Mencari nilai kerapatan kering (γ dry) maksimum pada kadar air optimum (Wopt)
dari suatu sampel tanah yang dipadatkan.
b) Bahan
Sampel tanah lolos saringan No. 4 ASTM sebanyak minimal 5 kantong @ 2kg
(lebih baik digunakan 6 kantong)
Pada massa tana, suatu pemadatan (Compactive Effort = CE) yang dilakukan
tersebut adalah fungsi dari variabel-variabel berikut:
W.H.L.B
𝐶𝐸 = V
Dimana :
CE = Compactive Effort (lb/ft2)
W = berat hammer (lb)
H = tinggi jatuh (inch)
L = jumlah layer
B = jumlah pukulan per-layer
V = volume tanah (ft3)
Pemadatan tanah yang dilakukan di laboratorium pada umumnya terdiri dari dua
macam, yaitu:
1. Standard Proctor - AASHTO T 99 (ASTM D 698)
2. Modified Proctor - AASHTO T 180 (ASTM D 1557)
Perbedaan mengenai dua metode tersebut dirangkum pada tabel di bawah ini:
Tabel 7. 1 Perbedaan Modified Proctor dan Standard Proctor pada uji pemadatan
Ukuran Butiran
No.4 No.4 No.4 No.4
Maksimum Yang Lolos (3/4)" (3/4)" (3/4)" (3/4)"
Kepadatan tanah bergantung pada kadar airnya. Untuk membuat suatu hubungan tersebut
dibuat beberapa sampel tanah minimal empat contoh dengan kadar air yang berbeda-
beda, dengan perbedaan kurang lebih 4% antara setiap sampel.
Dari percobaan tersebut kemudian dibuat grafik yang menggambarkan hubungan antara
kepadatan dan kadar air, sehingga dari grafik tersebut diperoleh γdry maksimum pada
kadar air optimumnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa suatu tanah yang
dipadatkan dengan kadar air tanah lebih dari Wopt akan diperoleh nilai kepadatan yang
lebih kecil dari γdry maksimum.
gambar 7. 2 Perbedaan grafik pemadatan Modified Proctor dan Standard Proctor
Wwet
𝑊𝑑𝑟𝑦 =
(1 + 𝑊)
𝑊𝑤𝑒𝑡 = Wdry (1 + W)
Wwater
𝑊= 𝑋 100%
𝑊𝑑𝑟𝑦
Dimana :
W = kadar air
Wdry = berat tanah kering (gram) wwet = berat tanah basah (gram)
Wx − Wo
𝑉𝑎𝑑𝑑 = 𝑋𝑊
1 + 𝑊𝑜
Dimana :
Wwet
𝛾𝑤𝑒𝑡 =
𝑉
ZAV-line adalah garis yang menggambarkan hubungan antara berat isi kering
dengan kadar air dalam kondisi derajat kejenuhan (Sr) 100%.
Gs. γw
𝑍𝐴𝑉 =
1 + (𝑊. 𝐺𝑠)/𝑆𝑟
Dimana :
Sr = derajat kejenuhan
W. H. L. B
𝐶𝐸 =
𝑉
7.5 PROSEDUR PRAKTIKUM
7.5.1 Persiapan
1. Menyiapkan 6 kantong sampel tanah masing-masing 2 kg, lolos
saringan No. 4 ASTM.
2. Menyampur seluruh sampel dalam kantong dengan rata dalam satu
wadah, menilai kadar air awal dalam hal ini dianggap sama.
3. Mengambil sebagian sampel yang dianggap mewakili nilai kadar air
seluruhnya, dan mencari nilai kadar air sampel tersebut.
4. Mengembalikan sampel tanah ke kantongnya masing-masing.
5. Menghitung kadar air pada keesokan harinya, lalu menambahkan air
pada masing- masing kantong agar mencapai kadar air yang berbeda-
beda.
6. Memasukkan sampel tanah ke dalam kantong plastik dan mendiamkan
selama 18- 24 jam (diperam) agar kadar airnya merata.