Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU TANAH HUTAN


ACARA IX
REAKSI TANAH

Oleh:

Nama : Adinda Hasnaa Nur Fauziyah

NIM : 23/521503/KT/10404

Co-Ass : Salma Salsabila

Shift : Senin, Pukul 13.00 WIB

LABORATORIUM FISIOLOGI DAN TANAH HUTAN


DEPARTEMEN SILVIKULTUR
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2023
ACARA IX
REAKSI TANAH
I. DASAR TEORI
Tanah adalah kumpulan benda di permukaan bumi yang terdiri dari campuran
bahan organik mineral, air, dan udara, yang berfungsi sebagai medium untuk
pertumbuhan tanaman. Istilah reaksi tanah digunakan untuk menggambarkan sifat
keasaman dan kealkalian tanah. Berbagai proses kimia yang terjadi dalam tanah
dipengaruhi oleh reaksi tanah. Reaksi tanah mempunyai peranan penting dalam
keterlibatan mempengaruhi pertumbuhan suatu tanaman (Suriani,2020). Variasi dalam
masukan seresah, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya, diyakini berdampak pada
kandungan bahan organik dalam tanah serta sifat kimia tanah seperti kapasitas tukar
kation dan anion, pH tanah, dan cadangan unsur hara dalam tanah (Putri dkk,2019).

Kemampuan menentukan keasaman dan alkali tanah tergambar dalam pH tanah


(Angelita dkk, 2020). pH tanah memiliki peran yang signifikan dalam menentukan
tingkat ketersediaan unsur hara di dalam tanah. pH tanah juga berpengaruh pada
kelarutan unsur logam dalam tanah yang bisa diserap oleh tanaman (Handayanto dkk,
2017). Unsur hara pada umumnya dapat diserap dengan optimal oleh tanaman saat pH
tanah berada dalam kondisi netral. Dalam konteks kehutanan, pengukuran pH sangat
berperan dalam menentukan tingkat kesuburan tanah untuk berbagai jenis tanaman
(Gunawan dkk, 2019).

Secara kimia murni, reaksi tanah terbagi menjadi tiga kelompok antara lain tanah
asam (pH < 7), tanah netral (pH = 7) dan tanah basa (pH > 7). Tingkat keasaman tanah
adalah salah satu faktor penting karena berhubungan dengan ketersediaan unsur hara
dan pembentukan sifat fisik tanah. Faktor-faktor seperti curah hujan, kandungan bahan
organik, jenis tanah, dan penggunaan pupuk dapat memengaruhi pH tanah.
II. TUJUAN
Praktikum ini bertujuan untuk :
1. Membandingkan masing-masing metode penentuan pH tanah.
2. Menyebutkan keuntungan dan kerugian penentuan pH tanah pada masing-masing
metode.
3. Membandingkan nilai pH masing-masing contoh tanah.
4. Menentukan faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan nilai pH tanah pada 4
contoh tanah yang digunakan.
5. Meramalkan pengaruh yang mungkin terjadi pada nilai pH 4 contoh tanah yang
digunakan.
6. Mengetahui upaya yang mungkin dilaksanakan untuk mencapai pH netral dan
optimal bagi pertumbuhan tanaman.

III. METODE PRAKTIKUM


A. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut
1. Contoh tanah Grumusol, Regosol, Mediteran, Latosol, Gambut Dan Rendzina.
2. pH stik
3. pH meter
4. Aquades (H2O )
5. KCL 1N
6. Botol plastik
B. Cara kerja
Cara kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Cara pH stik
A. pH H2O
1) Diambil 6 contoh tanah segar lapangan yang tersedia kira kira sebanyak
5 gram dalam botol
2) Diambil air suling sebanyak 12,5 ml dan aduk sebaik baiknya (atau
dengan perbandingan tanah ; air = 2:5)
3) Dibiarkan kira kira 15 menit kemudian aduk lagi
4) Dimasukkan pH stik dalam larutan jernih.
5) Diambil pH stik dan dikibas kibaskan hingga warna kilat air
menghilang
6) Dibandingkan warna pH stik dengan warna standar pH yang terdapat
pada kotak pH
B. pH KCL
1) Diulangi langkah A.1 sampai A.6 tetapi dengan menggunakan larutan
KCL 1N
2. Cara pH meter
A. pH H2O
1) Diambil 6 contoh tanah segar lapangan yang tersedia kira kira
sebanyak 5 gram dalam botol
2) Diambil air suling sebanyak 12,5 ml dan aduk sebaik baiknya (atau
dengan perbandingan tanah ; air = 2:5)
3) Dibiarkan kira kira 15 menit kemudian aduk lagi.
4) Diukur pH suspensi dengan pengukur pH meter

B. pH KCL 1N
1) Diulangi langkah A.1 sampai A.4 tetapi dengan menggunakan larutan
KCL 1N
VII. DAFTAR PUSTAKA
Angelita, T. K., Rasyid, B., & Neswati, R. (2020). Perbaikan Kualitas Tanah Purna
Tambang Nikel dengan Penggunaan Mikoriza dan
Biochar Tandan Kosong Kelapa Sawit.
Gunawan, G., Wijayanto, N., & Budi, S. W. (2019). Karakteristik Sifat Kimia Tanah
dan Status Kesuburan Tanah pada Agroforestri Tanaman
Sayuran Berbasis Eucalyptus Sp.
Handayanto, E., Nuraini, Y., Muddarisna, N., Syam, N., & Fiqri, A.
(2017). Fitoremediasi dan phytomining logam berat q
pencemar tanah. Universitas Brawijaya Press.
Putri, O. H., Utami, S. R., & Kurniawan, S. (2019). Sifat kimia tanah pada berbagai
penggunaan lahan di UB Forest. Jurnal Tanah dan
Sumberdaya Lahan.
Suriani, M., Mahbub, M., & Rodinah, R. (2020). Pengaruh Kompos Jerami Padi
terhadap Kelarutan Ferro (Fe2+) dan pH Tanah Serta
Pertumbuhan Tanaman Padi Ciherang di Tanah Sulfat
Masam.
VIII. LAMPIRAN

Pengukuran pH meter mengunakan larutan H2O dan KCl

Pengukuran pH stik menggunakanlarutan KCl dan H2O

Anda mungkin juga menyukai