Anda di halaman 1dari 13

85

STANDAR PROCTOR

A. Tujuan
1. Menentukan hubungan antara kadar air (γw) dan kepadatan dari suatu
tanah yang dipadatkan dengan percobaan Standar cara A dan Modif cara
B.
2. Menentukan besarnya γw optimum dan γd maksimal.

B. Dasar Teori
Beberapa istilah penting dalam percobaan pemadatan dilaboratorium yaitu :
1. Pemadatan (compaction) yaitu proses merapatkan butiran tanah secara
mekanis, yang menyebabkan keluarnya udara dari ruang pori, sehingga
meningkatkan kepadatan dari tanah. Kadar air optimum OMC atau yang
biasa disebut (optimum moisture content) yaitu kadar air dari suatu
contoh tanah, yang jika dipadatkan dengan energi pemadatan tertentu
akan menghasilkan nilai kepadatan maksimum (Y dry max).
2. Kepadatan kering maksimum (maximum dry desnsity-ydrx maks) yaitu
kepadatan kering yang dipadatkan,  jika suatu contoh tanah dengan kadar
air optimum dipadatkan dengan energi tertentu.
3. Pemadatan relatif (relative compaction) yaitu persentase perbandingan
antara Y dry yang dicapai dilapangan terhadap Y dry maks yang didapat
dari percobaan dilaboratorium.
4. Garis kejenuhan (saturation / zeroairvoid line–ZAVL ) yaitu garis yang
menunjukkan hubungan antara Y dry dan kadar air (w) untuk tanah
dalam keadaan jenuh.
86

Tabel 9.1. Standar Proctor

Pemadatan Standar Pemadatan Modif


Cara Cara Cara Cara Cara Cara Cara Cara
A B C D A B C D
Berat Penumbuk
2.5 2.5 2.5 2.5 4.54 4.54 4.54 4.54
(kg)
Tinggi Jaluh (cm) 30.5 30.5 30.5 30.5 4.57 4.57 4.57 4.57
Dimensi Cetakan
Diameter (cm) 10.2 15.2 10.2 15.2 10.2 15.2 10.2 15.2
Tinggi (cm) 11.6 11.6 11.6 11.6 11.6 11.6 11.6 11.6
Volume (cc) 944 2124 944 2124 944 2124 944 2124
Jumlah Lapisan 3 3 3 3 5 5 5 5
Jumlah Tumbukan 25 56 25 56 25 56 25 56
Fraksi Tanah Mak
4.75 4.75 19 19 4.75 4.75 19 19
(mm)
Sumber : Buku Panduan Mekanika Tanah

Energi yang digunakan dihitung dari :
Jumlah Pukulan X Jumlah Lapisan X Tinggi Jatuh X Berat Hammer
E=

Volume Mould

Percobaan pemadatan standar masih banyak dipakai untuk


pembuatan jalan, bendungan tanah. Tetapi untuk pembuatan landasan
lapangan terbang, jalan raya, kepadatan yang dicapai dengan standar
belum cukup, dalam hal ini dipakai Modified Compaction Test. Ukuran
mould yang digunakan dapat berbeda asalkan energi yang digunakan
tetap, yaitu dengan menambah jumlah pukulan. Jumlah pukulan untuk
mould dengan diameter 4" adalah 25 kali pukulan perlapis, untuk mould
6” jumlah pukulan menjadi 614 x 25 = 55 kali pukulan perlapis.
Perhitungan
 Dari keenam contoh yang telah dipadatkan, hitung berat isi tanah
basah (γ m) dalam gr/cc.
W2-W1
γm =
V
87

Dimana :
γm = berat isi basah
W1 = berat cetakan + plat landasan
W2 = berat cetakan + plat landasan + tanah
V = volume cetakan 1

 Hitung berat isi kering (γ d) dalam gr/cc dengan rumus:


γm
γd =
1+W
 Gambarkan grafik hubungan γd (gr/cc) dan W (%), masing-masing
Ketua Kelompokan. Maka akan terlukis sebuah kurva dan besarnya
γd max serta γw optimum dapat ditentukan.
 Lukiskan garis Z avc dengan persamaan :
Gs X γ w
γd =
1+ W Gs

Dimana :

Gs = berat jenis tanah


γw = berat isi air
w = kadar air dalam desimal

 Hitung besarnya daya pemadatan peraturan volume :


mxhxnxz
= 1
πDH
4
Dimana :
m = Berat Pemukul
n = Jumlah Lapisan
D = Diameter Cetakan
h = Tinggi Jatuh
Z = Jumlah Tumbukan Tiap Lapis
88

H = Tinggi Cetakan
Catatan :
1. Untuk tanah lanau (silt) dan lempung (clay), petunjuk untuk
mendapatkan nilai γw opt adalah batas plastis.
2. Grafik pemadatan tidak boleh memotong Zero Air Void Curve,
dan pada kadar air yang tinggi menjadi sejajar dengan garis
tersebut.

C. Alat dan Bahan


1. Cetakan Standar/modify 1 set.
2. Penumbuk metal 1 buah.
3. Gelas ukur kapasitas 500 ml 1 buah.
4. Mixer pengaduk 1 buah.
5. Saringan 4.75 mm 1 buah.
6. Ekstruder 1 buah.
7. Timbangan kapasitas 10 kg ketelitian 1 gram 1 buah.
8. Talam ukuran besar 1 buah.
9. Palu karet 1 buah.
10. Container 12 buah.
11. Oven 1 buah.
12. Spatula 1 buah.
13. Slraight edge 1 buah.
14. Trowel 1 buah.
15. Skop kecil 1 buah.
16. Pisau 1 buah.
89

D. Langkah Kerja
a. Persiapan Contoh Tanah
1. Sampel dikeringkan di udara terbuka sehingga menjadi gembur.
Perbandingan dapat pula dengan menggunakan oven dengan suhu
maksimum 60 oC.
2. Gumpalan-gumpalan tanah ditumbuk dengan palu karet.
3. Tanah selanjutnya diayak (disaring) dengan saringan 4,75 mm, ambil
tanah yang lolos dari saringan.
4. Contoh tanah yang lolos saringan disiapkan 5-6 bagian dengan masing-
masing bagian 2,5 kg, dan tiap-tiap bagian dicampur air yang masing-
masing jumlahnya bervariasi dan diaduk sampai rata. Penambahan air
diatur sehingga didapat benda uji sebagai berikut : 3 bagian dengan
kadar air kira-kira dibawah optimum, 3 bagian dengan kadar air kira-
kira di atas optimum. Perbedaan kadar air antara satu bagian dengan
bagian lainnya antara 1-3 %.
5. Masing-masing bagian benda uji dimasukkan kedalam kantong plastic
dan disimpan selama 12 jam hingga kadar airnya merata.

b. Persiapan Peralatan
1. Cetakan harus dalam keadaan kering dan bersih.
2. Timbanglah cetakan beserta plat landasan dengan ketelitian 1 gram
(W1).
3. Ukur diameter dan tinggi cetakan, gunakan caliper kemudian hitung
volumenya ( V cc).
4. Berikan sedikit oli pada bagian dalam agar tanah mudah dikeluarkan.
5. Alat penumbuk (hammer) harus jatuh secara bebas dan teliti tinggi
jatuhnya.
90

c. Pemadatan Tanah dalam Cetakan


1. Cetakan, alas dan leher ditempatkan pada landasan yang kokoh.
2. Ambil salah satu dari keenam contoh tanah yang lelah disiapkan dan
diaduk-aduk.
3. Masukkan contoh tanah kedalam cetakan dengan perkiraan bahwa
tinggi tanah setelah dipadatkan 1/3 tinggi cetakkan (karena tanah
dipadatkan dalam 3 lapis).
4. Lakukan penumbukan sebanyak 25 atau 27 kali dengan menggunakan
penumbuk standar dengan urutan penumbukkan sesuai pola
tumbukkan pada gambar terlampir, dengan demikian diperoleh lapisan
pertama.
5. Sebelum pemadatan berikutnya dilakukan, muka tanah yang telah
dipadatkan kasarkan dengan pisau atau spatula.
6. Masukkan lagi contoh tanah ke dalam cetakan dan lakukan
penumbukkan lagi seperti diatas, sehingga akan didapat lapisan kedua
dan tinggi tanah menjadi 2/3 tinggi cetakan.
7. Kasarkan lagi permukaan tanah pada lapisan kedua dengan pisau atau
spatula dan lakukan pemadatan untuk memperoleh lapisan ketiga.
8. Perbedaan tebal antara lapisan satu dengan lainnya tidak boleh
melebihi 0,5 cm.
9. Setelah tercapai lapisan ketiga, lepaskan leher (colar) kelebihan tinggi
tanah setelah leher dilepas tidak boleh lebih tinggi 0,6 cm, buang
kelebihan tanah di atas colar dan ratakan dengan straight edge. Jika
terdapat lubang-lubang pada permukaan tanah, isi dengan butiran-
butiran yang halus dari tanah yang sama.
10. Timbangan cetakan + plat landasan beserta tanah yang telah
dipadatkan dengan ketelitian 1 gram (W2).
11. Keluarkan tanah dari dalam cetakan dengan menggunakan extruder
dan tentukan kadar airnya (w).
91

12. Pemadatan dilakukan terhadap keenam bagian tanah yang telah


disiapkan
92

E. Hasil percobaan
Tabel 9.2. Kepadatan tanah

Test No Notasi Satuan 1 2 3 4 5 6


Berat
A Gram 1711,6 1711,6 1711,6 1711,6 1711,6 1711,6
Cetakan
Berat Tanah
B Gram 2637,8 2669,5 2736,1 2759,2 2764,7 2777,5
+ Cetakan
Isi Cetakan C cm3 945,313 945,313 945,313 945,313 945,313 945,313

Sumber : Hasil Percobaan Laboraturium

Tabel 9.3. Kadar Air

Test No Notasi Satuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12


Berat Cawan A gram 12.8 13,9 12,6 12,3 12,2 13 12,9 14,25 15,4 12,3 15.3 13
Berat Cawan
+ Tanah B gram 40,05 40,05 39,1 50,5 44,7 52,2 42,9 50,25 55,25 42,95 61,25 47,2
Basah
Berat Cawan
+ Tanah C gram 37,4 37,2 35,6 46 38,15 47,65 37,2 44,1 47,25 36,75 50,8 39,5
kering

Sumber : Hasil Percobaan Laboraturium


93

F. Analisa Data
Tabel 9.4. Kadar Air (W%)

Test No Notasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Air Semprot 100 ml 200 ml 300 ml 400 ml 500 ml 600 ml
Berat Cawan A 12.8 12.6 14.8 12.5 13.1 13 11.3 16.3 13 13.6 15.3 12.8
Berat Cawan
+ Tanah B 40,05 40,05 39,1 50,5 44,7 52,2 42,9 50,25 55,25 42,95 61,25 47,2
Basah
Berat Cawan
+ Tanah C 37,4 37,2 35,6 46 38,15 47,65 37,2 44,1 47,25 36,75 50,8 39,5
kering
Sumber : Hasil Percobaan Laboraturium

 Berat air = B – C
1. 40,05 – 37,4 = 2,65 gram
2. 40,05 – 37,2 = 2,85 gram
3. 39,1 – 35,6 = 3,5 gram
4. 50,5 - 46 = 4,5 gram
5. 44,7 – 38,15 = 6,55 gram
6. 52,2 – 47,65 = 4,55 gram
7. 42,9 – 37,2 = 5,7 gram
8. 50,25 – 44,1 = 6,15 gram
9. 55,25 – 47,25 = 8 gram
10. 42,95 – 36,75 = 6,2 gram
11. 61,25 – 50,8 = 10,45 gram
12. 47,2 – 39,5 = 7,7 gram
94

B−C
 W% = X 100
C−A
40,05−37,4
W%1 = X 100 = 10,772 %
37,2- 12,8
40,05 – 37,2
W%2 = X 100 = 12,232 %
37,2 - 13,9
10,772+12,232
Kadar air rata-rata untuk 100 ml air = = 11,50 %
2

39,1 - 35,6
W%1 = X 100 = 15,217 %
35,6−12,6
50,5−46
W%2 = X 100 = 13,353 %
46−12,3
215,217+13,353
Kadar air rata-rata untuk 200 ml air = = 14,29 %
2

44,7 - 38,15
W%1 = X 100 = 25,241 %
38,15−12,2

52,2−47,65
W%2 = X 100 = 13,131 %
47.65−13
25,241−13,131
Kadar air rata-rata untuk 300 ml air = = 19,19 %
2

42,9 - 37,2
W%1 = X 100 = 23,457 %
37,2−12,9

50,25−44,1
W%2 = X 100 = 20, 603 %
444,1−14,25
23,457+20,603
Kadar air rata-rata untuk 400 ml air = =22,03 %
2

55,25 - 47,25
W%1 = X 100 = 25,118 %
47,25−15,4

42,95−36,75
W%2 = X 100 = 25,358 %
36,75−12,3
25,118+25,358
Kadar air rata-rata untuk 500 ml air = = 25,24 %
2
95

61,25 - 50,8
W%1 = X 100 = 29,437 %
50.8−15,3
47,2−39,5
W%2 = X 100 = 29,057 %
39,5−13
29,437+29 , 057
Kadar air rata-rata untuk 600 ml air = = 29,25 %
2

Tabel 9.5. Kepadatan Tanah

Pengujian Notasi Satuan 1 2 3 4 5 6


Berat Cetakan A Gram 1711.6 1711.6 1711.6 1711.6 1711.6 1711.6
Berat Tanah +
B Gram 2637,8 2669,5 2736,1 2759,2 2764,7 2777,5
Cetakan
`Isi Cetakan C cm3 945,313 945,313 945,313 945,313 945,313 945,313

Sumber : Hasil Percobaan Laboraturium

 Berat volume basah (D)


B− A
D =
C
2637,8−1711,6
D1 = = 0,980 gr/cm3
945,313
2669,5 - 1711.6
D2 = = 1,013 gr/cm3
945,313
2736,1 - 1711.6
D3 = = 1,084 gr/cm3
945,313
2759,2 - 1711.6
D4 = = 1,108 gr/cm3
945,313
2764,7 - 1711.6
D5 = = 1,114 gr/cm3
945,313
2777,5 - 1711.6
D6 = = 1,128 gr/cm3
945,313

 Berat volume kering ( E )


96

100 x D
E=
W %+100
100 x 0,980
E1 = = 0,879 gr/cm3
11,50 +100
100 x 1,013
E2 = = 0,887 gr/cm3
14,29 +100
100 x 1,084
E3 = = 0,909 gr/cm3
19,19 +100
100 x 1,108
E4 = = 0,908 gr/cm3
22,03 +100
100 x 1,114
E5 = = 0,890 gr/cm3
25,24 +100
100 x 1,128
E6 = = 0,872 gr/cm3
29,25 +100

 Garis Zavc

Gs
γd =
γW
1+ ( ) x Gs
100

2,181
γd1 =
0,115 = 1,744
1+ ( ) x 2,181
100
2,181
γd2 =
0,142 = 1,663
1+ ( ) x 2,181
100
2,181
γd3 =
0.191 = 1,537
1+ ( ) x 2,181
100
2,181
γd4 =
0.220 = 1,473
1+ ( ) x 2,181
100
2,181
γd5 =
0.252 = 1,407
1+ ( ) x 2,181
100
97

2,181
γd6 =
0,292 = 1,331
1+ ( ) x 2,181
100

Anda mungkin juga menyukai