Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM MEDIA TANAM

1. Persiapan Media Tanam Tanah

a. Ambil tanah bagian top soil (kedalaman 10 cm) di sekitaran pohon


rambutan/kakao/jambu air/ kelapa sawit dengan menggunakan cangkul (per
kelompok 5 karung)
b. Tanah dikeringangingkan (hindari terkena hujan dan sinar matahari langsung)
c. Setelah dikeringanginkan. Tanah diayak dengan menggunakan ayakan
d. Hasil ayakan dimasukkan ke dalam polybag

2. Penetapan kadar air kering mutlak

Dasar penetapan

Contoh tanah dipanaskan pada suhu 105oC selama 3 jam untuk menghilangkan air. Kadar air
dari contoh diketahui dari perbedaan bobot contoh sebelum dan setelah dikeringkan. Faktor
koreksi kelembapan dihitung dari kadar air contoh diketahui dari perbedaan bobot contoh
sebelum dan setelah dikeringkan. Faktor koreksi kelembapan dihitung dari kadar air

Peralatan
♦ Pinggan aluminium
♦ Penjepit tahan karat
♦ Oven
♦ Eksikator
♦ Neraca analitik ketelitian 3 desimal

Cara kerja
a. Timbang 5,000 g contoh tanah kering udara dalam pinggan aluminium yang
b. telah diketahui bobotnya. Keringkan dalam oven pada suhu 105 oC selama 3 jam.
c. Angkat pinggan dengan penjepit dan masukkan ke dalam eksikator. Setelah contoh
d. dingin kemudian timbang. Bobot yang hilang adalah bobot air.

Perhitungan
Kadar Air (%) = (kehilangan bobot / bobot contoh) x 100
Faktor koreksi kadar air (fk) = 100 / (100 – kadar air)
3. PENETAPAN KAPASITAS LAPANG

Kapasitas lapang adalah persentase kelembaban yang ditahan oleh tanah sesudah

terjadinya drainase dan kecepatan gerakan air ke bawah menjadi sangat lambat. Keadaan

ini terjadi 2 – 3 hari sesudah hujan jatuh yaitu bila tanah cukup mudah ditembus oleh air,

textur dan struktur tanahnya uniform dan pori-pori tanah belum semua terisi oleh air dan

temperatur yang cukup tinggi. Kelembaban pada saat ini berada di antara 5 – 40%. Selama

air di dalam tanah masih lebih tinggi daripada kapasitas lapang maka tanah akan tetap

lembab, ini disebabkan air kapiler selalu dapat mengganti kehilangan air karena proses

evaporasi. Bila kelembaban tanah turun sampai di bawah kapasitas lapang maka air

menjadi tidak mobile. Akar-akar akan membentuk cabang-cabang lebih banyak,

pemanjangan lebih cepat untuk mendapatkan suatu air bagi konsumsinya.

Oleh karena itu akar-akar tanaman yang tumbuh pada tanah-tanah yang kandungan

air di bawah kapasitas lapang akan selalu becabang-cabang dengan hebat sekali. Kapasitas

lapang sangat penting pula artinya karena dapat menunjukkan kandungan maksimum dari

tanah dan dapat menentukan jumlah air pengairan yang diperlukan untuk membasahi tanah

sampai lapisan di bawahnya. Tergantung dari textur lapisan tanahnya maka untuk

menaikkan kelembaban 1 feet tanah kering sampai kapasitas lapang diperlukan air

pengairan sebesar 0,5 – 3 inches.

Kapasitas Lapang = berat tanah basah = c-b x 100%

Berat tanah kering c-a

Ket : a = berat crucible 

b = berat crucible yang diisi tanah

c = berat crucible + tanah + air


  Prosedur Kerja

a.    Keranjang kuningan dibersihkan, diberi label lalu ditimbang (=a gram)

b.    Keranjang kuningan yang telah ditimbang diletakkan ke dalam bejana seng

c.    Contoh tanah kering angin berukuran 2mm dimasukkan ke dalam keranjang kuningan

setinggi kira-kira 2,5 cm (sampai tanda batas) secara merata tanpa ditekan

d.    Diteteskan air sebanyak 2ml dengan pipet ukur secara perlahan-lahan pada 3 titik tanpa

bersinggungan (1 titik = 0,67 ml) kemudian bejana seng ditutup, diletakkan ditempat teduh

dan dibiarkan selama 15 menit

e.    Setelah 15 menit keranjang kuningan dikeluarkan dari bejana seng, diayak secara hati-hati

sehingga tinggal tersisa 3 gumpalan tanah lembab, lalu ditimbang (=b gram)

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

Bahan Diskusi

1. Mengapa perlu dilakukan penetapan kadar air kapasitas lapang

2. Apa manfaat menghitung kadar air kapasistas lapang

Tugas Tertulis

Buat laporan hasil pengukuran kadar air kapasitas lapang. Bandingkan hasil yang saudara

peroleh dengan menggunakan tanah yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai