STANDAR PROCTOR
A. Tujuan
1. Menentukan hubungan antara kadar air (γw) dan kepadatan dari suatu
tanah yang dipadatkan dengan percobaan Standar cara A dan Modif cara
B.
2. Menentukan besarnya γw optimum dan γd maksimal.
B. Dasar Teori
Beberapa istilah penting dalam percobaan pemadatan dilaboratorium yaitu :
1. Pemadatan (compaction) yaitu proses merapatkan butiran tanah secara
mekanis, yang menyebabkan keluarnya udara dari ruang pori, sehingga
meningkatkan kepadatan dari tanah. Kadar air optimum OMC atau yang
biasa disebut (optimum moisture content) yaitu kadar air dari suatu
contoh tanah, yang jika dipadatkan dengan energi pemadatan tertentu
akan menghasilkan nilai kepadatan maksimum (Y dry max).
2. Kepadatan kering maksimum (maximum dry desnsity-ydrx maks) yaitu
kepadatan kering yang dipadatkan, jika suatu contoh tanah dengan kadar
air optimum dipadatkan dengan energi tertentu.
3. Pemadatan relatif (relative compaction) yaitu persentase perbandingan
antara Y dry yang dicapai dilapangan terhadap Y dry maks yang didapat
dari percobaan dilaboratorium.
4. Garis kejenuhan (saturation / zeroairvoid line–ZAVL ) yaitu garis yang
menunjukkan hubungan antara Y dry dan kadar air (w) untuk tanah
dalam keadaan jenuh.
86
Energi yang digunakan dihitung dari :
Jumlah Pukulan X Jumlah Lapisan X Tinggi Jatuh X Berat Hammer
E=
❑
Volume Mould
Dimana :
γm = berat isi basah
W1 = berat cetakan + plat landasan
W2 = berat cetakan + plat landasan + tanah
V = volume cetakan 1
Dimana :
H = Tinggi Cetakan
Catatan :
1. Untuk tanah lanau (silt) dan lempung (clay), petunjuk untuk
mendapatkan nilai γw opt adalah batas plastis.
2. Grafik pemadatan tidak boleh memotong Zero Air Void Curve,
dan pada kadar air yang tinggi menjadi sejajar dengan garis
tersebut.
D. Langkah Kerja
a. Persiapan Contoh Tanah
1. Sampel dikeringkan di udara terbuka sehingga menjadi gembur.
Perbandingan dapat pula dengan menggunakan oven dengan suhu
maksimum 60 oC.
2. Gumpalan-gumpalan tanah ditumbuk dengan palu karet.
3. Tanah selanjutnya diayak (disaring) dengan saringan 4,75 mm, ambil
tanah yang lolos dari saringan.
4. Contoh tanah yang lolos saringan disiapkan 5-6 bagian dengan masing-
masing bagian 2,5 kg, dan tiap-tiap bagian dicampur air yang masing-
masing jumlahnya bervariasi dan diaduk sampai rata. Penambahan air
diatur sehingga didapat benda uji sebagai berikut : 3 bagian dengan
kadar air kira-kira dibawah optimum, 3 bagian dengan kadar air kira-
kira di atas optimum. Perbedaan kadar air antara satu bagian dengan
bagian lainnya antara 1-3 %.
5. Masing-masing bagian benda uji dimasukkan kedalam kantong plastic
dan disimpan selama 12 jam hingga kadar airnya merata.
b. Persiapan Peralatan
1. Cetakan harus dalam keadaan kering dan bersih.
2. Timbanglah cetakan beserta plat landasan dengan ketelitian 1 gram
(W1).
3. Ukur diameter dan tinggi cetakan, gunakan caliper kemudian hitung
volumenya ( V cc).
4. Berikan sedikit oli pada bagian dalam agar tanah mudah dikeluarkan.
5. Alat penumbuk (hammer) harus jatuh secara bebas dan teliti tinggi
jatuhnya.
90
E. Hasil percobaan
Tabel 9.2. Kepadatan tanah
F. Analisa Data
Tabel 9.4. Kadar Air (W%)
Test No Notasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Air Semprot 100 ml 200 ml 300 ml 400 ml 500 ml 600 ml
Berat Cawan A 12.8 12.6 14.8 12.5 13.1 13 11.3 16.3 13 13.6 15.3 12.8
Berat Cawan
+ Tanah B 40,05 40,05 39,1 50,5 44,7 52,2 42,9 50,25 55,25 42,95 61,25 47,2
Basah
Berat Cawan
+ Tanah C 37,4 37,2 35,6 46 38,15 47,65 37,2 44,1 47,25 36,75 50,8 39,5
kering
Sumber : Hasil Percobaan Laboraturium
Berat air = B – C
1. 40,05 – 37,4 = 2,65 gram
2. 40,05 – 37,2 = 2,85 gram
3. 39,1 – 35,6 = 3,5 gram
4. 50,5 - 46 = 4,5 gram
5. 44,7 – 38,15 = 6,55 gram
6. 52,2 – 47,65 = 4,55 gram
7. 42,9 – 37,2 = 5,7 gram
8. 50,25 – 44,1 = 6,15 gram
9. 55,25 – 47,25 = 8 gram
10. 42,95 – 36,75 = 6,2 gram
11. 61,25 – 50,8 = 10,45 gram
12. 47,2 – 39,5 = 7,7 gram
94
B−C
W% = X 100
C−A
40,05−37,4
W%1 = X 100 = 10,772 %
37,2- 12,8
40,05 – 37,2
W%2 = X 100 = 12,232 %
37,2 - 13,9
10,772+12,232
Kadar air rata-rata untuk 100 ml air = = 11,50 %
2
39,1 - 35,6
W%1 = X 100 = 15,217 %
35,6−12,6
50,5−46
W%2 = X 100 = 13,353 %
46−12,3
215,217+13,353
Kadar air rata-rata untuk 200 ml air = = 14,29 %
2
44,7 - 38,15
W%1 = X 100 = 25,241 %
38,15−12,2
52,2−47,65
W%2 = X 100 = 13,131 %
47.65−13
25,241−13,131
Kadar air rata-rata untuk 300 ml air = = 19,19 %
2
42,9 - 37,2
W%1 = X 100 = 23,457 %
37,2−12,9
50,25−44,1
W%2 = X 100 = 20, 603 %
444,1−14,25
23,457+20,603
Kadar air rata-rata untuk 400 ml air = =22,03 %
2
55,25 - 47,25
W%1 = X 100 = 25,118 %
47,25−15,4
42,95−36,75
W%2 = X 100 = 25,358 %
36,75−12,3
25,118+25,358
Kadar air rata-rata untuk 500 ml air = = 25,24 %
2
95
61,25 - 50,8
W%1 = X 100 = 29,437 %
50.8−15,3
47,2−39,5
W%2 = X 100 = 29,057 %
39,5−13
29,437+29 , 057
Kadar air rata-rata untuk 600 ml air = = 29,25 %
2
100 x D
E=
W %+100
100 x 0,980
E1 = = 0,879 gr/cm3
11,50 +100
100 x 1,013
E2 = = 0,887 gr/cm3
14,29 +100
100 x 1,084
E3 = = 0,909 gr/cm3
19,19 +100
100 x 1,108
E4 = = 0,908 gr/cm3
22,03 +100
100 x 1,114
E5 = = 0,890 gr/cm3
25,24 +100
100 x 1,128
E6 = = 0,872 gr/cm3
29,25 +100
Garis Zavc
Gs
γd =
γW
1+ ( ) x Gs
100
2,181
γd1 =
0,115 = 1,744
1+ ( ) x 2,181
100
2,181
γd2 =
0,142 = 1,663
1+ ( ) x 2,181
100
2,181
γd3 =
0.191 = 1,537
1+ ( ) x 2,181
100
2,181
γd4 =
0.220 = 1,473
1+ ( ) x 2,181
100
2,181
γd5 =
0.252 = 1,407
1+ ( ) x 2,181
100
97
2,181
γd6 =
0,292 = 1,331
1+ ( ) x 2,181
100