Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM PROPERTI MATERIAL

MODUL IV.1
PERCOBAAN KEKUATAN TEKAN BETON

KELOMPOK 4

Fuad Ardian Nurudin (320210404019)


Guruh Agpih Sugara (320210404020)
Hans Ondrio Julius Sibuea (320210404021)
Harjasa Jonathan (320210404022)
Ivan Arviansyah Putra (320210404023)
Khansa Norita (320210404024)

Tanggal Praktikum : 10 Juni 2022


Asisten Praktikum : Gita Manohara
Tanggal Disetujui :
Nilai :
Paraf Asisten :

LABORATORIUM STRUKTUR DAN MATERIAL


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2022
PERCOBAAN KEKUATAN TEKAN BETON
A. TUJUAN
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kekuatan tekan beton berbentuk silinder dan
berumur 14 hari yang dibuat dan dirawat (cured) dengan prosedur yang benar di
laboratorium guna menggambarkan. Kekuatan tekan merupakan gaya/beban per satuan luas
yang menyebabkan beton retak/hancur.

B. PERALATAN
1. Cetakan silinder dengan diamter 15 cm dan tinggi 30 cm
2. Tongkat pemadat diameter 16mm, panjang 60 cm dengan ujung dibulatkan, sebaiknya
terbuat dari baja anti karat
3. Bak pengaduk beton kedap air berupa mesin mixer beton
4. Timbangan dengan ketelitian 0,3 % dari berat contoh
5. Jangka sorong
6. Mesin tekan dengan kapasitas sesuai kebutuhan
7. Setu set alat pelapis [capping]
8. Peralatan tambahan berupa ember, sekop, sendok, sendok perata dan talam
9. Satu set alat pemeriksaan slump (kerucut abraham)
10. Satu set alat pemeriksaan berat isi beton

C. BAHAN
Bahan campuran beton sesuai dengan perhitungan mix design untuk membuat 3 benda uji
meliputi :
1. 3,23 kg Air
2. 4,62 kg Semen
3. 17,64 kg Agregat Halus (Pasir)
4. 15,68 kg Agregat Kasar (Kerikil)

D. PROSEDUR
Pembuatan Benda Uji
1. Menyiapkan dan mempersiapkan bahan campuran sesuai dengan mix design berupa 3,23
kg air; 4,62 kg semen; 17,64 kg pasir dan 15,68 kg kerikil.
2. Menyiapkan mixer beton untuk mengaduk campuran
3. Memasukan semen, pasir dan kerikil ke dalam mesin mixer beton dan diaduk selama 2
menit untuk menghasilkan adukan kering secara merata.
4. Menuangkan 1/3 air jumlah air ke dalam mesin mixer beton dan mengaduk kembali
hingga terlihat konsistensi adukan merata.
5. Menambahakan 1/3 air jumlah air lagi ke dalam adukan dan mengaduknya kembali
hingga adukan merata.
6. Melakukan uji slump dengan cara memasukkan adukan ke dalam kerucut abraham
dengan cara:
- Meletakkan kerucut abraham diatas talam
- Memasukkan adukan sebanyak 1/3 bagian kerucut, kemudian menusuknya dengan
tongkat pemadat sebanyak 25 kali.
- Memasukkan adukan sebanyak 1/3 lagi dan menusuknya lagi.
- Mengulangi langkah sebelumnya hingga memenuhi kerucut
- Menambahkan sedikit lagi bahan hingga memenuhi kerucut jika terdapat bagian yang
kurang/keluar saat ditusuk.
- Melepas kerucut abraham dari adukan dan mengukur tinggi slump.
7. Setelah slump sesuai, adukan dimasukkan ke dalam cetakan silinder yang telah dilapisi
gemuk
8. Memasukkan adukan bahan kedalam silinder sebanyak 1/3 bagian, kemudian menusuknya
dengan tongkat pemadat sebanyak 25 kali
9. Memasukkan adukan bahan lagi ke dalam silinder sebanyak 1/3 bagian lagi dan
menusuknya lagi sebanyak 25 tusukan.
10. Mengulangi langkah sebelumnya hingga silinder terisi penuh
11. Menambahkan sedikit lagi bahan adukan hingga silinder terisi penuh jika terdapat
adukan yang kurang/keluar saat ditusuk.
12. Menunggu hingga bahan campuran beton sedikit kering (± 1 jam) untuk mengukir nama
dan tanggal. Kemudian mendiamkan benda uji kering/mengeras selama 1 hari penuh
13. Memasukkan benda uji ke dalam bak perendam selama 14 hari untuk fase curing.

Persiapan Pengujian
1. Mengeluarkan benda uji yang akan ditentukan kekuatan tekannya dari bak curing 1 hari
sebelum waktu uji yang ditentukan, kemudian membersihkan dengan kain lembap jika
terdapat kotoran.
2. Menentukan berat dan ukuran diameter benda uji
3. Melapisi [capping] permukaan atas benda uji menggunakan mortar gypsum dengan
cara :
- Menuangkan bubuk gypsum kedalam mangkuk pengaduk, kemudian menambahkan air
sehingga terbentuk bubur gypsum.
- Menuangkan bubur gypsum diatas permukaan beton silinder, lalu meratakannya.
- Meletakkan kaca diatas lapisan bubur gypsum agar capping halus dan merata.
- Mendiamkan selama ± 1 jam hingga lapisan gypsum mengering. Benda uji siap untuk
diuji.

Pengujian Tekan Beton

1. Meletakkan benda uji pada mesin tekan secara sentris


2. Menjalankan mesin tekan dengan penambahan beban yang konstan berkisar antara 2
sampai 4 kg/cm2 per detik
3. Melakukan pembebanan sampai benda uji menjadi hancur dan Mecatat beban
maksimum yang terjadi selama pemeriksaan benda uji
4. Mengamati pola keretakan benda uji, lalu membandingkan dengan gambar yang ada.
Gambar 1. Pola Keruntuhan Beton akibat Uji Tekan

Sumber: Modul Praktikum, 2022

E. PENGOLAHAN DATA
Data Praktikum
Tabel 1. Data Praktikum

Beban
Tinggi Rata-rata Diameter Rata-rata Massa
No maksimal
(mm) (mm) (mm) (mm) (kg)
(Ton)
1 301,1 301,2 150,6 150,25 11,92 10,56
301,4 150,75
301,1 149,4
299,5 150,7
2 301,5 300,15 150,8 150,77 11,98 11,33
299,45 150,8
298,55 150,4
3 297,5 298,417 150,3 150,4 11,34 12,31
299,2 150,3
Sumber: Pengolahan Praktikan, 2022
Tabel 2. Data Bahan Campuran Beton

Jumlah
Jumlah untuk
Jumlah untuk 1 untuk 3
Berat 1 benda uji
Volume beton benda uji (Kg) benda uji
Data Satuan (Kg) 10%
(m3) (Kg)
(Kg/m3)
[Kolom 2 x [110 % x [ 3 x Kolom
Kolom 3] Kolom 4] 5]
Air 185 0,0053 0,9805 1,07855 2,9415
Semen 264,286 0,0053 1,4007158 1,54078738 4,2021474
Agregat
897,034 0,0053 4,7542802 5,22970822 14,2628406
Halus
Agregat
1008,68 0,0053 5,346004 5,8806044 16,038012
Kasar
Sumber: Pengolahan Praktikan, 2022
Perhitungan
1. Silinder 1
1 1
- Jari – jari (r) ¿ d= x 150,27
2 2

¿ 75,2mm

1 2
- Luas penampang ¿ πd
2
2
¿ 3,14 x 75,2

¿17772,98286 mm2 ≈ 177,7298286 cm2


- Volume ¿ Luas penampang x tingi

¿177,7298286 x 301,2
¿ 5353,222437 cm3 ≈ ¿5,353222437 dm3
Massa
- Berat Isi ¿
Volume
11,92
¿
5,353222437

¿2,226696189 kg/dm3
- Beban maksimum = 10,56 ton ≈ 10560 kg
P
- Kekuatan Tekan ¿
A
10560
¿
177,7298286

¿59,41602535 kg/cm2 ≈ 5,82 Mpa


- Pola keretakan Tipe 3
- Umur 7 hari
2. Silinder 2
1 1
- Jari – jari (r) ¿ d= x 150,77
2 2

¿ 75,535 mm

1 2
- Luas penampang ¿ πd
2
2
¿ 3,14 x 75,535

¿ 3,14 x 5705,536225

¿17843,95643 mm2 ≈ 178,4395643 cm2


- Volume ¿ Luas penampang x tingi

¿178,4395643 x 300,15
¿ 5330,584584 cm3 ≈ ¿5,330584584 dm3
Massa
- Berat Isi ¿
Volume
11,98
¿
5,330584584

¿2,247408293 kg/dm3
- Beban maksimum = 11,33 ton ≈ 11330 kg
P
- Kekuatan Tekan ¿
A
11330
¿
178,4395643

¿63,49488716kg/cm2 ≈ 6,22 Mpa


- Pola keretakan Tipe 3
- Umur 7 hari
3. Benda Uji 3
1 1
- Jari – jari (r) ¿ d= x 150,4
2 2

¿ 75,2 mm

1
- Luas penampang ¿ π d2
2
2
¿ 3,14 x 75,2

¿ 3,14 x 5655,04

¿17820,2829mm2 ≈ 178,202829 cm2


- Volume ¿ Luas penampang x tinggi
¿ 178,202829 x 298,42

¿53674,692 cm3 ≈ ¿5,3674692 dm3


Massa
- Berat Isi ¿
Volume
12,31
¿
5,3674692

¿2,112727542 kg/dm3
- Beban maksimum = 12,31 ton ≈ 12310 kg
P
- Kekuatan Tekan ¿
A
12310
¿
5,3674692

¿69,0785893kg/cm2 ≈ 6,77 Mpa


- Pola keretakan Tipe 3
- Umur 7 hari
4. Konversi Kekuatan Beton
Tabel 3. Tabel Konversi Beton menurut SNI 1974:2011.
No Umur (hari) Angka Konversi
1 3 0,46
2 7 0,70
3 14 0,88
4 21 0,96
5 28 1,00
Sumber: SNI 1974:2011

Kekuatan Beton (MPa)


Umur
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3

3 3,82 4,09 4,45

7 5,82 6,22 6,77

14 7,32 7,82 8,51

21 7,98 8,53 9,28

28 8,31 8,89 9,67

F. ANALISA
1. Analisis Percobaan
Praktikum ini bertujuan untuk menguji dan mendapatkan kekuatan beton
berbentuk silinder yang dibuat berdasarkan acuan mix design pada percobaan
sebelumnya. Praktikum ini menggunakan prosedur ASTM C 39/C 39 M. Kekuatan tekan
beton adalah besar beban per satuan luas yang menyebabkan benda uji beton hancur jika
dibebani dengan gaya tekan tertentu oleh mesin press.
Bahan campuran beton dalam pembuatan 3 benda uji meliputi 3,23 kg air; 4,62 kg
semen; 17,64 kg pasir; 15,69 kg kerikil yang diaduk rata dalam mesin mixer beton
hingga terbentuk adukan yang konsisten. Dalam uji slump didapatkan nilai slump beton
sesuai standar peruntukannya, yakni 9 cm. Setelah tercapai, campuran beton dimasukkan
kedalam cetakan silinder sebanyak 3 sampel dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm
yang dibiarkan selama satu hari penuh agar beton terbentuk. Setelah beton terbentuk,
beton dimasukkan ke dalam bak perendam untuk fase curing selama 14 hari.
Sebelum pengujian, beton dikeluarkan dari bak perendam dan didiamkan selama
1 hari. Saat hari pengujian, aspek ukuran beton diukur sehingga data diameter, tinggi dan
beratnya didapat dari rata-rata 3 kali pengukuran untuk akurasi data. Pada sampel 1,
diameter sebesar 150,25 mm, tinggi 301,2 mm dan berat 11,92 kg ; untuk sampel 2
diameter sebesar 150,77 mm, tinggi 300,15 mm dan berat 11,98 kg; Pada sampel 3
diameter sebesar 150,4 mm, tinggi 298,42 mm dan berat 11,34 kg. Selanjutnya setiap
permukaan beton dilapisi dengan gypsum [capping] agar permukaan luas penampang
beton rata. Setelah gypsum kering, beton diuji kuat tekannya menggunakan alat press
beton dengan beban konstan 2 – 4 kg/cm2 per detik. Beton mengalami retak/hancur saat
pengujian yang menandakan beban gaya yang diberikan sudah maksimal sehingga
didapat beban maksimum pada umur 7 hari.

2. Analisis Hasil

Hasil praktikum ini berupa data dari 3 sampel beton silinder meliputi tinggi,
diameter, berat, dan kuat tekan beton dalam umur 7 hari. Data sampel 1 meliputi
diameter 150,25 mm; tinggi 301,2 mm; berat 11,92 kg; dan kekuatan tekan sebesar 5,82
Mpa. Sampel 2 memiliki data berupa 150,77 mm; tinggi 300,15 mm; berat 11,98 kg; dan
kekuatan tekan sebesar 6,22 Mpa. Pada sampel 3 memiliki data berupa diameter 150,4
mm; tinggi 298,42; berat 11,34 kg; dan kekuatan tekan sebesar 6,77 Mpa. Berdasarkan
hasil kekuatan tekan setiap sampel, konversi kekuatan umur beton berdasarkan SNI
1974:2011 dapat dilakukan untuk memperoleh kekuatan beton pada hari ke-3, ke-14, ke-
21, dan ke-28.

Tabel 7. Data Konversi Umur Beton

Kekuatan Beton (MPa)


Umur
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3

3 3,82 4,09 4,45

7 5,82 6,22 6,77

14 7,32 7,82 8,51

21 7,98 8,53 9,28

28 8,31 8,89 9,67

Sumber: Pengolahan Praktikan, 2022


Kekuatan beton terus meningkat dari hari ke-3 sampai dengan hari ke-28 karena
kuat tekan beton berbanding lurus dengan umur beton, maka semakin lama umur beton,
semakin tinggi juga kekuatan beton tersebut. Praktikum ini, memaparkan nilai kuat tekan
pada hari ke-7, dimana kuat tekan beton pada praktikum ini tidak sesuai dengan fc’ dalam
mix design sebelumnya yakni rencana kuat tekan sebesar 20 Mpa. Dalam proses
pembuatannya beton murni terbuat dari bahan utamanya tanpa bahan tambahan sehingga
kekuatan beton hanya bergantung dengan kualitas bahannya. Dalam pengujian kuat
tekannya, setiap sampel menunjukan pola keretakan tipe 3 karena keretakan terjadi secara
vertikal mulai dari ujung sampel yang merambat ke tengah.

3. Analisis Kesalahan

Terdapat beberapa kesalahan yang berpengaruh terhadap hasil uji, sbb :

1. Kondisi agregrat saat pembuatan beton dalam kondisi basah atau tidak dalam keadaan
SSD.
2. Bahan uji masih dalam keadaan basah setelah dicuring, dikarenakan penjemuran yang
hanya sebentar dan perendaman yang tidak sampai 1 hari.
3. Pemadatan beton kurang sempurna saat dimasukkan kedalam bekisting.
4. Perhitungan yang kurang akurat karena menggunakan jangka sorong, dan praktikan tidak
teliti dalam pengolahan data.

G. KESIMPULAN

Berdasarkan rencana mix design kekuatan beton diharapkan mencapai 20 Mpa,


namun beton yang dibuat belum mencapai rencana.

Slump yang dihasilkan dalam proses pembuatan beton dipengaruhi pembuatan


beton, dimana slump yang didapat sebesar 9 cm tidak sesuai dengan perencanaan standar
ACI 211.1-91. Pengujian pada hari ke 28 tentunya akan membuat kualitas beton semakin
kuat. Nilai kuat tekan beton masing-masing silinder pada hari ke-14 adalah sebesar 10,56
Mpa; 11,33 Mpa; dan 12,31 Mpa.Setelah di uji terlihat pola keretakan tipe 3.

H. REFERENSI
American Society for Testing and Materials. “Standards Test Method for Compressive
Strength of Cylindrical Concrete Specimens”, No. ASTM C 39/C 39 M – 04a.
Annual Book of ASTM Standards, Vol 04.02.
American Concrete Institute Committee 211.1-91, Standard Practice for selecting
proportions for normal, heavyweight, and mass concrete, Part 1, ACI Manual of
Concrete Practice,1994’
Badan Standarisasi Nasional. “Cara Uji Kuat Tekan Beton Dengan Benda Uji Silinder”, SNI
1974:2011.
Departemen Teknik Sipil UI. (2008). Pedoman Praktikum: PEMERIKSAAN BAHAN
BETON DAN MUTU BETON. Depok: Universitas Indonesia.

I. LAMPIRAN
Pengujian dengan mesin kuat tekan Pengukuran berat benda uji

Proses caping Pengangkatan benda uji

Sumber: Dokumentasi Praktikan (2022)

Anda mungkin juga menyukai