakin cepat laju filtrat. sehingga berpengaruh pada ketebalan
cake yang didapatkan.
berdasarkan percobaan yang dilakukan didapatkan data Pada percobaan
pertama dengan massa kapur dengan konsentrasi 2%, sesuai grafik 1.1 didapatkan nilai
Kp dan B sebesar 12 x 106 dan 107484. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai tahanan
cake sebesar 1,41207817433 × 106 m/Kg dan tahanan filtrate sebesar
5.113,83465604 m-1. Sedangkan pada percobaan kedua dengan massa kapur dengan
konsentrasi 4%, sesuai grafik 2.1 didapatkan nilai Kp dan B sebesar 8 x 105 dan 102453.
Dari hasil perhitungan percobaan kedua didapatkan nilai tahanan cake sebesar
7,151875924 × 104 m/Kg dan tahanan filtrate sebesar 7524,669702 m-1
VII. KESIMPULAN
Dalam praktikum ini, dilakukan filtrasi jenis bed filter dengan bahan yaitu
larutan kapur 2% dan larutan kapur 4%. Dari hasil percobaan pada variabel konsentrasi
kapur 2% didapatkan nilai tahanan cake sebesar 1,41207817433 × 106 m/Kg dan
tahanan filtrate sebesar 5.113,83465604 m-1. Sedangkan pada percobaan dengan
variabel konsentrasi 4%, sesuai grafik 2.1 didapatkan nilai tahanan cake sebesar
7,151875924 × 104 m/Kg dan tahanan filtrate sebesar 7524,669702 m-1.
Berdasarkan percobaan filtrasi ini, didapatkan bahwa semakin lama waktu penyaringan
maka nilai t/v juga akan ikut naik dikarenakan resistensi cake diatas filter media juga
bertambah seiring bertambahnya waktu filtrasi. Jika resistensi semakin banyak maka
waktu yang diperlukan dalam proses filtrasi akan semakin lama. Semakin besar laju alir
filtrat maka cake yang terbentuk akan semakin sedikit namun semakin tebal cake maka
laju alirnya akan semakin kecil dan filtrat yang dihasilkan akan semakin jernih.
DAFTAR PUSTAKA