PENDAHULUAN
Tanah tidak bisa terlepas dalam kegitan kehidupan sehari-hari. Makhluk hidup
bergantung dari tanah dan sebaliknya tanah-tanah yang baik dan subur tergantung dari
cara makhluk hidup menggunakannya. Tanah menjadi sangat penting karena tanah
sebagai media tumbuh dan berkembang bagi makhluk hidup dan menyediakan unsur
hara, seperti mineral, bahan organik, air dan udara.
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang
tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai proses pelapukan, yaitu proses pemecahan
atau penghancuran. Pelapukan tersebut berasal dari batuan induk menjadi bahan induk
tanah, diikuti oleh proses pencampuran bahan organik yaitu sisa-sisa tumbuhan yang
lapuk oleh mikroorganisme. Dipengaruhi pula oleh gabungan dari faktor-faktor iklim,
bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pertumbuhan
Karena adanya faktor-faktor tersebut, maka tanah suatu tempat pasti berbeda
dengan tempat lainnya. Perbedaan tersebut ada pada ciri-ciri morfologi tanah baik itu
dari warna, tekstur, struktur, hingga menyangkut masalah unsur-unsur
pembentukannya. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, maka maka dapat diketahui profil
tanah yang merupakan petunjuk dari proses-proses yang dialami oleh suatu tanah
selama pelapukan dan perkembangannya. Perbedaan intensitas faktor-faktor
pembentuk tanah dapat digunakan untuk menentukan suatu jenis tanah.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanah
Tanah menurut soil survey staff adalah kumpulan benda alami di permukaan bumi yang
setempat- setempat dimodifikasi atau bahkan dibuat oleh manusia dari bahan-bahan
tanah, mengandung gejala-gejala kehidupan dan menopang atau mampu menopang
pertumbuhan tanaman di lapangan. Tanah meliputi horizon-horizon tanah yang terletak
di atas bahan batuan dan terbentuk sebagai hasil interksi sepanjang waktu dari iklim,
mahkluk hidup (organism), bahan induk dan relief (topogrofi) (Rayes, 2006).
Tanah memiliki fungsi sebagai sumber unsur hara bagi tumbuhan dan sebagai tempat
dari akar tumbuhan dan air tanah tersimpan. Bahan organik mempunyai peranan yang
penting di dalam tanah terutama terhadap sifat-sifat tanah. Pengaruh bahan organik
terhadap tanah antara lain bahan organik dapat mendorong meningkatkan daya
mengikat air dan mempertinggi jumlah air tersedia untuk kebutuhan tanaman. Bahan
organik dalam tanah dapat menyerap air 2–4 kali lipat yang berperan dalam
ketersediaan air tanah (Simanjuntak et al., 2012).
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.2.1 Alat
2) Palu 8) Baskom
5) Cutter
3.2.2 Bahan
1) Sampel Tanah
2) Kresek Kecil
3) Kresek Besar
4) Kain Kasa
5) Karet
3.3 Langkah Kerja
1. Mengambil tanah biasa atau hasil dari galian sesuai dengan kedalaman
2. Mengambil tanah agregat untuk penetapan stabilitas agregat cukup
dengan mengambil agregat seberat 1 kg tiap ukuran kedalaman
3. Mengambil gumpalan tanah yang dibatasi gumpalan alami (agregat
utuh), Masukan kedalam kotak/kantong plastic
BAB IV
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Pengambilan tanah merupakan tahapan penting dalam progam uji tanah, analisi
kimia dari contoh tanah yang diambil di perlukan untuk mengukur kadar hara, sebagai
petunjuk penggunaan pupuk dan kapur secara efisien,rasional dan menguntungkan
(Arifin,2010).
Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui tehnik pengambilan sampel tanah
dan sebagai bahan praktikum selanjutnya, pengambilan sampel tanah ini menggunakan
2 cara yaitu menggunakan sampel tanah gabungan yang dibedakan dengan kedalaman
yaitu 0-20 cm dan 20-40 cm dan cara kedua yaitu pengambilan tanah dengan 2 lokasi
yang berbeda dengan kedalaman 0-20 cm
KESIMPULAN
1. Pengambilan contoh tanah merupaka tahapan penting dalam progam uji tanah
2. Ada 3 macam jenis fisik tanah sampel yaitu tanah utuh,agregat dan tanah
biasa
DAFTAR PUSTAKA
Rayes, L.M. 2006. Deskripsi Profil Tanah Di Lapangan. Unit Penerbit Fakultas
Pertanian Brawijaya. Malang.
Simanjuntak, F.A., Tika, I.W., Sumiyati. 2012. Pengaruh Tingkat Pemberian Kompos
Terhadap Kebutuhan Air Tanaman Beberpa Jenis Kacang.
Laboratorium Pasca Panen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Udayana. Bali.