Anda di halaman 1dari 10

COMPACTION TEST

PP 23 - 1285

MAKSUD
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara kadar
air dan kepadatan tanah. Dapat disebut juga proctor test dan dapat dilakukan
secara standard maupun modified.

PERALATAN
1. Mold pemadat Ø 4"
2. Mold pemadatan Ø 6"
3. Palu pemadatan standard
4. Palu pemadatan modified
5. Extruder mold
6. Pisau pemotong
7. Palu karet
8. Kantong plastik
9. Sendok
10. Pan
11. Gelas ukur 1000 ml
12. Cawan
PERSIAPAN BENDA UJI
1. Siapkan sample tanah yang sudah dijemur lalu hancurkan gumpalan –
gumpalannya dengan palu karet.
2. Tentukan kadar mula air tanah tersebut dengan menggunakan alat
speedy.
3. Pisahkan 5 buah sample tanah masing – masing seberat 2 Kg ( untuk

mold ∅ 4" ) atau 4 Kg ( untuk mold ∅ 6" ) lau masukan kedalam


kantong plastik.
4. Ambil salah satu sample tadi kemudian buatlah kadar air optimum
perkiraan dengan cara sebagai berikut :
Semprot dengan air sedikit demi sedikit sambil diaduk – aduk dengan
tangan sampai merata. Penambahan air dilakukan sampai didapat
campuran tanah yang bila dikepal dengan tangan lalu dibuka, tidak
hancur dan tidak lengket ditangan. Setelah didapat campuran tanah
seperti ini, catat jumlah air yang ditambahkan tadi kemudian tentukan
kadar airnya secara perhitungan sebagai berikut :

D = C B + 100 + B
A
5. Isikan data tersebut pada kolom no 3 pada formulir pengisian data
percobaan compaction kemudian isi kolom – kolom samping kiri dan
kanan untuk kadar air 3% dan 6% diatas dan dibawah kadar air
optimum perkiraan.
6. Hitung penambahan air yang diperlukan untuk membuat sample tanah
dengan kadar air yang sudah ditentukan tersebut dengan rumus :
C = Di – B A
100 + B
Dimana :
D = Kadar air yang dicari ( % )
C = Penambahan air ( cc )
B = Kadar air mula ( % )
A = Berat tanah ( gr )
Lakukan penambahan air sesuai dengan perhitungan lalu simpan
sample tanah tersebut selama 24 jam agar didapat kadar air yang
benar – benar merata.
PROSEDUR PERCOBAAN
Cara Standard Proctor
1. Timbang mold standard berikut alasnya dengan ketelitian 1 gram beri
tanda mold tersebut dengan spidol agar tidak tertukar. Untuk cara
standard proctor bisa menggunakan mold berdiameter 4" atau 6".
2. Pasang collar lalu kencangkan mur penjepitnya, tempatkan pada
tumpuan yang kokoh.
3. Ambil salah satu sample tanah dari dalam kantong plastik yang telah
dipersiapkan kemudian isikan kedalam mold kurang lebih sampai
setengah tinggi. Tumbuk dengan palu pemadatan standard 5.5 lb

sebanyak 25 X tumbukan ( untuk mold ∅ 4" ) dan 56 X tumbukan

( untuk mold ∅ 6" ) secara merata sehingga setelah memadat tanah


tersebut mengisi kurang lebih 1/3 tinggi mold.
4. Lakukan hal yang sama untuk lapisan kedua dan ketiga sehingga
lapisan terakhir mengisi sebagian collar ( berada sedikit lebih tinggi
daripada tinggi mold ).
5. Lepaskan collar dan ratakan kelebihan tanah pada mold dengan
menggunakan pisau pemotong.
6. Isilah rongga – rongga yang terbentuk dengan tanah sisa – sisa
potongan tadi sehingga didapat permukaan tanah yang rata.
7. Timbang mold berikut alas dan tanah yang berada didalamnya dengan
ketelitian 1 gram.
8. Keluarkan sample tanah yang telah dipadatkan dari dalam mold
dengan menggunakan extruder mold lalu ambil 3 buah sample
dibagian intinya untuk pemeriksaan kadar air.
9. Ulangi prosedur 3 sampai dengan 8 untuk sample tanah yang lain.
Isikan data – data tersebut pada formulir sehingga didapat 5 buah data
pemadatan.

Cara Modified Proctor


1. Untuk cara modified proctor, bisa juga menggunakan mold
berdiameter 4" atau 6" dan palu pemadatan seberat 10 lb.
2. Jumlah lapisan per mold adalah 5 lapis.
3. Jumlah tumbukan perlapis untuk mold ∅ 4" adalah 25 X tumbukan

dan untuk mold ∅ 6 " adalah 56 X tumbukan.

4. Prosedur percobaan sama dengan pemadatan standard.


PELAPORAN
Gambarkan grafik berat isi tanah kering terhadap kadar air dari hasil
percobaan. Kemudian gambarkan sebuah karya yang halus yang paling
mendekati dengan titik – titik yang digambarkan dan tentukan berat isi kering
maksimum dari kurva tersebut dengan ketelitian 0.01 gr/cm³. Kadar air yang
sesuai dengan berat isi kering maksimum ini adalah kadar air optimum dan
harus dicatat dengan ketelitian 0.5%. setelah diketahui W opt dan d
maksimum gambarlah garis jenuh ( Zero air voids line ) dengan rumus :
ZAVC = Gs.ҐW
-----------------
1 + W. Gs/Sr

Dimana : Gs : Berat jenis tanah


Ґw : Berat isi air
W : Kadar air
Sr : Derajat kejenuhan
Grafik pemadatan tidak boleh memotong garis jenuh, ( zero air voids line)
dan pada harga kadar air yang tertinggi menjadi sejajar dengan garis tersebut.
PERAWATAN
1. Bersihkan dan keringkan mold dan palu yang telah selesai dipakai
untuk mencegah karat.
2. Kencangkan mur penutup palu pemadatan sebelum dipakai supaya
tinggi jatuhnya benar – benar standard dan drat tidak aus.
Cara mengeluarkan sample tanah dari extruder yang memakai mold
standard dengan bantuan plat pengeluar sample untuk mold standard.

KETERANGAN GAMBAR
1. Sample tanah 5. Handle
2. Baud pengikat 6. Plat tambahan untuk mold standard
3. Tiang 7. Baud vent
4. Jack pendorong
TAHAP URUTAN DARI ALAT PENUMBUK

GAMBAR
Cara melakukan penumbukan pada mold standard untuk satu lapisan
sebanyak 25 tumbukan
COMPACTION TEST 9. Thin box

KETERANGAN GAMBAR
1. Palu pemadatan modified 10. Sikat baja
2. Palu pemadatan standard 11. Pisau pemotong
3. Mold modified 12. Palu karet
4. Mold standard 13. Trowel
5. Plat modified 14. Scoop
6. Plat standard 15. Kepala palu
7. Extruder 16. Pan ( talam )
8. Gelas ukur 17. Collar

Anda mungkin juga menyukai