Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 7 No 1 : 121-125, 2020

e-ISSN:2549-9793, doi: 10.21776/ub.jtsl.2020.007.1.15

PERAN APLIKASI PEMBENAH TANAH TERHADAP SIFAT


KIMIA TANAH PADA TANAMAN BAWANG MERAH
The Role of Ameliorant Application on Chemical Properties of Soil on
Onion Plant

Devi Andriani Luta1*, Marahadi Siregar1, T. Sabrina2, Fitra Syawal Harahap3


1
Universitas Pembangunan Panca Budi, Medan, Sumatera Utara
2
Program studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
3
Program studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Labuhanbatu
*Penulis korespondensi: deviluta@dosen.pacabudi.ac.id

Abstract
The aim of the study was to elucidate the role of ameliorant application on the chemical properties
of soil on onion plants. This research was carried out at the Deli Sub-district research area and soil
chemical analysis was carried out in the research and technology laboratory of North Sumatra
University and experimental garden laboratory and University of Pembangunan Panca Budi Medan.
The research includes land preparation, plant preparation, maintenance such as watering, soil
improvement applications (biochar and municipal waste compost) according to treatment, weed
control, insertion and management of plant pests.The study used a randomized block design with 2
factors and 2 blocks. Further test using orthogonal contrast test. The results showed that ameliorant
application was able to improve pH, Organic-C, CEC and N-total- N of the soil.
Keywords: ameliorant, onion, soil chemical properties

Pendahuluan pembenah tanah merupakan cara yang dapat


ditempuh untuk mempercepat proses
Produksi Bawang merah Provinsi Sumatera pemulihan kualitas tanah. Namun demikian,
Utara pada tahun 2015 menurut Dinas perlu dilakukan pemilihan bahan pembenah
Pertanian yang kutip dari BPS (2015) adalah tanah yang benar - benar tepat. Pembenah tanah
9.971 ton per hektar dengan produktivitas 8.05 adalah bahan alami atau sintetik mineral atau
ton per hektar. Perbaikan produktivitas bawang organik untuk menanggulangi kerusakan atau
merah melalui pemberian pupuk anorganik degradasi tanah. Kegiatan memperbaiki kualitas
secara terus menerus dapat mengakibatkan tanah dapat dilakukan dengan pemulihan sifat
produktivitas lahan menurun, salah satu cara tanah dengan menggunakan berbagai bahan
mengatasi dampak lebih lanjut yang akan timbul ameliorant (pembenah tanah) (Dariah et al.,
dari penggunaan tersebut adalah melalui aplikasi 2015). Tujuan akhir dari penggunaan pembenah
pembenah tanah (Elisabeth et al., 2013). Konsep tanah adalah untuk menciptakan lingkungan
utama aplikasi pembenah tanah adalah: (1) yang mendukung pertumbuhan dan produksi
pemantapan agregat tanah untuk mencegah tanaman serta perkembangan biota tanah.
erosi dan pencemaran, (2) merubah sifat Kualitas tanah yang rata-rata relatif rendah
hidrophobik dan hidrofilik, sehingga dapat merupakan salah satu penyebab rendahnya
merubah kapasitas tanah menahan air, dan (3) produktivitas lahan pertanian. Penggunaan
meningkatkan kemampuan tanah dalam pembenah tanah merupakan cara yang dapat
memegang hara dengan cara meningkatkan ditempuh untuk mempercepat proses
kapasitas tukar kation (KTK). Penggunaan pemulihan kualitas tanah. Pembenah tanah

http://jtsl.ub.ac.id 121
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 7 No 1 : 121-125, 2020
e-ISSN:2549-9793, doi: 10.21776/ub.jtsl.2020.007.1.15

seringkali juga mengandung unsur hara, namun P4=Kompos sampah kota 2 kg m-2. Penelitian
tidak digolongkan sebagai pupuk karena ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok
kandungannya relatif rendah, sehingga tidak Faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 2 blok.
dapat memenuhi kebutuhan tanaman. Plot berukuran 1x1 m2 dengan jumlah tanaman
Pembenah tanah seperti biochar dan kompos 16 per m2 (plot). Pelaksanaan penelitian meliputi
sampah kota telah dibuktikan efektivitasnya baik persiapan lahan, persiapan tanaman,
untuk memperbaiki sifat tanah, meningkatkan pemeliharaan seperti penyiraman, aplikasi
pertumbuhan dan produktifitas (hasil) tanaman. pembenah tanah (biochar dan kompos sampah
Biochar sebagai hasil pirolisis dari limbah kota) sesuai perlakuan, pengendalian gulma,
organik pertanian yang memiliki potensi untuk penyisipan dan pengelolaan organisme
dikembangkan sebagai penyerap dan pelepas pengganggu tanaman. Dilakukan analisis
unsur hara. Penambahan biochar dapat kompos sampah kota yaitu pH 8.12, C-organik
mengubah ketersediaan hara tanah, 4.05%, N 0.90%, P-total 0.43%, K-total 0.77 me
meningkatkan pH dan KTK tanah dan efisiensi 100 g-1. Analisis Biochar sekam padi pH 9.19, C-
pemupukan. Biochar dapat meningkatkan organik 18.07%, N 0.002%, P-total 0.15% dan
ketersediaan kation utama dan P, sebagaimana K-total 0.33 me 100 g-1. Parameter yang diamati
halnya total konsentrasi N dalam tanah (Chan et berupa pH tanah awal yaitu pH H2O yaitu 6.7
al., 2008; Lehmann et al., 2003; Lehmann and dan pH KCL yaitu 5.2. Analisa pH tanah dengan
Rondon 2006; Sohi, 2009). Sampah kota dapat menggunakan pH meter dimana perbandingan
dijadikan kompos yang tidak menimbulkan antara tanah dan larutan aquades adalah 1:5, C-
dampak terhadap kesehatan masyarakat. organik dengan analisis C-organik tanah dengan
Sampah kota merupakan limbah yang terdapat metode Walkley and Black, Kapasitas Tukar
di pusat pasar, rumah tangga dan pemukiman Kation (KTK) dengan metode Ekstraksi
sekitar dalam jumlah yang besar. Kompos NH4OAc 1N pH 7 dan N-total (%) dengan
sampah kota mudah di dapat dalam jumlah yang metode Kjeldahl. Data dianalisis dengan
banyak dan dapat mengatasi masalah menggunakan analisis sidik ragam. Jika terdapat
pengelolaan sampah di daerah (Neliyati, 2006). pengaruh yang signifikan dari faktor perlakuan
Aplikasi kompos dapat memperbaiki struktur maka analisis data dilanjutkan dengan uji kontras
tanah Selain itu kompos dapat meningkatkan orthogonal.
kapasitas menahan air, aktivitas mikroorganisme
di dalam tanah dan ketersediaan unsur hara
Hasil dan Pembahasan
tanah. Pola integrasi antara tanaman dan ternak
atau yang sering disebut dengan pertanian pH tanah
terpadu sangatlah menunjang dalam penyediaan
Hasil uji sidik ragam menujukkan bahwa terlihat
pupuk organik di lahan pertanian hingga
aplikasi pembenah tanah memberikan
kandungan bahan organik tanah mencapai 3%
perbedaan yang sangat nyata terhadap pH tanah
(Syawal et al., 2017).
(Tabel 1).

Bahan dan Metode Tabel 1. pH tanah pada pertanaman bawang


merah akibat aplikasi pembenah
Kegiatan ini dilaksanakan di Lhan penelitian
tanah.
Kecamatan Labuhan Deli Sumatera Utara.
Analisa kimia tanah dilakukan pada Perlakuan Dosis pH
Laboratorium Riset dan Teknologi Universitas P0 Kontrol 6,13
Sumatera Utara dan Laboratorium Kebun P1 Biochar 0,4 kg m-2 6,36
Percobaan dan Peternakan Universitas P2 Biochar 0,8 kg m-2 6,25
Pembangunan Panca Budi Medan. Bahan yang P3 Kompos sampah 6,51
kota 1 kg m-2
digunakan berupa tanaman bawang merah, P4 Kompos sampah 6,52
biochar dari sekam padi dan kompos sampah kota 2 kg m-2
kota sebagai perlakuan. Perlakuan P 0= kontrol, Uji Kontras
P1=Biochar 0.4 kg m-2, P2=Biochar 0.8 kg m-2, P0 vs P1, P2, P3, P4 **
P3= Kompos sampah kota 1 kg m-2, P1, P2 vs P3, P4 **

http://jtsl.ub.ac.id 122
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 7 No 1 : 121-125, 2020
e-ISSN:2549-9793, doi: 10.21776/ub.jtsl.2020.007.1.15

P1 vs P2 tn membuktikan terjadi peningkatan dengan


P3 vs P4 tn pemberian biochar dan kompos sampah kota.
Keterangan : (**) sangat nyata, (*) nyata, (tn) tidak Adanya penambahan kompos berbanding lurus
nyata dengan peningkatan C-organik tanah. Menurut
Utami dan Handayani (2003) bahwa
Aplikasi pembenah tanah mempengaruhi pH peningkatan kandungan C-organik tanah
tanah. Aplikasi kompos (P3 dan P4) berbeda dengan penambahan kompos sampah kota
nyata dengan aplikasi biochar (P1 dan P2). dapat mempengaruhi sifat kimia tanah menjadi
Aplikasi biochar dan kompos sampah kota lebih baik. Karbon merupakan sumber makanan
mampu meningkatkan pH tanah dibandingkan mikroorganisme tanah sehingga keberadaan C-
dengan kontrol. Peningkatan pH akan terjadi organik dalam tanah akan memacu kegiatan juga
bila kompos yang ditambahkan telah reaksi-reaksi yang memerlukan bantuan
terdekomposisi karena kompos yang telah mikroorganisme. Secara statistik terjadi
termineralisasi akan melepas mineralnya berupa peningkatan C-organik tetapi dalam kriteria
kation - kation basa. pH meningkat dimana tanah masih rendah (1-2%) (Badan Penelitian
larutan tanah banyak OH- akibatnya terjadi dan Pengembangan Pertanian Kementan, 2012).
pelepasan H+ dari gugus organik dan terjadi
Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah
peningkatan muatan negatif.
Hasil uji sidik ragam menujukkan bahwa terlihat
C-organik
aplikasi pembenah tanah memberikan
Hasil uji sidik ragam menujukkan bahwa terlihat perbedaan yang sangat nyata terhadap KTK
aplikasi pembenah tanah memberikan tanah (Tabel 3).
perbedaan yang sangat nyata terhadap C-organik
tanah (Tabel 2). Tabel 3. Kapasitas tukart kation (KTK) pada
pertanaman bawang merah akibat
Tabel 2. C-organik tanah pada pertanaman aplikasi pembenah tanah.
bawang merah akibat aplikasi
Perlakuan Dosis KTK
pembenah tanah. (me 100 g-1)
Perlakuan Dosis C-organik P0 0 kg m-2 13,51
(%) P1 Biochar 0,4 kg m-2 15,71
P0 0 kg m-2 0,80 P2 Biochar 0,8 kg m-2 15,20
P1 Biochar 0,4 kg m-2 0,86 P3 Kompos sampah 14,49
P2 Biochar 0,8 kg m-2 0,96 kota 1 kg m-2
P3 Kompos sampah 0,97 P4 Kompos sampah 17,26
kota 1 kg m-2 kota 2 kg m-2
P4 Kompos sampah 1,11 Uji Kontras
kota 2 kg m-2 P0 vs P1, P2, **
Uji Kontras P3, P4
P0 vs P1, P2, ** P1, P2 vs P3, tn
P3, P4 P4
P1, P2 vs P3, ** P1 vs P2 tn
P4 P3 vs P4 **
P1 vs P2 * P3 vs P4 **
P3 vs P4 ** Keterangan : (**) sangat nyata, (*) nyata, (tn) tidak
Keterangan : (**) sangat nyata, (*) nyata, (tn) tidak nyata
nyata
Aplikasi pembenah tanah mempengaruhi KTK
Aplikasi pembenah tanah mempengaruhi C- tanah. Aplikasi biochar (P1 dan P2) berbeda
organik tanah. Aplikasi kompos (P3 dan P4) nyata dengan aplikasi kompos sampah kota (P3
berbeda nyata dengan aplikasi biochar (P1 dan dan P4). Peran pembenah tanah dapat
P2). Aplikasi biochar dan kompos sampah kota meningkatkan KTK. Aplikasi pembenah tanah
mampu meningkatkan C-organik tanah ternyata mampu memperbaiki kualitas tanah,
dibandingkan dengan kontrol. Hal ini mampu memperbaiki sifat fisika sehingga

http://jtsl.ub.ac.id 123
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 7 No 1 : 121-125, 2020
e-ISSN:2549-9793, doi: 10.21776/ub.jtsl.2020.007.1.15

berdampak pada perbaikan sifat kimia tanah. Keterangan : (**) sangat nyata, (*) nyata, (tn) tidak
selain itu pembenah tanah dapat memperbaiki nyata
agregat tanah, meningkatkan kapasitas tanah
menahan air (water holding capacity), Aplikasi pembenah tanah mempengaruhi N-
meningkatkan kapasitas pertukaran kation total tanah. Aplikasi kompos (P3 dan P4) berbeda
(KTK) tanah dan memperbaiki ketersediaan nyata dengan aplikasi biochar (P1 dan P2).
unsur hara tertentu (Rajiman, 2014). Pemberian Aplikasi biochar dan kompos sampah kota
biochar dan kompos sampah kota mampu mampu meningkatkan N-total tanah.
meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) Peningkatan N-total tanah berasal dari
tanah. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian mineralisasi kompos sampah kota yang
kompos sampah kota 2 kg-m-2 (P4) merupakan diberikan. Kompos sampah kota lebih banyak
perlakuan yang terbaik untuk merehabilitasi mengandung unsur N. Nitrogen diserap
KTK tanah. KTK menunjukkan kemampuan tanaman dalam bentuk ion NO3- atau NH4+ dari
tanah untuk menahan kation - kation dan tanah. Dalam tanah, kadar nitrogen sangat
mempertukarkan kation - kation tersebut bervariasi tergantung pada pengelolaan dan
dimana dengan penambahan kompos dapat pula penggunaan tanah (Rosmarkam dan Yuwono,
melepaskan satu atau beberapa jenis kation dari 2002) (Badan Penelitian dan Pengembangan
ikatannya menjadi ion - ion yang tersedia bagi Pertanian Kementan, 2012).
tanaman sehingga bahan - bahan organik akan
lancar diurai dan dapat segera dimanfaatkan oleh Kesimpulan
tanaman (Murbandono, 2005). Secara statistik Aplikasi pembenah tanah mampu meningkatkan
pemberian biochar dan kompos sampah kota pH, C-Organik, KTK dan N-Total tanah.
mampu meningkatkan KTK dibanding kontrol, Pembenah tanah yang terbaik pada penelitian ini
tetapi P0, P1, P2 dan P3 nilai KTK masih adalah kompos sampah kota dengan dosis 2 kg-
tergolong rendah (5-16 me-100g-1) sedangkan P4 m-2.
tergolong sedang (17- 24 me-100g-1) (Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Kementan, 2012). Daftar Pustaka
N-total Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Kementerian Pertanian. 2012. Petunjuk Teknis
Hasil uji sidik ragam menujukkan bahwa terlihat Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air dan pupuk.
aplikasi pembenah tanah memberikan Edisi 2. Bogor. 204 hal.
perbedaan yang sangat nyata terhadap N-total Chan, K.Y., Van Zwieten, L., Meszaros, I, Downie,
tanah (Tabel 4). A. and Joseph, S. 2008. Using poultry litter
biochars as soil amendments. Australian Journal
Tabel 4. N-total tanah pada pertanaman of Soil Research 46 (5):437-444.
bawang merah akibat aplikasi Dariah, A., Sutono, S., Nurida, N.L., Hartatik, W.
dan Pratiwi, E. 2015. pembenah tanah untuk
pembenah tanah.
meningkatkan produkstivitas lahan pertanian.
Perlakuan Dosis N-total Jurnal Sumber Daya 9(2): 67-84.
(%) Elisabeth, D.W., Santosa, M. dan Herlina, N. 2013.
P0 0 kg m-2 0,113 Pengaruh pemberian berbagai komposisi bahan
P1 Biochar 0,4 kg m-2 0,127 organik pada pertumbuhan dan hasil tanaman
P2 Biochar 0,8 kg m-2 0,122 bawang merah (Allium ascalonicum L.). Jurnal
P3 Kompos sampah 0,126 Produksi Tanaman 1(3): 21-28.
kota1 kg m-2 Lehmann, J. and Rondon., M. 2005. Biochar soil
P4 Kompos sampah 0,133 management on highly watheredsoils in the
kota2 kg m-2 humid tropics. In: N. Uphoff (ed), Biological
Uji Kontras Approaches to Sustainable Soil Systems, Boca
P0 vs P1, P2, P3, ** Raton, CRC Press.
P4 Lehmann, J., da Silva Jr, J.P., Steiner, C., Nehls, T.T.,
P1, P2 vs P3, P4 ** Zech, W. and Glaser, B. 2003. Nutrient
P1 vs P2 tn availability and leaching in an archaeological
P3 vs P4 * Anthrosol and a Ferralsol of the Central Amazon

http://jtsl.ub.ac.id 124
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 7 No 1 : 121-125, 2020
e-ISSN:2549-9793, doi: 10.21776/ub.jtsl.2020.007.1.15

basin: fertilizer, manure and charcoal Syawal, F., Rauf, A. dan Rahmawaty. 2017. Upaya
amendments. Plant and Soil 249:343-357. rehabilitasi tanah sawah terdegradasi dengan
Murbandono, L. 2005. Membuat Kompos. Edisi menggunakan kompos sampah kota di Desa
Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta. Serdang Kecamatan Beringin Kabupaten Deli
Neliyati. 2006. Pertumbuhan dan hasil tanaman Serdang. Jurnal Pertanian Tropik 4 3 :183-189.
tomat pada beberapa dosis kompos sampah kota. Syawal, F., Rauf, A., Rahmawaty, R. dan Hidayat, B.
Jurnal Agronomi 10(2) : 93-97. 2017. Pengaruh Pemberian Kompos Sampah
Rajiman. 2014. Pengaruh Bahan Pembenah Tanah di Kota Pada Tanah Terdegrdasi Terhadap
Lahan Pasir Pantai terhadap Kualitas Tanah. Produktivitas Tanaman Padi Sawah Di Desa
Prosiding Seminar nasional Lahan Suboptimal Serdang Kecamatan Beringin Kabupaten Deli
2014. Palembang 26-27 September 2014. ISBN: Serdang. Dalam Prosiding SEMDI-UNAYA
979-587-529-9. (Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu
Rosmarkam, A dan Yuwono, N. W. 2002. Ilmu UNAYA) (Vol. 1, No. 1, pp. 41-51).
Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta. Utami, S.M.H dan Handayani, S. 2003. Sifat kimia
Sohi, S, Capel, E.L, Krull, E. and Bol, R. 2009. Entisol pertanian organik dan anorganik. Jurnal
Biochar climate change and soil : Areview to Ilmu Tanah. 10:63-69.
guide future research. CSIRD Land Water
Science Report 05/09 February 2009.
Syawal, F. 2017. Tingkat degradasi serta upaya
rehabilitasi tanah sawah menggunakan kompos
sampah kota di Kecamatan Beringin Kabupaten
Deli Serdang. Repositori Institusi Universitas
Sumatera Utara (RI-USU).

http://jtsl.ub.ac.id 125
halaman ini sengaja dikosongkan

http://jtsl.ub.ac.id 126

Anda mungkin juga menyukai