NAMA PRAKTIKAN :
1. Hans Ondrio Julius Sibuea (320210404009)
2. Fatchurrahman (320210404006)
3. Fuad Ardian N (320210404007)
4. Guruh Agpih Sugara (320210404008)
5. Harjasa Jonathan (320210404010)
KELOMPOK : C-02
TANGGAL PRAKTIKUM : 15 Oktober 2022
JUDUL PRAKTIKUM : Compaction
ASISTEN : Hendy Reza Saputra
PARAF DAN NILAI :
I. PENDAHULUAN
A. Standar Acuan dan Referensi
ASTM D 698 "Standard Test Methods forLaboratory
Compaction Characteristics of Soil UsingStandard Effort"
ASTM D 1557 "Standard Test Methods forLaboratory
Compaction Characteristics of Soil UsingModified Effort"
AASHTO T 99 "The Moisture-Density Relations of Soils Using
a 2.5-kg (5.5-lb) Rammer and a 305-mm (12-in) Drop"
AASHTO T 180 "The Moisture-Density Relations of Soils Using
a 4.54-kg (10-lb) Rammer and 457-mm (18-in) Drop"
SNI 03-2832-1992 "Metode pengujian untuk mendapatkan
kepadatan tanah maksimum dengan kadar air optimum"
1
Compaction
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
2
Compaction
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
𝑊.𝐻.𝐿.𝐵
𝐶𝐸 = 𝑣
dengan :
𝑙𝑏
𝐶𝐸 = 𝐶𝑜𝑚𝑝𝑎𝑐𝑡𝑖𝑣𝑒 𝐸𝑓𝑓𝑜𝑟𝑡 ( )
𝑓𝑡 2
𝑊 = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 ℎ𝑎𝑚𝑚𝑒𝑟 (𝑙𝑏)
𝐻 = 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑗𝑎𝑡𝑢ℎ (𝑖𝑛𝑐ℎ)
𝐿 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑎𝑦𝑒𝑟
𝐵 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ (𝑓𝑡 3 )
3
Compaction
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
4
Compaction
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
E. Teori Tambahan
(Mulyono, 2005) Tanah adalah himpunan mineral,bahan
organik, dan endapan-endapan yang relatif lepas (loose), yang
terletak di atas batuan. dasar (bedrock). Ikatan antara butiran
yang relatif lemah dapat disebabkan oleh karbonat. zat organik,
atau oksida- oksida yang mengendap di antara partikel-partikel.
Ruang di antara partikel-partikel dapat berisi air, udara ataupun
keduanya. Proses pelapukan batuan atau proses geologi lainnya
yang terjadi di dekat permukaan burni membentuk tanah.
Pembentukan tanah dari batuan induknya, dapat berupa proses
fisik maupun kimia.
Selain berfungsi sebagai pendukung fondasi bangunan,
tanah juga digunakan sebagai bahan timbunan seperti: tanggul,
bendungan, dan jalan. Jika tanah di lapangan membutuhkan
perbaikan guna mendukung bangunan di atasnya, atau tanah akan
digunakan sebagai bahan timbunan, maka pernadatan sering
dilakukan.
Maksud pemadatan tanah antara lain :
(1) Mempertinggi kuat geser tanah.
(2) Mengurangi sifat mudah rnampat (kompresibilitas).
(3) Mengurangi penneabilitas.
(4) Mengurangi perubahan volume sebagai akibat
perubahan kadar air,
Untuk menentukan hubungan kadar air dan berat volume,
dan untuk tnengevaluasi tanah agar memenuhi persyaratan
kepadatan, maka dilakukan uji pemadatan.
5
Compaction
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
II. PRAKTIKUM
A. Persiapan Praktikum
1. Menyiapkan 6 kantong sampel tanah masing-masing 2
kg, lolos saringan No. 4 ASTM.
2. Mencampur seluruh sampel dalam kantong dengan rata
dalam satu wadah, nilai kadar air awal dalam hal ini
dianggap sama.
3. Mengambil sebagian sampel yang dianggap mewakili
nilai kadar air seluruhnya, dan mencari nilai kadar air
sampel tersebut.
4. Mengembalikan sampel tanah ke kantongnya masing-
masing.
5. Mengitung kadar air pada keesokan harinya, lalu
menambahkan air pada masing-masing kantong agar
mencapai kadar air yang berbeda-beda.
6. Memasukkan sampel tanah ke dalam kantong plastik dan
diamkan selama 18-24 jam (diperam) agar kadar airnya
merata.
B. Jalannya Praktikum
1. Menyiapkan mould, collar, dan base plate.
2. Menimbang mould dan ukur dimensinya untuk
mengetahui volume tanah hasil pemadatan.
3. Memasukkan sampel tanah ke dalam mould, perkirakan
jumlahnya sedemikian rupa sehingga setelah dipadatkan
6
Compaction
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
7
Compaction
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Density Determination
1.60
1.55
1.50
Dry density, ZAV
1.45
1.40
1.35 Dry Density
1.30
1.25 ZAV
1.20
1.15
1.10
0.299 0.319 0.354 0.369 0.387 0.414
Water content
B. Perhitungan :
Dimensi mould:
• d = 10,13 cm
• tinggi = 11,66 cm
• berat = 1717 gram
• volume = ¼.ℼ. d2.tinggi = 934,43 cm3
wcan = 43,7 gr
w(c+w) = 258,5 gr
8
Compaction
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
*setelah dioven
w(c+d) = 209,1 gr
wwater = 49,4 gr
wdry = 165,4 gr
𝑤
W0 = 𝑤𝑤𝑎𝑡𝑒𝑟 𝑥100% = 29,9 %
𝑑𝑟𝑦
W0 = 24,9 %
Wx = 30 %
w = 2000 gr
𝑊𝑥 −𝑊0
Vadd = 𝑥 𝑤 = 1,54 ml
1+𝑊0
9
Compaction
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
wcan = 43,7 gr
w(c+w) = 258,5 gr
*setelah dioven
w(c+d) = 209,1 gr
wwater = 49,4 gr
wdry = 165,4 gr
W = 29,9 %
W = 30%
Wsoil+mould = 3145 gr
Wmould = 1717 gr
Wsoil = 1428 gr
Vsoil = Vmold = 934,43 cm3
γ𝑤𝑒𝑡 = 1,53 gr/cm3
γ𝑑𝑟𝑦 = 1,18 gr/cm3
Sample w 𝛄𝒅𝒓𝒚
I 1428 1,18
II 1566 1,26
III 1645 1,3
IV 1687 1,31
V 1688 1,29
VI 1636 1,23
Sr = 100%
Gs = 2,65
γ𝑤𝑎𝑡𝑒𝑟 = 1 gr/cm3
10
Compaction
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
𝐺𝑠. γ
𝑤
ZAV = 1+(𝑊.𝐺𝑠)/𝑆𝑟
11
Compaction
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
12
Compaction
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
C. Analisis Kesalahan
13
Compaction
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
V. APLIKASI
Tujuan pemadatan dalam teknik sipil adalah untuk memperoleh
stabilitas tanah dan memperbaiki sifat – sifat teknisnya. Oleh karena itu,
sifat teknis timbunan sangat penting diperhatikan, tidak hanya kadar air
dan berat volume keringnya.
Percobaan di laboratorium dilaksanakan pada contoh tanah yang
diambil dari borrow-material (lokasi pengambilan bahan timbunan),
untuk ditentukan sifat-sifat tanah yang akan dipakai dalam perencanaan.
Sesudah bangunan dari tanah (tanggul, jalan, dan sebagainya)
direncanakan, spesifikasi dibuat. Pengujian untuk kontrol pemadatan di
lapangan dispesifikasikan dan hasilnya menjadi standar untuk
pengontrolan proyek.
14
Compaction
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
VI. KESIMPULAN
Setelah dilaksanakan praktikum praktikan melakukan pengolahan data
dan dilanjutkan dengan analisis, maka dapat ditarik kesimpulan
berdasarkan data yang diperoleh :
▪ Pemadatan (compaction) dilakukan untuk menentukan nilai
kerapatan kering (dry) dan kadar air optimum (Woptimum) dari suatu
sampel tanah.
▪ Nilai kadar air optimum (Woptimum) pada praktikum ini adalah 37%
▪ Nilai kerapatan kering (dry) maksimum pada praktikum ini adalah
1,34 gram/cm3
VII. REFERENSI
ASTM D 698 "Standard Test Methods forLaboratory
Compaction Characteristics of Soil UsingStandard Effort"
ASTM D 1557 "Standard Test Methods forLaboratory
Compaction Characteristics of Soil UsingModified Effort"
AASHTO T 99 "The Moisture-Density Relations of Soils Using
a 2.5-kg (5.5-lb) Rammer and a 305-mm (12-in) Drop"
AASHTO T 180 "The Moisture-Density Relations of Soils Using
a 4.54-kg (10-lb) Rammer and 457-mm (18-in) Drop"
SNI 03-2832-1992 "Metode pengujian untuk mendapatkan
kepadatan tanah maksimum dengan kadar air optimum"
Mulyono, T. (2005). Mekanika Tanah 1.
15
Compaction
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
VIII. LAMPIRAN
Gambar 2. Pemeraman
Sumber : Penulis, 2022
16
Compaction
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
17
Compaction
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
18
Compaction
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
19
Compaction