TANAH
“Pengamatan Sifat Fisik dan Kimia Tanah”
Disusun Oleh :
Nim : D1D121045
Kelompok :2
FAKULTAS PERTANIAN
KENDARI
2023
BAB I. PENDAHULUAN
pH = - log [H+]
pH dibentuk dari informasi kuantitatif yang dinyatakan oleh tingkat keasaman atau
basa yang berkaitan dengan aktivitas ion Hidrogen. (Astria, F., et al, 2014).
Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah
makin tinggi bulk density, yang berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus
akar tanaman. Tanah yang lebih padat memilki bulk density yang lebih besar dari
tanah yang sama tetapi kurang padat. Pada umumnya tanah lapisan atas pada tanah
mineral mempunyai bulk density yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah
dibawahnya. Nilai bulk density tanah mineral berkisar 1-0,7 gr/cm3 ,sedangkan
tanah organik umumnya memiliki bulk density antara 0,1-0,9 gram/cm3
(Hardjowigeno, 2003).
Adapun kegunaan dari praktikum ini ialah memperoleh Informasi dari praktikum
ini yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dengan
memahami sifat fisik dan kimia tanah yang mendukung pertumbuhan tanaman.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 pH Tanah
Alat yang di gunakan dalam praktikum ini adalah patok kayu, kayu
setebal sumpit, hp yang di lengkapi dengan GPS, skop kecil, parang, alat
tulis menulis, loop, gunting, pinset laboratorium, botol sampel dan botol you
c, meteran rol 50 m, pisau bergerigi, spidol, handscon, ring sampel, frame
besi, oven, timbangan.
Bahan yang di gunakan dalam praktikum ini adalah alcohol 70 %,
formalin 4%, aquades, kertas label, kapas, pasir kuarsa, larutan deterjen,
kardus, tali rafia, ziperpack, air besih.
3.4 Prosedur Kerja
4.1 Hasil
2 6 Pasir 3,45
berlempung 1
4 6 Pasir 3,45
berlempung 1
6 6 Pasir 3,45
berlempung 1
8 5 Pasir 3,27
berlempung 1
10 5 Pasir 3,27
berlempung 1
4.1 Pembahasan
Berdasarkan data di atas terlihat bahwa pada grid 2 memiliki nilai pH yaitu
6 dan masuk pada kriteria netral, memiliki tekstur pasir berlempung, memiliki nilai
kadar air yaitu 1 dan nilai bulk density 3,45.
Berdasarkan data di atas terlihat bahwa pada grid 4 memiliki nilai pH yaitu
6 dan masuk pada kriteria netral, memiliki tekstur pasir berlempung, memiliki nilai
kadar air yaitu 1 dan nilai bulk density 3,45.
Berdasarkan data di atas terlihat bahwa pada grid 6 memiliki nilai pH yaitu
6 dan masuk pada kriteria netral, memiliki tekstur pasir berlempung, memiliki nilai
kadar air yaitu 1 dan nilai bulk density 3,45.
Berdasarkan data di atas terlihat bahwa pada grid 8 memiliki nilai pH yaitu
5 dan masuk pada kriteria masam, memiliki tekstur pasir berlempung, memiliki
nilai kadar air yaitu 1 dan nilai bulk density 3,27.
5.1 Kesimpulan
Dalam praktikum pengamatan sifat fisik dan kimia tanah pada vegetasi
Semak belukar menghasilkan data yang hampir sama pada tiap grid-nya yang
dimana tanahnya berteksur pasir berlempung, pH pada grid 2, 4, 6, bernilai 6 yang
masuk dalam kriteria netral, pada grid 8 dan 10 memiliki nilai pH 5 yang masuk
dalam kriteria masam serta kadar air yang nilainya sama yaitu 1, dan nilai bulk
densitu pada grid 2, 4, 6 itu sama yaiitu 3,45 dan pada grid 8 dan 10 bernilai 3,27.
5.2 saran
Astria, F., Subito, M., & Nugraha, D. W. 2014. Rancang bangun alat ukur pH dan
suhu berbasis short message service (SMS) gateway. Universitas
Tadulako, Sulawesi Tengah.
Haridjaja, O., Hidayat, Y., & Maryamah, L. S. 2010. Pengaruh Bobot Isi Tanah
Terhadap Sifat Fisik Tanah Dan Perkecambahan Benih Kacang Tanah
Dan Kedelai (Effect Of Soil Bulk Density On Soil Physical Properties
And Seed Germinations Of Peanut And Soybean). Jurnal ilmu
pertanian Indonesia, 15(3), 147-152.
Haridjaja, O., Baskoro, D. P. T., & Setianingsih, M. 2013. Perbedaan nilai kadar air
kapasitas lapang berdasarkan metode alhricks, drainase bebas, dan
pressure plate pada berbagai tekstur tanah dan hubungannya dengan
pertumbuhan bunga matahari (Helianthus annuus L.). Jurnal Ilmu
Tanah dan Lingkungan, 15(2), 52-59.
Mustawa, M., Abdullah, S. H., & Putra, G. M. D. (2017). Analisis efisiensi irigasi
tetes pada berbagai tekstur tanah untuk tanaman sawi (Brassica
juncea). Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, 5(2), 408-
421.