Anda di halaman 1dari 2

LANGKAH PENGUJIAN PEMADATAN

1. Persiapan benda uji dilakukan sebagai berikut:


a. Bila tanah yang akan diperiksa keadaannya basah, keringkan tanah tersebut diudara
atau dengan alat pengering dengan suhu tidak melebihi 60o C. Pengeringan dilakukan
secukupnya, sampai gumpalan-gumpalan menjadi butiran dengan cara dan alat
sedemekian sehingga butir-butir tanah tidak rusak.
b. Butiran-butiran yang diperoleh disaring dengan menggunakan saringan No.4. butiran
yang tertahan diatas saringan dibuang, kecuali butiran yang masih berupa gumpalan
dan dapat dipecah lebih lanjut.
c. Bagian yang lolos saringan No.4 akan digunakan sebagai benda uji. Sediakan sebanyak
6 bagian tanah yang siap untuk ditumbuk, masing-masing beratnya 2- 2,5 kg.
d. Campur tiap-tiap bagian tanah tersebut dengan air secukupnya secara merata,
sedemikian sehingga kadar air yang diperoleh masing-masing berbeda 1–3 %. Untuk
benda uji yang pertama kadar air tanah yang diperoleh kira-kira 6 % di bawah kadar
air optimum, sedangkan untuk benda uji yang terakhir, kadar air yang diperoleh kira-
kira 6 % di atas kadar air optimum.
e. Apabila contoh tanah berupa lempung, peresapan air secara merata ke dalam gumpalan
memerlukan waktu yang cukup lama. Tabel 7.1 menyajikan lama waktu minimum
yang diperlukan untuk proses pembasahan yang merata untuk berabagai jenis tanah.
Maka untuk tanah lempung, setelah dicampur merata dengan air, simpan dalam tempat
yang tertutup sebelum dilakukan pemadatan (dapat digunakan kantong plastik).
2. Persiapan Alat
a. Bersihkan silinder pemadatan yang akan digunakan, kemudian timbang dan catat
beratnya (W1) dengan ketelitian ± 5 g.
b. Pasang dan pengunci (clamp) pelat alas dan silinder sambungan. Pada saat pelaksanaan
penumbukan, silinder harus diletakan pada dasar yang kokoh (tidak boleh diatas tanah
atau lantai yang dapat bergetar, karena tenaga yang diperoleh akan berkurang). Bila
perlu misalnya harus disediakan blok beton sekurangkurangnya 91 kg.
3. Pemadatan
a. Tanah basah yang sudah disiapkan, dimasukkan ke silinder dalam 3 lapiran yang sama
tebalnya (masing-masing 1/3 bagian volume padat), sedemikian sehingga tanah padat
yang diperoleh kira-kira 0,50 cm lebih tinggi dari silinder utama. Setiap lapisan
ditumbuk dengan 25 kali tumbukan secara merata pada seluruh permukaan (lihat
Gambar 7.2 untuk urutan posisi penumbukan).
b. Lepas silinder sambungan (silinder bagian atas), kemudian potonglah tanah dengan
pisau (straight edge) sehingga tanah rata dengan permukaan silinder. Lubang-lubang
kecil yang ada perlu ditambal sehingga permukaan menjadi halus.
c. Lepaskan pelat dasar, kemudian timbang silinder bersama tanahnya dan catat beratnya
(W2).
d. Keluarkan tanah padat tersebut, kemudian dibelah dan ambillah contoh dari bagian
atas, tengah dan bawah secukupnya untuk diuji kadar airnya.
e. Pekerjaan pemadatan selanjutnya dilakukan pada contoh tanah berikutnya yang telah
disiapkan. Ulangi langkah No. 3a s/d 3d untuk mendapatkan data berat volume dan
kadar airnya, sehingga diperoleh 6 data tanah, yaitu 3 data dengan kadar air di bawah
optimum dan 3 data di atas optimum.

Anda mungkin juga menyukai