Disusun Oleh
Nama : Elmi Tumorang
NIM : 205040200111150
Asisten Praktikum : Novandy Rizky Prasetya
Lempeng (platy) yaitu bentuk struktur tanah jika sumbu vertikal struktur
tanah lebih pendek dari sumbu horizontal.
2. Prismatik (prismaix)
Butiran (granular) yaitu jika struktur tanah membulat, atau banyak sisi.
Masing-masing butir ped tidak porous
7. Remah (crumb)
Remah (crumb) yaitu jika struktur tanah membulat atau banyak sisi, sangat
porous.
Tabel . kriteria kemantapan struktur tanah
Tingkat kemantapan kriteria
Tidak berstruktur Tidak dapat diamati dengan jelas bentuk struktur
tanah
Lemah Struktur tanah belum terbentuk sempurna dan sulit
untuk diamati dengan mata telanjang
Sedang Struktur tanah telah terbentuk baik dan dapat diamati
langsung dengan mata telanjang
kuat Struktur tanah telah terbentuk semurna dan jika
bongkahan tanah dipecah, struktur tanah terlihat
dengan jelas.
5. Studi kasus !
1. Hitunglah jari-jari tetesan dari data berikut
Ulangan Jumlah Tetesan Volume Air Volume air per Jari-jari
(cm3) tetes (mm3) tetesan (mm)
1. 10 3 300 4,153
2. 10 3.5 350 4,372
3. 10 3.8 380 4,494
4. 10 3 300 4,153
5. 10 4 400 4,571
Rata- 10 3,46 346 4,3486
Rata
Jari-jari tetesan tersebut mampu memecahkan struktur tanah tipe granular
(diameter 2-3 cm), dengan data:
a. Tanah Dominan Debu
Ulangan Tetesan Memecahkan Tetesan Menghancurkan
1. 6 20
2. 6 21
3. 8 25
4. 10 30
5. 9 28
Ʃ 39 124
Rata -rata 7,8 24,8
SD 1,79 4,32
CV% 45% 108%
Wiyono, A., Syamsul, dan E. Hanudin. 2006. Aplikasi soil taxonomy pada tanah-
tanah yang berkembang dari bentukan karst gunung kidul. Jurnal Ilmu Tanah
6 : 13-26
Kohnke, H. 1986. Soil Physics. Tata Mc Grow Hill Rubi Co. Ltd, New York.
Indranada, H.K. 1986. Pengololahan kesuuburan tanah. PT Bina Aksari. Jakarta
Dian. 2015 . Morfologi dan klasifikasi tanah. Padang : Lembaga pengembangan
teknologi informasi dan komunikasi.
Hardjowigeno, S. 2007. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Pressindo. 296 Halaman
Suriadikarta, D., A. dan R.D.M. Simanungkalit. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk
Hayati, Organic Fertilizer and Biofertilizer. Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Bogor. p. 312.
Sutanto, R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Konsep dan Kenyataan. Penerbit
Kanisius. Yogyakarta. 208 h.
Puja. 2017. pedoman pratikum dasar-dasar ilmu tanah. Fakultas pertanian
universitas udayana. Denpasar
Hanafiah, Ali. 2014. Ilmu Tanah. Rineka Cipta. Jakarta
Hendri. 2015. Ilmu-Ilmu Tanah. Balai Penelitian Tanah. Bogor