Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGAMATAN PROFIL TANAH

KELOMPOK 1
Diajukan Sebagai
Tugas Mata Kuliah ANALISA LAHAN

Disusun oleh :
ABDUR RAHIM ( 01.04.23.315 )
AHMAT RIZKI NASUTION (01.04.23.316 )
AHMAT ANDANI ( 01.04.23.317 )
AIDIL SOFYAN RAHIM ( 01.04.23.318 )
AKBAR TAWAKKAL ( 01.04.23.319 )

Dosen pengampu
Ibu. Silvia Nora, SP.,MP
Bapak Hadi Wijoyo, SP.,MP

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN
PERKEBUNAN
JURUSAN PERKEBUNAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
pratikum ini guna memenuhi tugas mata kuliah Botani oleh Ibu Aisar Novita,
SP., M. Si, dengan judul “LAPORAN PRATIKUM PENGAMATAN PROFIL
TANAH’’.
Dalam penulisan laporan pratikum ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada teman-teman dan keluarga yang selalu mendukung serta semua
pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik
dalam teknis penulisan maupun materi. Oleh karena itu penulis mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang
2. Tujuan penelitian
3. Manfaat praktikum

BAB II PEMBAHASAN
1. Alat dan bahan
2. Langkah kerja
3. Hasil pengamatan

BAB 3 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
BAB 1

PENDAHULUAN

Tekstur tanah adalah sifat halus atau sifat kasar butiran tanah ditentukan
oleh perimbangan antara pasir, debu, dan liat yang terdapat di dalam tanah.
Tekstur tanah juga memberikan pengertian presentase relatif dari ketiga unsur
batuan, yaitu pasir, geluh, dan lempung. Ukuran partikel tanah dinyatakan dalam
istilah tekstur tanah yang mengacu pada kehalusan atau kekasaran tanah. Lebih
khasnya tekstur tanah adalah perbandingan relatif pasir, debu, dan liat. Laju dan
beberapa berbagai reaksi fisika dan kimia penting dalam pertumbuhan tanaman
diatur oleh tekstur, karena tekstur ini menunjukkan jumlah permukaan tepat
terjadinya reaksi tanah (Sutanto, dkk. 2009).
Tekstur tanah mempunyai hubungan yang dekat dengan kemampuan tanah
mengikat lengas, udara tanah, dan hara tanah. Tekstur tanah juga mempengaruhi
ruang pergerakan tanaman konsistensi dan keterolahan lahan. Tekstur tanah
sangat berpengaruh terhadap daya serap air ketersediaan air di dalam tanah, besar
erosi infiltrasi dan laju pergerakan air (perkolasi). Tekstur dapat menetukan tata
air dalam tanah berupa kecepatan infiltrasinya, penetrasi serta kemampuan
mengikat air. Faktor-faktor fisik tanah yang dipengaruhi oleh tekstur tanah adalah
konsentrasi kadar air, organisme, perakaran, dan pengolahan lahan (Hanafiah,
2014).
Ukuran relatif partikel tanah dinyatakan dalam istilah tekstur, yang mengacu
pada kehalusan dan kekasaran tanah. Lebih khasnya tekstur adalah perbandingan
relatif pasir, debu dan tanah liat. Partikel pasir berukuran relatif lebih besar dan
oleh karena itu menunjukan permukaan yang kecil dibandingkan dengan yang
ditunjukan oleh partikel-partikel debu dan tanah liat yang berbobot sama. Tanah
yang bertekstur kasar dengan 20 % bahan organik atau lebih dan tanah bertekstur
halus dengan 30 % bahan organik atau lebih berdasarkan robot mempunyai sifat
yang didominasi oleh fraksi organik dan bukan oleh fraksi mineral. Penentuan
tekstur tanah sering dilakukan dengan memeriksa tanah di lapangan menggunakan
metode rasa untuk menentukan tekstur tanah berbagai horizon, polipedon, dan
untuk mengindentifikasi tanah dengan seri dan tipe dan untuk membedakan antara
tanah-tanah yang berbeda landskap. Lempung yang terasa sangat berpasir
merupakan lempung berpasir (Handayani, dkk. 2002).
Tekstur tanah dapat menentukan sifat-sifat fisik dan kimia serta mineral
tanah. Partikel-partikel tanah dapat dibagi atas kelompok-kelompok tertentu
berdasarkan ukuran partikel tanpa melihat komposisi kimia, warna, berat, dan sifat
lainnya. Analisis laboratorium yang mengisahkan hara tanah disebut analisa
mekanis. Sebelum analisa mekanis dilaksanakan, contoh tanah yang kering udara
dihancurkan lebih dulu disaring dan dihancurkan dengan ayakan 2 mm.
Sementara itu sisa tanah yang berada di atas ayakan dibuang. Metode ini
merupakan metode hidrometer yang membutuhkan ketelitian dalam
pelaksanaannya. Tekstur tanah dapat ditetapkan secara kualitatif dilapangan
(Praharyanto, 2012).
Faktor yang mempengaruhi tekstur tanah antara lain iklim, bahan induk,
organisme, dan topografi. Jika kondisi iklim hujan maka tanah selalu dalam
keadaan basah, hal ini dapat mempengaruhi keadaan tekstur tanah dan akan terjadi
proses pencucian (leaching). Organisme, keberadaan organisme dapat menjadikan
tekstur tanah menjadi semakin subur karena organisme dapat menjadi kompos dan
pengurai. Jika bahan induk tanah berasal dari batuan maka tekstur tanah akan
cenderung memiliki pori-pori yang besar. Topografi, Berubahnya muka bumi
akan mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk pada tekstur tanah, misalnya
dalam hal kepadatan dan bentuk strukturnya. Waktu Semakin lama suatu tanah di
permukaan bumi maka teksturnya akan semakin padat karena adanya pengaruh
dari kekuatan luar misalnya organisme. Sedangkan faktor yang dipengaruhi oleh
tekstur tanah antara lain konsistensi, semakin liat suatu tekstur maka konsistensi
akan semakin besar, sebaliknya jika tekstur memiliki pori-pori yang renggang dan
permukaan luas maka kosistensi akan semakin kecil. Semakin liat tekstur tanah
maka air yang tersedia akan semakin banyak didalamnya karena pada tekstur liat
dapat mengikat air lebih kuat dengn pori-porinya yang halus dan padat (Agus,
dkk. 2005).
Tekstur tanah dapat ditentukan dengan kategori kelembaban tanah. Tanah
yang memiliki tekstur halus memiliki kelembapan yang tinggi sedangkan tanah
dengan tekstur kasar memiliki kelembaban yang rendah. Pembagian tekstur tanah
berupa agak halus untuk tanah basah, sedang untuk tanah lembab dan agak kasar
untuk tanah kering. Tanah dengan kelembaban tinggi teksturnya akan semakin
halus, tanah lempung dikategorikan kedalam tekstur tanah agak halus. Tanah yang
didominasi pasir akan banyak mempunyai pori-pori makro, tanah yang didominasi
debu akan mempunyai pori-pori meso (sedang), sedangkan didominasi liat akan
banyak mempunyai pori-pori mikro. Hal ini berbanding terbalik dengan luas
permukaan yang terbentuk, luas permukaan mencerminkan luas situs yang dapat
bersentuhan dengan air, energi atau bahan lain, sehingga makin dominan fraksi
pasir akan makin kecil daya tahannya untuk menahan tanah (Suriadikusumah,
2010).

1.2. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui tekstur tanah dari sampel tanah kopeng yang telah diuji
2. Untuk mengetahui kadar fraksi-fraksi tanah berupa pasir, lempung dan debu
pada tanah.
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi tekstur tanah dan faktor yang
dipengaruhi oleh tekstur tanah

1.3. Manfaat Praktikum

 Praktikum pengamatan tanah membantu mahasiswa atau peserta praktikum


untuk memahami karakteristik fisik, kimia, dan biologi tanah. Hal ini
mencakup tekstur tanah, struktur tanah, kandungan bahan organik, serta
ketersediaan nutrisi yang dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman.
 Peserta praktikum belajar mengenai teknik pengambilan contoh tanah yang
representatif. Keterampilan ini penting untuk analisis laboratorium dan
evaluasi keseluruhan kesehatan tanah di suatu lokasi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. ALAT DAN BAHAN

 Pengamatan dilahan

Alat : Bahan :
1.cangkul 1.sampel tanah
2.sekop
3. meteran
4. plastik ( wadah )
5. ph meter soil surve insturmen

 Pengamatan dilaboratorium

Alat : Bahan :
1.kertas universal 1.sampel tanah 1 ( lapisan atas )
2.kertas lakmus 2.sampel tanah 2 ( lapisan tengah )
3.spatula 3.sampel tanah 3 ( lapisan bawah )
4.beaker glass 4. air
5.ph meter
6.gelas ukur
2.2. LANGKAH KERJA

 Pengamatan dilapangan
1. penentuan lokasi lahan yang kami pilih dilahan kopi
2. penggalian lubang dengan menggunakan alat cangkul dan sekop sedalam
70 cm
3. setelah selesai digali,selanjutnya menandai batas-batas lapisan
menggunakan kayu dengan cara di tusuk tusukkan di batas batas lapisan
supaya diketahui seberata tinggi per lapisan.
4. Pengkuran perlapisan kami lakukan dengan catatan lapisan atas : 20 cm,
lapisan tengah : 23 cm, lapisan bawah : 22 cm dengan total 65cm
5. Setelah terukur setiap lapisan tanahnya selanjutnya yaitu pengambilan
sampel tanah menggunakan cangkul dan sekop dengan wadah
plastik.dimana setiap plastik berisi satu lapisan tanah minimal seberat 1 kg.
6. Hal tersebut kami lakukan bergantian tiap tiap kelompok.dan ketika selesai
semua kami tutup kembali lubang dengan bekas tanah galoan tadi seperti
semula.
7. 1 minggu berselang kami melakukan peneltian dilaborotarium dan kami
kembali mengecek ketanah galian tadi untuk mengukur PH tanahnya dan
Suhu tanah tersebut.
8. Caranya yaitu menancapkan ph meter soil surve instrumen kebekas tanah
galian yang sudah ditimbun tadi dan aktifkan alat tersebut.lalu tunggu
sampai 3 menit sampai angka ph benar benar tetap.
 Pengamatan di laborotarium
1. Menyiapkan bahan bahan utama seperti 3 lapisan tanah yang sudah digali
2. Menyiapkan alat alat lab seperti kertas universal,kertas lakmus,spatula,beaker
glass,p eter dan lain lain
3. Tanah diletakkan diwadah yg sudh disediakan lalu diberikan sedikit air untuk
mempermudah pengamatan

Kertas lakmus
a) Ambil sampel tanah dari area yang akan diuji. Pastikan tanah yang diambil
mewakili kondisi tanah di area tersebut.
b) Tambahkan air bersih ke dalam sampel tanah. dapat menggunakan wadah bersih
untuk mencampurkan tanah dan air.
c) Aduk campuran tanah dan air hingga membentuk larutan homogen. Pastikan
tanah larut dalam air.
d) Siapkan kertas lakmus merah dan biru.
e) Celupkan ujung kertas lakmus merah dan biru ke dalam larutan tanah. Pastikan
kertas lakmus benar-benar terendam dalam larutan
f) Amati perubahan warna pada kertas lakmus. Kertas lakmus merah akan berubah
warna sesuai dengan keasaman larutan, sementara kertas lakmus biru akan
menunjukkan kebasaman larutan.
g) Bandingkan warna pada kertas lakmus dengan skala warna yang biasanya
disertakan dalam paket kertas lakmus. Skala ini dapat membantu menentukan
kisaran pH larutan tanah
h) Catat hasil pengukuran pH tanah berdasarkan perubahan warna pada kertas
lakmus. Biasanya, pH diukur dalam skala 0-14, di mana pH 7 adalah netral, pH
kurang dari 7 menunjukkan keasaman, dan pH lebih dari 7 menunjukkan
kebasaman.

Kertas universal
a) Ambil sampel tanah yang representatif dari area yang ingin diuji. Bersihkan dari
material asing seperti batu atau daun.
b) Potong kertas indikator pH (kertas universal) menjadi strip-strip kecil.
c) Celupkan strip kertas universal ke dalam sampel air destilasi atau air murni.
Pastikan kertas basah tetapi tidak terlalu basah
d) Tempatkan strip kertas universal yang sudah dibasahi ke dalam sampel tanah.
Pastikan strip tersebut meresap ke dalam tanah dengan baik.
e) Biarkan kertas universal bersentuhan dengan tanah selama beberapa saat untuk
memungkinkan reaksi antara tanah dan indikator pH.
f) Setelah beberapa saat, amati perubahan warna pada strip kertas universal.
g) Bandingkan warna yang muncul pada strip dengan skala warna pH yang biasanya
disediakan oleh produsen kertas universal.
h) Catat pH tanah berdasarkan warna yang sesuai pada strip kertas universal.
i) Setelah selesai, bersihkan alat-alat yang digunakan untuk menghindari
kontaminasi.

PH meter
a) Ambil sampel tanah dari area yang ingin Anda uji. Pastikan sampel tersebut
mewakili kondisi tanah di lokasi tersebut.
b) Pastikan pH meter dalam kondisi baik dan terkalibrasi dengan benar.
c) Bersihkan elektroda pH meter dengan air murni sebelum pengukuran.
d) Tempatkan sampel tanah dalam wadah bersih dan tambahkan air murni untuk
membuat suspensi tanah.
e) Celupkan elektroda pH meter ke dalam suspensi tanah dan tunggu beberapa saat
hingga pembacaan pH stabil. Pastikan elektroda tidak menyentuh material yang
dapat merusaknya.
f) Catat nilai pH yang ditunjukkan oleh pH meter.

3. lakukan semua langkah ini pada tiap tiap lapisan tanah supayakita lebih tau
cara penggunaan disetiap tiap alat tersebut
2.3. Hasil Pengamatan

1. LAPISAN ATAS

Hasil Pengamatan Lapisan Atas

Tekstur tanah Liat berpasir

Struktur tanah

- Tipe Gumpal bersudut ( angular blocky)

- Ukuran 2-5 mm

- Taraf
Lemah
Perkembangan

Konsistensi tanah

- Kering keras
- Basah Agak lekat ( sightly sticky )
- Lembab Sangat teguh
2. LAPISAN TENGAH

Hasil Pengamatan Lapisan Atas

Tekstur tanah Lempung liat berpasir

Struktur tanah

- Tipe
Granular
- Ukuran
1-2 mm
- Taraf
lemah
Perkembangan

Konsistensi tanah

- Kering Agak keras


- Basah Agak lekat
- Lembab teguh
3. LAPISAN BAWAH

Hasil Pengamatan Lapisan Atas

Tekstur tanah Lempung berliat

Struktur tanah

- Tipe Gumpal bersudut

- Ukuran 5-10 mm

- Taraf Sedang

Perkembangan

Konsistensi tanah

- Kering Keras
- Basah Agak lekat
- Lembab teguh
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

PENGAMATAN TANAH DILAPANGAN

Tempat Frofil Tanah

Lokasi : Politeknik Pertanian Pembangunan Medan


Desa/Kelurahan :
Kecamatan : Sunggal,Kabupaten Deli Serdang,Sumatera Utara
Koordinat :

No uraian Hasil pengamatan

1 Bentuk lahan Datar

2 Vegetasi Kebun kopi

3 Cuaca sekarang Cerah

4 Batuan pada permukaan D. Tidak Ada

5 Batuan didalam tanah D. Tidak ada

6 Kedalaman efektif 70 cm untuk tanah kopi

7 Air tanah 65 cm sudah keluar mata air

Erosi sekitar
8 -

9 drainase -

10 Keterangan lain -
Lapisan tanah
No Uraian Lapisan
I II III

11 Dalam lapisan 20 cm 23 cm 22 cm
(cm)

12 Batas lapisan - - -

13 Batas topografi - - -

Hitam Coklat
14 Warna tanah Coklat
kecoklatan keabu-abuan

Lempung liat Lempung


15 Tekstur tanah Liat berpasir
berpasir berliat

16 Struktur tanah

 Tipe Gumpal
bersudut Gumpal
Granural
( angular bersudut
blocky)
ukuran
2-5 mm 1-2 mm 5-10mm

kematangan
lemah lemah sedang

17 Konsistensi

 kering
Keras Agak keras Keras

 Lembab
Agak lekat Agak lekat Agak lekat

basah
Sangat teguh teguh teguh
BAB III
KESIMPULAN

1. Tekstur tanah dapat digunakan untuk menentukan sifat fisik dan kimia
pada tanah. Tektur tanah ini dapat diuji dengan menghitung kadar
fraksi-fraksi yang terkandung dalam tanah yang kemudian dilihat pada
diagram segitiga tekstur. Dari hasil pengujian, tekstur tanah tersebut
berupa tanah lempung
2. Tekstur tanah dibagi menjadi 3 fraksi yaitu pasir, debu dan liat, dari
hasil perhitungan dan pengukuran didapatkan persentase fraksi pasir
sebesar 33,58 % fraksi debu 49,67 % dan untuk fraksi lempung
sebesar 16,76 %. Kadar fraksi-fraksi ini digunakan untuk menentukan
tekstur tanah yang dapat dilihat pada diagram segitiga tekstur.

Anda mungkin juga menyukai