Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI TANAH

RESPIRASI TANAH

NAMA : DIAH DWI CAHYANTI


NIM : 181510301001
GOL/KEL : RHIZOBIUM
ANGGOTA : 1. MUHAMMAD MUZAKI – 1014
2. ZUNI RATNA SARI – 1015
3. MUFTI SATRIYA P - 1020
4. DYAH PARAMITA – 1022
5. NURAISYAH FERISCA - 1030

TANGGAL PRAKTIKUM : 17 Oktober 2019 – 14 November 2019

DOSEN PENGAMPU : LAILY MUTMAINNAH S.P., M.Si


Dr. Ir. TRI CANDRA SETIAWATI, M.Si

ASISTEN : SYAHRUL EFENDI


VEGA KINTAGHEA R
Praktikum Biologi Tanah_19201

A. CARA KERJA
Praktikum Biologi Tanah_19201

NAMA : DIAH DWI CAHYANTI


NIM : 181510301001
GOL/KEL : RHIZOBIUM 2

Respirasi Tanah
B. DATA

Pengamatan
Tanggal a b t n r
ke-
24 Oktober 2019 U1 = 9,2 8,5 0,2 7 R1 = 4,8
1
U2 = 9 R2 = 3,43
31 Oktober 2019 U1 = 10,1 9,2 0,2 7 R1 = 6,7
2
U2 = 9,4 R2 = 1,37
07 November 2019 U1 = 13,9 13,6 0,2 7 R1 = 2,06
3
U2 = 13,7 R2 = 0,69
14 November 2019 U1 = 10,4 9,3 0,2 7 R1 = 7,54
4
U2 = 9,5 R2 = 1,37

1. Perhitungan normalitas HCl


1 ml HCL 0,2 N = 1 x 0,2
= 0,2 ml
untuk mendapatkan 0,2 N
HCL 37% = 12,06 N
V1 . N1 = V2 . N2
V1 . 12,06 = 1000 . 0,2
V1 = 1000 . 0,2
12,06
= 16,58 ml
Maka, untuk mendapatkan 0,2 N membutuhkan 16,58 ml HCL/ liter
2. Perhitungan jumlah CO2 yang dihasilkan
a. Pengamatan ke-1

r=

r=

r=
Praktikum Biologi Tanah_19201

r= = 4,8

b. Pengamatan Ke-2

r=

r=

r=

r= = 6,17

c. Pengamatan Ke-3

r=

r=

r=

r= = 2,06

d. Pengamatan Ke-4

r=

r=

r=

r= = 7,54

3. Grafik
C. PEMBAHASAN

Menurut Pangestuning et al. (2017) respirasi adalah suatu indikator dari


adanya aktivitas biologi dalam tanah, seperti mikroba, akar , ataupun kehidupan
lainnya dalam tanah. Aktivitas yang terjadi dalam tanah sangat penting untuk
ekosistem tanah karena dapat sebagai penunjang tingkat dari kesuburan tanah
yang kemudian akan berdampak pada hasil kegiatan pertanian. Pada setiap
perubahan bahan organik tanah dapat mempengaruhi terjadinya respirasi tanah.
Untuk penetapan adanya respirasi tanah dapat dilakukan berdasarkan jumlah CO2
yang dihasilkan oleh mikroorganisme tanah dan jumlah dari O2 yang digunakan
mikroognasime tanah. Afrianti, dkk (2019) menyatakan bahwa terdapat berbagai
faktor yang mempengaruhi kegiatan respirasi tanah, diantaranya yaitu kegiatan
manusia (pengolahan tanah), faktor biologis (vegetasi dan mikroorganisme), dan
faktor lingkungan (suhu, kelembaban, dan pH tanah).
Praktikum respirasi tanah yang dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2019
dengan melakukan pengamatan 1 kali dalam seminggu selama 1 bulan di
Laboratorium Biologi Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember. Kegiatan
dilakukan dengan memberi perlakuan pada sampel tanah berupa KOH, HCL,
indikator fenoptalin, dan metil orange yang kemudian ditutup rapat dan diinkubasi
selama 7 hari dengan tujuan agar tidak terjadinya kontaminasi dari faktor luar
pada kegiatan respirasi tanah serta memberi waktu pada mikroorganisme dalam
tanah untuk beraktivitas. Kegiatan respirasi tanah dilakukan dengan mengukur
CO2 yang dihasilkan. Widati (2007) menyatakan bahwa dalam melakukan
pengukuran, diusahakan agar struktur tanah tidak terganggu dikarenakan hal
tersebut dapat mempengaruhi aktivitas dari mikroorganisme yang dimana akan
menyebabkan mikroorganisme tidak dapat bertahan hidup pada kondisi tanah
yang telah berubah. Pada data hasil praktikum, didapatkan untuk minggu pertama
hasil respirasi sebesar 4,8, dilanjutkan pada pengamatan minggu kedua dengan
hasil respirasi yaitu 6,17. Menurut Dharmawan Margolang, dkk (2015) tingginya
hasil respirasi merupakan indikator dari tingginya aktivitas mikroorganisme dalam
tanah, yang dalam artian berbanding lurus. Aktivitas mikroorganisme yang tinggi
berhubungan dengan jumlah populasi mikroorganisme dan kandungan bahan
organik yang digunakan sebagai sumber energi bagi mikroorgsnisme tanah.
Kemudian pada pengamatan minggu ketiga, didapatkan sebesar respirasi sebesar
2,06. Bila dibandingkan dengan pengamatan kedua lebih besar dibanding minggu
ketiga. Terjadinya penurunan pada respirasi tanah dapat disebabkan karena
kurangnya jumlah populasi mikroorganisme dan kurangnya bahan organik tanah
yang menjadi penyuplai makanan untuk mikroorganisme dalam tanah (Hutami
Sinaga, dkk 2014).
D. DAFTAR PUSTAKA

Dharmawan Margolang, R., Jamilah, & Sembiring, M. (2015). Karakteristik


Beberapa Sifat Fisik, Kimia, dan Biologi Tanah Pada Sistem Pertanian
Organik. Jurnal Online Agroekoteaknologi , 717-723.

Afni Afrianti, N., Niswati, A., Wicaksono, A., & Buchari, H. (2019). PENGARUH
SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI HERBISIDA TERHADAP
RESPIRASI TANAH PADA PERTANAMAN UBI KAYU(Manihot
esculenta Crantz) MUSIM TANAM KE-4 DI GEDONG MENENG.
Jurnal Wacana Pertanian, 1-12.

Hutami Sinaga, A., Elfiati, D., & Delvian. (2014). AKTIVITAS


MIKROORGANISME TANAH PADA TANAH BEKAS KEBAKARAN
HUTAN DI KABUPATEN SAMOSIR. 1-7.

Pangestuning, E., Yusnaini, S., Niswati, A., & Buchori, H. (2017). PENGARUH
SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI HERBISIDA TERHADAP
RESPIRASI TANAH PADA LAHAN PERTANAMAN JAGUNG (Zae
Mays) MUSIM TANAM KE TIGA. Jurnal Agrotek Tropika, 113-118.

Widati, S. (2007). Metode Analisis Biologi Tanah. Jawa Barat: Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.
E. DOKUMENTASI

Gambar 1. Menimbang 100


gram Tanah Gambar 2. Mneutup stoples
kontrol

Gambar 3. Menutup stoples Gambar 4. Penambahan HCL


perlakan
Gambar 5. Penambahan PP

Gambar 6. Penambahan Metil orange


F. LAMPIRAN

Pangestuning, E., Yusnaini, S., Niswati, A., & Buchori, H. (2017). PENGARUH
SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI HERBISIDA
TERHADAP RESPIRASI TANAH PADA LAHAN
PERTANAMAN JAGUNG (Zae Mays) MUSIM TANAM KE
TIGA. Jurnal Agrotek Tropika, 113-118
Afni Afrianti, N., Niswati, A., Wicaksono, A., & Buchari, H. (2019).
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI
HERBISIDA TERHADAP RESPIRASI TANAH PADA
PERTANAMAN UBI KAYU(Manihot esculenta Crantz) MUSIM
TANAM KE-4 DI GEDONG MENENG. Jurnal Wacana
Pertanian, 1-12.
Dharmawan Margolang, R., Jamilah, & Sembiring, M. (2015). Karakteristik
Beberapa Sifat Fisik, Kimia, dan Biologi Tanah Pada Sistem Pertanian
Organik. Jurnal Online Agroekoteaknologi , 717-723.
Hutami Sinaga, A., Elfiati, D., & Delvian. (2014). AKTIVITAS
MIKROORGANISME TANAH PADA TANAH BEKAS KEBAKARAN
HUTAN DI KABUPATEN SAMOSIR. 1-7.
Widati, S. (2007). Metode Analisis Biologi Tanah. Jawa Barat: Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.

Anda mungkin juga menyukai