Anda di halaman 1dari 11

DASAR ILMU TANAH

Oleh: Widianto, Iva Dewi Lestariningsih, dan Novalia Kusumarini


Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya

MODUL

KADAR AIR DAN 7


PERGERAKAN AIR

APRIL,
2021
1. Tujuan
Mahasiswa mampu memahami tentang pergerakan air dan kadar air dalam
tanah serta mampu mempraktikannya dengan dua sampel tanah yang memiliki
fraksi penyusun tanah yang berbeda.
2. Pengertian
Pergerakan air tanah merupakan sebuah proses mengalirnya air yang berada
dalam tanah baik itu karena adanya gaya tarik antara partikel air dengan tanah
atau antar partikel air dengan sesamanya. Pergerakan air tanah sangat berkaitan
dengan kadar air tanah. kadar air tanah merupakan salah satu parameter untuk
menyatakan tingkat kekeringan dan/atau kebasahan tanah secara kuantitatif dan
objektif.

3. Kondisi Kadar Air dalam Tanah


Kondisi kadar air dalam semakin curam kurva pF, semakin cepat tanah tersebut
meloloskan air, semakin landai kurva pF maka menandakan tanah tersebut mampu
menahan air. Penentuan jumlah air tersedia yang dianggap baik bagi tanaman
adalah dengan cara menghitung selisih kadar air pada pF 2,5 (kapasitas lapangan)
dengan kadar air pada pF 4,2 (Titik Layu Permanen). Berikut merupakan ilustrasi
dari kondisi kadar air dalam tanah :

JENUH AIR KAPASITAS LAPANGAN TITIK LAYU PERMANEN


(pF 0) (pF 2,5) (pF 4,2)
Seluruh ruangan pori terisi Air tertahan dalam ruangan Jumlah air yang berada
penuh dengan air, tidak ada pori tanah karena gaya dalam ruangan pori tinggal
udara. Air cepat mengalir gravitasi sudah tidak sedikit dan ditahan dengan
keluar karena gaya gravitasi. mampu menarik air keluar sangat kuat oleh partikel
Air ini tidak sempat diserap dari ruangan pori. tanah. Akar tanaman tidak
oleh akar tanaman karena Air ini dapat diserap oleh mampu mengatasi tarikan
terlalu cepat mengalir (tidak akar tanaman (tersedia bagi partikel (tidak tersedia bagi
tersedia bagi tanaman) tanaman) tanaman)
Rumus Kadar Air

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ−𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔


= x 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔

4. Macam pergerakan air dalam tanah


Macam pergerakan air dalam tanah dibagi menjadi dua, yaitu pergerakan aliran air
jenuh dan aliran air tidak jenuh. Pergerakan aliran air jenuh merupakan pergerakan aliran
air yang terjadi ketika seluruh pori tanah telah terisi oleh air. Sehingga air tidak terikat oleh
tanah. Oleh sebab itu air akan terpengaruh gaya gravitasi sehingga air akan bergerak ke
bawah. Gerakan air ini akan terjadi terus menerus selama tanah dalam kondisi jenuh.
Namun, air yang ada dalam tanah saat pergerakan air jenuh tidak akan bertahan lama karena
air dapat menguap. Sementara air yang tersisa akan terpengaruh gaya-gaya lain dalam tanah
seperti gaya kapiler, osmotik, dan gaya matriks tanah. Oleh sebab itu air akan bergerak
melalui pori-pori mikro tanah. Sehingga terjadilah aliran air tidak jenuh.

5. Macam Gaya Yang Mempengaruhi Pergerakan Air dalam Tanah


a. Gaya Osmotik
Gaya osmotik dalam tanah merupakan gaya yang mempengaruhi tingkat kelarutan
unsur-unsur yang ada dalam tanah, Sehingga mempengaruhi tingkat kepekatan
molekul air.
b. Kapiler tanah
Merupakan gaya yang mempengaruhi pergerakan air dalam tanah menuju ke
permukaan tanah yang disebut kapilaritas. Kapiler ini akan timbul akibat tegangan
permukaan sehingga air masuk ke dalam celah-celah sempit yang disebut pipa kapiler.
Pada proses kapilaritas tersebut air dapat mengalir ke atas melalui ruang pori tanah
secara kapilar disebabkan oleh gaya-gaya kohesi dan adhesi.
c. Gaya matrik tanah
Di dalam tanah, tanah mengeluarkan gaya adhesi dan kohesi. Gaya inilah yang akan
menahan dan mempertahankan air untuk tetap berada di dalam tanah. Gaya ini sering
disebut gaya matriks tanah. Apabila gaya yang dikeluarkan oleh tanah di suatu tempat
besar, maka kecepatan pergerakan air akan lambat. hal ini bisa terjadi karena gaya yang
dikeluarkan tanah lebih besar dibandingkan dengan gaya grafitasi. Sehingga air di
dalam tanah cenderung mempertahankan keberadaanya.
d. Gaya gravitasi
Setiap tempat memiliki besar gravitasi yang berbeda-beda. Apabila suatu tempat
memiliki haya grafitasi yang besar, maka pergerakan air dalam tanah semakin cepat.
Hal tersebut dikarenakan gaya matriks tanah lebih kecil dari gaya grafitasi, dan begitu
pula sebaliknya.
6. Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Air dalam Tanah
a. Tekstur
Tekstur tanah terdiri dari tekstur pasir, liat, dan debu. Setiap tekstur tanah memiliki
karakteristik yang berbeda. Misalnya pada tanah bertekstur liat air akan bergerak
horizontal. Hal tersebut dikarenakan tekstur liat akan memiliki luas permukaan yang lebih
besar. Sehingga berpengaruh terhadap gaya matrik tanah. Gaya matrik tanah yang besar
mengakibatkan air ditahan ke samping, sehingga air sulit bergerak ke bawah.
b. Pori
Apabila tanah disuatu tempat banyak terdapat pori makro, maka pergerakan air di
dalam tanah kan mudah mengalir dikarenakan adanya celah yang lebar memungkinkan
air dapat bergerak bebas dan cepat, seperti pada tanah berpasir.
C. Struktur dan kemantapan agregat
Tanah yang memilki kemantapan lemah memungkinkan air dengan mudah
menghancurkan agregat tanah sehingga air dapat dengan mudah mencari jalannya untuk
terus bergerak ke bawah dan sebaliknya apabila tanah memilki kemantapan yang kuat,
pergerakan air ke pusat bumi akan semakin lambat karena gaya yang dikeluarkan tidak
cukup untk menghancurkan agregat tanah.

Perkolasi adalah peristiwa bergeraknya air di dalam penampang tanah ke lapisan


tanah yang lebih dalam. Peristiwa masuknya air hujan atau pemberian air irigasi melalui
permukaan tanah ke dalam tanah tersebut berlangsung dengan gaya gravitasi disebut
infiltrasi. Infiltrasi dan perkolasi berhubungan sangat erat, dan keduaduanya sangat
tergantung pada sifat-sifat tanahnya, seperti kondisi permukaan tanah, tekstur, struktur,
dan bahan organik tanah
METODOLOGI
KADAR AIR
A. Alat dan Bahan
1. Alat :
a) Cawan
b) Timbangan
c) Oven
d) Eksikator
e) Silinder/ring
f) Kain kasa
g) Karet gelang
h) Nampan
i) Spons
j) Tisu
k) Label
l) Gunting
2. Bahan :
 Sampel Tanah
 Air

B. Alur Kerja
a) Titik layu permanen
Siapkan alat dan bahan

Timbang cawan

Masukkan tanah ke dalam cawan dan ditimbang

o
Masukkan cawan yang telah terisi tanah ke dalam oven dengan suhu 105-110 C
selama minimal 24 jam

Keluarkan cawan dari dalam oven dan dinginkan sampai suhu ruangan (Eksikator)

Timbang berat cawan + tanah yang telah di oven

Hitung kadar airnya


b) Kapasitas lapang
Siapkan alat dan bahan

Pasangkan kain kasa pada salah satu lubang ring dengan karet gelang

Masukkan tanah ke dalam ring

Letakkan ring yang telah terisi tanah pada nampan yang telah terisi dengan air dan
tunggu hingga permukaan tanah basah

Pindahkan ring yang basah pada spons dengan dialasi tisu dan tunggu

Timbang cawan

Pindahkan tanah pada ring ke cawan

Timbang cawan yang berisi tanah

o
Masukkan cawan yang telah terisi tanah ke dalam oven dengan suhu 105-110 C
selama minimal 24 jam

Keluarkan cawan dari dalam oven dan dinginkan sampai suhu ruangan (Eksikator)

Timbang berat cawan + tanah yang telah di oven

Hitung kadar airnya

C. Tabel Hasil Pengamatan

Berat tanah Berat tanah


No Berat kaleng Kadar air
basah + kaleng kering + kaleng
Kode gram gram Gram %
Tanah kering
Udara
Tanah kapasitas
Lapang
METODOLOGI
PERGERAKAN AIR

A. Alat dan bahan


1. Alat:
a) Arkilimeter
b) Spons
c) Buret
d) Statis
e) Corong
f) Kotak/wadah sampel tanah
g) Mika
h) Spidol permanen
i) Stopwatch
2. Bahan:
• Tanah kering oven (UB Forest dan Jatimulyo)

B. Alur kerja
Siapkan alat dan bahan

Rangkai arkilimeter dan pasang spons pada dasar arkilimeter

Isi arkilimeter dengan tanah hingga ketinggian 20 cm

(stabilkan tetesan buret ± 2-3 tetes/detik terlebih dahulu, kemudian tutup ujung buret) Isi buret
dengan air sampai penuh (50 ml)

Letakkan arkilimeter + tanah di bawah buret dengan jarak 3-5 cm

Tunggu hingga 3 menit dengan 2 rentang waktu

Setiap 3 menit tutup buret dengan tangan dan gambar pergerakan air pada mika

Hitung panjang dan lebar (cm) pergerakan air.

C. Tabel hasil pengamatan

Rentang waktu/3 menit


Sampel tanah 3 menit pertama 3 menit kedua
Panjang (cm) Lebar (cm) Panjang (cm) Lebar (cm)
UB Forest
Jatimulyo
LEMBAR KERJA MAHASISWA 5
KADAR DAN PERGERAKAN AIR

1. Lakukanlah pengamatan pergerakan air secara sederhana dirumah anda masing-masing


dengan bahan serta langkah-langkah sebagai berikut

Alat dan bahan:


 Botol plastik ukuran 600 ml
 Media tanam

 Media tanam A berupa tanah (misal tanah berpasir).

 Media tanam B tanah tersebut dikombinasikan dengan bahan organik (misal


tanah berpasir + sekam, dengan perbandingan 1:1).

 Jumlah media tanam minimal 2, namun boleh lebih.


 Air (500 ml)
 Pisau
 Gelas ukur (opsional)
 Penggaris

Langkah kerja:
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menyiapkan botol plastic (jumlahnya sesuai dengan jumlah media tanam yang dipakai)
3. Potong botol plastik menjadi dua bagian (1/4 bagian bawah dan 3/4 bagian atas) dan
masukkan media tanam setinggi 10 cm ke dalam bagian 3/4
4. Posisikan bagian 1/4 botol plastik dibawahnya untuk menampung air nantinya
5. Setelah itu, tuangkan air sebanyak 500 ml dari bagian atas
6. Amati perbedaan pergerakan air dan daya menahan air pada kedua jenis media tanam
tersebut. Lebih lanjut, ukur berapa volume air yang keluar dari media tanam.
Dari kedua media tanam, manakah yang mampu menahan air lebih banyak? Apakah
kemampuan menahan air ditemukan pada tanah dengan bahan organik yang lebih banyak?
Interpretasikan hasil pengamatan anda berdasarkan literatur dan isilah tabel di bawah ini

Vol air yang


Dokumentasi
Jatuh ke bawah (ml)
Media tanam A Media tanam B Media tanam A Media tanam B

2. Hitunglah % kadar air dari dummy data yang ada pada tabel berikut sesuai dengan kode
kelas masing-masing.
Kode A
No Berat Tanah Berat Tanah
Berat Cawan
Basah+Cawan Kering+Cawan % kadar air
(gram)
(gram) (gram)
1 35.4 34 33.5
2 68,55 50,06 20
3 6.7 5.8 5

Kode B
No Berat Tanah Berat Tanah
Berat Cawan
Basah+Cawan Kering+Cawan % kadar air
(gram)
(gram) (gram)
1 21.4 20.9 20
2 21.7 21 20
3 6.3 5.3 5

Kode C
No Berat Tanah Berat Tanah
Berat Cawan
Basah+Cawan Kering+Cawan % kadar air
(gram)
(gram) (gram)
1 120,65 75,25 20
2 21.12 20.1 20
3 6.8 6.2 5

Kode D
No Berat Tanah Berat Tanah
Berat Cawan
Basah+Cawan Kering+Cawan % kadar air
(gram)
(gram) (gram)
1 21.4 20.8 20
2 22.95 22.5 21.3
3 6.5 5.8 5

Kode E
No Berat Tanah Berat Tanah
Berat Cawan
Basah+Cawan Kering+Cawan % kadar air
(gram)
(gram) (gram)
1 21.7 20.9 20
2 60,53 52,06 20
3 33,42 25,09 5

Kode F
No Berat Tanah Berat Tanah
Berat Cawan
Basah+Cawan Kering+Cawan % kadar air
(gram)
(gram) (gram)
1 21.5 20.95 20
2 22.75 22.12 21.5
3 5.8 5.1 4
Kode G
No Berat Tanah Berat Tanah
Berat Cawan
Basah+Cawan Kering+Cawan % kadar air
(gram)
(gram) (gram)
1 110,57 70,25 20
2 75,27 48,00 20
3 56,73 37,41 5

Kode H
No Berat Tanah Berat Tanah
Berat Cawan
Basah+Cawan Kering+Cawan % kadar air
(gram)
(gram) (gram)
1 21.5 21 20
2 54,64 37,56 20
3 35,50 20,60 5

Kode I
No Berat Tanah Berat Tanah
Berat Cawan
Basah+Cawan Kering+Cawan % kadar air
(gram)
(gram) (gram)
1 5,3 4.8 4.15
2 7.8 6.9 6.45
3 9.5 8.5 8.12

Kode J
No Berat Tanah Berat Tanah
Berat Cawan
Basah+Cawan Kering+Cawan % kadar air
(gram)
(gram) (gram)
1 6.7 5.8 5.45
2 4.85 3.7 3.17
3 8.6 7.5 7

Kode K
No Berat Tanah Berat Tanah
Berat Cawan
Basah+Cawan Kering+Cawan % kadar air
(gram)
(gram) (gram)
1 5.3 4.9 4
2 5.7 5.3 4
3 6.5 5.4 5

PSDKU A
No Berat Tanah Berat Tanah
Berat Cawan
Basah+Cawan Kering+Cawan % kadar air
(gram)
(gram) (gram)
1 8.3 7.65 7
2 5.7 5.3 4.5
3 9 8.5 7
PSDKU B
No Berat Tanah Berat Tanah
Berat Cawan
Basah+Cawan Kering+Cawan % kadar air
(gram)
(gram) (gram)
1 5.6 4.3 4
2 6.7 5.6 5
3 4.5 3.2 3

Anda mungkin juga menyukai