Anda di halaman 1dari 22

Dr.

Mohammad Muntaha

MODUL 5
PEMADATAN TANAH

5.1. UMUM

Pemadatan tanah merupakan usaha atau cara yang dilakukan untuk meningkatkan
berat volume tanah atau densitas tanah, pengurangan potensi pengembangan (swelling) tanah,
pengurangan susut (srinkage) tanah, pengurangan permeabilitas tanah dan pengurangan
compressibilitas tanah.
Diharapkan dengan meningkatnya berat volume tanah, maka:
• Meningkatkan kekuatan tanah untuk mendukung beban.
• Menaikkan stabilitas lereng (menaikkan faktor keamanan).
• Mengurangi pemampatan tanah (mengurangi konsolidasi).
Pemadatan tanah dilakukan dengan memberi energi mekanis yang berulang-ulang pada
tanah sehingga volume tanah berkurang, dengan pengurangan ruang pori maka diharapkan
akan membuat nilai berat volume tanahnya bertambah. Pengurangan volume tanah terjadi
karena volume pori (udara) berkurang atau termampatkan.
Sebelum dilakukan pemdatan di lapangan, perlu di lakukan uji di laboratorium terlebih
dahulu untuk mendapatkan parameter-parameter tanah yang sesuai.
Percobaan-percobaan pemadatan dapat dilakukan:
1. Di laboratorium.
2. Di lapangan.
Test kepadatan tanah dilaboratorium ada 2 macam yaitu:
▪ Standart Proktor Test (Standar Compaction Test).
▪ Modified Proktor Test (Modified Compaction Test).
Tujuan utama percobaan pematan di laboratorium adalah menentukan kadar air
optimum (Optimum Moisture Content (O.M.C.)) dan berat volume kering maksimum
(Maximum dry density) tanah.
Untuk mengetahui berat volume di lapangan perlu adanya pengujian, beberapa prosedur
pengujian yang standart antara lain :
▪ Metode Kerucut pasir (sand cone)
▪ Metode balon karet (rubber ballon)
▪ Metode nuklir (nuclear density test)
Deprtemen Teknik Infrastruktur Sipil
FV ITS SURABAYA 1
2019
Dr. Mohammad Muntaha

5.2. PEMADATAN DI LABORATORIUM

5.2.1. Pengujian Standard Proktor Tes


Percobaan pemadatan standar proktor dikenal pula sebagai percobaan pemadatan
ringan. Pada uji pemadatan standar, tanah dipadatkan dalam sebuah silinder bervolume 1/30
ft3 (943.3 cm3). Diameter cetakan tersebut 4 in (101.6 mm). Tanah sekitar 2.500 gram
dicampur air kemudian dipadatkan dengan alat penumbuk dengan berat 5.5 lb (2.5 kg), tinggi
jatuh 12 in (30.48 cm). Pemadatan tanah tersebut dilakukan dalam 3 lapisan dengan jumlah
tumbukan per lapis 25 kali. Percobaan dapat diulang dalam 3 sampai 5 kali percobaan dengan
kadar air yang berbeda-beda.

Gambar 5.1. Alat Uji Standard dan Modified Proktor

Cara pelaksanaan test :


Standarat pengujin:
➔ ASTM Test D-698
➔ AASHTO Test T-99
➔ SNI

Alat-alat yang di gunakan:


• Alat-alat pemadatan terdiri dari:
o Tabung pemadat → 1 bh.
o Palu → 1 bh.

Deprtemen Teknik Infrastruktur Sipil


FV ITS SURABAYA 2
2019
Dr. Mohammad Muntaha

• Alat-alat untuk kadar air → 1 set


• Ayakan No. 4 → 1 buah
• Tempat tanah kapasitas = 3,50 kg → 6 sampai 8 buah.
• Volume cetakan → 1/30 ft3 = 943.3 cm3
• Diameter cetakan → 4” = 101.6 mm.
• Berat palu pemukul → 5.5 Lb = 2.5 Kg.
• Tinggi jatuh palu → 12” = 304.8mm
• Tanah diletakkan didalam cetakan = 3 Lapis.
• Jumlah tumbukan @ lapis = 25 pukulan.

Cara melakukan Praktikum:


Contoh tanah diambil sebanyak ± 15 kg, dikeringkan dan kemudian dihaluskan dengan
penumbuk kayu. Selanjutnya diayak dengan ayakan No. 4. Tanah yang telah diayak
dimasukkan ke dalam pan yang telah disiapkan. Ambil kira-kira 2 kg lalu tambahkan air
secara pelan-pelan. Pada waktu penambahan air digunakan sprayer dan sedikit demi sedikit
sambil diaduk dengan merata. Kemudian tanah ditutup selama ± 20 menit. Demikian pula
selama pengeringan harus selalu diaduk, agar tanah mengering merata.
Pemadatan dilakukan dalam tabung pemadatan dengan jalan memasukkan tanah ke
dalamnya dan dipadatkan dengan palu dengan cara sebagai berikut: Lapis pertama yang
tingginya = 1/3 tinggi tabung ditumbuh sebanyak 25 kali, kemudian lapis kedua diisi lagi
dengan tinggi yang sama juga ditumbuk sebanyak 25 kali dan lapis ketiga demikian juga
seperti lapis pertama dan kedua. Pada lapis ketiga (terakhir) ini tingginya dilebihi ± 2 cm dari
tinggi tabung. Kemudian ring pengikat tabung bagian atas (perpanjangan) di lepas dan tanah
yang tingginya dilebihi tadi diratakan dengan pisau.
Langkah selanjutnya pengujian kadar air, ambil sedikit tanah yang sudah di timbang,
lalu ukur kadar airnya. Tes dilakukan sebanyak 3 sampai 5 kali, sampai di dapatkan kenaikan
kadar air, menyebabkan penurunan nilai gamma kering tanah. Setelah itu data di plotkan pada
grafik untuk mendapatkan nilai wcopt dan berat volume kering maksimal (dry).

Deprtemen Teknik Infrastruktur Sipil


FV ITS SURABAYA 3
2019
Dr. Mohammad Muntaha

Gambar 5.2. Pengujian Standard Proktor

Cara menggambar kurva hasil test pemadatan:


• Data yang didapatkan dari test pemadatan :
– Kadar air, wc
– Berat volume, .
• Hitung kepadatan (d) untuk masing-masing wc

d =
1 + wc
• Gambar kurva hubungan antara d dengan wc

Gambar 5.3. Kurva hasil pengujian Standard Proktor (Sumber: Imamzuhri)

Deprtemen Teknik Infrastruktur Sipil


FV ITS SURABAYA 4
2019
Dr. Mohammad Muntaha

5.2.2. Pengujian Modified Proktor Tes


Pengujian modified proctor hampir sama dengan standard proctor, alat-alat yang
digunakan juga hampir sama. Perbedaan ada pada berat palu, tinggi jatuh palu dan jumlah
lapis tanah yang berbeda (Lihat Tabel 5.1.). Demikian juga cara melakukan percobaan juga
sama.
Tabel 5.1. Perbedaan pengujian Standard dan Modifikasi Proktor

Berdasarkan pada tabel di atas terlihat perbedaan uji standard dan modifikasi proctor
terletak pada berat palu, tinggi jatuh palu, jumlah lapis saat melakukan percobaan. Cara
melakukan uji modified di laboratorium sama dengan uji standard proktor. Uji di lakukan 3
sampai 5 kali percobaan sampai di peroleh nilai kadar air maksimal.

Gambar 5.4 Ringkasan cara uji tes modified proctor

Deprtemen Teknik Infrastruktur Sipil


FV ITS SURABAYA 5
2019
Dr. Mohammad Muntaha

Contoh
1. Hasil uji laboratorium tes proctor standar seperti terlihat pada Gambar 5.5. di bawah ini.
Gambarkan Kurva hasil pengujian tersebut. Carilah nilai Wcopt dan dry maksimal.

Gambar 5.5. Data hasil uji laboratorium


Penyelesaian:
Dengan menggunakan perumusan yang telah di uraikan diatas dapat di hitung kadar air dan
berat volume masing-masing hasil pengujian tanah.

Data-data tersebut kemudian di gambarkan pada grafik dry VS Wcopt, masing-masing


hasil pengujian di plot pada grafik, kemudian di Tarik garis untuk menghungkan titik-titik
tersebut. Hasil penggambaran seperti terlihat pada Gambar 5.6.

Deprtemen Teknik Infrastruktur Sipil


FV ITS SURABAYA 6
2019
Dr. Mohammad Muntaha

Gambar 5.6. Grafik hasil uji standard proctor tes

Deprtemen Teknik Infrastruktur Sipil


FV ITS SURABAYA 7
2019
Dr. Mohammad Muntaha

Tugas Mandiri

NO. Nama: NRP: Nilai :

1. Pada suatu percobaan pemadatan standar diperoleh data-data

sebagai berikut:

Tentukan kadar air optimum dan berat isi tanah maksimum.

Jawaban:

Deprtemen Teknik Infrastruktur Sipil


FV ITS SURABAYA 8
2019
Dr. Mohammad Muntaha

Tugas untuk di kerjakan Rumah (Home work)

NO. Nama: NRP: Nilai :

1. Dari hasil pemadatan laboratorium dengan alat standart proktor

test didapat data sbb.:

∂dry (gr/cc) Wc (%)


1,42 16
1,68 18
1,75 20
1,60 22
1,40 24
a. Tentukan ∂dmax dan Wcopt. dengan grafik kepadatan.

b. Hitung kepadatan lapangan yang diijinkan

c. Hitung derajat kejenuhan tanah pada ∂dmax dan Wcopt.

d. Hitung angka pori dan kadar pori tanah tsb. apabila Gs=2,40
Jawaban:

Deprtemen Teknik Infrastruktur Sipil


FV ITS SURABAYA 9
2019
Dr. Mohammad Muntaha

NO. Nama: NRP: Nilai :

1. Dalam pengujian pemadatan standar Proctor, diperoleh data

sebagai berikut :

Berat volume basah ( g/cm3 ) : 2,06 2,13 2,15 2,16 2,14


Kadar air ( % ) : 12,90 14,30 15,70 16,90 17,90
a. Gambarkan grafik hubungan berat volume kering dan

kadar air, dan tentukan besarnya berat volume kering

maksimum dan kadar air optimumnya.

b. Hitung kadar air yang dibutuhkan untuk membuat tanah

menjadi jenuh pada berat volume kering maksimum, jika

berat jenis tanah 2,73.


Jawaban:

Deprtemen Teknik Infrastruktur Sipil


FV ITS SURABAYA 10
2019
Dr. Mohammad Muntaha

5.2. PEMADATAN DI LAPANGAN

Tujuan pemadatan di lapangan adalah untuk meningkatkan daya dukung tanah,


memperoleh stabilitas tanah dan memperbaiki sifat teknisnya. Oleh karena itu, sifat teknis
tanah timbunan sangat penting diperhatikan, tidak hanya kadar air dan berat volume
keringnya. Percobaan laboratorium dilaksanakan pada contoh tanah yang diambil dari quarry
(lokasi pengambilan bahan timbunan), untuk ditentukan sifat-sifat tanah yang akan
diterapkan dalam perencanaan. Sesudah bangunan dari tanah (tanggul, jalan, dan sebagainya)
direncanakan, spesifikasi hasil penimbunan yang dikehendaki dibuat. Pelaksanaan pemadatan
di lapangan di lakukan, pengujian kontrol pemadatan di lapangan dilakukan sesuai spesifikasi
dan hasilnya menjadi standar pengontrolan proyek.
Tahapan selanjutya adalah melakukan pengurugan dan pemadatan tanah di lapangan.
Hampir semua pemadatan di lapangan dilakukan dengan penggilas. Jenis penggilas yang
umum digunakan adalah:
1. Penggilas besi berpermukaan halus
2. Penggilas ban-karet (angin)
3. Penggilas kaki kambing, dan
4. Penggilas getar.
Penggilas besi berpermukaan halus cocok untuk meratakan permukaan tanah dasar
dan untuk pekerjaan penggilasan akhir pada timbunan tanah pasir atau lempung.
Penggilas ban-karet dalam banyak hal lebih baik daripada penggilas besi bermukaan
halus. Penggilas ban-karet pada dasarnya merupakan sebuah kereta bermuatan berat dan
beroda karet yang tersusun dalam beberapa baris yang berjarak dekat.
Penggilas kaki kambing adalah berupa selinder yang mempunyai banyak kaki-kaki
yang menjulur ke luar dari drum. Alat ini sangat efektif untuk memadatkan tanah lempung.
Penggilas getar sangat berfaedah untuk pemadatan tanah berbutir (pasir, kerikil, dan
sebaginya) alat getas apa saja dipasangkan pada penggilas besi permukaan halus, penggilas
ban-karet, atau pada penggilas kaki kambing untuk menghasilkan getaran pada tanah.

5.2.1. Spesifikasi untuk Pemadatan di Lapangan


Pada hampir semua spesifikasi untuk pekerjaan tanah, kontraktor diharuskan untuk
mencapai suatu kepadatan lapangan yang berupa berat volume kering sebesar 90 sampai 95%
berat volume kering maksimum tanah tersebut.
Terdapat dua kategori spesifikasi untuk pekerjaan tanah :

Deprtemen Teknik Infrastruktur Sipil


FV ITS SURABAYA 11
2019
Dr. Mohammad Muntaha

(1) Spesifikasi hasil akhir dari pemadatan.


(2) Spesifikasi untuk cara pemadatan.
Untuk kategori pertama, kepadatan relatif atau persen kepadatan tertentu
dispesifikasikan, misal R90%. (kepadatan relatif adalah nilai banding dari berat volume ke
lapangan dengan berat volume kering maksimum di laboratorium menurut percobaan standar,
seperti percobaan standar Proctor atau modifikasi Proctor).

Dengan menggunakan perumusan di atas dapat di hitung berapa persen kepadatan


relative di lapangan yang telah tercapai.

Dalam spesifikasi hasil akhir (banyak digunakan pada proyek-proyek jalan raya dan
pondasi bangunan), sepanjang kontraktor mampu mencapai spesifikasi kepadatan relatifnya,
alat maupun cara apa saja yang akan digunakan, diizinkan.
Untuk kategori kedua, yaitu spesifikasi untuk cara pemadatan, macam dan berat
mesin pemadat, jumlah lintasan serta ketebalan tiap lapisan ditentukan. Ukuran butiran
maksimum bahan timbunan pun juga ditentukan. Hal ini banyak untuk proyek pekerjaan
tanah yang besar seperti bendungan tanah.

5.2.2 Kontrol Kepadatan di Lapangan


Pada waktu pekerjaan pemadatan berlangsung, tentunya perlu diketahui apakah berat
volume yang ditentukan dalam spesifikasi dapat dicapai atau tidak. Prosedur standar untuk
menentukan berat volume dilapangan akibat pemadatan adalah:
1. Metode kerucut pasir
2. Metode balon karet
3. Penggunaan alat ukur kepadatan nuklir

Deprtemen Teknik Infrastruktur Sipil


FV ITS SURABAYA 12
2019
Dr. Mohammad Muntaha

1. Pengujian Kerucut Pasir (Sand cone test)


Kerucut pasir terdiri atas sebuah botol plastik atau kaca dengan sebuah kerucut logam
dipasang diatasnya. Botol plastik dan kerucut ini diisi dengan pasir ottawa kering bergradasi
buruk. Di lapangan, sebuah lubang kecil digali pada permukaan tanah yang telah dipadatkan.
Bila berat tanah basah yang digali dari lubang tersebut dapat ditentukan dan kadar air dari
tanah galian itu juga diketahui. Setelah lubang tersebut digali, kerucut dengan botol berisi
pasir diletakkan di atas lubang itu. Pasirnya dibiarkan mengalir keluar dari botol mengisi
seluruh lubang dan kerucut. Sesudah itu, berat dari tabung, kerucut, dan sisa pasir dalam
botol ditimbang. Jadi,
W 5 = W 1 – W4
Dimana:
Ws = berat dari pasiryang mengisi lubang dan krucut volume dari lubang yang digali
dapat ditentukan sebagai berikut:

Dimana:
Wc = berat pasir yang mengisi kerucut saja
= berat volume kering dari pasir ottawa
Harga-harga Wc dan d(pasir) ditentukan denagn kalibrasi yang dilakukan
dilaboratorium. Jadi berat volume kering hasil pemadatan dilapangan sekarang dapat
sitentukan sebagai berikut:

\\\\

Gambar 5.7
Sketsa alat Sand Cone

Deprtemen Teknik Infrastruktur Sipil


FV ITS SURABAYA 13
2019
Dr. Mohammad Muntaha

2. Metode balon karet


Prosedur pelaksanaan metode balon karet sama dengan metode kerucut pasir, yaitu
sebuah lubang uji digali dan tanah asli diambil dari lubang tersebut dan ditimbang beratnya.
Tetapi volume lubang ditentukan dengan memasang balon karet yang berisi air pada lubang
tersebut. Air ini berasal dari suatu bejana yang sudah terkalibrasi, sehingga volume air yang
mengisi lubang ( sama dengan volume lubang ) dapat langsung dibaca. Berat volume kering
dari tanah yang dipadatkan dapat ditentukan dengan persamaan diatas.

Gambar 5.8. Water Displacement-Rubber Balloon


Alat ukur pemadatan nuklir sekarang telah digunakan pada beberapa untuk
menentukan berat volume kering dari tanah yang dipadatkan. Alat ini dapat dioprasikan
didalam sebuah lubang galian atau permukaan tanah. Alat ini dapat mengukur berat tanah
basah persatuan volumedan juga berat air yang ada pada suatu satuan volume tanah.Berat
volume kering dari tanah dapat ditentukan dengan cara mengurangi berat basah tanah dengan
cara mengutangi berat basah tanah dengan barat air per satuan volume tanah.

Gambar 5.9. Nuclear Density Test

Deprtemen Teknik Infrastruktur Sipil


FV ITS SURABAYA 14
2019
Dr. Mohammad Muntaha

5.2.3 Pelaksanaan Pemadatan Di Lapangan


Beberapa tipe atau cara pemadaatan khusus akhir-akhir ini telah dikembangkan, dan
tipe-tipe khusus tersebut telah dilaksanakan di lapangan untuk pekerjaan-pekerjaan
pemadatan skala besar. Diantaranya metode yang terkenal adalah pemadatan getar apung,
pemadatan dinamis, ledakan, pembebanan, dan pemompa air dari dalam tanah.

5.2.3.1. Pemadatan tanah dan Alat-alat yang digunakan


Pemilihan alat pemadat disesuaikan dengan kepadatan yang akan dicapai. Pada
pelaksanaan dilapangan, tenaga pemadat tersebut diukur dalam jumlah lintasan alat pemadat
dan berat alat pemadat itu sendiri. Alat pemadat maupun tanah yang akan dipadatkan
bermacam-macan jenisnya, untuk itu pemilihan alat pemadat harus disesuaikan dengan jenis
tanah yang akan dipadatkan agar tujuan pemadatan dapat tercapai.
Macam-macam peralatan yang dipergunakan sehubungan dengan pekerjaan
pemadatan lapis pondasi jalan umumnya ada dua jenis yaitu yang dilaksanakan secara
mekanik dan manual, dimana keduanya diuraikan sbb :
A. Peralatan Mekanik
Jenis peralatan ini digerakkan oleh tenaga mesin sehingga pekerjaan pemadatan dapat
dilaksanakan lebih cepat dan lebih baik.
Adapun macam-macam/type dari alat ini adalah sebagai berikut :
1. Three Wheel Roller.
Penggilas type ini juga sering disebut penggilas MacAdam, karena jenis ini sering
dipergunakan dalam usaha-usaha pemadatan material berbutir kasar. Pemadat ini mempunyai
3 buah silinder baja, untuk menambah bobot dari pemadat jenis ini maka roda silinder dapat
diisi dengan zat cair (minyak/air) ataupun pasir. Pada umunya berat penggilas ini berkisar
antara 6 s/d 12 ton.

Deprtemen Teknik Infrastruktur Sipil


FV ITS SURABAYA 15
2019
Dr. Mohammad Muntaha

Gambar 5.10. Alat Three Wheel Roller

2. Tandem Roller
Penggunaan dari alat ini umumnya untuk mendapatkan permukaan yang agak halus.
Alat ini mempunyai 2 buah roda silinder baja dengan bobot 8 s/d 14 ton. Penambahan bobot
dapat dilakukan dengan menambahkan zat cair.

Gambar 5.11. Alat Pemadat type Tandem Roller

3. Pneumatik Tired Roller ( PTR ).


Roda-roda penggilas ini terdiri dari roda-roda ban karet. Susunan dari roda muka dan
belakang berselang-seling sehingga bagian dari roda yang tidak tergilas oleh roda bagian
muka akan tergilas oleh roda bagian belakang. Tekanan yang diberikan roda terhadap
Deprtemen Teknik Infrastruktur Sipil
FV ITS SURABAYA 16
2019
Dr. Mohammad Muntaha

permukaan tanah dapat diatur dengan cara mengubah tekanan ban. PTR ini sesuai digunakan
untuk pekerjaan penggilasan bahan yang granular; juga baik digunakan pada tanah lempung
dan pasir.

Gambar 5.12. Alat Pemadat Type Pneumatik Tired Roller (PTR)

B. Peralatan Manual
Jenis peralatan ini digerakkan dengan tenaga manusia / hewan sehingga pekerjaan
pemadatan ditaksanakan lebih lambat dan hasil pemadatan kurang memuaskan tetapi sangat
berguna untuk pelaksanaan pemadatan didaerah terpencil / pedesaan dimana sulit untuk
mendatangkan peralatan pemadat mekanik karena biaya yang mahal. Ada 2 jenis alat
pemadat manual :
• Alat Pemadat Tangan
AlatAlat pemadat ini dibuat dari beton cor yang diberi tangkai untuk menumbukkan
beban tersebut ke tanah yang akan dipadatkan.
• Alat pemadat silinder beton
Alat ini berupa roda yang berbentuk silinder terbuat dari beton cor. Cara melakukan
pemadatannya adalah ditarik dengan hewan seperti kerbau atau lembu dan dapat juga
mempergunakan kendaraan bermotor sebagai penariknya.

Deprtemen Teknik Infrastruktur Sipil


FV ITS SURABAYA 17
2019
Dr. Mohammad Muntaha

Gambar 5.13. Alat Pemadat Tangan

Gambar 5.14. Alat Pemadat Silinder Beton

Deprtemen Teknik Infrastruktur Sipil


FV ITS SURABAYA 18
2019
Dr. Mohammad Muntaha

Contoh Soal
1. Untuk mengetahui berat volume tanah di lapangan, dilakukan percobaan kerucut pasir
(sand cone). Tanah seberat 4,56 kg digali dari lubang di permukaan tanah. Lubang diisi
dengan 3,54 kg pasir otawa kering sampai memenuhi lubang tersebut.

(a) Jika dengan pasir yang sama membutuhkan 6,57 kg untuk mengisi cetakan dengan
volume 0,0042 m3, tentukan berat volume basah tanah tersebut.
(b) Untuk menentukan kadar air, tanah basah seberat 24 gram, dan berat kering 20
gram dipakai sebagai benda uji. Jika berat jenis tanah 2,68, tentukan kadar air,
berat volume kering, dan derajat kejenuhannya.

Penyelesaian:
a. Volume lubang =

Berat volume tanah basah, b:

b. Dari penentuan kadar air =

Berat volme kering, dry =

Jadi, derajat kejenuhan tanah tersebut, S = 90%

Deprtemen Teknik Infrastruktur Sipil


FV ITS SURABAYA 19
2019
Dr. Mohammad Muntaha

Tugas Mandiri

NO. Nama: NRP: Nilai :

1. Dalam suatu percobaan kepadatan tanah di lapangan dengan

menggunakan kerucut pasir, diperoleh data-data sebagai berikut:

Tentukan berat isi kering tanah?

Jawaban:

Deprtemen Teknik Infrastruktur Sipil


FV ITS SURABAYA 20
2019
Dr. Mohammad Muntaha

Tugas untuk di kerjakan Rumah (Home work)

NO. Nama: NRP: Nilai :

1. Jelaskan metode-metode pemadatan tanah di lapangan ?

Jawaban:

2. Jelaskan hubungan antara uji kepadatan tanah di laboratorium dan

uji kepadatan tanah di lapangan?

Jawaban:

Deprtemen Teknik Infrastruktur Sipil


FV ITS SURABAYA 21
2019
Dr. Mohammad Muntaha

3. Dalam percobaan pemadatan Proctor, untuk satu pengamatan,

berat tanah tanah basah kurang. Be rat tanah kering oven 1.800

gram. Isi tabung = 950 cc. Jika derajat kejenuhan tanah = 80%,

tentukan:

a. Kadar air

b. Berat anah asli.

Jawaban:

Deprtemen Teknik Infrastruktur Sipil


FV ITS SURABAYA 22
2019

Anda mungkin juga menyukai